Akhirnya cerita bab cutoff sudah berada dipenghujung cerita. Setelah ini tamat. Tidak ada cerita sambungan lagi. Siapa yang akan peduli dengan kebahagiaan cutoff. Kepenatan yang berubah menjadi kebahagiaan. Karena saat itu aku menjadi gila. Gila bersama kalian.
Seperti saat tiba tiba kita meneriakan kepenatan. Menyanyi lantang dan kemudian saling menertawakan. Hampa. Akulah yang akan meninggalkan moment berharga itu. Akulah tersangkanya. Dan aku kini telah mati rasa. Mungkin sudah tak seistimewa dulu. Aku hanya merasa lelah. Sungguh lelah kali ini tak berubah jadi bahagia. Lelah ini semakin membuat aku sedih.
Aku hanya berusaha menikmati beratnya moment terakhir ini. Hanya tertinggal kita bertiga. Gam, akhirnya Arip mau lembur ya. Aku jadi tenang kalau kamu pulang larut. Siapapun yang menggantikanku dia tidak boleh meninggalkanmu pulang larut malam.
Jaman seabad yang lalu, ada dua lelaki yang selalu memaksa kita pulang. Tak berhenti membujuk sampai kita lepas dari tempat duduk. Kemudian mereka malah pergi, menyisakan aku dan kamu. Ya udah g ada yang melarang lagi. Pulang malam ya malam aja. Kelelahan kita yang jadi alarm. Kepenatan kita yang jadi pengingat. Dan kehebatanku adalah jengjeng..... aku cuma bisa nemenin kamu lembur. Cuma itu aja. Kalau ngrusuhi kamu itu aku dari dulu juga jagonya kan. Banyak tanya, g lebih dong dari yang lain. Kalau bps malah ngobrol diskusi sendiri sampai mbak Zu hapal kelakuan minusku yang itu. Bersyukur mbak Zu g mutusin aku berhenti ditengah jalan. Dari aku yang kalau pulang soresorean sampai paling larut. Dari pendingan cuma cetak kartu sampai migrasi dan thethek bengek yang lain. Dari hal sepele menjadi hal yang lebih berat lagi. Dari musuh BU hingga sahabat BU. Dari biasa hingga rindu peserta. Dari tak kenal hingga selalu berharap kedatangan mereka mengobati kebosanan.
Kita hanya butuh waktu saja untuk bisa membiasakan diri. Tapi maaf, kalian harus beradaptasi lagi. Maaf. Pun begitu, aku sudah nyaman dengan canda tawa, omelan, ngrusuhi dll. Aku sudah mulai terbiasa, aku sudah tau harus bagaimana. Harus bagaimana agar semua tak dirugikan. Aku banyak belajar dari mereka.
Ini diary melow kesekianku.
Malam tadi kita nikmati cutoff terakhir bertiga. Makan angkringan, tapi yang jaga bukan mase biasanya. Setelah itu duduk berkutat dengan tugas lagi. Bernyanyi keras keras mengusir rasa takut karena tinggal sendirian di lantai 2. Mengajak chat orang orang yang malah bikin g konsen. Hha.
Ini tidak lucu, tapi aku selalu ingin tertawa ketika Arip mengeluh dan mengucap kata kata embuhnya. Yang bisa kita lakukan sebagai penghiburan hanya itu saling menertawakan satu sama lain. Tingkah konyol kalian. Wahai manusia manusia kuat lembur. Hahah.
Aku ingin menikmati moment ini dengan berdiam diri. Hanya melihat apa apa yang mereka kerjakan. Bermalasan. Tapi dengan cara itu aku membuang waktu dan tenagaku saja. Sekalian aja kan lelahnya. Kita selesaikan pekerjaan.
Di jauh sana ada bang Dhan. Iya dia tak lagi hadir di sampingku untuk sekedar menemani bernyanyi dan mengenalkan lagu lagunya. Aku tau Bang, ada jalan terbaik lainnya yang bisa kamu lalui. Sungguh percayalah padaku. Biarkan aku kos dirumah mamak. Aku lumayan rajin kog. Hha. Bang Dhan sedang membuat karya untuk kami. Sial. Aku hampir nangis mesesegen. Sungguh rindu sekali. Sebenarnya aku memang ingin menangis sekeras kerasnya, namun aku terlalu lelah untuk sekedar menangis. Aku lelah.
Aku bergabung dengan Gama dan Arip di lantai 1. Mulai menertawakan apa apa yang Arip lakukan dan katakan. Tidak lepas mengomeli kelakuan minusnya Arip. Membanding-bandingkan dengan kelakuan lelaki 2 yang dulu. Eh kog g jauh beda ya, sama sama bisa bikin kezel dan marah marah. Hha. Apa memang begitu kelakuan kalian sudah tercopy sempurna. Kalian benar benar bisa jadi sibling otomatis rival. Kita sebut hubungan itu adalah siblingrivalry. Wkwkwk. Apasih ya. Mendengarkan playlist yang Gama operatori.
Arip malah mulai menghitung mundur dari 11. Kurang ajar anak itu. Berani beraninya menghitung mundur buat aku. Rasanya tak usah ku hitung mundur, besok tiba tiba saja aku harus membuat semua terbiasa tanpa teriakan cemprengku. Tanpa cara bicara lantangku. Tanpa teriakan teriakan tak tahu diri. Haha. Ah.. aku yang terlaku PD kalau sahabat sahabat BU akan merindukanku. Satu dua bulan juga semua akan berjalan seperti biasa. Mereka akan cepat beradaptasi. Aku tahu itu. Iyakan Rip? Nanti semuanya aku serahkan padamu ya. Berikan mereka perhatian lebih. Cukup dengan perkataan yang menenangkan hati mereka saja. Haha.
Setiap telpon berdering dan mereka mencariku, kau harus menggantikanku Rip. Aku percaya kamu bisa. Gama terlalu sibuk mengurus nasib orang sekabupaten. Biarkan Gama bahagia dengan kepenatannya sendiri. Hei, Rip kelak kamu akan bangga jadi most wanted BU. Saat telpon berdering dan yang mereka sebut itu namamu. Kalau seabad yang lalu sih telpon berdering dengan adil. Tapi sejak aku ditinggalkan dan sahabat BU lebih mengenalku jadi aku terlalu mendominasi deringan telpon. Nah, maka setelah ini akan aku serahkan semua ke kamu. Jangan takut mengeluh. Ceritakan semua kepenatanmu pada Gama, Brian dan Alfi. Karena aturannya adalah "semakin kamu banyak mengeluh dengan teman maka semakin akrab kalian". Ya begitulah aturannya. Kenapa begitu? Karena saat kita harus jadi pendengar peserta maka kita juga perlu didengar. Di dengar oleh teman teman terdekat kita sendiri. Nah kan kayak gitu ya, biar kamu sama Brian juga tambah akrab. Seperti ngomongin mbak mbak cantik diluar sana. Atau ngomongin tips tips biar banyak cewek naksir. Jangan lupa ngejar jodoh ya walau sibuk. Karena kata mase yang ngejar itu cowok, cewek mah fokus aja sama dirinya sendiri. Wkwkwk. I'll miss you so much Mas. Tenanan, orak ngapusi. Walaupun kita masih bisa Q-time di bagian bumi lainnya. Sekedar nongki nongki cantik deket rumahmu. 😘
Dan kalian jangan sebar gosip gosip tentang keberadaanku dimana kelak. Bilang aja udah pindah cabang. Karena dari sini aku akan masih berurusan dengan hal yang sama. Dengan nyawa orang. Tapi kalau besok aku lebih memihak peserta, maafkan aku. Setelah ini aku akan belajar bagaimana perasaan mereka. Bagaimana persepsi mereka tentang kita. Maaf jika lebih kurang akan merubah pikiranku tentang kita yang dulu. Walau begitu jangan lupa kasih tahu aku update informasi terbaru. Aku tahu pasti itu akan sangat bermanfaat bagi orang orang diluar sana.
Tenang Angga, aku akan campaign agar 3 fokus kita tercapai. Aku masih masuk dalam visi misi organisasi ini. Aku masih ingin bisa berpartisipasi.
Hai last cutoff ku. I'll mis you so much.
Aku terlalu excited dengan pekerjaan tanpa lembur walau harus kerja shift. Tapi aku setelah ini sehari 8 jam kerja aja kan ya. Nggak akan lebih dari 12 jam kerja lagi. Ibuk, i'll have more time to finding nemo. Eh, to finding a son inlaw for you. Yihaaa..
Dan mase, it will be more difficult for us to spending time with the wild life. Hha. Sekedar tidur menatap milkyway dan bercerita banyak hal.
But we have more time to nongki nongki beauty. And discuse about all we love to do. Music, book, writting, nature and the other.
Bah.. bahasa inggrisku g beraturan.
Cutoff terakhir terbahagiaku.

0 komentar:
Posting Komentar