RSS

Senin, 29 Mei 2017

From upon the hill to the beach

Minggu.
08.05 wib
Pantai watu kodok.

Aku sedang duduk dengan posisi tidak begitu nyaman diatas batang pohon pandan laut. Matahari sudah mulai meninggi. Pun begitu dengan tingginya deburan ombak. Suaranya bersaut-sautan. Merdu. Semilir angin pelan pelan menelisik dedaunan. Menerpa wajahku. Panas sinar matahari masih terasa hangat di punggung. Suasana yang begitu damai.

Di tenda ada lelaki diatas bukit yang sekarang berubah menjadi lelaki pantai. Terlelap kelelahan. Tidur. Dia telah menyiapkan segala hal untukku dan adikku. Menu berbuka dan yang paling penting adalah menu santap sahur kami hari ini. Eksperimen menanak nasinya berhasil. Jauh dari apa yang aku masak pas kita ke Merbabu. Ini sungguh lebih nikmat. Daebak.
Aku tak pernah bisa menyainginya dalam segala hal urusan perempuan. Memasak, beberes tempat tidur dan tangan halusnya. Tangan bak pantat bayinya. Mungkin tangan itu yang membuat masakanmu enak, mas. Terus apa aku malu? Tidak. Aku sudah mencoba menjadi diri saya sendiri. Gadis yang tidak pandai memasak. Tidak pandai berbenah. Tidak pandai... ah sudahlah. Aku kalah.
Perjalanan kami kali ini bersama adikku. Dia sedang diatas bukit mencoba mengeringkan diri. Bocah kecil yang ternyata sekarang sudah hampir menjadi lelaki dewasa. Tapi ya masih sama seperti dulu kan, cengenngnya. Hha. Kurasa kau harus mulai belajar dan berusaha untuk bertahan hidup sendiri, boy. Karena kau lelaki. Bertanggungjawab atas keluargamu kelak.
Ombak mulai meninggi lagi dan lagi. Lelaki itu masih terlelap dengan mimpinya. Adikku masih gagah menantang sinar matahari demi baju keringnya. Aku? Masih duduk diatas pohon pandan laut, mencoba melanjutnya tulisan ini.

Hey boy, aku dapat 1 judul tulisan. Seperti kesepakatan kita kan? Tulisan tentang kita. Yeeaaayy.

-----------------
Kemana kita pergi.

Kau bawa aku ke atas bukit.
Tinggi.
Kau ajari aku menikmati dingin malam.
Kau ajari aku untuk tidak menyerah.
Hingga sampai kita diatas bukit.
Wahai man upon the hill.

Kau bawa aku ke laut.
Sepi.
Kau ajari aku mendengar deburan ombak.
Kau ajari aku menghargai sunyi.
Hingga matahari menyapa lagi.
Wahai man on the beach.
------------------

Aku selalu sedih saat mungkin kita tak bisa bersua lagi. Ah apaan sih ya. Bahkan orang dijalan yang lagi naik motor aja kamu sapa dan ngobrol asyik sekali. Ish. Lelaki gapyak sejawabali.
Hei, Mas
Saat kau temukan rumah barumu.
Biarkan aku berhenti disini.
Menatapmu bahagia.
Dan aku akan berusaha bahagia.

Backsound:
--Star and rabbit--
Hei man upon the hill up here. I used to write you, you loved the way i wacth the sun through my finger. We spent sometime to the day we meet. Can i fall in to your contelation arm....
... i stop right there. You found a new home. And i should be happy......

Selasa, 23 Mei 2017

A day with Manda

Minggu.
Agenda yang sudah dijadwalkan adalah kondangan ke rumah mbak Dika. Agenda lainnya rencana mau lembur wacana. Realisasinya simak saja.

Sepagi tadi sudah bangun lebih awal. Pasang alarm. Semalaman hingga dini hari malah sibuk nonton drama korea. Niat awalnya sih cuma mau nonton episode 1 saja karena penasaran. Ealah.. penasaran malah berlanjut hingga episode episode berikutnya. Hingga aku bener bener tidur baru jam 2 dini hari. Awalnya pasang alrm jam 4 terus dikendorin jadi jam 5 terus set 6. Haha. Dan you knowlah.. it is sunday guys.. suka suka aku lah ya mau tidur sampe jam berapa.
Tapi karena masih ada PR ceta kartu yang kemarin belum sempet dikerjakan, jadi aku bangun pagi. Sebelum benar benar ke kondangan aku mampir kantor dulu cetak kartu. Maunya sih aku cetak terus mas Ricky bawa aja kartunya. Malah dianya keburu buru ya uis aku antar aja nanti. Aku jadi santailah ngerjainnya. Sama ngecek blog ini. Melihat statistiknya. Dulu sih aku masih menyempatkan setiap hati cek blog, masa dulu sudah tak bisa diulang lagi. Biarkan blog ini jadi jejak nostalgia saja. Bodo amat dengan capaian statistik yang alahembuh itu. Toh ini memang untuk penghiburanku sendiri. Hha.
Aku masih berdiam diri di kantor, hingga Shelly telpon karena peserta yang ambil kartu sudah datang. Oke. Aku segera cus untuk membawakan kartunya.
Hari ini tadi panas banget. Tanganku terbakar sinar matahari. Fyuh. Eh sampai deoan polres Sleman ada jegatan. Ish, udah dua kali aku kena cegatan sebulan ini. Kenapa sih? Tahu ya aku g lewat jalan dalam kampung. Kezel deh. Udah setelah ini bakalan lewat depan polres tiap hari kayak dulu. Yah yang sabar ya buat diriku sendiri. Kasian amat yak.

Dengan tidak santai dan was wis wus, akhirnya sampai juga di lapangan Denggung. Ada mas Ricky dan Shelly. Sampai sana lapar. Jajan lah kripik terong sama seledri. Kalau yang seledri rasanya aneh. Hha. Sengaja tapi emang beli yang rasanya aneh. G tahu tuh bakal pada dimakan apa enggak. Eh setelah itu datang Gea bawa es batu banyak banget. Es batunya buat aircoller. Nah kan masak ya itu es batu di masukinnya sama plastiknya. Heh mas kamu bercanda ya. Emang kayak gitu po caranya? Nanti airnya g keluar ngembunin kita.  G kerasa dinginnya. Akhirnya kan sama mas Ricky dan Gea es batunya dilucuti satu satu baru dimasukin ke aircoller.
Rencananya cuma mau mampir di pameran, setelah itu langsunh cus ke kondangan. Hem.. setelah dipikir lagi aku kepagian udah gitu cuma sendiri lagi. Deritaku. Huhu. Ya udah bantuin Shelly melayani peserta sambil Shelly dan mas Ricky nonton nonton pameran stand lain. Panas banget lah.  Sampai beberapa peserta datang aku masih belum beranjak pergi. Sampai mas man upon the hill balas chat. Sampai aku minta nemenin kondangan tapi lebih milih jaga rumah. Sok sokan ber-home alone. Ah lah terserah kamu lah mas. 😧 Kamu mah gitu sama aku. G mau nemenin aku. Ya uis.

Mbak Anez udah chat kalau acaranya udah mulai. Instastorynya udah couple-lan. Oke fix aku nunggu Ipang aja biar g luntang luntung sendirian. Tapi Ipang lama banget yak. Udah jam 12. Aku putusin untuk pergi sendirian. Masa bodohlah, aku udau biasa pergi kemana mana sendiri kog. 😔 Terpaksa bersok mandiri padahal aslinya manjyah. Wkwkwkwk. Setelah ini harus tobat ya nduk.
Sampai TKP beneran cuma sendirian dong aku. Untung saja aku langsung lihat Vitra dan Mbak Shinta. Tak sia sialah aku jaman dulu suka ngrusuhi ke kostan Aina dan bersok akrab sama pebghuni Kost Abi. Bahkan jadi penghuni kost bayangan. Haha. Thanks aku merasa pernah kost sama kalian.
Ngobrol bentar sama mbak Shinta dan Vitra. Makan makan. Terus baris diantara kaka tingkat. Yeaayy. Jadi yang paling muda donk aku. Wkwkwk. Duh padahal aku dapat undangan ini dari hasil ngancem mbak Dika biar diundangi. Maafkeun mbak. Motif sebenarnya adalah ada sih tapi aku g ketemu sama orangnya. Ya udah, g jodoh ya artinya. Hha. 😅
Sesaat aku memutuskan untuk pulang malah ketemu sama Ipang. Eh akunya g jadi pulang. Ketemu sana kaka tingkat satu instansi kerja. Ya udah deh terus kita bergosip ria. Setelah itu aku sama Ipang gosipin yang lain. Wkwkwk. Ah pertemuan dengab teman lama itu memang paling menyenangkan, apalagi membicarakan hal hal yang tak kita ketahui.

Oiya dari kemarin aku udah janjian sama Amanda untuk pergi barsama membeli kain putih. Yah setelah ini nasib kami akan berlayar bersama orang orang hebat diluar sana. Semoga pekerjaan kita berkah ya. Saking keasyikannya ngobrol sama Ipang sampai aku lupa kalau mau pulang duluan tadinya. Obrolan kami berakhir setelah Ipang dan mbak Reni memutuskan untuk makan.

Fyuh.. aku rasa ini musim panas yang bisa membuat kamu dehidrasi tiba tiba apabila asupan minum kamu tidak adekuat. Hha. Bahasaku, aku pengen deh beli buku patofisiologi. Buku yang harganya ra umum itu. Eh umum lah ya kalau untuk harga buju kedokteran. Aku bisa beli banyak hal, makanya sampai sekarang niatan beli buku itu belum kesampaian. Hha. 😌

Aku melaju menuju jalan Solo. Aku sama Manda janjian di Gardhena. Aku lewat jalan yang g biasanya cuma demi bisa lihat rumahnya mase. Yap yang itu. Sepi sih emang. Ya uis lah, itu mase pasti lagi semedi. 😅
Terus kan lewat UGM. Hari ini adalah Ujian Tulis bagi Gamada. Hem... selalu bisa membangkitkan nostalgia masa lalu. Saya berterimakasih pada UTUL UGM yang mengantarkan saya menjadi sekarang ini. Bertemu dengan banyak teman dan sahabat. Dan bisa kondangan di tempate mbak Dika juga berkat UTUL kalau kita lihat asal muasal dari semuanya. Di angkatanku dulu UTUL diadakan hanya selang beberapa hari setelah UNAS. Dulu itu aku sempat salah gedung lagi.  Harusnya di Radio Poetro malah ke Ismangoen. Tapi takdir Allah sungguh tak terduga. And I'm here now. 
Keadaan pertigaan depan Apotek UGM sungguh padat tapi g merayap juga. Rame anak anak yang masih imut imut. Hastagah dulu mukaku seimut itu ya sebelum sekarang sudah mulai dipanggil "BU". Pakne kamu dimana pak. Pliss deh, panggil aja "DEK".

Sampai jalan Solo aku langsung masuk Gardhena ganti celana karena seharian dari pagi pake rok sempit yang g bisa buat lari. Sebelumnya tentu saja aku liat liat action figure dulu. OMG. Ada. Pretty soldier, untungnya kan disitu g ada usagi sama tuxeo bertopeng. Aman. Dompet aman.
Setelah itu ketemu Manda. Dan si Manda malah udah beli kain duluan. Ya udah kamu  temenin aku lah Man. Sampai Parissa udah ditungguni mase yang potong kain. Tapi akunya g langsunh nentuin berapa meter mau beli. Mikir dulu lah mas. Cerita dulu sama manda ngalor ngidul. Bikin instastory dulu biar hits. Bersok nostalgia karena sudah satu tahun g pernah main ke toko kain lagi semenjak ah sudahlah. Telpon Murni dulu, ngrusuhi dia sekedar cuma tanya "kira kira aku butuh berapa meter ya kalau bikin baju sragam?". Hahaha. Sorry Mur ganggu kegiatan mager kamu. Lah tapi setelah telpon Murni aku baru mantep beli kain 6 meter. Banyak banget ya. Mahal lagi ah.  Ya uis demi masa depan yang levih baik dan lebih selow. Yeaaaayy.. aku terlalu excited dengan jam kerja 8 jam per hari. Pliss ini g boong kan ya.

Aku tahu kog dimanapun aki berada pasti ada plus minusnya. Sekarang aja rasanya banyak minusnya kalau aku pindah kerja. Minus mase. 😣😢😭. I'll miss you mase. Mase mbake. Hha. Ampun ampun. Aku udah tobat kog. Ini caranya Allah biar aku berhenti baper. Good bye bapak bapakku, mas masku, ibu ibuku, dan mbak mbakku. Pasti rindu di rusuhi kalian walau pada present tensenya aku selalu kezel. Tapi di past tensenya pasti aku kangen dirusuhi tiap hari atau 2-3 kali sehari. Aku harus bilang apa ya sama kalian. Ahlah. Padahal kemarin aku udah semangat banget bilang pengumuman besar besaran. Dan bebas dari kalian. Yihaaaaa. Ah tapi pasti di tempat baru akan ada masalah baru juga. Semangats ya gadis manjyah yang udah g boleh manjyah. Kudu seterong kayak seseterong pergi kemana mana sendiri. Focus bukan pada dirimu sendiri tapi pada tujuan tahun ini. Dua focus utamaku tahun 2016-2017. Cakupan keluarga sakinah mawadah warohmah. Dan sustainibilitas financial. Hahaha.

Setelah selesai membeli kain putih. Aku dan Manda balik lagi ke Gardhena. Aku mau beliin Jojo action figure. Ini gara-gara aku kira kan dia duluan yang bakalan pergi. Eh lah malah dia yang tetap tinggal. Ya uis aku udah bilang mau beliin kan. Sesuka suka aku tapi ya Jo. Ya kan aku yang ngasih jadi ya sakarepku lah. Hha. Buat Gama nanti aku beliin figure Doraemon ya. G ada yang g mungkin Gam, kayak kantong ajaibnya doraemon. Jadi kami harus selalu semangat ya. Buat mas man upon the hill nanti gambarku aja aku bingkai ya. Wkwkwkwk.

Di Gardhena aku sama Manda langsung cus ke bagian mainan. Dan kalian harus tahu kayak apa excitingnya saya ketika melihat figure imut imut itu. Dan ketidak beruntungan saya adalah disitu ada figure one piece. G kuat ini mah. Ada versi Chibinya one piece. Jarang jarang lho ini ada yang mirip kayak gini. Ampuni aku wahai tabungan. G kuat kalau kayak gini sih.  Aku beli gundamnya lain kali aja. Aku g perlu baju lebaran. Aku g perlu perawatan. Aku g perlu gincuan. Asal aku punya semuanya. Sanji. Nami. Luffi. Zoro. Robbin. Chopper. Ngimpi aku, kalau beli semuanya aku udah dapat pit onthel satu. Aaaakkk. Seharga kain semeterku yang aku beli tadi di parissa.
Setelah pergulatan batin yang cukup alot dan lama. Akhirnya aku tinggalkan Sanji-kun dan membawa pulang choppy. Buat Jojo ada kaito kit, soalnua yang conan mukanya pada g mirip. Aneh.
Sudah itu aku menemukan lampu tidur TOTORO. Tolong, mascot langka itu ada disini. Aku g tau harus bagaimana tapo kog harganya mahal sekali. Tapi oh sungguh lucu. Ibuk. Aku pengen semuanua buk. Untuk mewujudkan kamar otaku-ku aku harus rela kan? Gila beneran deh.

Amanda berencana untuk mereparasi jam tangannya. Tapi bapak yang tugas di bagian reparasi lama banget. Kita tunggu sampai nemplok dimana mana. Bodo amat ya Man. Terus di sesi nemplok itu kami bercerita banyak hal. Aku g pernah merasa seakrab ini sama Manda sebelumnya. Dan aku g pernah ngobrol seintim ini sama Manda. Belum pernah sama sekali Man. Ngobrolin cowok dan masa kegalauan kita ini Man. Ngobrolin orang yang kita tak saling kenal tapi sosoknya bisa menginspirasi. Ya gitulah Man menurut aku. Orang orang asing disekeliling kita yang datangnua entah darimana itu. Yang tiba tiba aja muncul membawa kenyamanan tapi tak lebih dan tak kurang mereka akan selalu jadi orang asing. Orang asing yang mustahil bisa menjadi teman hidup kita. Ngayal aja terus kita ya Man.

Aku sama Manda ngobrolin masa depan kita setelah bulan ini. Ngobrolin betapa aku terlalu excited tapi bersamaan dengan kesedihan yang mendalam. Benar benar berbaur jadi satu. Ini sebenarnya sudah kali kedua aku alami Man. Aku beneran udah g sabar pergi tapi juga g mampu berpisah. Ah.. uis ah.. gitu aja terus sampai aku staknan dan tidak berkembang.
Padahal aku bisa semakin dekat dengan orang asing khayal itu. Aku bisa bertemu lebih sering tak perlu menunggu sebulan sekali. Tapi aku jadi tak bisa bertualang lagi. Aku g bisa piknik jauh lagi. 😭
Aku selalu bilang sama si itu Man. Dan dia bilang masih ada banyak waktu dan kesemoatan untuk bisa melepas lelah bersama. Padahal kita kadang membicarakan hal hal yang tidak penting.
Man, aku g pernah merasa bosa sedekat ini sama kamu. Dulu kita deket gara gara suka ke event jejepangan bareng. Setelah itu kita asin lagi. Tapi tadi aku bisa cerita bahkan yang tidak aku ceritakan ke yang lainnya. Dan aku tahu kau pasti juga begitukan? Yang pasti semoga kita g terlalu desperate ya sama masa depan kita. Eh, abis ini kan kita bakal bahagia membantu orang orang diluar sana. Mencoba membantu mereka untuk bisa merasakan indahnya dunia. Mana bisa kita sekuat mereka ya Man.
Wkwkwkwk. Seharian ngobrom sama Manda di bungong jeumpa. Membicarakan masa kelam dan bahagia kita duku dulunya pas jadi mahasiswa. Menceritakan orang yang entah siapa tapi bisa menginspirasi kita. Jadi kesimpulannya adalah kita juga harus terbuka dengan orang lain emh.. maksudku mari coba lebih ramah lagi. Lebih ceria lagi. Lebih gapyak lagi. Lebih anoying lagi. Lebih sanguinis lagi. Dan pas sudah kenal sama kita dengan kelebihan yang segapyak gapyaknya itu maka kita akan bisa menginspirasi juga.

Tentang mereka

Ini adalah hasil gambar dari tunyukan telunjuk tangan kanan. Di tunyukkan ke layar HP samsung J7 dengan fitur instastory.
Jadi seperti inilah hasil karya yang tercipta dari hal yang kita sebut "kurang gawean". And i love it. 

Sabtu, 20 Mei 2017

The last cutoff

Akhirnya cerita bab cutoff sudah berada dipenghujung cerita. Setelah ini tamat. Tidak ada cerita sambungan lagi. Siapa yang akan peduli dengan kebahagiaan cutoff. Kepenatan yang berubah menjadi kebahagiaan. Karena saat itu aku menjadi gila. Gila bersama kalian.
Seperti saat tiba tiba kita meneriakan kepenatan. Menyanyi lantang dan kemudian saling menertawakan. Hampa. Akulah yang akan meninggalkan moment berharga itu. Akulah tersangkanya. Dan aku kini telah mati rasa. Mungkin sudah tak seistimewa dulu. Aku hanya merasa lelah. Sungguh lelah kali ini tak berubah jadi bahagia. Lelah ini semakin membuat aku sedih.

Aku hanya berusaha menikmati beratnya moment terakhir ini. Hanya tertinggal kita bertiga. Gam, akhirnya Arip mau lembur ya. Aku jadi tenang kalau kamu pulang larut. Siapapun yang menggantikanku dia tidak boleh meninggalkanmu pulang larut malam.
Jaman seabad yang lalu, ada dua lelaki yang selalu memaksa kita pulang. Tak berhenti membujuk sampai kita lepas dari tempat duduk. Kemudian mereka malah pergi, menyisakan aku dan kamu. Ya udah g ada yang melarang lagi. Pulang malam ya malam aja. Kelelahan kita yang jadi alarm. Kepenatan kita yang jadi pengingat. Dan kehebatanku adalah jengjeng..... aku cuma bisa nemenin kamu lembur. Cuma itu aja. Kalau ngrusuhi kamu itu aku dari dulu juga jagonya kan. Banyak tanya, g lebih dong dari yang lain. Kalau bps malah ngobrol diskusi sendiri sampai mbak Zu hapal kelakuan minusku yang itu.  Bersyukur mbak Zu g mutusin aku berhenti ditengah jalan. Dari aku yang kalau pulang soresorean sampai paling larut. Dari pendingan cuma cetak kartu sampai migrasi dan thethek bengek yang lain.  Dari hal sepele menjadi hal yang lebih berat lagi. Dari musuh BU hingga sahabat BU. Dari biasa hingga rindu peserta. Dari tak kenal hingga selalu berharap kedatangan mereka mengobati kebosanan.
Kita hanya butuh waktu saja untuk bisa membiasakan diri. Tapi maaf, kalian harus beradaptasi lagi. Maaf. Pun begitu, aku sudah nyaman dengan canda tawa, omelan, ngrusuhi dll. Aku sudah mulai terbiasa, aku sudah tau harus bagaimana. Harus bagaimana agar semua tak dirugikan. Aku banyak belajar dari mereka.

Ini diary melow kesekianku.
Malam tadi kita nikmati cutoff terakhir bertiga. Makan angkringan, tapi yang jaga bukan mase biasanya. Setelah itu duduk berkutat dengan tugas lagi. Bernyanyi keras keras mengusir rasa takut karena tinggal sendirian di lantai 2. Mengajak chat orang orang yang malah bikin g konsen. Hha.
Ini tidak lucu, tapi aku selalu ingin tertawa ketika Arip mengeluh dan mengucap kata kata embuhnya. Yang bisa kita lakukan sebagai penghiburan hanya itu saling menertawakan satu sama lain. Tingkah konyol kalian. Wahai manusia manusia kuat lembur. Hahah. 
Aku ingin menikmati moment ini dengan berdiam diri. Hanya melihat apa apa yang mereka kerjakan. Bermalasan. Tapi dengan cara itu aku membuang waktu dan tenagaku saja. Sekalian aja kan lelahnya. Kita selesaikan pekerjaan.

Di jauh sana ada bang Dhan. Iya dia tak lagi hadir di sampingku untuk sekedar menemani bernyanyi dan mengenalkan lagu lagunya. Aku tau Bang, ada jalan terbaik lainnya yang bisa kamu lalui. Sungguh percayalah padaku. Biarkan aku kos dirumah mamak. Aku lumayan rajin kog. Hha. Bang Dhan sedang membuat karya untuk kami. Sial. Aku hampir nangis mesesegen. Sungguh rindu sekali. Sebenarnya aku memang ingin menangis sekeras kerasnya, namun aku terlalu lelah untuk sekedar menangis. Aku lelah.

Aku bergabung dengan Gama dan Arip di lantai 1. Mulai menertawakan apa apa yang Arip lakukan dan katakan. Tidak lepas mengomeli kelakuan minusnya Arip. Membanding-bandingkan dengan kelakuan lelaki 2 yang dulu. Eh kog g jauh beda ya, sama sama bisa bikin kezel dan marah marah. Hha.  Apa memang begitu kelakuan kalian sudah tercopy sempurna. Kalian benar benar bisa jadi sibling otomatis rival. Kita sebut hubungan itu adalah siblingrivalry. Wkwkwk. Apasih ya. Mendengarkan playlist yang Gama operatori.
Arip malah mulai menghitung mundur dari 11. Kurang ajar anak itu. Berani beraninya menghitung mundur buat aku. Rasanya tak usah ku hitung mundur, besok tiba tiba saja aku harus membuat semua terbiasa tanpa teriakan cemprengku. Tanpa cara bicara lantangku. Tanpa teriakan teriakan tak tahu diri. Haha. Ah.. aku yang terlaku PD kalau sahabat sahabat BU akan merindukanku. Satu dua bulan juga semua akan berjalan seperti biasa. Mereka akan cepat beradaptasi. Aku tahu itu. Iyakan Rip? Nanti semuanya aku serahkan padamu ya. Berikan mereka perhatian lebih. Cukup dengan perkataan yang menenangkan hati mereka saja. Haha.
Setiap telpon berdering dan mereka mencariku, kau harus menggantikanku Rip. Aku percaya kamu bisa. Gama terlalu sibuk mengurus nasib orang sekabupaten. Biarkan Gama bahagia dengan kepenatannya sendiri. Hei, Rip kelak kamu akan bangga jadi most wanted BU. Saat telpon berdering dan yang mereka sebut itu namamu. Kalau seabad yang lalu sih telpon berdering dengan adil. Tapi sejak aku ditinggalkan dan sahabat BU lebih mengenalku jadi aku terlalu mendominasi deringan telpon. Nah, maka setelah ini akan aku serahkan semua ke kamu. Jangan takut mengeluh. Ceritakan semua kepenatanmu pada Gama, Brian dan Alfi. Karena aturannya adalah "semakin kamu banyak mengeluh dengan teman maka semakin akrab kalian". Ya begitulah aturannya. Kenapa begitu? Karena saat kita harus jadi pendengar peserta maka kita juga perlu didengar. Di dengar oleh teman teman terdekat kita sendiri. Nah kan kayak gitu ya, biar kamu sama Brian juga tambah akrab. Seperti ngomongin mbak mbak cantik diluar sana. Atau ngomongin tips tips biar banyak cewek naksir. Jangan lupa ngejar jodoh ya walau sibuk. Karena kata mase yang ngejar itu cowok, cewek mah fokus aja sama dirinya sendiri. Wkwkwk. I'll miss you so much Mas. Tenanan, orak ngapusi. Walaupun kita masih bisa Q-time di bagian bumi lainnya. Sekedar nongki nongki cantik deket rumahmu. 😘

Dan kalian jangan sebar gosip gosip tentang keberadaanku dimana kelak. Bilang aja udah pindah cabang. Karena dari sini aku akan masih berurusan dengan hal yang sama. Dengan nyawa orang. Tapi kalau besok aku lebih memihak peserta, maafkan aku. Setelah ini aku akan belajar bagaimana perasaan mereka. Bagaimana persepsi mereka tentang kita. Maaf jika lebih kurang akan merubah pikiranku tentang kita yang dulu. Walau begitu jangan lupa kasih tahu aku update informasi terbaru. Aku tahu pasti itu akan sangat bermanfaat bagi orang orang diluar sana.
Tenang Angga, aku akan campaign agar 3 fokus kita tercapai. Aku masih masuk dalam visi misi organisasi ini. Aku masih ingin bisa berpartisipasi.

Hai last cutoff ku. I'll mis you so much.
Aku terlalu excited dengan pekerjaan tanpa lembur walau harus kerja shift. Tapi aku setelah ini sehari 8 jam kerja aja kan ya. Nggak akan lebih dari 12 jam kerja lagi. Ibuk, i'll have more time to finding nemo. Eh, to finding a son inlaw for you. Yihaaa..

Dan mase, it will be more difficult for us to spending time with the wild life. Hha. Sekedar tidur menatap milkyway dan bercerita banyak hal.
But we have more time to nongki nongki beauty. And discuse about all we love to do. Music, book, writting, nature and the other.

Bah.. bahasa inggrisku g beraturan.

Cutoff terakhir terbahagiaku.

Apa yang aku pikirkan pagi ini.

Aku sudah menyusun jadwal sedemikian rupa sehingga aku bisa menyelesaikan pekerjaanku. Namun, kalian tahukan bagaimana sulitnya realisasi dari apa yang sudah aku tulis. 😩 Karena selalu saja ada hal hal yang tak terduga berhasil mendistraksi. Waktuku semakin sempit saja. Tak seperti waktu dulu ketika hari hariku tak terbatas waktu. Aku bisa mengerjakannya ntar ntar aja. Tapi tidak sekarang. Aku harus melunasi hutang hutangku.

Kamis, 18 Mei 2017

Tanda tanya kehidupan berikutnya.

Aku sekarang lagi duduk di suatu pojok mushola di RSUP. Ya ini tempat dimana masa laluku berada dan masa depanku di peetaruhkan. Juga masa ketika kenangan buruk dan baik berbaur jadi satu. Memaksaku untuk tetap kuat. Begitukan Pak maumu? Aku disini sesuai harapanmu.

Aku sedang menyelesaikan tahap terakhirku untuk menentukan apakah aku ini pantas berada disini. Atau aku harus tetap bersama sahabat terhebatku disana dan menunggu waktu memutus semua kenangan indah kita.

Berat rasanya meninggalkan tempat yang sudah mau menerimamu. Sudah tahu baik burukmu. Sudah memaklumi kelakuan minusmu. Hatiku tertinggal disana. Dibarisan depan. Tersenyum menyambut kedatangan sahabat.

Aku ingin menangis. Iya. Sedih. Iya. Memilih itu sulit ya. Tapi memang harus diputuskan. Iyakan mas? Hidup kita pilihan kita. Dengan segala konsekuensi yang kita belum tahu sebelum terjadi.

Apa aku bisa.

Selasa, 16 Mei 2017

Ku kira aku memang sedang melow entah kenapa. Eh ternyata memang labil siklus bulanan. Yang tiba tiba bikin feeling blue banget.

Rasanya berlari di lintasan ini kog sulit yah. Aku mencoba mrnyamakan dengan lintasanku yang dulu. Oke kita akan memulai dari tahap emh.. apa ya kog lupa. Tahap pertama itu mengumpulkan data data. Sial. Aku g ada narasumber yang bisa dimintai kesaksiannya tentang data yang aku butuhkan.
Observasi lingkungan. Hem.
Rasanya lebih baik aku menguatkan bab pendahuluanku. Mengumpulkab fakta fakta dan bukti untuk meyakinkan diriku sendiri. Agar aku yakin melangkah.

H-sekian. Keceriaan cutoff kami.

Lama ya sudah g pernah bahas cutoff lagi. Mau cerita apa. Para pembaca setiaku sudah entah kemana. Yah itu itu lagi yang bisa aku bilang. Sudah empat bulan mereka tak membersamaiku. Sudah empat bulan peserta terbiasa, pun begitu dengan aku. Terbiasa seenak udele dewe. Malah bersok sahabat dengan peserta. Bahkan kadang batasan itu memudar, begitu saja kita seperti teman yang lama tak bersua. Sudah tidak terlalu sungkan lagi. Tidak bersikap kaku lagi. Ah ini Jogja. Saat kamu ketemu orang dijalan sudah sok diperlakukan seperti saudara. Saat kesusahan pasti ada aja yang bantuin. Saat menyapa sekali saja sudah menjadi sahabat. Coba di kota lain mungkin tak akan seindah kisah kami.

Beberapa hari ini aku lagi beruntung deket deket sama Gama. Udah kayak anak asuh. Biaya hidup di kantor yang nanggung Gama. Setiap kali lembur makan yang bayarin Gama. Udah keseringan. Ya semoga rejekinya ditambah terus ya bos geng.
Kemarin lembur. Ya cuma aku sama Gama sih yang dikantor. Kalian tau kan nasib dua perempuan ini sejak ditonggalkan 2 lelakinya. Iya. Kami sudah terbiasa bermalam berkutat dengan data berdua. Kalau aku sih sebenarnya cuma nemenin Gama aja. Ya seperti yang aku bilang ke Gama kalau krocomu itu ada plus minusnya. Dan kau taulah Gam, poin plus di diriku ini hanyalah "kuat nemenin kamu lembur" udah selebihnya harap maklum aja ya. Hha.

Hari ini tadi adalah akhir bulan menuju libur panjang lagi. Hiyeay. Deadline sebulan sekali. Serangkaian cutoff membabibuta. Hidup matimu ini nak. Jangan mainmain. Kita hanya bisa berpasrah pada Illahi agar terlindungi dari amukan masa. Hahaha. Yah. Begitulah.
Dikira dikerjain sama kerjaan atau apalah itu, tujuan kami memberikan yang terbaik untum negeri ini. Ceileh. Ini bagian pelayanan prima yang tersembunyi. Pelayanan di balik layar.

Hari ini kita berempat lho. Masih ditambah om Bagus dan mas Wahyu yang ikut nimbrung sebentar.
Ada aku dan Gama sebagai pemain utama. Ada arief dan Brian sebagai cadangan. Ada om Bagus sebagai amusement. Ada mas Wahyu sebagai pelengkap. Minus Jojo yang pergi ke kampuang non jauh dimato.
Sedari pagi sudah dikejar deadline. Data sudah dibagi bagi. Hem.. sudah hampir mau pasrah. Eh tapi kog ada yang ngributi. Jadi ya terpaksa, mau g mau harus mau. Demi keberlangsungan finansial. Hha. Double check lagi. Yihaaaaa. Dan akhirnya diselesaikan. Berdoa saja semua akan baik baik saja.

Notifikasi

Yuhuuu.

Hari ini cerita tentang joobseeker. Lho? Kog joobseeker? Kemana cutoff? Kemana asyiknya cerita tentang lembur?
Noo....
Semua itu suatu saat juga akan berakhir. Kemudian kembali lagi menjadi jobseeker. Benar benar terpisah sama makhluk makhluk super yang sudah mengajakku berpetualang. Benar benar tak akan lagi ada sapa tawa dan olokan antara kita.
Yaps. Aku kembali harus segera kembali ke realita. Mencari tempat yang mungkin mau menampungku setelah aku berpisah dengan mereka. Mencari canda tawa lainnya lagi. Mencari kenyamanan yang lain lagi. Mencari solusi dari berbagai konflik batu yang muncul lagi. Merasakan berada di dua sisi namun masih satu atap.
Terkadang aku bangga ada di sini sekarang. Saat secarik parafku bisa berarti untuk selembar kertas. Dan kertas itu melanglang ke mana mana. Siapa yang peduli dengan nama yang tercantum disitu, ya kan? Suatu saat nanti akulah yang akan menerima kertas kertas itu dengan nama orang lain. Akupun hanya bisa bernostalgia.

Yaps.
Aku sekarang double role. Bekerja dan pencari kerja. G bersyukur banget sih udah kerja masih cari cari, g memberi kesempatan yang lain. Oh dear, maaf. Setiap orang pasti mencari penghidupan yang lebih baik kan? Banyak faktor yang membuat kita yang sudah bekerja masih ingin mencari kerja lainnya. Seandainya saja tempatku sekarang memberiku kepastian penghidupan bagiku sampai aku menua tentu saja aku akan tetap singgah berasama mereka. Tapi oh dear, aku bukanlah orang pilihan mereka untuk berada lebih lama lagi disini.
Dan mungkin jalan yang Allah kasih adalah sesuai dengan yang sebenarnya aku butuhkan. Melatih skill yang aku dapatkan. Tidak membuatnya sia sia. Mencoba mewujudkan harapan bapak tentang masa depanku. Mencoba membuktikan biaya sekolahku memang tidak hanya untuk mencari uang tapi juga ibadah membantu sesama.
Ah apasih. Omongannya mungkin g nyambung. Iya sih emang di puterputer biar paragrafnya banyak. Hha.

Aku sedang berusaha menjadi jobseeker yang baik. Owh tapi ternyata sangat susah ya. Hha. Aku malah terdistraksi sama kerjaan sekarang. Ya gimana, ini bener bener kerjaan yang g ngasih kamu waktu untuk mikir yang lain. Tapi setidaknya aku selalu meluangkan waktu untuk canda tawa dan bermalasan. Hha. Entah pasrah atau emang males tadi ya. G pernah peduli dengan notifikasi dari tahapan seleksi. Ya habisnya ada aja yang php gitu. Dan aku juga sudah pasrah lah ya. Emh.. sebenarnya pasrah yang optimis ketrima juga sih. Hha. Tapi juga terkesan masa bodoh.

Aku sedang mengikuti dua tahap seleksi di tempat berbeda. Satu adalah tempat dimana masalaluku berada. Satu lagi adalah tempat dimana masa sekarang dan masadepanku ada. Hha. Apasih. Ya aku pikir sih karena yang satu adalah tempat paling nostalgic banget untuk mantan mahasiswa kayak aku. Tempat menuntut ilmu dan belajar tentang kehidupan yang ilmunya g terduga. Kuncinya adalah selalu merenungi setiap peristiwa dan mengambil hikmahnya. Disana banyak orang orang yang lemah fisik, tapi memiliki kemauan yang kuat untuk hidup yang lebih baik.
Satunya lagi tempat yang mungkin g jauh beda dengan apa yang aku kerjakan sekarang. Aku akan bertemu dengan orang orang yang sama lagi. Bercanda tawa dan mengolok lagi. Berbincang banyak hal. Membuat peserta terheran karena kog ganti kantor ya. Hha. Dan aku berharap masih bisa bertemu dopamin dopamin yang selama ini menjadi penghiburan terbaik saat bosan penat dan lelah datang. Aku yang g bisa move on. Tolong laaaaahhhhh. Aku g mungkin bisa bertemu dengan mereka di tempat kerja yang satunya. 😢

Dari kedua tempat itu, aku agak g begitu peka sama notifikasi yang diberikan. Aku sih selama ini cuma jafi jamaah ikut ikutan teman. Heboh setelah yang lainnya selesai heboh. Hha. Ckckckckck. Maaf keun. Dan terimakasih untuk dua orang notifikasi terbaikku. Yang baik tapi juga nyebeli.

Kita tunggu hingga pengumuman hasil seleksi terakhir ya.
Semoga aku berhasil. Eh, kamu juga berhasil. Demi penghidupan yang lebih baik. G boleh sombong ya. Walau cuma dari sok kenal. 😄 tak tunggu notifikasi darimu selanjutnya.
Terimakasih sudah mau menjadi jembatan penghubung menjemput rejeki. Semoga dimudahkan segala urusannya. 🤗

Dan tersenyumlah

Tam taratata.
Backsound malam ini lagunya angsa dan serigala. Recomended by abang dhan.

" dan tersenyumlah... biarkan dunia beri warna..."

Masih bersambung dengan dua bulan terakhir melow bahagiaku.
Masih tentang kenangan yang ingin diteruskan tapi seperti segera terhenti.
Masih tentang pertengkaran yang bukan membuat benci tapi semakin rindu.
Masih tentang kesunyian yang semakin sepi tapi membuat selalu bersahaja.
Masih tentang kelelahan yang bahkan sempurna berbaur dengan kebahagiaan.
Masih tentang kekakuan yang perlahan larut menjadi canda tawa tak berujung.
Masih tentang penantian yang kemudian membuncah gembira ketika berjumpa.
Masih tentang rasa sepi yang selalu membuat bersahaja ketika sadar semua masih perduli.

Teman. Sahabat. Musuh. Keluarga.

Jadi tiba tiba aja tuh anak yang paling rame rewel g bisa akur sama aku bilang gimana kalau aku udah g disini. Siapa yang membereskan kerjaan. Duh dek. Kau pun akan mulai belajar bagaimana bertahan hidup di kejamnya dunia ini. Mulai bisa belagak. Mulai bisa meyakinkan. Atau bahkan bilang alueh dan ahsudahlah.

Dan juga si mase yang katanya bilang aku ponakannya. Ah masak to mas. Ojo ngapusi aku. Sakjane aku ra penak. Kepalang tanggung juga aku. Udah sukanya ngrepotin. Ngrusuhi jugak. Eh.. tapi kan mase juga ngrusuhi aku. Jadi g papalah. Maafkan yang suka sakudele dewe sebelum aku di saenakudelmu dewe. Ini namanua memanfaatkan situasi yang ada. Makasih sudah mau jadi keluarga dadakan saya.

Dan si Jo yang alahembuh itu. Gimana mau sedih sih kalau kelakuannya aja udah kesetting bikin ketawa terus. Kadang enggak bikin ketawa sih tapi bikin mau bilang "minum obat dulu. Biar gilanya sembuh". Katanya dia sudah pastikan tidak akan bertahan lebih lama lagi. Katanya mau dibikinkan satu slot postingan di blog ini. Aku harus nulis apa tentang anak ini ya. Mungkin kita akan coba menulis tentang pertemuan awal kita sampai saat ini. Oke nak. Salam buat mamak.

Terus. Pas lagi sendirian. Lha dalah muncul cewek ganjen. Salah satu terganjen dan yang pasti teralahembuh juga. Aku ra reti kog iso kelakuane pikirane koyok ngono. Hha. Maapkeun cantik. Jangan hiperaktip lagi. Jangan aneh aneh lagi. Jangan sok bersedih hati gitu. G ada gue ada eloe kali. Oiya. Jangan lupak belajar biar g salah salah. Susah sendiri lho. Kalian harus belajar untuk hidup lebih lama di sini.

Saat lelah terdistraksi oleh mereka #2

Akhirnya aku memutuskan untuk membuat catatan ini. Bagian dua. Iya karena aku dulu berfikir pasti akan ada orang orang baru yang bakal mengobati lelah ini. Hha. Dan, ini adalah bulan istimewa. Bulan dimana aku ingin menuliskan semua hari yang telah berlalu bersama keluargaku di Sleman.
Seperti semua orang sudah mulai bersiap siap melepasku dan mencari gantiku. Haha. Walau begitu aku malah merasa biasa saja. Tidak pernah semelow seperti saat aku akan ditinggalkan 2 lelakiku. Yang pasti aku harus menyelesaikan tugasku. Seandainya ada sesuatu yang menyusahkan kalian sepeninggalanku. Aku mohon maaf banget. 😣😣😣😣 aku ngomong apa sih.

Kita lanjutkan mengenai para pendistraksi lelah.

Mungkin dulu mase adalah orang ternyebeli. Karena selalu datang diluar jam antrian. Selalu tergesa gesa ingin pulang. Selalu datang saat matahari sudah mulai kembali ke peraduan. Selalu memohon tapi lama lama ngajak gelut. Haha. Jarang sekali datang. Tapi sudah cukuplah untukku menghafal kebiasaannya. Mas yang sok galak tapi padahal ming ngono kae. Mas yang mewakili tempat masa laluku berada dan masa depanku dipertaruhkan. Haha. Jangan bayangin sesuatu yang roman gitu. Mase Baik. Tapi ming marai ra penakan. Salah satu notif terbaikku. Katanya "yang penting yakin" jan plek bangey karo sing diomongke bang Dan. Tapi sampai sekarang aku belum dapat notifikasi lagi. Thats why aku sampai sekarang masih merasa biasa saja. Gimana nasibku sekarang ya mas?

Mas putih ganteng. Banyak sih yang bilang mase ganteng. Mas Hrd beranak 1 gembul ucul banget. Gemez.  Jadi mase adalah pengganti pic yerbuli yang aku review di bagian 1. Haha. Aku cuma bercanda mas dim, dev. Ini mungkin yang terniat sampai instal telegram cuma demi bisa berkomunikasi dengan saya dengan tujuan fast respone. Pinter banget. Dan suka banget mbingungi dan ngributi. Ya ampun mas apa aku terlalu baik ya. Dulu awal awal pendiem sekarang hem.. aku udah sampai berani sok akrab juga. Kadang datengnya berdua. Tapi karena mas dim ini terusannya dev jadi ya kebawa deh kita sok akrabnya. Kalau mas yang satunya jarang datang dan pendiem. Mas, kamu pendiem mati gaya lah sama kita kita yang sok akrab ini.

Mas genit yang kalau datang langsung pulang g balik ke kantor. Wkwkwkwk. Mas pic ini fansnya bang Dhani dan princess Alfi. Katanya recomended lah 2 orang itu kerja ditempatnya. Aku ming iso ngakak didalam hati. Setiap telpon pertanyaannya sama😂😂 dan maaf bang Dhan, kita suka ngobrolin kamu. Ini mas B kalau datang pas banyak antrian malah langsung pulang. Kalau pas antrian dikit malah bingung. Haha. Terus dilama lamain. Terus malah ajak ngobrol ngalor ngidul g nyambung. Bertanya sesuatu yang sudah ditanyakan. Kelakuanmu mas.

Ini ada lagi mas yang semua orang kantor diakrabi. Semuanyaaaaa. Embuh kog bisa. Siapapun kenal. Aku sih pertamanya g peduli karena keseringan sama Gama. Dan dulu suka ngrusuhi mbak Dita cetak. Padahal kan sabar aja kali mas, tinggal tunggu kita cetakin. Beberapa beluan yang lalu tiba tiba pamer sosmed yang berhasil dia keponi. Dan minta follback kaka. Ya aku tau kenapa jenengan disuruh ngurus ngurus hubungan luar, karena gapyake yo alehembuh kui mau.

Pak kopkar. Sama baiknya kayak pak gik. Ini kalau sama gama cuma satu desa. Hambok ming cerak banget ya Gam? Karyawannya buanyak banget. Kalau datang paling urusnya dikit tapi ceritanya boleh lah. Kalau datang pasti cuma mampir karena abis nyebrang lintas propinsi.

Mas pabrik susu. Eh bukan tapi pabrik jamu. Awalnya aku g ngeh. Biasa saja. Tapi semenjak ditinggal di Bay, mas ini jadi beralihkan otomatis. Dulu kan apa apa mas Bay. Lah si Bay pergi. Yah uislah aku kudu nrimo. Ini tertidak sabaran dari semuanya. Kita sudah bilang sabar manis buahnya lah dalah malah ngotot aja. Ya uislah. Kezel sih. Tapi lama lama uis akrab dewe juga. Apalagi temen main jadi krocone mase.

Mas rs. Mase adalah orang baru. Baru kemarin. Tapi uis ngributi banget. Sudah kayak aku must be prefect gitu. Padahal aku hanyalah manusia biasa. Mas yang ditakuti sama RO tergilaku Jojo. Sebenernya Jojo g takut mase sih hahaha. Mungkin ini prestasi terbaik Jojo sebelum semua berakhir ya Jo. Huhu 😣😭. Ini mase juga kalau datang g pernah ambil antri soalnya nyaingi mas satunya kalau datang sore sore. Tapi tadi datang udah pake antrian padahal sepi g antri. Dan kalian tahulah apa yang para BU lakukan diawal bulan.

Aku rasa cukup.
Aku tidak perlu membuat review tentang mas standup kan?

Catatan ini bukan untuk menjelekan pihak lain atau mengumbar hal hal lain. Tulisan ini untuk aku bisa mengenang kegembiraan saat aku bekerja melayani masyarakat. Karena rindu itu bersahaja. Apalagi orang yang gampang rindu kayak aku ini. Begitupun rinduku padamu.

Aku telah menemukan banyak teman disini. Banyak sahabat yang terjalin dari ketidak sengajaan. Dari keluhan yang terus menerus kami terima. Dari kunjungan sebulan sekali. Dari kehangatan senyum dan lawakan garing.
Terimakasih kita lagi lagi masih ada di Yogyakarta. Dengan budaya sok akrabnya. Dan dari situlah memang keakraban terjalin. Dengan budaya g enakannya demi menjaga perasaan teman, sahabat dan keluarga. Boleh kita bercanda tapi jangan saling menyakiti. Kadang tutur kita tak sadar salah. Karena manusia itu unik. Memiliki sudut pandang masing masing sesuai apa yang dia dapatkan dari bayi.
Ayo mulai berempati.
Penuhi pertemanan kita dengan cinta dan rasa rindu.

Terus keep piknik yak.

#intro dan penutup g nyambung #katanya #bodoamat.

Minggu, 07 Mei 2017

0123

Ini tentang gadis yang menanti senja.
Hingga bergulir menjadi malam.
Gelap gulita.
Saat ia melihat kelangit, mentari telah pergi berganti gumintang.
Maka penghiburannya pun berganti.
Malam ini ia ditemani ribuan cahaya dari langit.
Berkelip menghibur.

Ada lara yang ia rasa.
Datang tiba tiba.
Coba ia mencari penawar lara itu.
Tak ketemu.
Hingga ia bertemu lagi dengan senja.
Yang teduh menjingga.