Hai, aku mama L. Ibu dari baby Yusuf. Aku masih single dan baru saja bekerja. Aku belum menikah. Jadi ini adalah kisah yang terjadi dari hal yang kami lalui selama seminggu di ruang rawat bayi. Kami berenam, memutuskan dengan paksa sebagai orang tua dari baby Yusuf.
Hiduplah seorang bayi lelaki. Usianya belum genap 60hari. Dia sendirian. Ibunya pernah ada untuk dia tapi tak lama. Kemudian pergi entah kemana rimbanya.
Hiduplah ia sendirian. Baby Yusuf. Nama panjangnya Musa El Yusuf. Bayi lelaki yang cengeng sekali. Sedikit sedikit menangis. Pasti dia tak berhenti memanggil ibunya. "Ibu...Ibu.." begitu terjemahan tangisan oek oek-nya. Terdengar nelangsa sekali.
Baby Yusuf adalah bayi yang lahir normal. Tidak ada cacat bawaan. Hanya saja dia memiliki masalah pada pernafasannya. Namun semakin hari ia semakin membaik dan bisa menangis semakin keras. Anak lelaki memang harus begitu, boy.
Dia sering menangis bahkan setelah popoknya sudah diganti. Popok seadanya. Iya dia tidak punya apa apa sekarang. Susu ibu pun dia tak bisa merasakannya. Popok bayi yang semestinya pun tak ada satupun.
Dia selalu menangis memanggil ibunya "ibu...ibu...ibu..." begitu aku mengartikan oek oke-nya. Aku tidak pernah tahu bahwa dia hidup sebatang kara. Aku tidak pernah tahu dan tidak mencai tahu. Dia tumbuh seperti bayi bayi lainnya. Bayi laki laki tampan. Mereka bilang wajahnya sama seperti wajah ibunya.
"Baby Yusuf, jangan menangis lagi. Hari ini ada bunda Louise yang akan merawatmu."
Kami memutuskan untuk menghadiahi baby Yusuf popok baru. Biar popok lamanya tak melukai pokong mulusnya. Maafkan mama L yang g tanggap ini ya. Maafkan kami baby Yusuf.
Sekarang kamu punya 6 orang tua. Jangan menangis lagi.
Hei... kau tahu kenapa kami menamaimu Musa El Yusuf?
Sebenarnya bunda Louise memiliki nama yang keren buat kamu. Tapi sungguh itu nama nama orang Eropa, yang mama L saja susah untuk mengucapkannya. Hha. Kemudian kami ingat kisah teladan nabi Musa dan nabi Yusuf. Mereka berdua berjuang sendirian tanpa keluarga lamanya. Nabi Musa yang terpaksa harus di buang ke sungai nil oleh ibunya. Nabi Yusuf yang dibuang ke sumur oleh saudara saudaranya. Pun begitu mereka tumbuh menjadi pemimpin, boy. Berjuang dan bermafaat bagi umatnya. Begitulah harapan kami kepadamu. Tumbuhlah besar dan kuat. Bermafaat bagi sekelilingmu. Jadi pemimpin yang baik. Kami sayang padamu, sungguh.
Sore itu, bunda Louise, mama L, bunda Is, mama Le dan ayah Ar ingin memberimu hadiah. Iya kau dapatkan hadiah itu dari kami baby Yusuf. Tak apa anak lelaki juga perlu menangis. Haha. Menangislah yang keras biar semua dengar.
Sore itu juga kami harus berpisah denganmu. Bunda Louise mendekatimu. Menimangmu. Mengelusmu. Mengganti popokmu. Memberi salep bokongmu.
Aku dan bunda Louise tak ingin berpisah. Sungguh. Sore ini aku merasa bahagia pernah bertemu denganmu baby Yusuf. Dan rasanya tidak ingin beranjak darimu.
Hey.. sudah jangan menangis. Kami kan di dekatmu sekarang. Kita akan bertemu lagi. Mama L janji. Aku akan datang lagi. Kalau perlu KMC. Bunda Louise bersedia. Hha. Mama L juga. Kamu kan anak kami sekarang.
Tangismu tak berhenti, boy. Apa kamu tahu kami akan pergi dulu. Kau bilang "jangan tinggalkan aku.. jangan tinggalkan aku.. ku mohon. Mama.. bunda.." begitu kami mendengar arti oek oke-mu kali ini. Berat, boy. Sungguh. Tapi setelah ini akan ada orang lain yang akan merawatmu. Mama L akan datang lagi. Janji.
Sekarang laluilah perjalanan mimpimu, boy. Gapai semua mimpi mimpimu. Bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jadilah anak kuat dan selalu sehat. Bandel tapi jangan nakal.
We love you, baby Musa El Yusuf. 😙❤❤💋
0 komentar:
Posting Komentar