RSS

Jumat, 29 Desember 2017

DIATAS MEJA (Payung Teduh)

Diatas meja rindu itu hilang dalam kata-kata
Sebentar lagi kita saling lupa
Kita menjelma pagi dingin yang dipayungi kabut
Tak bisa lagi bercerita apa adanya

Reff:
Mengapa takut pada lara sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah yang menunggu reda

Didalam kamar rindu itu menguap dalam kebisuan
Sebentar lagi kita semakin lupa
Kita menjelma kebisuan yang tak bisa diungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya

Reff:
Mengapa takut pada lara sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah yang menunggu reda

Di tiap langkah rindu kita menghilang penuh keraguan
Lalu kita pun sungguh smakin lupa ooo
Kita menjelma kebisuan yang tak kunjung terungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya

Reff:
Mengapa takut pada lara sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah yang menunggu reda

Selasa, 26 Desember 2017

Pergi

Aku ingin pergi jauh
Hingga lupa siapa aku
Aku ingin pergi jauh
Hingga lupa masalahku
Aku ingin pergi jauh
Hingga lupa dimana aku
Aku ingin pergi jauh
Hingga lupa laraku
Aku ingin pergi jauh
Hingga lupa sedihku
Aku ingin pergi jauh
Hingga lupa ramaiku

Aku ingin pergi jauh
Dimana ada pasir putih dan dirimu
Aku ingin pergi jauh
Dimana ada ombak dan dirimu
Aku ingin pergi jauh
Bersamamu..

Kamis, 07 Desember 2017

Ini tentang ROku

Waktu itu bulan Agustus 2016. Selepas lebaran. Kami kedatangan keluarga baru. Seorang lelaki dengan tiga orang perempuan cantik cantik. 

Aku tidak pernah bisa sok akrab sama orang ini. Kita lagi membicarakan lelakinya. Seorang laki laki. Jangan sanksi. Dia ini temen Kiki jadi mereka lebih terlihat akrab seperti itu kelihatannya.

Duh.. anak ini gapyak e. Caper saja sih kurasa dia. Yah tapi boleh lah usahanya. Dan jangan jangan yang dulu itu cuma kisah setingan saja, nak? Ckckckckck tak kusangka kau begitu sempurna dimataku kau begitu indah.. deeeehh malah kebablasan nyanyi.

Kesan pertama di awal awal bulan. Anak ini rajin banget. G disuruh bantuin menawarkan diri. Inisiatif anak ini nilainya 10. Terbantu sekali kak, kita waktu itu. Wellok. Yah kau tahulah 2 tumpuan hidupku waktu itu inisiatifnya kudu di getak sik. Tapi anak ini ckckckckck. Luar biasah rajinnya. Berhasil kau cari muka, nak. Hebat betul. Hahaha.

Ternyata anak ini humoris sekali. Tapi bakatnya ini tak tersalurkan karena tak ada orang orang disini yang bisa menyaingi tingkat gilanya. Tak ada sama sekali. Sunguh luar biasa.

Dan ini anak suka gombalin cewe cewe komplek. Yah bisalah dia raja gombal tapi kog miris kali kisah cintanya.

Setiap sore setelah dia kerja, aku masih belum selesai. Nanti dia datang menawarkan bantuan. Kita ajarilah dia. Dia kerjakanlah itu berkas berkas. Beres. Hari berikunya begitu. Aku ni suka pulang telat, lah sok sokan juga dia ikut pulang telat. Sok akrab aja kurasa dia, boi.

Pun begitu lama lama kami terhibur juga dengan keberadaan lelaki ini. Terhibur terbantu. Sungguh mulia usahamu nak. Mamak bangga sama kamu.

Lama lama dia gombal kesana sana. Adalah itu akhirnya korban berjatuhan. Jatuh cinta. Tapi apalah daya sang pujangga tak kuasa menahan lara. Tertular juga lara itu ke sang wanita. Hha. Disitulah aku sebut dia tukang php. Php itu kepanjangan dari penjual hand phone.

Setelah anak ini sudah dapat muka semua orang. Mulai jaranglah dia bantu aku. Sudah jaranglah dia hibur aku.

Anak yang suka bikin toss ala sahabatan anak SMP. koreonya harus sesuai dengan dia. Kalau pulang duluan selalu ajak toss dulu. Ku sebut itu Toss penghiburan.

Apalagi yang aneh dari anak ini. Dia suka sekali bertingkah aneh. Sungguh pelipur lara. Ah. Tapi dia pun menangis saat tertawa dan bertahan untuk selalu tertawa. Kau tutup tutupi saja itu sedihmu kan, boi? Belagak bahagia tapi didalam lumer kayak es kepanasan. Hancur berserakan kayak bekas beling kaca mobil tabrakan.

Playlist lagunya Jojo itu lagunya Rich chiga. Musiknya jedug jedug dan bikin angguk angguk. Kadang kangen juga duduk bejejeran trus dengerin rich chiga ngerap, kita angguk angguk sambil masih kerja lembur gitu kan. Masih tergiang banget musiknya. 

Sampai akhirnya aku dan Gama di tinggalkan Bayu dan Dhani. Anak lembur masih ada Jojo. Tapi Jojo punya temen baru namanya Om Bagus. Om Bagus bukan anak lembur. Sejak saat itu juga aku terpisah divisi dengan Jojo dan dia bukan lagi anak lembur. Setelah bertemu Om Bagus, Jojo seperti bertemu dengan orang yang selama ini dia tunggu. Teman yang sama sama gila. Teman yang bisa mengimbangi ketidakjelasannya. Jojo semakin tidak waras ketika ada Om Bagus Dewe. Mereka berdua menjadi sangat produktif dalam《bekerja》ketidakwarasan. Setiap hari setiap waktu bikin orang ketawa. Akhirnya ada yang menanggapi Jojo. 

Terus kan aku pernah ada masalah, Jojo adalah tameng terbaikku. Dia tameng terbaikku. Kita memang dipasang di bagian depan Jo, tapi kamu lebih depan dari aku. Ah.. apa jadinya aku kalau g ada kamu. Masih ada mas Ricky sih sebenernya. Kog bisa ya kita lewati masa masa itu. Masa yang kalau aku bayangin sekarang itu ngeri bangets. Hiii.

Jojo juga nemenin ranger BU lembur akhir tahun 2016 lalu. Aku lupa dulu dia berangkat ikutan ngapain ya? Owh iya mungkin karena mau bantuin. Hha. Biasa kan dia bilang gini "iya, mbak. Beneran. Aku bantuin. Nanti aku bantuin." Hha. 

Ya Jojo sempurna jadi penghiburan ku dan Gama. Dia menjadi andalan kami disaat genting. Kami bersyukur dia menjadi salah satu orang yang ada di sekeliling kerjaan kami. Hha. Jahat.
Dulu terlihat lebih bahagia saat kami masih satu divisi. Saat komando masih dalam satu bos. Tapi setelah kami terpisah, rasa rasanya dia menjadi lebih sok sibuk. Tapi sebagai Bro yang berprinsip pemberdayaan masyarakat adalah nomer satu. Maka sesibuk apapun RO ku selama mereka bisa diberdayakan maka lakukanlah. Hha. Aku sempurna jadi Bro terjahat yang pernah ada. Dan apesnya adalah Andhita dan Jojo milih aku jadi Bronya. Seandainya kalian tahu, aku sungguh bersyukur kalian jadi RO ku. Kalian mandiri, cuma kalau Jojo harus sering sering diingatkan aja anak itu.

Owh iya Jojo ini berinisiatif melakukan komunikasi efektif sama aku. Awalnya sih oke bagus ya. Dengan lagi lagi saya berdayakan semaksimal mungkin anak itu. Hha. Eh tapi lama lama komunikasi kami todak efektif juga. Hha. Catetan yang amburadul. Malas malas sudah mau catat. Hah. Kesibukan seperti apa yang dulu pernah kita lakukan ya Jo, sehingga jadinya begitu. Hha.

Mungkin aku terlalu melakukan pemberdayakan RO to the max jadi Jojo sudah kayak bagian ranger BU. Jadi penghiburan terbaik kami. Masih suka ikut lembur tapi udah kadang kadang.

Jojo ini juga jadi salah satu kandidat ketua dolan hura hura. Katanya sih dia lumayan handal jadi tour guide. Kalian tahu kan perjalanan ranukumbolo kami, nah itu juga di bimbing Jojo. Tapi ya gitu g jelas gitu. Hha. Yampun. Jadi inget kan hape kamu ilang di Ranukumbolo Jo. Apakabar ya hp.nya Jojo yang jatuh itu? Udah di temu siapakah?

Kenapa kami bisa akrab begitu saja? Karena kami berkeluh kesah bersama. Aku dapat rumus itu setelah bekerja setahun lebih sama Gama, 9 bulan sama Dhani dan Bayu. Berkeluh kesahlah sama temanmu, mereka adalah penghiburan terbaikmu. Merekalah yang tahu di tempat kerjamu. Sedangkan keluargamu hanya tahu kamu bahagia aja.
Saling mendukung dan menyemangati adalah obat terbaik dari kebosanan dan kepenatan bekerja. Jadikan temanmu sebagai orang yang bukan satu satunya yang kepayahan, tapi juga ada kamu yang merasakan hal yang sama. Ungkapkan semuanya. Jangan dikatakan dibelakang, karena kalian tidak akan menemukan suatu titik temu. Kadang jalan keluar harus dicari bersama sama.

Setalah aku keluar terus kalau main ke kantor. Jojo ini kalau nyapa uda g pake toss ala ala lagi. Tapi pake kekerasan fisik. Tabok sana sini. Jorokin sana sini. Pelampiasan kali ya itu karena dulu aku jahatin. Makanya dia balas jahat sama aku.

Aku kangen sama Gama, yang kalau ada apa apa kita suka berinisiatif melakukan hal hal yang bisa mempermudah kerja kita. Haah. Aku sekarang g ada teman begitu gam. Adapun beda tempat kerja walau masih satu instansi. Sedih kali yak.

Balik lagi ke Jojo. Salah satu RO terbaikku.
Ini sudah penghujung tahun 2017. Bagaimana nasibmu Jo? Lanjut apa berhenti seperti aku?
Aku sudah pergi duluan. Kamu terbebas dari sikap jahat Bro mu ini dapat Bro pengganti yang lebih rajin dan mampu kamu berdayakan balik. Hha. Kekuatan senior. 😂😂

Sesedih apa Gama kamu tinggalkan?
Gama sudah ditinggalkan teman seangkatannya, seangmatanmu. Siapa yang nemenin Gama lembur?
Aku pergi. Kamu pergi bahkan Arip ikut pergi. Siapa yang bisa aku andalkan buat nemenin Gama?
Kamu tahu kan kebaikan bos geng kita itu kayak apa?
Aku sedih. Aku sedih Jo. Sedih kalau inget waktu itu yang kesisa lembur cuma Gama, aku cuma bisa nemenin duduk di depan meja dia sambil cerewet ngomongin segala hal. Lah... abis ini siapa Jo? Kita uda g bisa gangguin anak itu. Kasian dia. Makin rindu nanti dia sama suamiknya. Hha. Tak ada pendistraksi penat.

Jo.
Jadi sountrack kali ini lagunya nella kharisma ya? Tapi kira kira yang judulnya apa?
Bojo galak?
Di pikir keri?
Jarang goyang?

G ada sedih sedihnya tu lagu Jo.

Doaku untuk ROku.
Semoga cepat kelar itu S2 teronggok mu. Fokus nak. Fokus.
Dapat kerja dan jadi lelaki mavan.
Langeng sama mbak BNInya trus segera lamar aja deh.
Bahagia ya Jo.

Ingat.
Bounding kita itu kayak mamak dan anak. Kayak ari ari dan udel.
Kepisah jauh pun kita masih bisa saling mengingat kalau g pikun. Kalau saling manyapa aku g tahu lah Jo. Kau bakal sibuk banget kayaknya.

Hari ulang tahun Jojo ke mbuh
Perjalanan subuh kesekian ke Mbantul
Perjalanan subuh kesekian ke gereja ayam Magelang. Masih ngantuk kali kau Jo?
Trio lelaki andalanque
Nobitajojo
1 Bro dan 2 Ro

Akhir tahun (lagi)

Rasanya sudah lama g ngeblog. Hampir sebulan sekali doang mah kalau saat ini. Emangnya jaman dulu ya yang keseringan hura hura, keseringan lembur. Sekarang aku sama aja sih. Hura hura tapi sendirian. Sedih banget. Thats why aku g bisa move on dari anak-anak lama. Dan g bisa move on dari babang babang dopamin aku.

Sudah akhir tahun 2017. Hidupku masih seperti ini. Upgrade dalam hal pekerjaan tapi tidak berbeda jauh dalam hal percintaan. Hha. Ha..ha..ha.. pengen nangis sambil dengerin lagunya marcel. Ah paan sih aku.

Coba saya akan lebih fokus pada masalah satu itu. Semoga segera yang terbaik. Hha. Aamiin.

Lagu farewell apa ya yang cocok untuk akhir tahun ini?
Aku sudah g merasakan perpisahan dengan anak anak itu, tapi aku merasakan sedihnya. Terus kan tiba tiba aja aku pengen ketemu mereka.
Lelucon mereka tidak akan semeriah dulu. Aku tahu itu. Tapi aku pengen mendengar lelucon garing mereka.

Astagah...
Aku kalau udah ngeblog pasti baper to the max gini. Mengingat yang sudah lalu lalu.
Bisa kah kita mendaki puncak yang g tinggi tinggi amat lagi. Bisakah kita menghabiskan semalam dalam lelah lagi. Bisakah kita menghabiskan malam memandang bintang lagi. Bisakah kita berkumpul dalam keluh kesah bahagia lagi.

Aku g punya siapa siapa selain kalian. 😭😭. Yang bisa menjadi teman mbolang kemana mana. Yang g php.
Hah..

Lagu farewell apa yang cocok untuk akhir tahun ini ya?
Jo, ada rekomendasi g?

Rabu, 22 November 2017

Mati Muda, "aku janji sembuh sama mama"

Ada yang bilang lebih baik mati muda dari pada mati tua banyak dosa. Emh... tapi gimana ya. Kalau aku sih mati muda atau tua sama saja asal masuk surga. Baka. Semua juga akan memilih hal seperti itu. Heem. Kadang aku berfikir g apa apa deh aku mati sekarang tapi masuk surga. Kurasa g cuma aku yang mikir kayak gitu ya.

Kali ini aku akan bercerita tentang kisah nyata seorang gadis cantik yang  oleh takdir Allah, ia mati muda. Aku tidak kenal baik dengan gadis ini. Aku baru bertemu dan bercengkrama dengan dia 7 jam tidak ada. Dia hanya bercerita sedikit. Tapi aku tahu seperti apa pilunya kehilangan gadis ini. Dan betapa sedihnya menjadi gadis ini. Kenapa? Karena ada janjinya yang mungkin tercekat atau mungkin itulah perwujudan janji itu sendiri.

Oke.
Perkenalkan aku sebagai ners beginner really really beginner. Aku bahkan sepertinya belum bisa dikatakan masuk PK 1, karena saking pemulanya.
Aku bertugas di PICU. Pediatric intensive care unit. Banyak anak anak usia 30 hari sampai 18 tahun plus 1 hari yang dirawat disini dengan alat bantu nafas. Oiya.. bagaimana jika usianya 18 tahun tapi sudah berkeluarga? Ya bisa disebut anak anak bapak atau anak anak ibu. Hem... anak anak yang sudah jadi bapak bapak dan ibu ibu. Sedikit terdengar asing ya. Iya tapi begitulah definisi anak anak yang dianut oleh PICU.

Setelah turun jaga, aku harus jaga sore. Jaga sore di hari pertama surveyor akreditasi berkeliaran. Berharap banget g ketemu salah satu dari mereka. Setelah aku harus gagal jadi tim sukses akreditasi dan malah jadi tim sukses transplan hati. Harusnya setelah ini aku bisa transplan hatiku ke hatimu 🙈. Aku terlalu gila dan sedih kalau ingat ingat lelaki gawat darurat itu. Lupakan.

Aku jaga sore seperti biasa. Ada pasien baru. Sudah besar. Seorang gadis cantik. Usianya seminggu lagi pas 18 tahun. Hampir menjadi usia dewasa yang artinya bisa pindah dari PICU ke ICU.
Diagnosa gadis ini fraktur di kedua kaki. Terlihat traksi di kaki kananya. Gadis ini ceria sekali. Mungkin aku akan iri jika seusia anak ini. Aktif organisasi di SMA. Memiliki banyak teman. Berprestasi. Begitulah sekiranya aku mendeskripsikan anak ini. Aku tak tahu banyak hal tentang anak ini.

Jadi cerita bagaimana anak ini bisa masuk PICU adalah....
Sebut saja Flow. Flow ini baru saja lulus SMA tahun ini. Harusnya sekarang sedang mendapatkan pendidikan lanjutan. Tapi takdir berkata lain sehingga Flow harus di rawat di PICU.
Flow mengalami kecelakaan bersama temannya. Hari itu ada acara pramuka di SMA Flow. Flow sudah tidak aktif di pramuka tapi sebagai kakak kelas yang dulu pernah jadi pengurus, Flow memutuskan untuk mengikuti kegiatan sebagai perpisahan. Kegiatan terakhir di SMA begitu pikirnya. Hari itu mama Flow tidak mengizinkan Flow pergi, karena menurut mama pasti Flow akan kecapekan. Apalagi Flow akan mengikuti test masuk Polwan yang sudah sampai tahap ke 4. Namun, Flow tidak mengindahkan perkataan mama. Flow tetap ikut kegiatan itu bersama temannya.
Selepas kegiatan itu selesai Flow mengantar temannya pulang. Rumah teman Flow ada di seberang jalan. Saat itu Flow memboncengkan temannya dengan sepeda motor. Bersiap untuk menyebrang jalan. Tepat di depan rumah teman Flow. Tiba tiba dari arah belakang ada truk yang menabrak motor Flow. Flow jatuh dan kakinya terlindas ban truk. Ya begitulah kakinya sekarang fraktur. Teman Flow saat itu tidak terselamatkan.
"Waktu itu Flow, masih sadar mbak, tapi Flow tahu temen Flow meninggal setelah mondok pertama".
Aku mendengarkan dengan seksama cerita anak ini bersama seorang residen anak.
"Makanya Flow janji sembuh sama mama, mbak"
Itu adalah janji permintaan maaf Flow karena tidak mau mendengarkan mama untuk tidak ikut kegiatan pramuka saat itu.
Astaga.. tahap grieving seperti apa yang dirasakan anak dan keluarganya. Denial seperti apa? Aku saja membayangkan sudah pasti sangat sulit menerimanya. Dan akan menawar pada Tuhan. Tahap berduka seperti apa, ketika sedikit lagi tahap masuk Polwan bisa Flow lalui dan mungkin sekarang dia sedang mendapatkan pendidikan Polisinya.

"Flow berapa bersaudara?" Tanyaku.
"Dua. Sama adik umurnya baru 3 bulan"
"Owh... masih kecil banget ya. Cewek apa cowok?"
"Cowok mbak. Lagi lucu lucunya. Kalau pagi suka ngajak main. Nanti kalau di cuekin terus ngambek. Hha"

Sesore itu keadaan Flow tidak begitu stabil. Keluar keringat dingin di wajahnya. Bantalnya sampai basah. Nadinya naik. Flow tidak mau makan. Tapi dia masih bercanda sama mama dan papanya. Menghabiskan segelas teh manis hangat.
"Tehnya habis?" Tanyaku lagi untuk mencatat intake cairan Flow.
"Iya, hehe"

Semua pasien di PICU dimonitor setiap jam. Apapun yang masuk dan kekuar tubuh mereka harus tercatat dengan baik. Tanda tanda vital tercatat dengan baik. Monitor alat bantu nafas / ventilator. Jika ada bunyi alarm aneh sedikit hatus segera di cek untuk memastikan pasien baik baim saja.

Begitu pula aku setiap jam menghanpiri Flow, menanyakan berapa yang dia minum. Apa yang dia makan. Apa yang dikeluhkan saat ini. Membantunya memberikan posisi ternyaman. Flow selalu bilang maaf, tidak perlu Flow.

"Sudah minum lagi?"
"Iya" jawab Flow singkat sambil mengangguk.
"Berapa teguk?"
"Tujuh ada."
"Oke" aku mencatat di lembar monitor Flow
"Sekarang yang dikeluhkan apa?" Aku menghampiri di samping Flow sambil mengelap keringatnya.
"G ada"
"Ada nyeri g?" Aku memastikan lagi.
"G ada" Flow menjawab sambil menggeleng.

Jam 20.00 jadwal minum obat Flow. Flow dibantu mama dan papa. Masih ceria dan bisa bercanda.
Aku tanya lagi tentang asupan minumnya.
"Lima teguk" Flow lapor sebelum aku bertanya.
"Emang kamu hitung?" Mama bertanya pada Flow
"Iya aku itung, orang ditanya" Flow menjelaskan.
"Hhaha, bagus Flow." Aku acungkan jempol ke pada anak itu. "Obatnya sudah diminum semua ya?" Aku memastikan lagi.
"Sudah"

Hingga jam operan jaga tiba, Flow masih baik baik saja. Memang fungsi jantungnya agak terganggu sehingga nadinya tinggi. Terakhir aku tinggalkan anak itu masih stabil. Kurasa dia akan baik baim saja sampai prosedur pembedahan berikutnya.

Rabu, 15 November 2017

Aku takut lupa

Kalian pernah merasa mendapat banyak cobaan?
Kalian pernah merasa tak beruntung seperti yang lain?
Kalian pernah merasa gagal terus dan terus?
Kalian pernah merasa semua tak adil? Kalian pernah merasa terpuruk?
Kemudian kalian memohon pada Tuhan. Dan kalian berpasrah. Terlalu berharap keajaiban tiba tapi kakian hanya bisa diam. Diam adalah koping terbaik. Tak berharap adalah koping terbaik. Karena selama ini kita termakan sendiri oleh harapan kita sendiri. Harapan yang mungkin terkadang tidak terlalu realistis.

Kita terlalu manja pada Tuhan. Semua kita mintakan pada Tuhan. Tapi kita lupa sudah kita berikan apa pada Tuhan. Sehingga Tuhan mau mengabulkan harapan kita?

Saat kita sudah tak ingin berharap lebih. Kemudian Tuhan masih mendengarkan kita, dan terkabulah harapan itu.

Aku takut aku terlaku jumawa
Aku takut aku terlalu manja
Aku takut terlalu takabur
Aku takut aku kemudian lupa dengan Dzat yang telah memberikan segalanya kepada ku
Aku takut aku kemudian lupa ada Dzat yang selalu ada ketika aku susah dan senang
Aku takut lupa padamu ya Allah.

Hamba takut berlarut dalam kebahagian yang Engkau ujikan pada hamba.
Hamba takut berlarut dalam kesedihan yang Engkau ujikan pada hamba.

Jumat, 10 November 2017

Melepas lelah ke Candi Cetho

Halo gengs.
Kamu lelah g? Aku iya. Lelah. Iya sih udah g pernah lembur. G pulang malam penyebab radang tenggorokan. Udah g gampang flue. Libur seadanya. Tapi.. tapi.. aku liburnya pas orang orang g libur. Aku berangkatnya pas orang orang pada libur. How i feel so desperate. When you wanna go to picnic with your best friends ever but you couldn't join them. Nyesek. Sampai akhirnya semuamua aku ajaki dolan tapi akhirnya sama saja. Jadwalnya g bisa sama. Seperti aku semangats yang lain lelah. Aku lelah yang lain semangats.

Akhirnya bulan ini 3 minggu berturut turut aku mendapatkan libur hari minggu.
Minggu pertama aku cuma dirumah tapi sambil liat instastory kamu yang malah udah kemana aja g tau sama siapa. Aku merasa terkhianati. Dan itu akhirnya aku tahu bahwa sudah tidak ada kemungkinan lagi aku pergi sama kamu. Yang malah pergi sendiri, terus sekarang kerjanya luar kotaan terus. Sudah mulai bahagia. Lebih bahagia dari hari kemarin. Selamat boi.

Nahkan. Gama bikin insta story yang soksokan kangen gue. Hha. Beneran kangen kah Gam? Terus aku bales bikin instastory yang isinya kita berempat. Formasi Frontline BU. Yang nyebeli tapi juga ngangenin.

Kangen dengerin Bayu omong cepet belepotan menggebugebu. Kalian bisa bayangin g? Kalau Bayu pas omong sama sahabat BU selalu semangat dan suaranya sampai kemana mana. Hha. Masih. Masih tersisa ruang untuk kenangan itu.
Kalau Dani suara kalem, lirih dan lembut. Senyum senyum sendiri. Kalau ada yang bening dikit kode kodean sama Bayu. 😂😂
Kalau aku? Cempreng cerewet cemberut tapi tiba tiba mlengeh kalau dopaminnya datang. Terus kayak orang gila.
Gama? Udahlah dia mah masternya. Dulu yang selalu ngingetin excellent service. Yang apa apa keluar dari mulut dia selalu jadi panutan aku dalam menjelaskan. 😂

Aku sudah bikin status piknik piknik terus. Kamu mah RJJ tiba tiba pergi sendiri. Terus aku merasa 'meh', jadi gini sekarang? Fine. Bikin saya kembali harus ngeluh sama Almaidah dan kembali dia harus bilang "hindari". Sedangkan saya selalu menolak perkataan Almaidah. Sudah sebulan lho ini. Kalau kali ini aku agak berat harus bilang 'bodo amat'. Yempun nangis nangis deh gue di depan Almaidah. Hha.

Nah kan setelah Gama bikin status terus aku komen. Terus ajak main. Tapi selalu tanpa kejelasan yang berarti bisa jadi bisa enggak. Sedih sih. Apalagi jadwal not available aku. Yang liburnya bisa saja hari senin sampai jumat tanpa menyisakan libur hari sabtu minggu. Padahal dua hari itu adalah hari aku bisa pergi sama mereka. Bersyukurlah Dani masih available kapanpun dan dimanapun. Tapi aku berharap kamu bisa cepet menjadi pengusaha sukses bang. Ayo mulai dari mana? Mulailah sekarang!

Jadilah si Gama sekarang juga g se.available dulu karena ada suamik. Dan bersyukurlah karena Gama dan suamiknya harus kepisah 3 bulan
kedepan yang artinya Gama available 3 bulan. Haha. Aku jahat. Bayu mah sudah tidak bisa diharapkan banget tapi tetap kami masih berharap tiba tiba dia terbang ke Jogja untuk reunian.

Aku? Ya sama aja kayak Bayu. Tidak bisa diharapkan apalagi harus pergi dadakan like this. Aku harus pesen jadwal dulu. Kalau perginya lama requestnya libur dikumpulin, terus kerjanya berhari hari berturut turut tanpa libur. Demi bisa main sama kalian apapun aku lakukan. Semasa aku masih available being single. Kalau udah ada suamik mah aku pergi aja berdua.

Ya..
Hari minggu kemarin pas aku turun jaga. Hari minggu libur ke 2. Setelah jaga malam pulang jam 8 pagi terus bablas main. Itupun aku harus bangunin Dani yang masih tidur karena abis ronda. Gama udah siap aja. Aku masih sempat balik rumah buat mandi dan rendam cucian.

Setelah mandi langsung telpon Dani, suaranya masih ketahuan banget baru bangun tidur. Lima belas menit kemudian Dani bilang uda siap, aku masih otw. Sampai rumah Dani jam 10 kurang. Langsung cus ke rumah Gama di gang Manggis. Sampai rumah Gama jam set11an. Terus jadi kemana? Kata Dani ke Solo. Ke Solo ke mana? G tahu. Di Solo kan cuma ada mall. Kalau mau ke yang obyek wisata ke timur lagi ada kebun teh, air terjun, ndoro donker dan lain lain.

Ya udah ke ndoro donker.
Siang siang udah lapar. Kita belum ada yang sarapan. Bingung mau makan apa ya udah selat solo. Dimana tapi? Ya udah tanya google. Ketemu di google, di list yang atas sendiri. Eh ikutin itu google map sampai di jalan terus malah bilang "ini kan yang ada richeesnya". Ya udah makan di richeese aja gimana? Masih galau gitu. Ya udah deh richeese aja. Masuk gang liat eskrim aice turun terus beli. Hha. Random banget. Mau parkir di richees penuh, sampai belakang ternyata parkir di halaman masjid. Sholat dulu abis itu baru makan.

Sampai richeese antriannya heboh banget. Banyak. Dani antri, aku sama Gama cari tempat duduk. Lamaaaaaaa banget sampai akhirnya kita dapatkan menu kita dan duduk manis sambil makan. Kog tiba tiba pengen lagi. Hha.

Selesai makan cus ndoro donker. Sambil ngobrol random, ngomongin naik gunung lawu yang di puncaknya ada bapak penjual sotonya. Ah.. mau ajak siapa ya aku? Kamu? Udah g available sama kek gue. Mas php? Tidak bisa diharapkan. Kalian? Apalagi cuy. Harus mengumpulkan libur 3 hari. Eh padahal pas ke ranukumbolo kita bisa hanya dengan libur 3 hari.
Aaaaaaakkkk pengen cuti belum boleh cuti. Nanti udah boleh cuti waktunya buat suami. Doakan aja ya. Hha.

Sudah mulai menaiki kaki gunung Lawu. Terus kan mau kemana nih? Ndoro dongker. Eh tapi ada Candi Cetho. Gama bilang yang kayak pura itu lho. Oh ya? Oke ke candi Cetho aja yuk.  So i can feel you 😙. Apasih 😑.

Ya udah ke candi cetho dulu baru ke ndoro dongker. Oh my god, seneng banget bisa ngrasain jalanan berliku di pegunungan. Bisa lihat pemandangan di bawah yang amazing. Bisa ngrasain udara dingin. Bisa melihat hijaunya pepohonan teh. Bisa pergi ke tempat yang tinggi itu aku suka. Perjalanan ini kayak naik gunung sampe puncak tapi bisa pake mobil. G capek dan bahagia. Haha.

Naik tangga yang g begitu tinggi, aku udah ngosngosan. Di saat seperti itu aku cuma bisa mbatin lagi "kayak gini lu, mau naik lawu? Naik tangga candi aja capek". Yah begitulah kalau fisik tidak terlatih. Ahhh, aku pengen banget naim gunung mas. Beneran.
Sampai atas langsung poto poto ala kids jaman now. G sadar umur udah bodo amat padahal perginya sama ibu ibu jaman now dan babang hits jaman now. Emh.. tahu lah ya siapa yang paling cerewet minta di potoin. Yes I'm. Ini demi eksistensi di media sosial jaman now. Ups. 🙊

Naik terus naik sampe puncak. Poto poto sampe puluhan. Modal hape doang. G ada threepot, g punya tongsis. Modal hape diganjel tas terus mode timer 10detik. Haha.
Berasa di halaman belakang rumah simbah. Bangunannya kayu, pendek. Rumah hits jaman ago bangetlah. Dan aku suka suasananya.

Pengen bisa pergi lagi.

Cukup sih buat aku pergi ketempat tinggi atau ketempat dimana kamu bisa melihat sunset tenggelam perlahan. Abis pulang dari candi pas matahari turun. Mandek di sembarang tempat. Di pinggir kebun teh. Poto poto dulu bentar. Tapi sambil menikmati senja yang mulai menggelap. Kita berhenti, diikuti pendaki yang turun gunung. Ah bahagia.

Selasa, 17 Oktober 2017

More young people, please

Aku sebenernya bosan membahas orang orang itu lagi. Tapi aku g bisa move on. Oh please.. rasanya masih pengen lanjut cerita tentang anak anak lama. Ya you know kan sekarang temen akooh usianya berapa? Ibu ibu anak 2 sampe ibu ibu bercucu 2. Jadi ya you know kan. Aku kangen banget sama kalian.

Kangen sama yang suka teriak teriak gila g jelas. Kangen sama yang suka bikin lelucon tak senonoh itu. Kangen sama yang suka mencak mencak misuh g jelas tapi lucu. Kangen sama yang ngeselin. Kangen sama yang baik hati tapi nyakitin. Kangen sama yang suka ngambek karena saking stressnya. Kangen sama peserta yang ngeselin dan annoying. Kangen sama mas mas yang g ngapa ngapain bikin senyum gila sendiri. Kangen sama kamu yang ngeselin baik hati dab jahat bersamaan. Kangen sama bapak aku. Kangen sama ibu ibu rumpis. Kangen sama mbak mbak yang malah curhat dan saling menyemangati.

I'm bad in excellent service. I know that. Tapi ya gitu cara saya melayani peserta, sakenakwudele dewe. 🙊 ups.

Kangen teman kerja sebaya....
Ketika kamu bosan dan penat kemudian tiba tiba kamu bisa main kemana aja. Pergi ke tempat g jelas. Di dalam maupun luar kota. Tanpa perencanaan yang jelas, yang penting jalan aja. Cerita ngalor ngidul. Makan bareng. Nonton bareng. Berpetualang bareng.

Aaaaakkkkkk....
When you have diagnosed lack of picnic but no one can accompany you to go to picnic. So the diagnosed being so cronic. And you are frustated with the situation that you couldn't change anymore.
Terimalah...

Give me more young people, please.

Aku kangen sama kalian. Sumpah. G boong.
Aku udah mencoba bagaimana caranya untuk bisa bertemu kalian lagi. Mungkin cuma aku yang kurang kerjaan terlalu sering main sama kalian. Terlalu g bisa pisah sama kalian.

Rabu, 11 Oktober 2017

A day with Amanda Rooroh

Haiii...
Sejak aku pindah kerja di rumah sakit aku kembali bertemu dengan teman kuliahku. Namanya Amanda. Dulu waktu masih jadi maba waktu ukur jas almamater kita pernah kenalan tapi setelah masuk kuliah beda kelompok jadi g akrab.

Selama empat tahun cuma kenal sebagai teman biasa dimana aku selalu berpendapat bahwa dia cerdas. Referensi jurnal untuk tugasnya selalu up to date.

Kemudian saat kami sudah mencapai tahap anak profesi akhirnya aku dan Amanda jadi satu kelompok. Beberapa stase kami lalui bersama. Dari stase Jiwa sampai Komunitas. Stase jiwa adalah stase yang mampu bikin aku nangis. Bukan berarti karena skripsiku mengambil spesialisasi mental health nursing trus aku lebih dari teman temanku. No. Aku malah terbebani dengan harus memahami ODGJ dan harus membuat rencana interaksi. Terus stase Manajemen yang g kalah bikin pengen nangis karena memanajemen diri sendiri saja susah apalagi sebuah ruangan yang jauh dari standar. Sudahlah. Dan gongnya adalah stase komunitas kami di Blora. Aku sih senang kita pernah merantau di tanah Blora selama 7 minggu.

Nah, setelah setahun kepisah sama Manda karena terakhir pas stase komunitas itu, aku bertemu lagi sama anak itu. Aku dan Amanda satu kelompok lagi. Kelompok orientasi pegawai baru di rumah sakit. Setelah tidak bisa berkeluh kesah sama Gama, sekarang Amanda lah yang jadi pendengar anak impulsif ini. Maaf ya Man. How i'm so talkative with you. Dan pastinya kita sudah seperti duo aneh. Bodo amat.

Aku bisa bercerita lagi. Berkeluh kesah. Kemudian kita berkhayal akan pergi ke Jepang karena prestasi kita di rumah sakit. Terus kita berkhayal kita bakal bisa pindah ke bagian sesuai peminatan kita. Walaupun lama lama kita sudah bisa menerima dengan terpaksa dimana kita sekarang. Tapi kalau kita bisa merubah keadaan, boleh kita mencoba kan.

Mumpung semangat kami masih membara, karena siapa tahu besok lusa khayalan khayalan kami itu terasa berat untuk diwujudkan. Aku merasa beruntung bisa kembali bertemu Amanda. Bagaimana semangat dia dalam belajar sangat tinggi. Aku butuh trigger orang seperti itu. Seorang yang mampu membuat aku bergerak walau dengan sedikit paksaan. Dan banyak khayalan. Semoga bisa menambah semangat kita.

Kita harus banyak banyak cari wejangan dari orang lain ya man. Maksudku orang lain yang memiliki pengaruh tinggi. Dimana kita akan mudah bergerak di labirin setan ini. Ketika kita seperti dadu yang di kocok seenaknya saja dan dibiarkan tinggal di tempat yang tidak sesuai dengan passion kita. Pun begitu kita masih bisa melakukan hal yang kita senangi kan ya.

Aku suka membicarakan tentang bagaimana aku harus bekerja di dalam suatu sistem yang terlanjur konvensional dan cenderung susah untuk di rubah ini. Dan bagaimana cara merubah kebiasaan yang salah. Dan bagaimana cara bertahan untuk tetap idealis walau tenaga tak cukup memadai untuk itu semua. Dan bagaimana cara membuktikan bahwa memang kami layak disebut sebagai tempat bertaraf international dengan orang orang tradisional di dalamnya. Dan bagaimana cara kami bisa memahami klien kami sehingga semua tak ada yang dirugikan.

Dan untuk diriku sendiri adalah bagaimana cara aku bisa menjadi mirror bagi klienku.

Hai Man, tolong ingetin aku kalau aku mulai lelah untuk melakukan perubahan ini. Kau jangan keburu resign ya, kan kita mau ngerubah sistem dan bahkan ngerubah warna sragam kerja kita. Mari jadi panitia seragam yang lebih fashionable.
Masa bodoh dengan program diet. Aku diet besok. Haha.

Semangat mewujudkan mimpi kita ke Jepang Man. Duh ke negara Asia Tenggara dulu juga g apa apa deh yang penting ada yang bayarin. Terus aku mau les bahasa inggris dulu. Aku juga mau baca novel bahasa inggris kayak kamu. I'm too poor to speak english.

Susunan rencana terselubung kita adalah sebagai berikut Man:
1. Cari referensi, baca sampai paham. Duh maaf lho kalau pemahamanku jelek. I'm still learning english.
2. Tanya narasumber tentang tujuan yang akan kita lakukan, juga tanya tentang materi yang relevan.
3. Konsultasi pada dokter yang ahli di bidang tersebut.
4. Melakukan studi pendahuluan terhadap sistem yang sudah dilakukan juga mengumpulkan persepsi tenaga medis yang terlibat.
5. Konsultasi ke bidang sebagai pertimbangan apakah kita bisa maju atau tidak. Ini juga sekaligus cara kita menonjolkan diri sehingga pada suatu ketika kita bisa menjadi panitia seragam. (Tujuan sebenarnya. Wkwkwk)
6. Menyusun pendahuluan hingga tersusun sebuah proposal.
7. Memperlihatkan ide gagasan yang kita punya sehingga orang lain merasa bahwa apa yang kita lakukan ini penting.
8. Lakukan pengamatan dan analisa hasil.
9. Penerapan yang bisa kita berikan pada sistem.
10. Akhirnya kita dimutasikan sesuai denga keinginan kita.

Karena kamu bisa menentukan nasibmu seperti apa. Mau pindah terhormat berprestasi atau pindah karena skandal. 🙊🙉🙈

Kode rahasia: rencana terselubung permutasian
Agen: L.A.

Nantikan vlog kami dalam melakukan rencana rahasia ini.
Bodoh. Begini mau bilang rencana rahasia, klu di vlog semua orang jadi tahu. 😑😑😑
Kode rahasia 2: bodo amat

Minggu, 01 Oktober 2017

Peduli

Aku benci saat aku harus berpisah denganmu
Aku benci saat aku tahu tak bisa bertemu denganmu
Aku benci saat kau bahkan tak lagi menyapaku
Aku benci saat aku sendiri memilih untuk diam
Aku benci saat aku tak tahu kemana saja dirimu
Aku benci saat kau tak lagi membawaku bersamamu
Aku benci saat semua ini sudah berakhir dan aku masih peduli

Aku peduli dengan segala hal yang kau lakukan
Dan aku benci saat aku tak bisa melupakan begitu saja

Aku benci padaku yang masih peduli denganmu

Jumat, 29 September 2017

Akhirnya hari H yang sesungguhnya

Apaan sih blog ini suka ngomongin hari H g jelas. Ha apaan? Suka ngomongin orang tanpa ijin. Suka ngomongin hal hal masa lalu yang malah terindikasi gagal move on.
Ya trus? Bodo amat lah.

Key..
Hari H itu apa sih?
Intinya adalah hari yang pada akhirnya tiba juga. Hari yang memorable banget entah itu sedih atau senang. Tapi kalau di sini lebih ke sedih. Seperti hari H perpisahan sama Dhani dan Bayu karena mereka sudah g kerja bareng lagi.
Ya sama hari H kali ini adalah saat aku yang harus pergi. Tapi aku udah pergi duluan, nah sewajarnya adalah hari ini adalah hari H itu. H yang sesungguhnya. Jadi harusnya hari ini aku sedih. Aku galau. Aku nangis nangis perpisahan sama anak anak.

Ya..
Banyak moment di bulan September yang aku alami. Jangan jangan besok pun aku nikah di bulan September. Hha.
Seinget aku ya, September itu pernah ada hari sakit hati, hari pas jogja japan week, hari pas jalan jalan ke Bandung, hari pas awal profesi ners, hari pas masa bakti kerja berakhir, hari pas awal musim hujan taun ini tiba, hari pas lembur bahagia. Banyak moment banget.

Iya.. empat bulan sudah aku pergi lebih awal dari jadwal yang seharusnya. Ada sedikit penyesalan di awalnya karena aku harus membayar semua konsekuensi dari keputusanku. Tapi pada akhirnya aku bersyukur. Sekarang aku sudah memiliki rumah baru untuk berteduh. Sedangkan mungkin teman temanku setelah ini, entah kemana.

Hari H. Setelah ditinggal Dhani dan Bayu, sekarang aku yang harus pergi ikuti jejak mereka. Melangkah ke masa depan yang entah seperti apa tapi kami pasti bisa. Bahagia.

Sudah genap empat bulan aku pergi dari kantor lama dan bekerja di RSUP. Sudah berakhir masa orientasiku dan sekarang harus benar benar bekerja. Walaupun masih salah salah dan harus banyak belajar. Berat rasanya di awal, pilihan sudah di tangan. Jalani dengan baik dan ikhlas adalah kunci jawaban terbaik dari semua tanya, kenapa.

Jadi hari ini tadi setelah pulang kerja dari RSUP meninggalkan mungkin kesebelan di antara senior. Aku rada bodo amat pergi ke kantor. Ada hal krusial yang harus aku selesaikan terlebih dahulu.
Aku sih sempat mikir, bagaimana tanggapan para senior. Ah... sudahlah, namanya juga anak baru masih adaptasi. Jangan dipikirkan terlalu berat, bisa bahagia dan bertahan sudah lebih dari cukup untukku. I need my coping stress. Positive thinking. Udah gitu aja hal terbaik untuk tetap bahagia.

Nah. Aku kebut, soalnya udah janjian sama mak Ning buat nemuin mbake. Menyelesaikan urusan terakhir. Pliss. Cukup terakhir ini ajah. G lagi lagi.

Jam 15.20 aku sampai kantor. Pintu masih terbuka. Parkir motor di depan kantor. Ada pak CS. Duh aku bahkan udah lupa nama nama bapaknya. Huhu maafkan saya pak.
Masuk terus buka pintu ruangan Gama. Nah loh g ada orangnya. Terus duduk di kursi tunggu peserta lantai 1. Di5situ sudah mentereng tiga orang. Brian, Arip Daps dan Dessy. Aku g tahu ya mereka beneran kaget melihat aku atau cuma dibikn bikin aja. Wkwkwk. Aku langsung duduk di depan Arip. Ngobrol sama tiga anak itu. Dan yampun Rip, perut itu dijaga, astagah. Pipimuuuu.... duh.. nyaingi aku? Baru ditinggal empat bulan udah gemukan kamu sekarang ya. Bahagia tak tinggal? Iya. Hem... berbicara banyak hal, membicarakan hal embuh. Di dalam ruangan sana ada mbak Zu.

Terus munculah Raka yang menyapa lalu pergi. Beberapa saat kemudian mbak Zu keluar menyapa dan bercerita. Melakukan pengkajian terhadap kehidupanku selama 4 bulan terakhir. Setelah itu datang Ikha, si pelukable girl. Peluk peluk lagi lah sama dia. Di belakangnya ada Gama. Nek sama Gama biasa aja. Soalnya masih sering main. Tapi ah karang manten anyar yo ngono, sekarang dia lebih bernapsu main sama suaminya timbang sama temennya. Ya iyalah. Wkwkwk.

Sesaat kemudia aku naik ke lantai 2. Suasananya berbeda. Tatanan kantornya sudah beda. Semua baru. Terlihat lebih sempit memang. Astagah, dulu aku pernah ada di tahun tahun pertama kantor ini berdiri dengan dekor seadanya. Lihatlah sekarang. Lebih nyaman. Bingung kan mau sedih apa bahagia. Angga selali duduk dipojokan singgasananya. Duh Ngga, pipimu ra kalah mlembung koyo Arip. Di loket BU ada Alfat bekasnya Arip bekasnya Gama bekasnya Bayu. Ada Riska di bekasnya aku bekasnya mb Anes. Ada Alfi dibekasnya Dhani bekasnya Andhita. Wkwkwk. Apaan sih. Ya maksudnya dulu dulunya itu loket yang nempatin orang orang itu. 😂😂

Cerita banyak hal. Nah cerita merwka mungkin adalah cerita yang paling aku tunggu. Mengapa? Karena mereka masih bertemu dengan sahabat BU. Sabahat para pendistraksiku. Duh. Tapi aku malu kalau ingat ingat tingkah gilaku. Wkwkwk. Isin. 🙈🙈
Mengingat ingat para mas mbak sahabat BU memang hal yang menyenangkan. Wkwk. Mengingat tingkah konyol mereka. Mengingat bagaimana mereka ngrusuhi. Mengingat kebahagiaanku ketika mereka datang. Duh.. kangen.

Kabar yang membuat aku menjadi lebih legowo lagi adalah ketika Alfi, Arip, Rizka bercerita bahwa para Sahabat BU pendistraksi stress itu juga mulai tidak mengurusi hal kantor lagi. Rasanya seperti "kog kalian ikut ikutan aku pergi sih?". Wkwkwk. Artinya adalah kinerja mereka bagus sehingga mereka mendapatkan promosi jabatan yang lebih bagus sehingga tidak perlu lagi mengurusi hal hal kantor. Apalagi udah g ada aku, iye kan? Hahah.

Di awal awal aku masih denial dengan keputusanku sendiri. Di awal awal aku masih sedih kalau g bisa ketemu orang orang itu. Tapi sekarang terlihat lebih mudah untuk melangkah. Karena akan seperti ini, pun kalau aku masih bertahan pasti mereka naik jabatan pula. Jadi.. fair. Yeay.

Kalau diingat dulu pas pagi pagi bad mood, keterusan sampai siang, eh tiba tiba sumringah kalau udah datang pendistraksi stress itu. Berdosa kali aku ini buk. Maaf kan anakmu. Bukan maksud hati untuk melukai  aku hanya ingin menyukai. Wkwkwk. Kan gila lagi aku. Tapi masih ada yang aku rindukan. Yang harus menerima alasan untuk dirindukan. Yang harus ada alasan untuk saling menyapa. Padahal aku tak punya alasan apa apa kecuali rindu. Eaaa..

Nah kan trus mbak Dien muncul menyapa. Lagi asyik asyik ngobrol, Andhita datang dengan teriakannya menyapa Bagus yang sudah menggantikan posisi Alfi duduk di depanku. Wkwkwk. Bagus ini ya gus ya, pernah sekali kau antar aku pulang ya. Wkwkwk. Ngeri kan jalan kerumahku. Duh.. Andhita yang semohay itu peluk peluk kemudian ngrusuhi Bagus.
Mumpung ada Andhita aku vicall mas Adi yang sekarang sudah naik jabatan. Untung kan mas Adi naik jabatannya setelah selesai mengurusi aku. Aku juga kangen mas Adi. Sahabat BU yang sekarang selingkungan kerja denganku. Mas yang sudah aku anggap mas sendiri, aku anggap om sendiri. Mas yang membuat aku bisa seenakwudelku dewe. Mas yang membuat aku rada tenang lah. Terimakasih mas Adi.
Nah kan tak vicall itu mas mas yang masih kerja padahal jam hampir menunjukkan jam pulang kerja. Wkwkwk. Mukamu mas, bruwet. Kapan kapan nek kangen aku vicall lagi ya. Hha. Oiya aku rada g percaya kamu kangen datang ke kantor, wong biasanya kamu datang sesorean sesukamu, ganggu orang yang udah mau pulang. Ngeselin. Dulu kamu ngeselin banget mas. Wkwkkw. Ampun, kamu baik kog mas. Beneran. Hha.

Sudah menyelesaikan urusan sama mak Ning. Cerita sama mbak Wahyu. Salaman sama mas Wahyu. Kangen kangenan alakadarnya sama Angga. Kangen denger Angga menghadapi peserta. Dimana saat seperti itu aku ingin mengacungkan keempat jempolku terus bertepuk tangan atas tindakan dan ucapan Angga. Atau pas dengerin Angga rada emosi gitu kan. Lucu. Hha. Dulu kalau ada Angga semua beres. 

Aku turun lagi ke bawah mau nemuin Gama. Di tangga ketemu sama Jojo. Sudah lupa gimana dulu kami adalah patner Bro dan Ro. Dimana saya adalah Bro seenakwudel dewe dan Jojo adalah Ro teraniaya karena harus tetap ngerjain sendiri. Lupa sudah bahwa dulu kami punya toss ala ala yang sering diubah ubah sama Jojo sendiri, dimana saya hanya ikutin kemauan anak itu. Dan, sapaannya yang sekarang lebih anarkis dong, dorong dorong badan aku ampe mau jatuh kayak mau ajak berantem. Lupa dia gimana dulu sok sok alim sok baik pas awal awal jadi pegawai. Hem... wkwkkwk. G kalah lucuk.

Sampai bawah ke ruangan Gama. Dianya sibuk nggarap. Ya udah. Aku duduk aja. Kayak jaman dulu persis kalau yang ini mah. Aku posisinya duduk di depan Gama. Curhat cerita. Dianya sibuk mantengin komputer, tanggepinnya cuma ya gitu. Duh. G berubah nih anak. Ceritanya kan mau vicall Dhani, tapi 2 kali g diangkat. Yadah.. terserah kamu bang.
Aku bilanglah sama Gama "pacar barunya Dhani siapa sih?". Wkwk dengan setengah kaget Gama tanya siapa? Ya aku g tau lah Gam. Orang aku cuma ngimpi aja hha.

Setelah ya alakadarnya begitu sama Gama. Muncul Eve bercerita lagi. Masa depan yang memang entahlah Eve. Semangat ya. Kalau ga ya uis lah nikah aja sama Raka. Mungkin dengan begitu semua hal akan menjadi lebih mudah bagimu. Terus jedul lagi Jojo dengan sapaan anarkisnya yang jahat itu. Sebel.

Setelah jam 17.00 waktu pulang kantor tiba. Oiya tadi aku juga absen lho. Masih bisa lho. Tapi pake tanya dulu caranya absen gimana. Tanya Brian sama Arip. Wkwk. Beneran lupa aku. Padahal lebih simpel dari cara absenku sekarang yang rempong.

Hari H.
September tanggal 29.
Berakhir sudah masa kerja kami.
Semoga penghidupan terbaik dan lebih baik yang akan kami dapatkan.
Terimakasih atas pengalaman berharga dan keluarga yang tidak bisa kami dapatkan di tempat manapun. Iya karena kalian hanya disitu g ditempat lain. 😅
Terimakasih atas stress yang ditimbulkan bersamaan denga coping stress yang tambah bikin stress tapi sekaligus bahagia.
Terimakasih atas kesempatan mengenal banyak orang yang bisa menjadi bekal kami dalam bersosialisasi dan mencari penghidupan yang lebih baik.
Terimakasih atas pelajaran berharga yang entah apapun itu.
Terimkasih sudah menerima kami apa adanya dan memaksa kami untuk menjadi lebih baik lagi.
Terimakasih.
Dengan gotong royong semua tertolong.
InsyaAllah. UHC.

3 fokus utama:
1. Keberlangsungan finansial
2. Kepuasan orang tua
3. Mencapai keluarga sakinah mawadah waromah barokah

Aamiin.
Yeay.

Apa kabar Cut off?

Pas empat bulan. Pas the last cutoff yang sebenarnya. Pas, jika aku tidak memutuskan untuk berakselerasi. Aku sudah terbebas dari cut off empat bulan terakhir. Aku sudah terbebas dari sahabat BU yang suka ngrusuhi.

Gam, katanya abis nikah g mau lembur lagi. Kog kamu masih lembur sih. Kan udah g ada aku yang nemenin lembur. Hah... ya mau gimana ya Gam? Nasib orang sekabupaten ada di tangan besimu. Wkwkwk.

Hari ini tadi dapat video call gagal sinyal dari Jojo. Ternyata kalian masih lembur. Ya ampun Gam, Jo. Kangen banget sama kalian. Kangen banget kelelahan terus teriak teriak atau malah apatis g ada tenaga. Nyanyi nyanyi g jelas gitu. Yempun.. kangen sumpah.

Karena sinyal di Srumbung belum punya satelit sendiri, makanya susah. Abis ini Srumbung harus meluncurkan satelit sendiri demi kelangsungan komunikasi efektif antara kita, guys. Hha buat apa ya.

Udah aku baru selesai mandi kan. Masih kerudungan handuk. Dan video call berakhir dengan sendirinya.

Hal yang membuat aku tenang adalah di samping mu Gam, ada Bagus dan Jojo yang setia nemenin kamu. Yang kayaknya dua orang itu dulu rajin pulang awal juga. Alhamdulillah, Jojo sendiri aja sudah bisa jadi penghiburan terbaik kita. Apalagi ditambah dengan Bagus. Pasti jadi kuadrat penghiburan. Aku kangen tingkah konyol mereka. Kangen banget. Tapi kalau udah barengan sama mereka aku sebel. Tapi kangen juga. Ih..

Walau capek. Walau lelah. Walau sudah masa bodo. Ada sedikit moment berharga saat hari hari crowded kayak gini tiba. Bukan cutoff BU lagi yang bikin gempar. Tapi cuttoff kabupaten. Semangat ya Gam. Semoga saja kita bisa jadi PNS seutuhnya. Haha. Apalah kata orang orang diluar sana yang tidak merasakan menjadi kita, yang malah memilih jadi ibu rumah tangga dan seorang PNS selow.

Semoga.

Hujan tahun ini September

September 2017

Sepertinya dulu aku pernah punya hari sedih di bulan september. Jaman alay dulu. Setiap tgl 27 September. Wkwkwk. Aku bahkan lupa pasal apa yang menjadi sebab ada hari sedih ini. Tapi aku ingat siapa yang menjadi sebab musababnya. Yang rindunya sederas hujan sore ini. Eaaaa..

Siapa yang mengaku suka hujan?
Aku?
Emh..
Aku suka.
Hujan menyambungkan doaku, membawanya kelangit melalui rintik rintik hujan.
Hujan menghapus amarah dengan dingin dan syahdunya.
Hujan menyanyikan nada nada alam rintik tak beraturannya.

Yang menyenangkan saat hujan?
Tidur..
Merenung.
Berdoa.
Aku lebih suka duduk di balik jendela. Melihat rintiknya yang perlahan menggelap dan menerang. Saat rintik mulai perlahan menjadi lebat kemudian menjadi terang. Nah, saat itu aku berdoa agar aku bisa dipertemukan denganmu segera.
Hal menyenangkan lain adalah, saat hujan lebat aku berdiam diri di Mardhiyah berdoa hingga hujan reda.
Kalau sampai rumah terus tarik selimut. Kaki dan tangan sudah kedinginan. Hahah

Saat hujan. Rumput rumput mulai hijau lagi. Pohon pohon yang gugur mulai bertunas lagi. Kali kali kering mulai memainkan gemercik air lagi. Tanah kering berdebu mulai basah dan hitam lagi.
Tapi..
Aku tidak bisa melihat langit biru dan matahari kuningnya. Aku tidak bisa melihat keindahan sunset dan sunrisenya. Aku bahkan tidak bisa mengajakmu berpetualang mendaki gunung menuruni lembah. Kita tidak mungkin menerjang hujan.
Ah.. tapi aku rindu sangat pergi jauh dan bahagia.

Hujan.
Syahdu.

Duduk di pojokan perpustakaan tidak untuk belajar atau apa, hanya untuk menikmati bersahajanya hujan dalam kesunyian yang tak sunyi.

Menunggu hujan.
Berteman butir waktu berpayung langit mendung. Akhirnya yang tiba cinta. (168-monita)

Begitu sih harapku.

Senin, 25 September 2017

Berhenti mengenang

"Ya iyalah" begitu katamu.
Aku sudah tak ingat sempurna wajahnya, tapi aku masih jelas mendengar suaranya.

Aku Noona. Aku adalah orang yang mampu mengingat seseorang walau lama tak berjumpa. Aku adalah orang yang selalu menyapa orang orang dahulu karena merasa tidak asing. Mungkin kadang aku terlalu nekat. Mungkin kadang mereka bahkan tidak ingat siapa aku. Tapi bagiku mereka adalah teman yang memang harus selalu aku ingat.

Pun begitu dengan dirimu. Sudah berapa tahun kita tidak bertemu. Tapi suaramu jelas masih terdengar sanyup di telingaku. Aku sudah lupa persis mukamu.

Aku baru saja bertemu dengan orang yang memiliki suara persis sepertimu. Bahkan caranya tertawa. Dan aku membencinya. Saat aku bisa mendengar suaramu tapi aku tak bisa melihat ragamu. Aku benci.

Bisa apa aku yang terlalu merindukanmu, tapi takdir tak pernah lagi mempertemukan kita.
Kalau bisa aku ingin lupa semua tentangmu. Tak bisa. Kau sudah menjadi berharga untuk dilupakan begitu saja.

-fin-
Boleh berhenti sejenak mengenang tapi jangan lupa untuk kembali berjalan, atau kau harus bekerja keras untuk berlari mengejar yang lain.

Minggu, 24 September 2017

Tak semudah menunggu hujan reda.

Aku Kinkin. Cewek setengah tomboy setengah feminin. Aku dari kecil merasa sekuat anak laki laki. Aku merasa mampu mengerjakan apa yang anak laki laki kerjakan. Kecuali main layangan. Sampai sekarang aku tidak tahu rumus menerbangkan layangan. Tapi kalau masalah manjat pohon jambu, manjat genteng aku tidak kalah. Mencari ikan di kali, berlari dan berjalan lebih jauh. Aku pun bisa.

Aku lima bersaudara dan itu cewek semua. Aku dari kecil suka bergaya di depan cermin. Mematut matut baju dan sendal hak tinggi milik kakak kakakku. Berharap bisa cepat menjadi remaja kala itu. Pun begitu aku tetap adalah cewek yang tak begitu pwduli dengan penampilan.

Di usia SMP aku malah suka memakai hal hal macho. Sekarang saja karena sudah beranjak dewasa aku harus mulai kembali feminin. Gincu dan bedak adalah hal yang tidak boleh tertinggal kemanapun.

Aku anak bungsu, manja, tidak mau kalah. Kakak kakakku bisa ikut les bela diri, bisa naik gunung, bisa berpetualang. Waktu itu aku masil terlalu kecil untuk mengikuti jejak mereka. Padahal aku tahu, aku ingin seperti mereka.

Aku suka berpetualang. Aku suka menjelajah. Aku suka berjalan jauh. Melelahkan diri. Aku suka berjalan dan menikmati hembusan angin.
Aku berlagak kuat. Tapi aku masih tetap cewek lemah yang ringkih.

Aku suka menikmati matahari terbenam dengan warna abu jingganya. Aku suka matahari terbit dengan warna kuning birunya. Aku suka berada di puncak melihat kebawah, kesekeliling, seperti aku bisa melihat seluruh pulau. Aku suka memandangi bulan dan bintang, mengaguminya hingga terlelap takjub.

Ketika aku harus berhenti menemui hal hal tersebut. Ketika aku harus mengakhiri petualangan yang baru saja aku mulai. Sedih.

Aku Kinkin. Cewek lemah yang sok kuat. Ingin berjalan lebih jauh tapi tak bisa lagi.
Karena dia dan mereka sudah memiliki urusan masing masing.

-fin-

Carilah teman sebanyak banyaknya. Jangan lepaskan mereka. Karena mencari teman tak semudah menunggu hujan reda.

Jumat, 22 September 2017

Terjebak kenangan.

Hallo.
Gue Zi. Cewek yang mudah kejebak sama kenangan. Cewek yang susah melupakan moment moment tertentu. Gue bukan penderita PTSD. Gue g pernah trauma sama masalalu gue. Sepertinya begitu. Tapi entahlah, alam bawah sadarku sepertinya lebih tau.

Gue udah sering merasakan perpisahan dan pertemuan. Gue dulu susah akrab sama orang. Kalau sekarang gue bisa sok akrab sama siapa saja asal mood gue lagi baik. Atau sama orang orang yang entah gimana bisa bikin mood jelek gue jadi baik. Gue pro banget tuh sama orang orang kayak gitu. Orang asing yang kadang SKSD.

Gue pendiem sama orang yang pendiem. Gue rame sama orang yang rame. Tapi kalau udah kenal akrab, gue rame g peduli temen gue diem apa rame. Mungkin kurang perhatian aja gue, makanya gue suka make some noise every where. Bodo amat, yekan?

Dari pada membayangkan masa depan yang g jelas, gue lebih suka membuka buka lagi memori. Buku diary. Photo photo lama. Blog g jelas gue. Sampai modul kuliah pun. Kalau udah asyik gitu kan, gue suka kembali ke masa lalu. Gimana perasaan saat itu. Gimana ekspresi orang orang di sekitar gue. Gimana suasana saat itu. Tidak begitu detail. Tapi berasa nyata banget buat gue.

Gue sempurna banget kejebak masa lalu. Apalagi sama orang orang yang lama g ketemu. Seperti sama Bapak gue sendiri.
Seingat gue waktu sakit tipus. Gue waktu itu kelas 9. Udah mau ujian nasional. Lemes. G berangkat sekolah. Minta dibawa ke puskesmas sama Bapak. Dan gue harus cek darah. Waktu itu di suntik adalah hal mengerikan di hidup gue. Gue jarang memeluk Bapak. Tapi karena saat itu gue takut. Gue peluk Bapak. Masih berasa pelukannya. Masih berasa aroma baunya. Masih berasa dengan sempurna.

Bodohnya gue adalah gue bisa terjebak masa lalu tapi hape di tangan bisa lupa ditaruh di sembarangan tempat. Mungki gue terlalu sibuk mengenang masa lalu jadi lupa sama apa yang terjadi sekarang.

Mungkin gue terlalu fokus pada lelaki masa lalu hingga tak peduli dengan lelaki masa sekarang yang jelas ada di depan mata.

-fin-
Kalian taukan inti dari intro g jelas itu? Kalimat terakhir. Ya... mari fokus dengan dia yang sekarang ada. Yekan?

Bukankah kita beruntung?

Hallo.
Aku Luckie. Seorang gadis yang beruntung. Dua puluh lima tahun sudah aku hidup dan menikmati semua keindahan dunia. Aku seorang perawat. Hidupku selalu lancar. Aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku bisa mengeyam pendidikan sesuai rencanaku. Aku bekerja di tempat yang sesuai seperti perkiraanku.

Aku bekerja di sebuah RS pemerintah pusat. Rumah sakit berstandar internasional, rujukan nasional. Banyak aku temui orang orang kuat di tempat aku kerja. Banyak aku berpikir, begitu banyak nikmat yang Tuhan berikan pada kita yang sehat.

Pun begitu, aku bukanlah manusia sempurna. Aku juga pernah sakit. Di rawat di rumah sakit. Di infus. Gagal di infus pun aku pernah merasakan seperti apa rasanya. Skin test yang rasanya perih itu aku pernah rasakan.

Begitu banyak hal yang bisa aku syukuri dari tempat aku bekerja. Aku masih di beri kesempatan untuk sehat. Memiliki banyak waktu di rumah bersama keluarga. Waktu untuk berpetualang bersama teman. Waktu untuk makan apa saja yang aku mau. Waktu untuk tertawa dan berkeluh kesah bersama teman. Tubuh segar dan bebas bergerak.

Bukankah aku begitu beruntung hidup di dunia ini?

Aku pernah jatuh terpuruk. Seperti tidak ada gunanya lagi aku untuk hidup. Mwmbayangkan masa depan yang tidak tahu seperti apa. Aku khawatir. Aku tidak bisa tunbuh tua seperti orang orang di luar sana. Aku pun hanya gadis sakit sakitan yang kadang lupa keterbatasan tubuh. Membiarkannya terforsir kelelahan. Kadang aku lupa, hingga menekan fungsi tubuh ini semaksimal mungkin. Hingga mungkin aku mulai jatuh sakit.

Aku tahu. Aku tak sekuat orang orang di tempat kerjaku. Aku tahu. Apa yang aku rasakan tak seberat apa yang harus mereka rasakan. Kehilangan kebebasan. Kehilangan harga diri. Kehilangan harta. Kehilangan teman. Kehilangan keluarga. Kehilangan apa yang dibanggakan. Malu. Terpuruk.

Tapi mereka mampu bangkit lagi. Tersenyum. Dan terus melangkah untuk tetap hidup dan bermanfaat bagi orang lain. Bertahan hidup walau rasanya akan dijalani lebih sulit. Tapi mereka bisa.

Bukankah aku beruntung hidup di dunia ini?

Bila waktuku pun tiba. Aku telah merasakan 25 tahun hidup dan menikmati keindahan dunia. Aku pernah berpetualang. Aku pernah tertawa bersama teman temanku.
Bila waktuku pun tiba. Aku sudah sejauh ini berjalan. Bermain. Belajar. Berlari. Menjadi manja. Menjadi nakal. Menjadi berguna. Menjadi apa yang bisa aku raih.

Banyak anak anak di tempat kerjaku, harus berjuang dari bahkan mereka baru lahir. Mereka seperti terlahir untuk berjuang dengan jarum dan zat beracun itu. Mereka seperti lahir memang untuk merasakan pesakitan itu. Mereka bahkan tak bisa bebas bermain, apalagi untuk berlari merasakan angin. Tak bisa.

Aku banyak belajar dari anak anak itu. Mereka bertahan dari bayi hinga dewasa. Bertahan dengan prosedur yang kadang terasa menyakitkan atau bahkan sudah mati rasa di kulit mereka. Belasan tahun. Puluhan tahun, mereka bertahan hidup.

Tak semudah yang aku rasakan.
Bukankah aku beruntung hidup di dunia ini?
Dua puluh lima tahun sempurnaku. Sedih. Senang. Canda tawa. Berbaur jadi satu. Aku pun harus kuat seperti mereka.
Aku pun harus kuat.

Aku Luckie. Gadis yang berutung.

Kita tak pernah tahu akan seperti apa akhir kita di dunia ini.
Bukankah kita beruntung terlahir di dunia ini?

-fin-

Sabtu, 09 September 2017

Bapakmu juga Bapakku

Sudah hampir empat bulan berlalu. Aku sudah tidak lagi bisa bertemu dengan mereka dan denganmu. Aku sudah tidak lagi bisa cerita dengan mereka dan denganmu.
Aku harus memulai lagi masa sulit. Aku harus kembali membangun mimpi dari awal yang mungkin dulu sudah seperempat jalan. Tapi aku malah harus mundur setengah lebih kebelakang. Merangkak lagi jauh di belakang garis start. Berharap di tengah perjalanan aku bertemu denganmu. Eh. Tapi sudah tidak mungkin bisa. Harapku sudah lenyap. Jadi mungkin ada orang lain yang akan menggantikanmu.
Rindu.
Ah.. aku selalu terjebak sempurna dengan masa lalu. Ya, sebelum aku benar benar melupakan masa masa itu. Bisa saja aku lupa. Tapi tidak untuk melupakan mereka. Orang orang yang sudah datang dan pergi. Atau orang orang yang sudah aku tinggalkan.
Mungkin semua sudah lupa. Ini sudah hampir 4 bulan berlalu. Sudah tidak ada lagi pertanyaan "dimana?". Semua sudah terbiasa. Ada yang kembali tidak kenal. Ada yang malah menjadi teman. Ada yang menjadi teman kemudian terpaksa harus berakhir menjadi orang asing lagi. Seandainya kamu tahu, aku sedih. Salahku, pikirku begitu. Sehingga kau memilih untuk banyak diam dari pada ceramah seperti dulu.
Ya sudahlah.. anggap saja aku setuju dengan jalan pikirmu. Walau sejujurnya tidak sama sekali. Bahkan aku malah semakin ingin bisa banyak bercerita denganmu. Ah sudahlah. Inti dari cerita kali ini bukan kau.
Setelah sekian ratus hari aku lalui dengan rutinitas baru. Dengan segala hal yang harus mulai kupelajari dan kuingat ingat lagi dari awal. Dengan mereka orang lama dan baru aku kenal. Dengan segala cerita duka ceria yang mereka bagi.
Kadang aku lelah. Kemudian rindu sebelum aku disini. Aku bosan pada pertanyaan mereka "kenapa?". Biar aku simpan sendiri saja alasan itu. Daripada mereka malah menambah nambahi pikiran yang tak benar. Aku sudah memilih. Dan aku tau ada resiko dan apapun itu.
Untung saja aku memiliki saudara di sini. Saudara yang malah aku kurangajari. Saudara yang tak sengaja bertemu. Saudara yang tiba tiba saja akrab. Saudara yang entah bagaimana bisa menjadi saudara. Hai Om, karena anda saya kadang merasa aman dan semakin seenakwudele dewe. Hha.
Dan juga pendistraksi ulungku di masa dulu ketika kebosanan menyerang. Sungguh bisa langsung merubah mood. Pak Gik dan Pak Bams. Namanya juga bapak bapak senior. Ngemong banget. Udah aku anggap kayak bapakku sendiri. Sungguh.
Tiba tiba kan kangen sama dua bapak itu. Tapi entah bagaimana bisa bertemu terus guyonan lagi. Kalau dulu sih, bapak bapakku ini pasti datang menemuiku sebulan sekali. Sekarang? Bagaimana ya. Hha.
Kalau diingat ingat takdir Allah itu indah ya. Dari ketidaksengajaan Pak Gik yang tiba tiba di.RO.ni aku. Siapa sangka bapak satu itu baik banget. Bahkan saat beliau sudah pindah divisi, aku sudah pindah kerja, bapak masih saja menyempatkan setiap bulan menanyakan kabarku. Bapak masih saja menawarkan main ke tempat kerjanya. Bapak masih saja tanya kapan aku nikah. Bapak ada stock cowok g ya pak? Hha. Itu hal kecil yang beliau lakukan. Tapi aku sungguh merasa beruntung. Pak, terimakasih.
Duh pak, saya nangis nih nulisnya keingat almarhum bapak saya.
Pak Bams. Bapak satu ini juga baik banget. Bahkan sebelum kami menyadari bahwa bapak adalah ayah dari temen sekolahku. Humoris. Kata anaknya bapak g akan pernah menua karena selalu membuat tawa pada kami. Kalau sama pak Bams ini, walau saat datang bukan sama aku pasti ngajak bercanda aku. Kalau aku pas g ada selalu tanya dimana.
Aku g tahu bagaimana banyolan beliau selalu bisa membuat aku tertawa. Dan sempurna merubah moodku menjadi cerah. Beliau selalu aku nantikan datangnya. Benar benar bisa menjadi cermin bagi aku yang dulu tidak pernah peduli untuk menjadi cermin bagi orang lain.
Karena pak Bams adalah bapaknya Arda otomatis kan pak, njenengan juga jadi bapakku. Keramahan bapak sungguh luar biasa. Aku merasa diperhatikan oleh bapakku sendiri. Bahkan mau dibikinkan makanan. Menururku itu hal istimewa, pak. Sungguh. Aku akan datang pak. Datang kerumah bapak, sekalian ajak teman teman arda yang lain. Hha.
Apa boleh aku membandingkanmu dengan 2 bapak itu? Yang masih mau menyambutku dengan tangan lapangnya. Apa boleh aku membandingkanmu dengan 2 bapak itu? Yang tak perlu suatu alasan untuk tetap bisa saling menyapa. Apa boleh aku membandingkanmu dengan 2 bapak itu? Yang masih mau berbagi cerita walau hanya sesaat.
Jujur. Aku benar merindukan kalian. Benar. Tapi, hari ini aku telah menemukan 2 orang tua bagiku dan seorang teman yang mungkin hilang. Dan itu kamu.
-fin-

Senin, 14 Agustus 2017

Menyerah

Lelah
Begitu keluhku

Sudah inginku berhenti
Sudah inginku akhiri

Lelah
Begitu rengekku

Menyerah
Aku ingin menyerah saja
Menyerahkan semuanya
Entah kesiapa

Kau tak ada di depanku
Tak lagi bisa meraih tanganku
Untuk membuatku terus maju

Aku ingin menyerah

Rabu, 09 Agustus 2017

Di ujung malam

Saat mata enggan terlelap
Pikiran enggan kosong
Di sana ada kau
Di dalam pikiranku
Ada kau
Berputar putar
Keluar lah..
Ku mohon

Tak bisa?
Di sana masih ada kau
Tanyaku beramai ramai memenuhi pikiranku
Ada kau bersama tanyaku

Hilangkah kau?
Tak ku temui adamu
Kecuali di pikiranku
Tak ku temui ragamu
Kecuali terbayang di pikiranku
Tak ku temui sapamu
Kecuali tergiang di pikiranku

Di ujung malam
Dan mata enggan terlelap
Pikiran enggan kosong
Terisi tandatanya akan dirimu

Kita bersama

Aku suka
Saat kita bersama
Duduk menatap gelap malam
Aku suka
Saat kita bersama
Bercerita tentang banyak hal

Aku suka
Saat kita bersama
Dan kau berbicara apa saja
Aku suka
Saat kita bersama
Dan kau mendengarkan celotehku

Aku suka
Saat kita bersama
Melangkah berdampingan
Aku suka
Saat kita bersama
Menertawakan entah apa

Aku suka
Saat kita bersama

Selasa, 01 Agustus 2017

Aku sampai di puncak Merbabu

Minggu. 30 Juli 2017
Jam 08.15

Hallo..
Aku akhirnya naik Merbabu lagi setelah memendam rasa pengen naik gunung lagi. Yokatta. Takdir mempertemukan orang baru untuk menjadi teman berpetualang. Pun begitu pengalaman pertamaku naik Merbabu tetap terkenang dengan baik. Pengalaman pertama yang membuat aku mungkin jatuh cinta.

Akhirnya aku bisa naik Merbabu lagi via basecamp gancik. Sekarang Aku sedang duduk menghadap gunung Merapi. Sesaat setelah sampai puncak dengan perjuangan yang begitu melelahkan tapi akhirnya sungguh membahagiakan. Kabut mulai mendekati kami. Di belakangku ada view gunung Sindoro.

Awan bergerak cepat diikuti angin semilir. Sejuk. Matahari yang sedari tadi hangat perlahan lahan terhalang awan. Embun mulain menyentuh rerumputan lagi. Membasahi setiap helai daunnya. Segar.

Jam 08.21
Kabut sudah benar benar sempurna menutupi pemandangan di depan kami.  Gagahnya Merapi terlihat samar samar. Langit biru pun mulai tertutup.

Akhirnya yah. Aku bisa sejauh ini. Bang Dhan pernah bilang nanggung banget kalau g sampai puncak. Ya akhirnya bang.
Tadi aku berpapasan dengan 2 anak kecil, paling umur 8 tahunan. Dua adik kecil itu membuat aku termotivasi untuk bisa naik ke puncak seperti mereka. Seperti itu besok kita ajak anak anak kita ya kan? Hha. Sejak kapan ya aku mulai punya mimpi seperti itu. Hha. Duh nak, ibumu ini mengenal tanjakan gunung aja belum ada satu tahun. Mungkin sedikit terlambat. Mungkin juga tumbuh kembang ibumu ini yang melambat. Hha.

Aku menikmati terpaan matahari. Terimakasih, hari ini matahari benar benar bersinar indah. Alhamdulillah.

Aku sedang berpose sok syahdu sambil mengetik post ini. Samping kananku ada lelaki yang tertidur memeluk kameranya. Lemas. Ya gimana ga lemes, makan malamnya tidak habis, hanya masuk satu sendok. Mual katanya. Maaf ya mas. Malah aku yang mungkin ngotot naik sampai puncak tanpa mempertimbangkan keadaanmu. Duh.. terimakasih banget.
Lagi lagi ya, aku mengetik pos ini ditemani orang yang lagi tidur. Hha.

Dipuncak sana banyak kerumunan pendaki lain. Asyik sekali mengobrol. Mungkin kalau pergi beramai ramai asyik ya. Hhe. Kapan squad ranukumbolo bisa naik bareng lagi? Sekarang aku bisa lebih survive. Mau buang buang dimana mana juga bodo amat. Sekarang aku udah lebih kuat jalan jauh. Aku lebih kuat naik tanjakan. Aku bahkan bisa naik saat siklus bulananku baru memasuki hari ke 2. Hha. Semoga tidak anemia.

Oiya terimakasih untuk mase yang sudah berkenan meminjamkan sleepingbag yang ritnya susah hha. Adem mas. Minjemin matras yang menyelamatkanku dari dinginnya tanah. Minjemin kompor dan nesting yang menyelamatkan kami dari dahaga air kemebul pasca tremos kesayanganku hilang setelah jalan lagi dari pos 2.

Setelah ini bisa kemana lagi ya aku dengan siapa lagi? Hha.
Mauku sih denganmu lagi mas standup yang sekarang g lucu dan lebih serius. Sekali lagi mungkin. Fix. Aku kunci jadwal kemana lagi kita. Sebelum liburku entah kapan dan untuk siapa. 😅😅

Oke.. see you again Merbabu.. 😚

Sabtu, 22 Juli 2017

Dreamy journey of Baby Musa El Yusuf

Hai, aku mama L. Ibu dari baby Yusuf. Aku masih single dan baru saja bekerja. Aku belum menikah. Jadi ini adalah kisah yang terjadi dari hal yang kami lalui selama seminggu di ruang rawat bayi. Kami berenam, memutuskan dengan paksa sebagai orang tua dari baby Yusuf.

Hiduplah seorang bayi lelaki. Usianya belum genap 60hari. Dia sendirian. Ibunya pernah ada untuk dia tapi tak lama. Kemudian pergi entah kemana rimbanya.
Hiduplah ia sendirian. Baby Yusuf. Nama panjangnya Musa El Yusuf. Bayi lelaki yang cengeng sekali. Sedikit sedikit menangis. Pasti dia tak berhenti memanggil ibunya. "Ibu...Ibu.." begitu terjemahan tangisan oek oek-nya. Terdengar nelangsa sekali.
Baby Yusuf adalah bayi yang lahir normal. Tidak ada cacat bawaan. Hanya saja dia memiliki masalah pada pernafasannya. Namun semakin hari ia semakin membaik dan bisa menangis semakin keras. Anak lelaki memang harus begitu, boy.
Dia sering menangis bahkan setelah popoknya sudah diganti. Popok seadanya. Iya dia tidak punya apa apa sekarang. Susu ibu pun dia tak bisa merasakannya. Popok bayi yang semestinya pun tak ada satupun.
Dia selalu menangis memanggil ibunya "ibu...ibu...ibu..." begitu aku mengartikan oek oke-nya. Aku tidak pernah tahu bahwa dia hidup sebatang kara. Aku tidak pernah tahu dan tidak mencai tahu. Dia tumbuh seperti bayi bayi lainnya. Bayi laki laki tampan. Mereka bilang wajahnya sama seperti wajah ibunya.
"Baby Yusuf, jangan menangis lagi. Hari ini ada bunda Louise yang akan merawatmu."
Kami memutuskan untuk menghadiahi baby Yusuf popok baru. Biar popok lamanya tak melukai pokong mulusnya. Maafkan mama L yang g tanggap ini ya. Maafkan kami baby Yusuf.
Sekarang kamu punya 6 orang tua. Jangan menangis lagi.
Hei... kau tahu kenapa kami menamaimu Musa El Yusuf?
Sebenarnya bunda Louise memiliki nama yang keren buat kamu. Tapi sungguh itu nama nama orang Eropa, yang mama L saja susah untuk mengucapkannya. Hha. Kemudian kami ingat kisah teladan nabi Musa dan nabi Yusuf. Mereka berdua berjuang sendirian tanpa keluarga lamanya. Nabi Musa yang terpaksa harus di buang ke sungai nil oleh ibunya. Nabi Yusuf yang dibuang ke sumur oleh saudara saudaranya. Pun begitu mereka tumbuh menjadi pemimpin, boy. Berjuang dan bermafaat bagi umatnya. Begitulah harapan kami kepadamu. Tumbuhlah besar dan kuat. Bermafaat bagi sekelilingmu. Jadi pemimpin yang baik. Kami sayang padamu, sungguh.

Sore itu, bunda Louise, mama L, bunda Is, mama Le dan ayah Ar ingin memberimu hadiah. Iya kau dapatkan hadiah itu dari kami baby Yusuf. Tak apa anak lelaki juga perlu menangis. Haha. Menangislah yang keras biar semua dengar.
Sore itu juga kami harus berpisah denganmu. Bunda Louise mendekatimu. Menimangmu. Mengelusmu. Mengganti popokmu. Memberi salep bokongmu.
Aku dan bunda Louise tak ingin berpisah. Sungguh. Sore ini aku merasa bahagia pernah bertemu denganmu baby Yusuf. Dan rasanya tidak ingin beranjak darimu.
Hey.. sudah jangan menangis. Kami kan di dekatmu sekarang. Kita akan bertemu lagi. Mama L janji. Aku akan datang lagi. Kalau perlu KMC. Bunda Louise bersedia. Hha. Mama L juga. Kamu kan anak kami sekarang.
Tangismu tak berhenti, boy. Apa kamu tahu kami akan pergi dulu. Kau bilang "jangan tinggalkan aku.. jangan tinggalkan aku.. ku mohon. Mama.. bunda.." begitu kami mendengar arti oek oke-mu kali ini. Berat, boy. Sungguh. Tapi setelah ini akan ada orang lain yang akan merawatmu. Mama L akan datang lagi. Janji.

Sekarang laluilah perjalanan mimpimu, boy. Gapai semua mimpi mimpimu. Bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jadilah anak kuat dan selalu sehat. Bandel tapi jangan nakal.

We love you, baby Musa El Yusuf. 😙❤❤💋

Minggu, 16 Juli 2017

Di bukit Kosakora

Akhirnya setelah sekian hari. Puluhan hari aku terpisah dari mereka. Kami dipertemukan lagi. Tidak mudah. Penuh drama, dan rengekan. Perjalanan kesekian kami ke tempat yang disebut kebahagiaan haqiqi. Hha.
Ceritanya di mulai dari grup chat "cus malang" diganti "cuss ngecamp 15 juli". Grup yang awalnya ada 8 orang juga bertambah. Wacananya sih yang akan ikut acara ini banyak ya. Sekitar sepuluh orang. Aku sih kagak ikut hitungan. Dari 8 orang, yang 3 sudah melepaskan diri dari rumah yang kita sebut kantor.
Jumlah orang yang ada sepuluhan orang itu tidak akan membuat mereka mempertimbangkan saya. Begitu sih pikirku di awalnya. Bayu otomatis udah g mungkin ikut karena ada di ibu kota negara. Aku sih manut yang ngajakin karena pulang kerja sudah jam 14.30 belum juga absen dan lain lain.
Grup yang awalnya rame bahas mau kemana siapa saja sampai mepet hari H malah sepi. G ada kabar. Setelah disimpulkan ternyata hanya ada lima orang yang ikut. Itupun aku sudah dihitung. Aku yang minta ditungguin biar bisa ikut. Abisnya aku pengen banget ikut, sama sama kalian lagi. Menertawakan satu sama lain lagi.
Oiya ini juga acara bridesshowernya Gama. Hem.. anak paling muda itu malah udah mendahului kita kita. Ya sudahlah. Setelah ini giliranku. Begitu kan ya bang? Hha. Semoga disegerakan juga. Jadi kalau kemana mana aku g harus ngributi kalian. Haha. Biar aku bisa pergi sendiri eh berdua sama si abang.
Jadilah formasi berdelapan. Minus Bayu dan bang Dhani. Si abangnya diajakin sekarang juga susah. Malah ada acara keluarga sendiri. Ya sudah digantikan mas Damar dan mas Rahmat. Tapi setelah mepet hari H, mas Rahmat g bisa ikut juga. Mas Rahmat harus mengantar bapak. Ya sudahlah.
Aku seneng sih, akhirnya mereka mau mempertimbangkan saya untuk ikut dalam rombongan camp. Terakhir camp sama mereka pas tahun baru 2017 di Ranukumbolo. Sama persis formasinya. Dengan orang orang ini lagi. Para amatiran ini lagi. Enggak kapok, malah pengen lagi dan lagi piknik sama mereka.
Tahu sendiri koplaknya orang orang ini. Apalagi omongannya Timi yang kadang g terduga dan nylekit. Haha. Aku masih pengen ketawa kalau inget. Nyebelin dan ngezelin banget.
Mas Ricky itu orangnya sok yes. Wkwkwk. Ampun bang. Kadang kadang bisa sok waras juga. Tiba tiba tausiah gitu kan. Yah sebagai orang paling tua ya memang harus lebih tobat ya. Hha.
Timi itu orangnya nylekit. Model hits sepurwokerto city. Bakat diturunkan langsung ke sang adik. Orangnya juga ngeselin dan nyebelin tapi bisa bikin ketawa.
Jojo. Ah sudahlah lupakan anak ini. Hha. Dulu dulunya sih jadi anak paling g jelas. Eh sekarang juga masih. Jangan percaya dengan apa yang dikatakan Jojo. Anak terenggakjelas bangetlah pokoe. Masih dengan kisah pencarian cintanya yang ditagih keluarga besar di kampung halaman.
Ikha. Pelukable girl banget, setiap ketemu peluk. Ketemu lagi peluk. Kami adalah terlemah dari yang lainnya. Anak yang g bisa lepas dari bakso.
Gama ini paling muda. Tapi tetep ya bos. Umi. Ustadzah. Dan lain lain. Yang paling realistis mungkin ya tapi kalau lagi edan ngezelin banget. Yo uis disekarep wae.
Sampai parkiran pantai langsung sholat dulu. Setelah siap siap, pake ada ibu ibu bilang "kalau lewat sana cuma tinggal lurus sampai kosakora. Kalau lewat sini naik turun lewat pantai naik lagi baru sampai kosakora". Kebayang kan itu jauhnya kosakora kayak apa. Sampai melewati gunung lembah gunung lagi.
Karena sudah masa bodo ya udah tetap pakai jalur panjang. Naik bukit pertama langsung nanjak banget. Disitu saya merasa "naik gini aja ngosngosan gimana mau muncak sampai merbabu", senyum kecut atas diri saya sendiri. Lemah banget dah. Udah gitu ya namanya juga naik sama para amatiran, bukannya bantuin nyenterin jalan terjal malah tinggal aja gitu. Padahal itu tanjakan batu karang nyrongat nyrongat.
Setelah beberapa menit naik akhirnya dapat trek turun setelah itu bonus hha. Track datar. Masih dengan jalanan yang tidak terlihat.
Di perjalanan mereka membahas sunset, dan kegagalan kami melihat sunset sepenuhnya ada di aku. Iya aku pulangnua baru jam 14.30. Aku liburnya cuma minggu doang. I'm so sad kalau ingat g se.available jaman dulu sama kalian. Jadwal kita sudah tak sejalan.
Setelah track datar, kita akan melewati lapangan rumput berundak. Tempat perkemahan yang diujungnya sana ada pantainya. Bagus. Masih sepi waktu itu. Kami bertemu dengan rombongan mas mas. Terus tanya arah kosakora. Wahaha. Yah kami lagi lagi lebih percaya perkataan mas mase daripada Jojo. Bahkan saat Jojo tidak berkata apa apa. Sebenernya itu ada jalannya tapi karena gelap kita asal loncat loncat aja. Hha. Bodoh.
Setelah itu kita melewati pantai pasir putih. Disitu sudah ramai banget. Kayak ada perkemahan gitu sama kegiatan kemahasiswaan. Enak banget. Empuk. Kalau tempat itu sepi pasti bagus banget. It can be our private beach. Memasuki pantai itu kita harus bayar 30ribu untuk 2 tenda. Mahal ya. Yah gimana lagi sudah sampai sana kog. Setelah menyebrangi lapangan pasir putih kita naik lagi ke the real bukit kosakora. Disitu kita bayar lagi 2ribu setiap orangnya.
Nanjaknya lebih curam lagi tapi ada pegangan bambunya. Sampai atas sudah ada beberapa tenda yang berdiri. Kira kira ada 4 mungkin. Dan what the... di atas situ ada warungnya dengan segala teknologi dan fasilitas yang ada. Namanya juga zaman modern.
Sampai di atas bukit langsung cari posisi mendirikan tenda. Kita mendirikan tenda di medan yang miring dan tanpa tedeng aling aling. Anginnya was wus was wus. Kita bawa dua tenda. Kapasitas 6 orang yang diisi 4 orang lelaki. Dan tenda kapasitas 2 orang yang diisi 3 gadis cantik. Jadi posisi cewek cewek tidurnya itu berjajar melebar sehingga kaki nekuk. Saat itu sungguh menyiksa sekali. Udah kalau benerin posisi naikkin kepala ntar mlorot lagi. Gama pas dapat ujung sleregan jadi kakinya bisa keluar. Ikha yang paling tinggi dan paling nekuk kakinya anteng banget. Wkwkwk.
Setelah mendirikan tenda selesai, Gama goreng nugget. Menu andalan banget itu. Nugget letoy. Tapi karena jarak camp deket perlengkapan masak disponsori mas Ricky ada kompor, teflon, panci dan piring. Yah mayan lah ya. Belum juga mateng Jojo udah makan bekal duluan. Diikuti kita semua. Setelah makan kenyang. Menempatkan diri masing masing. Duduk duduk sambil sesekali bilang "langitnya keren banget", "itu milkyway", "itu rasi bintang apa?", "eh ada bintang jatuh". Buatku, akhirnya aku bisa camp di pantai dan melihat mahadahsyatnya pemandangan langit dengan bintang jatuh. Yah lumayan lah walau bukan hujan meteor. Sudah cukup bagiku. Habisnya camp waktu di private beach itu mendung dan malah tidur aja kita. Bbzzzzz.
Aku duduk di tenda sama ikha yang tidur. Di seberang kiri ada Gama sama Timi yang lagi asyik cerita tentang masa lalu alahembuhnya dan masa lalu awal kerjanya. Di depan kanan ada mas Damar duduk sambil dengerin musik. Di belakang ada Jojo yang sudah tidur. Mas ricky ngegame.
Aku masih sibuk memandangi langit. Berteriak excited saat melihat bintang jatuh. Sudah bukan jamannya make a wish sama bintang jatuh, kalau mau make a wish ya berdoa meminta sama Allah. Siapa yang dulu kemakan adegan drama korea taiwan dan dorama. Wkwkwk. Ya itu aku. Hha.
Akhirnya, Gama masuk tenda tidur sama Ikha. Timi ngapain ya? Aku lupa. Mas ricky bangun duduk lagi di depan tenda cewek main game lagi. Aku masih duduk menghadap laut dan langit. Memandang kerlip bintang. Mas Ricky ngegame sambil ngasih tausiah ke aku. Aku dengerin mas Ricky, lihat bintang sambil chat. Semua sudah tertidur. Di sebelah kanan depan ada rombongan baru yang lagi bikin tenda dan api unggun.
Aku sama mas Ricky masih terjaga sampai melewati tengah malam. Hingga lelah. Kemudian aku masuk tenda terlelap. Mas Ricky menyusul cowok cowok lainnya tidur. Sayup sayup suara merdu gitaran grup sebelah terdengar. Sumpah.. bagus banget suara mas masnya. Hha.
Pas tidur kaki kita kan ketekuk tuh, soalnya tenda kapasitas 2 dipake bertiga dengan posisi yang salah. Hha. Udah tanahnya g rata. Jadi aku tidurnya mlorot. Kakinya mau aku keluarin eh bukaan pintu tenda ada di sisinya gama. Mau di buka pintunya di depan kan tenda cowok cowok tak di kenal.
Akhirnya aku habiskan malan di kosakora dengan posisi tidur yang g well. Jam 04.30 alarm harian yang terprogram kayak minum obat rutin itu menyala dari hape saya. Kami bangun subuh subuh. Langsung keluar tenda dengan muka bantal. Berbondong bondong menuju arah timur. Menjemput sunrise. Agak mendung dan tertutup oleh pohon pohon. Kami dapat semburat kuning keemasan saja di langit timur.
Selesai menyapa sunrise yang yah.. seperti itu. Hha. Kami kembali ke tenda. Mas Ricky sama Ikha udah mulai menggodok air untuk minum dan bikin popmie. Sama goreng nugget letoy. Makanan favorit camp kami. Nugget letoy. . Jatah air minum sudah dibagi rata. Jatah air popmie sudah dibagi rata. Nugget yang rasanya sudah berubah sampai sisa sisa.
Aku kayaknya masuk angin. Makan mie sudah harus dipaksa paksa biar ketelen. Mual. Terobati sama photo session. Wkwkwk. Dasar.
Ya.. setelah itu kami berfoto foto ria. Beberapa orang yang camp di bawah mulai memadati bukit kosakora. Ramai. Sampai matahari mulai meninggi dan orang orang mulai turun bukit. Kami masih asyik poto poto sampai tidak bosan. Sampai hasilnya mbuh. Sampai ah sudahlah.
Jam waktu dhuha, kami berkemas. Turun bukit. Haaaahh.. rasanya lega banget. Seneng juga bisa pergi sama anak anak ini lagi. Bersyukur banget bisa kenal dan seangkatan sama anak anak petualangan amatir ini. Wkwkwk. Yang aslinya kalau main tuh ke mall, bukan ke tempat rimba.
Pulang dengan perjalanan yang lebih cepat. Dengan medan yang sudah dikenali setelah hari terang benderang. Dan baru sadar semalaman  lewat jalan yang tidak seharusnya. Wkwkwk.
Tanpa mandi dan berbenah diri kami cus pulang. Lewat jalan embuh, jalan asing yang mungkin baru pertama kali di lewati. Tujuannya mau makan nasi merah. Setelah lama banget akhirnya sampai. Gama tidur mulu di perjalanan. Dasar ibuk ibuk pkk.  udah kayak ibu RT yang kecapekan ngurusi anak kamu, Gam. Wkwkwk.
Sampai tempat makan pesan dong dengan seseasalnya mulut berucap. Kenyang iya. Enak iya. Sampai kasir. Hem... hem... ya.ya.ya. hem... wkwkwk. Habisnya lumayan ya. Yah namanya juga tempat makan direksi ya habisnya juga kayak harga direksi dong. Kan para calon direksi. Aamiin.
Kenyang pulang. Jojo nyetir sendirian. Penumpangnya pada molor semua. Wkwkk.
Yeaaayyy..
Agenda berikutnya..?
Wakatta.. aku g bisa ikut lagi, kalau lagi lagi ngajaknya hari sabtu. Oke fine. Beginilah nasib orang 6 hari kerja. Yah begitu kadang saya rindu 5 hari kerja. Tapi setelah dipikir pikir ya sama aja sih ya. Namanya juga sehari 12 jam sama sehari 8 jam kerja. Yeaayy.
Di lain kesempatan jika aku bisa kembali bergabung. Semoga yah.