RSS

Senin, 24 Desember 2018

Daya Juang

Aku tak pernah selemah ini dalam memperjuangkan suatu hal
Tapi kenapa aku tak tahan menerima sikap acuhmu
Aku tak mampu berjuang dengan cara ini

Aku tak pernah selemah ini dalam memperjuangkan suatu hal
Tapi kenapa aku sudah ingin menyerah sebelum aku memenangkanmu
Aku tak mampu menerima hasil sia sia

Aku tak pernah selemah ini dalam berjuang
Memperjuangkanmu
Mempertahankan hubungan ini
Bersabar dengan masalahku sendiri

Apakah ini takdir?
Apakah aku tak bisa merubah nasibku terhadapmu?

Apakah aku harus tetap berjuang sekali lagi?
Sampai kesiasiaan ini lebih jelas?

Selasa, 06 November 2018

Bertemu kemudian berpisah dengan Gama untuk bertemu lagi suatu ketika

Aku sudah mengisahkan perpisahan dengan Dhani dan Bayu diakhir tahun 2016. Aku sudah mengisahkan perpisahanku sendiri di pertengahan tahun 2017. Dan sekarang aku akan mengisahkan perpisahan dengan Gama di penghujung tahun 2018.

Kami dipertemukan bulan Maret 2016 di sebuah Kantor pelayanan publik. Dhani bisa dibilang senior karena dia sudah bekerja 3 bulan lebih awal. Gama baru beberapa hari sampai setelah dia menjalani masa orientasi bagi calon pegawai. Aku dan Bayu baru hari pertama, baru saja mengikuti wawancara dengan kepala SDM. Kerja dadakan. Iya.. begitulah. Di awal bekerja akhirnya kami dipersatukan di satu lantai, di loket customer service. Melayani peserta dari Badan Usaha. Setiap hari kami bertemu dengan para HRD dan SDM dari perusahaan, CV, PT, pabrik besar hingga UKM. Awalnya lebih rumit. Kami harus melayani perubahan data PNS, Individu, BU. Cetak kartu semua.  Pendaftaran baru BU dan PNS. Sampai akhirnya kami hanya berfokus pada Badan Usaha saja. Dan terkadang masih beberapa PNS yang sudah terlanjur akrab.

Keakraban yang kami berempat bangun pada peserta ada beberapa yang berlanjut ke hubungan sosial. Berteman, bermain dan masih saling berkabar hingga saat ini. Rasa rindu bukan hanya mengingat kebersamaan kami tapi juga dengan peserta. Kami terlalu asyik memperlakukan peserta seperti sahabay kami sendiri. Begitulah sahabat BU terbangun dengan sempurna. Aku tidak pernah bisa melakukan pelayanan prima karena pada akhirnya malah saling bully dengan peserta. Tapi itu adalah momen yang paling aku rindukan. Saling menertawakan.

Hei Gam. Sudah berapa hari ya ini tanpa nama kamu terpampang di grup cecurut kita. Rasanya aneh bagiku yang sudah tidak aktif bekerja tapi masih asyik dengan percakapan kalian, dan selalu keributan yang kau timbulkan di setiap chat. Trus kalau aku lewat Jombor rasanya tiba tiba aneh aja gitu, kayak ada yang kurang. Tidak bisa tiba-tiba papasan sama kami di bawah jembatan layang. Ah.. padahal kita sudah tak sekantor setahun lebih. Tak pernah chat intensif. Bahkan sudah hampir saling melupakan. Mungkin begitu juga yang dirasa sama anak-anak yang sudah terlanjur sayang sama kamu.

Eh.. tau g sih. Pas pagi hari aku denger kabar kamu bakal pindah, aku sedih banget. Sebenarnya aku sudah tahu hari itu akan tiba juga. Tapi tidak menyangka dadakan banget. Baru aku bilang kudoakan bulan depan. Eh kog beneran sih. Sepagi itu aku bangun tidur terus dleweran air mata. Sedih banget Gam. Beneran, kalau dulu pas aku pergi aku dleweran nangis pas mau ngucap kata perpisahan sekarang aku dleweran cuma dengan nulis blog ini. Padahal kalau ketemu kamu langsung aku biasa aja malah.

Ya ampun Gam.. bahagialah sama Aan. Berikan kami ponakan yang banyak dan lucu-lucu. Doakan aku bisa pergi ke Balikpapan sesegera mungkin.

Aku sedih.
Tak bisa tiba-tiba ngumpul sama kamu dan Dhani lagi. Ibarat rantai kamu adalah kait diantara kita. Yang artinya g ada kamu berarti kita g akan seleluasa berkumpul seperti dulu.

Gamayana.
Semoga bahagia, punya squad yang sayang kamu disana. Membuat squad baru sekenthel kami disini ya. Yang bisa diajak hura-hura, lembur semalaman, main kemana-mana dadakan dan selalu ngajakin sholat berjamaah.
Inget g sih, kita ketawa pas mau sholat gegara Jojo bilang "mau yang biasa apa kilat" trus kita kompak jawab kilat. Eh pas dieksekusi Jojo baca alfatihahnya cepet banget bukannya khusuk malah ngakak kita.
Inget g sih pas puasa-puasa kita masih suka lembur sampai g sempet tarawih. Kita jamaah sama mas Ricky sama Dhani pake kultum yang diisi sama Mas Ricky.
Dan teriakan teriakan lantang kita saat penat lembur.

Semoga kamu mendapatkan teman terbaik disana. Selain Aan ya. Kan Aan terbaik dari yang terbaik jadi teman hidup kamu.

Iya Jo iya. Aku sabar kog. Beneran.

Tapi ternyata ini beneran perpisahan yang sebenarnya. Walau Ikha bilang "main lagi ke kantor lho ya", rasanya sudah beda aja. Hha.

Semoga kita masih bisa saling mendoakan ya Gam.

Sekuel Rendra

Aku belajar bahwa mengenal jajaran gunung sama halnya mengenal dia

Aku belajar bahwa pergi ke tempat tinggi membuat status sosial kita setara tak hanya pameran dari status media sosial kita

Aku belajar bahwa berpetualang denganmu sama halnya kembali menyadari bercerita adalah hal paling menyenangkan di dunia

Aku belajar bahwa gunung mengajarkan kita untuk saling berinteraksi bukan mengacuhkan orang yang ada

Salam anti media sosial sosial club
Mari bertemu dan banyak bercerita

Senin, 10 September 2018

Sobat Galaukuh

Woh.. paan sih ya. Ngapain galau galau segala. Hha. Ah namanya juga anak muda suka membicarakan perasaan yang tak pernah tahu dimana ujungnya.

Jadi..
Kali ini saya akan menyanyikan lagu abdullah..
Teeeeeeeetttttt
Kali ini akan terungkap siapa saja sobat galau ku. Sudah delapan tahun berlalu dan sudah tiga tempat saya lalui sebagai lingkungan bergaul saya.

Pertama. Almaidah Swan. Mantan anggota BFF ini tetap menjadi BFF saya delapan tahun ini. Dari awal kuliah sampai sekarang. 2010. Miris juga sih kalau liat sudah berapa tahun galau kronis kita kagak sembuh sembuh. Ebuset dah. Sampai dia tahu sapa saja yang bikin gue galau. Dan saya tahu pasal apa yang bikin dia galau. Jujur aja nih dia adalah orang yang menurut saya tahu semua kegalauan saya. Dari A sampai AA. Sebenernya kadang suka saling kesel gitu tapi g pernah saling bilang juga. Jadi sok sok bersikap biasa ntaran juga cair lagi. Trus suka banget spam chat. Tiao hari.. hampir tiap hari. Begini kali ya seharusnya sahabatan berjalan damai. Hha. Love love.

Kedua. Duh di tempat kerja lama aku g sempet galau tahu.. eh boong. Aku tetep ceritanya sama Almaidah Swan. Teman kerja disini sih tugasnya jadi distraktor galau. Temen lembur. Temen nginep kantor. Dan teman bersenang senang. Sampai kayaknya tu g ada waktu buat galau gitu. Ya sebenernya ada sih tapi bersyukur yang keinget cuma pas seneng senengnya aja. 
Gimana dulu lembur trus main. Gimana dulu setelah fullday 5 hari kerja trus main. Gimana dulu semangat nginep kantor cuma buat nyari sunrise yang ketutup mendung. Astagah... ku tahu persis apa yang membuat aku g bisa move on dari kalian. Kebahagiaan yang aku habiskan sama kalian. G ada yang bisa menggantikannya. Sedih.

Ketiga. Denitan. Ini nih. Setiap ngeshift sama sesembambak yang ini bahasannua jodo muluk. Umur kita terpaut bbrapa bulan aja. Tapi suka ledek ledekan umur. Wkwk. Dulu waktu satu bangsal tiap jaga malam sama Denitan ini pasti ngobrol sampai malam abis itu bangun bangun kesiangan. Wkwkwk. Kalau g jaga malam, jaga pagi siang kemana mana yang dibahas kapan nikah. Gmn caranya move on. Berusaha gimana lagi. Berdoa yang kek mana. Kajian aja kali ya kita biar disayang sama Allah trus didekatkan jodohnya.
Hha. Denitan. Belum move on dari mantannya. Sekarang statusnya temenan rasa pacaran. Menurutku sih kak, coba deh tanya sama Allah lagi. Beneran g sih di mas Joko ini jodoh sejatimu. Kalau ku terawang kayaknya kamu sama mas Joko ini deh.  Denitan langsung sewot "namanya bukan Joko.....!"
Hha.

Aku..
G tahu usaha seperti apa yang cocok untuk didekatkan sama kamu. Tapi aku tetap berdoa kog biar kamu segera melamarku. 😂😂😂 dan aku g cape cape ngode tiap hari tapi kamunya pura pura tak tahu.

Sabtu, 08 September 2018

Hujan tahun ini September (lagi)

Sudah 2 tahun ini hujan dimulai di bulan September. Mungkin aku bakal bisa nemuin rumus musim seperti jaman SD dulu.

Baiklah..
Mari kita bercerita. Ada sad day ya di bulan ini. Yampun itu jaman alay banget, jaman masih polos dan g kenal kluyuran. Tapi mungkin memang terlalu traumatis makanya sampai 10tahun berlalu aku masih ingat aja. Dan ternyata.. hari ini jadi double sad day. Ah.. orang yang sama lagi. Dia lagi. Sudahlah. Hha. I try to laugh, 😅😅 padahal mah lagi pen nangis. Pas banget lagi mau period. Kayak luka di kasih garem, periiiiiihhhhhh.

Hujan tahun ini aku rasakan kemarin. 7 September 2018. Tahun ini mungkin aku butuh distraktor lebih banyak lagi. Bahkan tugas latsar yang mendekati deadline g bisa mengalihkan pikiranku. Aku masih mager. Masih malas ngerjain tugasnya. Udah kayak pasrah aja gitu. Terus malah sibuk dengan hal lain yang sebenarnya bukan prioritas saat ini.

Lalalalala....
Sampai ku sadari ternyata ku lupa bersyukur. Astaghfirullah..
Aku lupa melihat ke bawah.
Aku terlalu sibuk menengadah. Melihat kemegahan apa apa yang ada di atasku.
Walaupun kita mungkin sedih,
Ternyata Allah sedang mencoba menyapa.
Menyapa melalui kesedihan itu,  kesusahan itu,
Hei.. kemana saja selama ini hingga kau lupa siapa penciptamu.
Kenapa kau harus merasa kecil, bahkan kau belum menyelesaikan setengah perjalanan pertamamu.
Sedikit lagi..
Sedikit lagi dan kamu akan berhasil ke titik selanjutnya.

Setiap individu memiliki titik titik hidup masing masing
Yang bahkan dirinya sendiri tidak tahu persis dengan semua titik yang ada
Dia cuma bisa merencanakan semua nama-nama titik itu
Tapi yang akan mengacaknya adalah Allah
Dan Allah sudah mengacaknya dengan adil sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanmu.

Apa yang kau sukai dari Hujan?
Hujan adalah benang-benang air penghubung langit dan bumi
Hujan adalah benang-benang air penghubung doaku ke langit

Hujan..
Aku akan berdoa di dalam lebat hujan
Diiringi nyanyian hujan
Disuguhi semerbak bau tanah
Agar aku bisa melangkah ke titik selanjutnya
Dimana di titik itu ada kamu

Hujan tahun depan semoga sad day bulan septemberku hilang
Dan berganti happy day

Hi kamu, jangan lama lama
Ku mohon

Rabu, 22 Agustus 2018

Beauty blogger

Jadi setelah aku amati kayaknya jadi fashion blogger or beauty blogger gitu readernya banyak. Terutama sesembakmbak yang pengen tampil ketjeh gitu. Trus owe mikir apa bikin begituan. Eh. Tunggu dulu lah. Pertama fashion gue g update. Kedua beauty kamu tipis tipis aja cuy.

Tapi sebenernya kalau jadi fashion blogger gitu kayaknya lebih mudah. Eh apa iya ya. Alibi aja kan kita pake style made in sendiri. Not really update soal fashion sih aku tuh. Dan lebih suka ke gaya harajuku gitu. Suka aja, praktenya malah berasa buibu desa yang kalau pake baju banyakan g nyambungnya. Hha.

And then, coz of muka gue yang ancur abiz setelah cut off sama klinik estetika.  Dan baru berjuang ke dokter Sp.KK. Yang mana proses pemulusan Sp.KK tak sekilat klinik estetika. Sudah hampir 3 bulan nich. Otw aku g tau harus gimana lagi judulnya.

Ya sebenernya cuma mau sharing sharing aja begitu sama pengalaman muka ini. Ku rindu muka spotlessku seperti setelah terkena campak. Tapi tak serupa seperti saat kau campak.an.

Ya gue pernah kan tuh kena campak. Ruam ruam merah sekujur tubuh. Ngerik banget bayanginnya. Kog bisa gue bertahan. Padahal sekarang kalau rawat pasien kulit kadang mrinding dikit. Nah kan, setelah terkena campak yang efeknya ruam ruam itu membuat wajah gue mulus. Karena saat ruam itu muncul otomatis produksi jerawat berhenti jadilah wajahku nodulless.

Nah..
Terakhir ini gue pake krim pagi berupa papulex oil free resepan Sp.KK. Dari review yang gue baca krim ini bikin kusem. Ehlah.. entah sugesti atau apapun itu, sekali pakai emang langsung bikin rada kusem kan. Tapi aku tetap harus bertahan karena di review yang lain bisa bikin wajah cling dan spotless. Tentu saja ini tidak instan.
Terus dapat obat jerawat. Secara aku sebenarnya masih susah handclear dari mukak. Jadi ya kadang masih suka treatment sendiri mukanya. Ups. Kadang melanggar komitmen sama tangan sendiri. Tapi g kog kalau sama kamu mas. Aku dapat salep tutul. Mediklin. Nah kan aku juga baca tuh reviewnya ada yang malah mukanya merah dan ngelupas gitu kulitnya. Tapi aku pake 1 2 kali jerawat kecil kecil langsung kering dong, kecuali papul di jidat gue yang makin merah dan g mau kempes-kempes. Kayaknya harus nunggu dia matang terlebih dahulu.

Nah trus dapat krim malam yaitu rivaderm dan niacef. Ini obat jerawat semua. Kalau reviewnya g terlalu aneh aneh. Ya hampir sama lah problem kulit.

Gue tahu penyakit kulit itu terlalu mirip mirip karakteristiknya jadi ya.. sudahlah sabar. Pasti bakal ketemu jalan wajah spotless dan cling.

Ini masih bukan beauty or fashion blogger ya. Hha.
Sebenarnya ku cuma mau nulis tapi bingung mau nulis apa. Soalnya uda komitmen sama diri sendiri nulis tentang kamunya kalau kita uda beneran bersanding dipelaminan. Biar kagak malu malu amat kalau g jadi. Hha.

Selasa, 14 Agustus 2018

Keluarga tak sedarah

Oke. Blogku memang isinya tentang cerita kongkow, cerita petualangan dengan orang itu lagi itu lagi. Setelah satu tahun berlalu aku belum bisa menemukan pengganti mereka. Sungguh mereka memang tidak pernah tergantikan. Mereka adalah patner bekerjaku paling pertama.

So this is it...

Kalian ingat formasi BU? Ada empat anak. Yang suka lembur dan berbuat embuh saat lembur. Ada Bayu, Gama, aku dan Dani. Tapi kami sudah berpencar sendiri sendiri. Dan kadang aku dan Gama tetiba chat hanya untuk bilang "ayo dolan", "ayo main". G seintens dulu. Apalagi status gama yang sudah menjadi Ny Aan. Kuasa keseluruhan atas diri Gama adalah Aan.

Aku juga selalu berusaha bisa bertemu Gama dan Dani. Sesering mungkin sebisaku. Dan Alhamdulillah sejauh ini, satu tahun berlalu dengan hampir sebulan sekali ketemu mereka.
Aku belum nemu temen yang bisa diajak lembur kayak kalian. Aku belum bisa nemu temen yang suka nyanti nyanyi teriak pas lagi suntuk. Aku belum nemu temen yang bahkan bisa diajak naik gunung atau tiba tiba kuy pergi kemana. 

Dan ku tahu, akan ada masa dimana kami benar benar tak bisa bertemu lagi semudah sebulan sekali. Gama akan pergi ke Balikpapa. Bayu sudah duluam pergi ke Jakarta. Kamu Bang, kamu sibuk dengan usahamu. Mana bisa aku hanya bertemu dengan Dani jikalai disana tidak ada Gama.

Gama adalah kunci pertemanan ini. Anak kecil yang udah kadi ibu ibu itu. Sedangkan kita bang? Lebih tua dari dia tapi Allah bahkan belum yakin untuk memberikan kita pasangan.

Maka..
Aku tak akan bosan untuk bertemu kalian. Selama aku masih bisa dengan mudah menyapa kalian.
Maka..
Aku tak akan perduli apapun, kalian, aku hanya ingin bertemu kalian sesering setiap hari senin hingga ketemu senin lagi. Seperti dulu. Senin hingga jumat bersama kalian di kantor. Sabtu minggu pergi lagi sama kalian. 

Gam, jangan pergi.
Bang, jangan sibuk terus.

Senin, 23 Juli 2018

Waktu sudah berlalu 2 tahun

Dua tahun yang lalu aku dapat kabar baik yany sekaligus buruk. Akhirnya ia akan menempuh kehidupan barunya.

Satu tahun yang lalu aku hampir lupa apa yang terjadi di tahun lalu. Kami bertemu bayi kecil kami. Yusuf. Sekarang dia dimana. Apakah ada keluarga yang mau merawatnya. Apakah dia masih tinggal di panti. Seandainya aku bisa bertemu kau lagi nak, mama rindu.

Dan hari ini.
Aku libur. Setelah perjalanan jaga yang membuat aku lelah.
Hari ini aku pergi ke kantor bertemu Gama, Ikha, mb Inoel, Kiki, Angga, bu Nunuk, Anggit, mb Zu dan lainnya. Ambil paketan tanda kurung Gama. Makan didepan Gama, Ikha dan Mb Inoel yang sedang bekerja sambil sesekali bercerita.
Makan siang di murce. Akhirnya bisa merasakan kembali masakan mbak Murce yang enak. Rasanya kayak masakan warung ijo di Blora. Khas banget. Enak pokoknya.
Dan pada akhirnya terjadi conversation antara aku dan mbak Murce ketika akan membayar.
Mbak Murce 1 : lho mbak kog lama g kelihatan
Aku : hehe
Mbak Murce 1 : dari mana kog g pake sragam.
Mbak Mirce 2 : mbaknya kan udah g kerja disini
Mbak Murce 1 : makanya kog kayaknya pernah liat.

Kadang ingatan orang lain tentang aku membuatku bahagia. Sudah setahun. Mbak Murce masih ingat aja. Sama mbak, aku palig ingat momen makan di murce pas hujan rintik rintik makan sendirian. Padahal Murce udah mau tutup. Aku selalu memilih giliran terakhir istirahat.
Kalau mas Angkringan g mungkin lupa ya. Sudah ingat banget sama yang lain juga. Tapi semenjak tradisi lembir dihapuskan kayaknya mas angkringan g kelarisan kayak pas dulu aku masih kerja disini. Hha.

Kalau Gama dimutasi mungkin g ya aku akan sesering ini main ke kantor. Kalau Gama mutasi mungkin g ya aku masih minta kirim paket ke alamat kantor. Kalau Gama mutasi mungkin g ya aku masih main main sama anak kantor.

Sudah satu tahun lebih dikit aku ninggalin kantor. Dan belum bisa move on sempurna dari tempat dan juga orang orangnya. Juga dari petualangan yang sudah kami lalui selama 15 bulan bersama. Sebentar tapi nyatanya banyak cerita yang sidah aku tuliskan di blog ini bersama mereka.

AKU RINDU.
Di setiap lembur pasti ada piknik selanjutnya.

Setelah sebentar ke kantor aku pulang sebentar juga. Kemudian ke rumah Alma. Hari ini kita akhirnya bisa pergi bareng lagi. Menggalaukan masalah yang hampir 8 tahun belum ada titik temunya. Waktu sudah berlalu begitu cepat ya, Mai. Kog kita kayaknya staknan aja sih.

Setidaknya Allah memberikan kita rejeki sesuai harapan ya.

Hari ini aku berhasil menyetani Mai beli sepatu. Setelah sebelumnya aku juga disetani sama Ipang. Hha. Kayaknya memang ada rasa dendam mungkin ya. Tidak apa apa selagi kita mampu membahagiakan diri sendiri dan belum ada seseorang yang rela membahagiakan kita.

Enjoy your life.

Aku sampai sekarang berpikir bagaimana mengajak bicara burung hantu itu ya. Aku haris mulai dari mana ya, Mai. Ibarat kata nih ya, aku sering liat tu burung berdiam di sangkarnya dari kejauhan. Jadi kalau tiba tiba ikut ngoceh kan aneh. Apalagi buring hantu itu terkenal pendiam ya. Cocok kayak kamu mas. Hha

Dua tahun sudah berlalu ternyata.
Semoga segera berani untuk melangkah ke tangga ya g sesungguhnya.

Rabu, 11 Juli 2018

Ke pantai di gunung kidul

Lama tidak jalan jalan. Tidak hura hura. Akhirnya bulan ini setelah akhir tahun 2017 tidak ada agenda main bareng seperti tahun lalu yang kami habiskan 1 tahun di pinggir ranukumbolo. Rela tidur dingin dinginan demi sensasi tahun baru. Dan memang sungguh berkesan sekali. Haaah, kenangannya mungkin akan sulit di lupakan. Hha.

Tahun baru. 2018. Aku masih g bisa move on kalau sama hal yang kita sebut hura hura. Masih sama anak itu itu lagi. Sama anak kantor lama. Walaupun formasi sudah bongkar pasang berulang ulang, maaf aku g bisa move on. Masih tetap exist.

Jadi.. anak squad KPP ngobrol di grup rahasia. Eh bukan. Ini grup khusus bebas hahahihi. Aku udah resign tapi g mau resign dari grup ini. Aku bisa kenal anak baru begitu pula anak baru bisa kenal aku. Bah, PD amat ya mereka bakal kenal aku. Eh iyaa, nyatanya Yori kenal dong sama aku. Gegara ketemu pas jaman Yori jadi PTTnya PTT. Semakin parah banget jabatan pegawai. Sejak dia adalah onepiece lover dan saya hanyalah sanji lover. Namanya Yordan, tapi aku panggil YORITAN. Hha. Jyahat. Eh jarang jarang lho aku panggil pake begitu berati dia istimewa. Soalnya kalau panggil "Dan" itu kan udah milik si abang Dhan. Hha. G boleh sama.

Nah.. karena aku paling g bisa kalau g ikut main sama mereka. Kalau aku g bisa ikut ya mereka usahakan ganti jadwal biar aku bisa ikut lah. Hha. Aku masih sakenakwudeledewe kog. Aku memutuskan ikut, rencana mereka mau main ke laut. Tuan rumahnya Desi 16. Aslinya emang orang gunung kidul sana dia. Dulu belum akrab, soalnya beda lantai kerja. Kalau sekarang udah lah, ketahuan alahembuhnya bocah satu itu. Sainganku lah kalau disuruh cerewet dan ceplas ceplos. Sering omong ra dipikir. Wkwkwkwk. Kog kayak aku banget sih Des. Tapi kamu lebih parah.

Sebenarnya aku tidak libur. Nekat saja ikut main sama anak anak. Kapan lagi kan? Butuh hiburan banget. Koping terbaik setelah pindah ruangan adalah dolan sesering mungkin. Hha.

Kendaraan disponsori oleh princess Alfi dan Ikha. Jadi begini posisinya. Honda Freed princess di setiri sendiri sama Alfi, bocah tangguh. Di isi Desi, Farah, Dilla, Yori, Diah. Honda Brio Ikha disetiri Alfat ditambah penumpang Aku dan Gama.

Ritual pertama adalah sarapan. Menu andalan adalah soto di pagi hari. Soto siapa? Mbuh sakonoke lah pokoe. Nah kali ini kita mampir di soto tan pabrik. Komen pertama adalah "kon dulu kita g nemu warung soto ya? Padahal ini ada." Entahlah setiap perjalanan ke arah gunung kidul kita selalu g nemu tukang soto alhasil makan seadanya. Wkwkwk. Ngakak juga kangen. Kangen pergi sama squad ranukumbolo. Sumpah kan jadi inget lagi. 😣

Setelah makan soto formasi dirubah. Alfat jadi driver freed. Yori jadi driver brio. Nah kan aku jadi kenal Yori. Anaknya suka cerita kayak kamu bang. Hahaha. Semuamuanya diceritain. Baik. Sampe mau minjemin laptop. Duh Yor, kostanmu jauh sih.

Sepanjang perjalanan aku lupa ngomogin apa aja sih kita. Langit waktu itu mendung. Sesekali matahari muncul tapi bentar. Tujuannya kan mau ke pantai Wediombo nah kan yang didepan itu freed. Lah kan malah kebablasab lumayan jauh. Hahha. Padahal kan jelas ya udah ada petunjuk arahnya. Balik arah lagi.

Sampai di Wediombo. Seperti biasa ya inti dari segalanya yaitu foto foto untuk update status terkini. Biar terlihat sering piknik dan bahagia. Padahal sih itu mati matian banget buay bisa piknik. G libur sampe nekat dolan. Aku jaga malam, yang penting sampai jogja jam 19.00.

Kita sibuk foto diri sendiri dan berkelompok. Sampai gangguin mbak mbak yang mau foto sendiri malah kita mintol untuk potoin. Untung ya ada Alfi si bocah kendel. Heran ya itu anak gadis siapa bisa seberani itu. G perlu aku jawabkan. Masak tanya sendiri jawab sendiri. Belum puas, rintik hujan mulai turun dan semakin menderas. Langit mendung. Sama ya kayak pas kita ke ranukumbolo. Mendung juga. G apa apa yang penting kan sama kalian. Mendung pun bisa dinikmati dengan begitu renyah oleh candaan random kita.

Berbondong bondong kita cari tempat berteduh, sampai di warung makan. Sambil neduh sambil makan. Ada yang pesen mie goreng, teh anget dan ngemil. Sampai jam makan siang tiba dan memutuskan untuk pindah lokasi pantai. Oiya Desi selain tuan rumah juga seksi acara juga seksi konsumsi. Durhaka bangetlah kita, ibu sama bapaknya Desi nganterin makan siang kita.

Makan siang kami adalah ikan goreng dengan sambal bawang, sayur asemb, tempe goreng dan rambak. Jangan lupa sama suket kemanginya. Enaaaaaaaak banget. Recomended for next trip, masih dengan menu ibuke Desi pokoe. Kita duduk neduh dibawah pohon cemara, gelas tikar. Menikmati angin sepoi sepoi, memandangi deburan ombak. Ceileeeeehh. Kapan kita bisa qtime bareng lagi?

Late post banget.
Selama masih ada Gama di kantor aku akan sering ikut kalian main. Tapi kalau ternyata Gama berhasil mitasi ke Kalimantan ya udah mungkin bakal jarang main kantor juga. Dan aku malah mainnya ke kantor cabang balik papan. Hha.

Yass...
Happy time is with you all.
Love love..

Curhat

Sudah berapa lama g merambah blog. Bingung mau nulis apaan. Kayak udah g ada semangat nulis lagi kayak dulu. Apakah kalian mencium bau unmoveable. Hha. Ya nyatanya vibes untuk ngeblog jaman dulu lebih besar daripada sekarang.

Jadi kalau dulu itu kerjaannya di depan komputer. Tidak mempengaruhi hobi nulis sih. Tapi sama siapa kamu menghabiskan waktumu bahkan weekendmu. Sampai sampai g ada kata libur. Weekday kerja. Weekend dolan klayapan kemana aja.

Oiya.. ini aku lagi dengerin lagunya payung teduh diatas meja. Lagu yang melow banget. Tentang perpisahan. Ah.. jadi ingat 4 bulan lalu. Dan akhirnya memang sudah bisa melupakan dengan baik. Sudah biasa saja. Jadi aku malah sebel dan pen nangis kalau kamu bilang "kenapa g sama anu aja". Ya kales bang, dipaksain dimana mana juga g bakalan masuk pak Eko.

Pertanyaan itu dan juga ekspresi yang nanya itu lho yang bikin sebel banget. Seperti tidak pernah terjadi apa apa. Sampe mimpi juga lagi.

Semoga saja Tuhan segera mengabulkan doa doa kita. Doaku akan datangnya jodoh dari manapun itu.


Grup 8

Setahun lebih sudah berlalu. Harusnya cerita blog ini akan mulai didominasi dengan cerita di Rumah sakit. Tapi sepertinya aku belum bisa move on sempurna sama anak anak lama. Kalau main masih prioritas sama anak lama. Aku memang g mau sih tiba tiba lost contact gitu aja sama mereka. Atau aku terlalu bahagia sama teman baru. Eh malah jadi kebalikannya. Aku g akrab akrab banget sama teman baru dan aku tetap bisa main sama teman lama. Tapi aku g mungkin bisa akrab sebelum penyamaan persepsi sama teman baru. Persepsi ngomongin kebiasaan suami, gomongin kelucuan anak, ngomongin kecemburuan sama pacar. Aku belum sampai di titik itu sampai entah kapan.

Aku punya kogkkelompok kecil di rumah sakit. Teman pertama berjuang berkeliling rumah sakit. Walau sekarang kami sudah terpisah pisah di bagian masing masing. Lagi lagi kayaknya cuma aku yang selalu sibuk dengan motto "ayo main bareng". Aku cuma g mau kita kayak masa orientasi selesai ya udah selesai juga keakraban kita.

Sebulan sekali aku selalu bilang "stor jadwal". Aku senang sih mereka langsung gercep. Tapi rasanya kayak "hei, kalau aku g ajak ajak apa kalian bakal tetap ngumpul?". Aku malah jadi merasa paling cerewet dan ngatur banget. Padahal aku g suka.

Tapi kelompok 8 ini mungkin adalah teman yang bisa membuat aku jadi sebebas aku mau.

Selasa, 19 Juni 2018

A Day With Nada (nada cintah)

Kami adalah teman yang dipertemukan oleh suatu program universitas yang berjudul Kuliah Kerja Nyata. Tapi pada ke.Nyata.annya tidak begitu Nyata menurutku. Pengalaman yang tidak begitu berkesan atau tidak begitu luar biasa karena lokasi tidak jauh berbeda dengan lingkungan yang selama ini aku tempati.

Namanya Katrinada Jauharatna. Deh.. bener kagak itu Nad ejaannya. Susah amat ah nama elu. Wokai karena dia sekarang jadi anak jakarte yang tidak akan pindah Jogja dalam waktu yang lamak. Gue elu aje ye.

Setelah sekian purnama. Setelah aku lulus duluan tapi dienye masih belakangan. Ketika gue uda kerja dienye lagi wisudah. Membuat pertemanan ini tak sejadwal. Yang pada akhirnya memaksa Nada pergi merantau ke Ibukota. Ehlah, KTP die juga disane keles. Eh. Ngomongnye dade kebleblesen gine ye.

Pada akhirnya gue bisa ketemu sama Nada. Di emoll JCM, yang menurut hemat Nada sepi dan kagak ada ape ape. Ehlah ni bocah bandingin emoll Jogja sama Jakarte kali ye. Sekedar makan burger ekonomis sama makan di foodcourt.

Nemenin dia beli teko buat emaknya. Dan balik lagi beliin kucing gue sereal karena semua toko makanan hewan tutup.

Ada hal yang membuat kita berpikir tentang teman teman kita yang bisa istikomah di jalan Allah. Juga kesalutan yang aku sembunyikan pada anak ini. Padahal ya g erok erokan dari jaman KKN gue. Tapi ya sekedar duka pake rok aja sih. Sekarang dia sepenuh jiwa pengen hijrah. Uda g pernah nonton, lah gue masih getol banget ajakin anak anak nonton.

Bener sih kata Nada, yang bisa membawa kita kemana adalah lingkungan dan teman kita. Ya.. temanku teman hura hura. Have fun. Yang mungkin pada zaman baheula gue nyebutnya bocah hedon. Karena siklus ekomoni yang masih menanjak membuat gue jadi lupa diri.

Pernah juga Gama sama Aan bilang biar gue bisa ikut kajian lagi. Tapi alih alih rumah jauh masih jadi alasan kolot gue.

Nad, kalau elu di jogja bisa jadi kita bisa jadi teman sekomunitas. Ehlah.. tapi dari pada gue berandai andai mending gue gerak duluan yak. Gimana nih Nad. Semoga kita bisa berlomba lomba dalam kebaikan yak.

Semoga elu dapat suami yang lebih baim dari mantan yang tega teganya ninggalin elu nikah. Hha.

Bismillah...

Senin, 04 Juni 2018

Terbaik untukmu

Allah sudah berikan semua yang terbaik.
Sungguh. Semuanya kalau kau pikir dengan seksama adalah hal terbaik yang pernah kamu miliki.
Hidup memang kadang tak semudah yang dibayangkan. Tapi Allah sudah berikan yang terbaik.

Coba dipikir lagi. Moment moment yang telah terlewati.
Kamu telah melewati rasa takut
Kamu telah melewati berbagai macam kekhawatiran
Kamu telah melewati banyak lelah
Kamu telah melewati banyak kesedihan
Kamu telah melewati banyak kebimbangan
Kamu pernah merasa ingin menyerah begitu saja.
Menyerah atas hal hal yang sebenarnya sepele saja. Tapi saat itu tiba tiba rasanya membuat dunia seisinya tak menolongmu sama sekali.

Tapi Allah telah memberikan yang terbaik.
Kamu berhasil merasakan segala kebahagiaan
Kamu berhasil merasakan kebanggaan
Kamu berhasil merasakan kegembiraan
Kamu berhasil merasakan keharuan
Kamu berhasil merasakan keberhasilan

Dengan segala keberanianmu melewati hal hal negatif itu dan imbalannya hal positip yang kau dapatkan.

Kamu telah mendapatkan yang terbaik
Kamu punya teman yang selalu menyemangatimu
Kamu punya teman yang selalu baik padamu
Kamu mempunyai teman yang mendoakanmu meski tak kau minta
Kamu mempunyai teman yang mau menemani susahmu
Kamu punya teman yang saling mendukung.
Dan kamu punya keluarga yang tidak pernah menuntutmu lebih dan selalu menginginkan kebahagiaan atas dirimu.

Sabtu, 19 Mei 2018

Ramadhan ke 5 tanpa Beliau

Rasanya baru kemarin ramadhan ke 2 tanpamu, pak. Ternyata aku sudah melewatkan banyak waktu tanpamu. Lima tahun ini pula ramadhanku terlalu beraneka ragam. Hingga mungkin aku lupa waktu berlalu begitu saja.

Ramadhan pertama tanpamu itu saat aku KKN. Ya.. teman teman telah berhasil mendistraksinya. Aku harus tinggal dengan orang orang baru yang belum baik aku kenal. Aku harus adaptasi dengan lingkungan yang begitu asing. Aku tak beradaptasi dengan baik, pak. Aku masih bisa pulang ke rumah sesuka hatiku. Ah.. Srumbung Moyudan terlalu dekat untuk memisahkan suasana rumah. Tentu saja aku meninggalkan kebiasaan Ramadhan sebelumnya. Untung ada Uugh bidan pintar masak yang bisa membuat betah tinggal di Moyudan. Ada Nada Arkeolog petualang yang bisa jadi hiburan dan teman ketawa. Dan pada akhirnya dia memberikan tas carrier gunung dan jaketnya untukku. Sayang Nad, sudah g ada yang bisa diandalkan untuk berpetualang. Ada Seli psikolog cantik idaman anak kampung setempat. Dia yang mengajari kita menari. Hha. Ngakak juga ya kalau ingat. Juga ada yang lainnya, pak. Suatu ketika aku ingin kembali ke Moyudan. Aku terpesona oleh sunsetnya yang tenggelam di balik bukit barisan menoreh. Juga hamparan padi menghijau dan kuning membaur jadi satu. Juga pohon kelapa yang menjulang di pinggir pinggir selokan. Dan... hal yang tak harus aku rindukan.

Ramadhan pertama tanpamu aku di Moyudan, pak.

Tahun kedua. Ramadhan kedua tanpamu, pak. Aku tak dirumah lagi. Saat itu aku sedang tiba tiba menjadi anak paling melow di dunia. Begitu menurutku. Aku sering mengingatmu pak. Aku meratapi nasibku. Iya, aku sedang menjadi manusia lemah tapi tetap harus bangkit.
Blora. Ramadhan kedua tanpamu. Aku harus pergi sendiri ke Blora. Sudah ditinggalkan teman teman. Telat semiggu. Sampai sana aku belum benar benar sehat. Malah menyusahkan yang lainnya. Ah... aku kog jadi sedih ya mengenang masa itu.
Waktu itu aku tinggal bersama sebgaian teman teman di rumah pak Wo di kebonrejo. Disana susah air. Harus beli dulu untuk kebutuhan sehari hari. Menghemat air dengan sangat. Mandi sekali kecuali aku ya. Dan juga makanan khas mbah Wo. Kayaknya masih jelas banget rasanya.  Disana aku sering beli buah untuk masa pemulihanku. Ya ampun.. aku bener bener menyusahkan teman teman. Ada Mei, Aina, Kristi, Fay, Adhin dan Gaby. Mereka adalah anak anak hebat. Selepas selesai kuliahpun jenjang karier kami tak jauh jauh beda sampai sekarang. Empat orang sebentar lagi akan menjadi PNS.
Aku g tahu kenapa bisa ya. Kita yang dikirim ke blora dan pada akhirnya kita masih sama sama sampai sekarang. Mengabdi pada bangsa dan negara.
Iya.. kadang inin rasanya balik ke Blora, nengokin mbah Wo. Melihat posyandu yang sudah kita galakkan kembali. Melihat foto poster muka kita yang di cetak besar. Dan aku ingin bertemu mbah Jini. Tapi aku juga khawatir, jika pas sampai sana kabar yang tak kuharapkan datang dari mbah Jini. Apa kabar mbah? Terimakasih atas oleh olehnya.

Aku ingin kembali ke Blora suatu saat nanti bersamamu. Akan ku kenalkan keluargaku yang lainnya disana.

Ramadhan ketiga tanpamu, pak. Akhirnya tahun ketiga aku bisa Ramadhan di rumah, pak. Tapi dengan status pekerja. Masih suka lembur. Kadang g buka puasa di rumah. Malah pergi buka puasa sama temen kantor. Atau kalau pas lembur buka puasa di angkringan depan kantor.
Ibadah juga kadi g optimal. Kadang tarawih bareng di kantor di imami bang Dhan. Dan pastinya terlalu banyak acara buber dimana mana. Teman SMP, SMA, kuliah, temen kerja,  temen kkn yang wacana aja. Kalau pulang kerja biasanya tarawih di masjid udah selesai.
Ada Gama, ada Dhani, ada Bayu. Kami sekarang sudah menyebar kayak dragon ball dan susah dipersatukan kembali. Yaaaa kalau ingat kantor lama g cuma teman kerja aja yang keinget tapi juga peserta juga. Haaaaah.. mengingat yang tak harus diingat.
Tapi mungkin ramadhan terbahagia pak. Karena aku bisa ikut cuti bersama juga dapat THR. Pada masa ini anakmu pertama kali merasakan punya uang sendiri.

Aku tak harus jauh jauh kembali ke kantor lama jika rindu. Aku bisa kesana setiap hari. Setiap hari juga aku lewat medari. Terlalu sering juga aku main kesana. Jangan kalian suruh aku memutus hubungan dengan kalian. Karena kalian adalah teman pertama aku mengenal sebuah tanggungjawab dalam bekerja. Karena kalian adalah teman pertama berbagi beban kerja. Karena kalian teman aku bisa mengeluh bebas.

Ramadhan keempat tanpamu, pak. Aku masih di rumah pak. Aku masih di Srumbung. Tapi dengan suasana kerja yang berbeda. Dan juga intro bulan Ramadhan yang masih kadang bikin melow. Aaaah...
Aku telah memutuskan kerja di kantor lama. Memutuskan g dapat THR full padalah tinggal bentar aja. Merelakan konsekuensi yang tidak sedikit. Aku memutuskan untuk mencoba lingkungan baru. RSS. Masuk kerja enam hari. Libur hanya hari minggu. Jam kerja pagi hingga jam 14.30. Hari pertama Ramadhan bukannya buka di rumah malah nekat ngecamp di pantai terus buka alakadarnya. Sometimes i feel so stupid. Makan sahur alakadarnya juga. Jangan tanya siapa yang nyiapin sahur, tentu bukan saya. Uda belagak kayak princess punya koki pribadi. Terimakasih chef. Rasa nasi sarden dan mie gorengnya masih samar samar bisa dirasakan. Sampai beberapa hari aku tidak pernah buka puasa dirumah, pak. Masih sama, mendadak agenda buber sehari hari. Mendadak reuni dimana mana. Sama anak lama, sama anak baru.
Juga pertama kalinya aku merasakan Ramadhan jaga di rumah sakit. Pertama kalinya aku puasa dan harus wira wiri. Pertama kalinya melewatkan THR. Terimakasih sama kakakku yang ngasih THR. Yang selalu aku repotin, ampun mas. Aku masih ingat kog sama kamu, mas. Kakak terbaik serumahsakit.
Alhamdulillah pak, lebarannya tepat hari minggu. Aku bisa lebaran dirumah walai hanya 1 hari. Dan dimulailah tahun tahun lebaran tetap kerja pertama dan untuk waktu yang belum tahu sampai kapan.

Aku telah resmi memasuki tahun tahun tanpa lebaran di rumah pak. Mungkin begini cara Allah mendistraksi sedihku.

Ramadhan kelima tanpamu, pak. Aku tidak dirumah lagi. Hah. Rasanya aku sudah terbiasa dengan ruinitas ini. Aku sedang latsar di Salaman, Magelang. Dua setengah minggu puasa disana. Kuliah, tugas dan ujian menjadi stressor tersendiri bagiku pak, ditambah sama pertanyaan yang jangan ditanyakan dulu. Duh, satu satu dulu aku selesaikan. Aku g bisa mikir banyak banyak. G bisa mikirin tugas sama mikirin yang lain bersamaan. Sik tunggu sik. Tunggu sampai aku selesai ujian. Setelah itu nanti baru aku mulai dengan yang lain.
Ada mbak Nanda, yang pinter rajin. Ibu 3 anak yang sayang banget sama putri putrinya. Mbak Nanda diam diam observer gelagatku, sudahlah mbak jangan tanya. Cukup sudah aku di-ece sama mas Rofiq pas bela negara, katanya "g ada yang nengokin nih, kamar ini". Sedih dan ngakak juga kalau ingat.
Ada mbak Ayu yang sebenernya usianya beda tipis sama aku tapi sudah otw anak ke 2. Hpl bulan depan, semoga lancar ya kak. Semoga aku juga cepetan nyusul, cari calon bapaknya dulu tapi. 😅
Juga ada bapak bapak yang suka ngecein aku. Apalagi si mas Adit yang suka tak tebengi kalau PP Srumbung Salaman. Kalau semobil aku sendirian trus digabung 3 bapak bapak itu, ya sudah terima saja di bully. Iya pak iya.. doain aja ya.
Nanti acaranya di aula eh di lapangan belakang bapelkes. Hem.. insyaAllah, coming soon ya g nebeng lagi tapi sudah ada yang jemput. Biarkan aku selesaikan satu satu dulu. Setelah ini mohon bantuannya.

Pak, semoga anakmu ini bisa lulus latsar. Seandainya Bapak tahu, seandainya Bapak tahu sekarang pekerjaanku apa. Seandainya Bapak tahu status kepegawaianku sekarang apa. Mungkin aku tidak terlalu mengecewakanmu, Pak. Aku sudah sampai sejauh ini pak. Mengikuti setiap jejakmu.

Pak ini sudah Ramadhan kelima.
Sampai ketemu kelak di surga Pak.
Biarkan kami menyelesaikan amanah kami dulu di sini.

Minggu, 08 April 2018

Dear Bapak #2

Pak seandainya bapak tahu setiap kami melihat paklik, Wajahmu tergambar jelas di wajah paklik. Kalian terlalu mirip hanya saja nasib kalian tak semirip itu.

Pak..
Tahu g?
Lebaran terakhir kita waktu itu terasa berbeda. Aku tidak tahu ternyata akan jadi lebaran terakhir kami bersamamu, Pak.
Kita tak punya tradisi lebaran istimewa seperti banyak keluarga di luar sana. Lebaran kita seperti hari hari biasa ditambah cemilan yang tak habi habis selama seminggu penuh.
Kita tidak punya foto keluarga tiap lebaran. Kita tidak punya makanan khas tiap lebaran. Kita tidak punya tradisi khusus saat lebaran.

Sepagi takbir berkumandang dari malam hingga sholat ied menjelang, Kami bahkan tak tahu engkau dimana pak. Yang jelas tetiba kau akan duduk di kursi biasa kau menyambut para tamu.

Dan, Lebaran terakhir itu. Selesai sholat ied dilapangan, kau sudah duduk memakai kacamata duduk di kursi panjang membaca koran. Suka cita setelah sebulan puasa.
Hingga waktu sungkeman yang tidak seformal dan sehangat keluarga lain. Aku bahkan tak biasa bilang maaf padamu pak. Karena aku pernah merasa engkau sungguh jahat pada kami. Di lebaran terakhir, tak biasanya kau menasihati Dan mendoakanku hingga menangis. Aku hanya berusaha menahan tangisku ikut pecah kala itu pak.
Pak kenapa tak biasanya kau sampai menangis begitu pak. Apa kau tahu itu nasihat dan doa terakhir untukku?

Pak aku sungguh rindu pak.
Maaf..
Maafkan aku..

Sabtu, 24 Februari 2018

Dear Bapak

Pak, bolehkah aku berandai andai?

Seadainya Bapak masih disini. Seandainya Bapak masih setiap pagi sibuk mengurusi ayam ayam. Seandainya Bapak masih setiap pagi duduk minum teh dan membaca koran. Seandainya Bapak masih setiap pagi menggaduhkan rumah dengan suara pintu kamar yang dibuka. Seandainya Bapak masih setiap pagi bersemangat bercerita tentang apapun. Seandainya Bapak masih setiap pagi pergi mengecek semua paralon air.

Pak, bolehkan aku berandai andai?

Seandainya Bapak setiap siang masih sibuk menulis apapun di dalam kamar. Seandainya Bapak masih setiap siang membaca apapun di dalam kamar. Seandainya Bapak setiap siang masih menggaduhkan dengan suara motor. Seandainya Bapak masih setiap siang membawa sayur untuk pakan ternak. Seandainya Bapak masih setiap siang tertidur di atas kursi ruang tamu.

Pak, bolehkah aku berandai andai?

Seandainya Bapak masih setiap malam mendengarkan radio wayang. Seandainya Bapaka masih pergi entah kemana setiap malam. Seandainya Bapak masih terus membaca dan menulis apapun walau sudah larut malam.

Pak, bolehkah aku berandai andai?

Seandainya Bapak menunggu aku selesai kuliah dulu. Seandainya Bapak menungguku selesai pelantikan dulu. Seandainya Bapak bisa bertahan lebih lama.

Pak, aku yang salah.
Aku bukan anak yang baik, pak.
Maafkan aku.

Seandainya Bapak masih bisa mendampingi pernikahanku. Kenapa hanya aku yang Bapak tinggalkan sendirian.

Bukankah Bapak pernah bilang, akan ada pesta meriah saat itu tiba. Untuk yang terakhir dan termanja. Tapi aku tak ingin seperti itu pak. Aku ingin yang sederhana tanpa apa apa dan karena itu tanpamu, Pak.


Jumat, 23 Februari 2018

RENDRA KHATAM

MARI SALING MELUPA

KEMUDIAN

SALING BERNOSTALGIA

(L.A. Srumbung. 18022018)

RENDRA JILID 6

WAKTU TELAH MEMBERIKAN JARAK

WAKTU TELAH MELEBURKAN JARAK

JAUH DAN JAUH SEMAKIN JAUH

TAK PERLU MENGENAL

TAK PERLU MENGINGAT

TAK PERLU MERINDU

TAK PERLU MENCINTA

TAK PERLU PERDULI

TAK PERLU MERESAH

WAKTU TELAH MENJAWAB

SEBISANYA

TERIMALAH HASILNYA

LUPA

(L.A. Srumbung. 30.1.2018)

RENDRA JILID 5

KEBISUAN

KETIDAKBUTUHAN

KETIDAKPEDULIAN

KESEPIAN

KENEKATAN

KEJAHATAN

KEBAIKAN

SEMUA ITU ADALAH KAMU

MEMBUAT AKU MULAI

BENCI

TIDAK PEDULI

MASA BODOH

HIDUPLAH SENDIRI

SEBAHAGIAMU

(L.A. Srumbung. 30.1.2018)

Sabtu, 17 Februari 2018

RENDRA JILID 4

EUFORIA SESAAT

DOPAMIN MULAI MENINGKAT

AKU GILA

MENJADI GILA SAAT TIDAK BERTEMU

AKU WARAS

KEMBALI WARAS SAAT BERTEMU

KEMUDIAN MELUPA

SURUT SUDAH EUFORIA ITU

MENGHILANG

(LA. Srumbung. 30.1.18)

Senin, 12 Februari 2018

RENDRA JILID 3

KATA GOOGLE ARTI NAMAMU CERDAS

KATA GOOGLE ARTI NAMAMU BERUNTUNG

KATAKU KAMU MEMANG CERDAS

KATAKU KAMU MEMANG BERUNTUNG

DAN AKU SALAH SATU YANG BERUNTUNG

BISA BERTEMU DENGAMU

(LA. SRUMBUNG. 30.1.2018)

Minggu, 04 Februari 2018

RENDRA JILID 2

KAMU ADALAH RINDU YANG TAK BOLEH DIRINDUKAN

KAMU ADALAH CINTA YANG TAK BOLEH DICINTAI

KAMU ADALAH RASA YANG TAK BOLEH DIRASAKAN

KAMU ADALAH KERAMAIAN YANG BERBALUT KESUNYIAN

KAMU ADALAH DIAM YANG INGIN DIUNGKAPKAN

KAMU ADALAH LANGIT

DAN

AKU ADALAH LAUT

(LA. Srumbung. 26.1.2018)

Sabtu, 27 Januari 2018

RENDRA JILID 1

KAMU ADALAH CINTA PERTAMAKU PADA GUNUNG

KAMU ADALAH CINTA PERTAMAKU PADA PARA JAJARAN GUNUNG

KAMU ADALAH CINTA PERTAMAKU PADA PARA JAJARAN BUKIT

KAMU ADALAH CINTA PERTAMAKU PADA  SETIAP LIUKAN LEMBAH

KAMU ADALAH CINTA PERTAMAKU PADA DINGINNYA MALAM

KAMU ADALAH CINTA PERTAMAKU PADA BELAIAN KABUT

(LA. Srumbung 26.1.18)

Selasa, 16 Januari 2018

Tak percaya

Dia tidak percaya
Dia adalah satu satunya yang membuat aku gila
Dia adalah satu satunya yang sering aku ingat
Dia adalah yang membuat aku menangis tanpa sebab

Dia tidak percaya
Aku tidak pernah bohong atas perasaanku padanya
Aku tidak pernah berpura pura jika bersamanya
Aku tidak pernah bosan ada di dekatnya
Aku tidak pernah tidak nyaman disampingnya

Dia tidak percaya
Dia kira ini hanya lelucon

Dia tidak percaya

Baiklah..
Aku tak akan pernah bisa bertahan padanya yang bahkan tak percaya

(Semua tahu bahwa segala hal itu harus dilandasi dengan suatu yang kita sebut kepercayaan. Bagaimana suatu hubungan bisa bertahan sampai liang lahat? Ya karena percaya tidak akan saling meninggalkan)

Sabtu, 06 Januari 2018

Tiga bersaudara

Aku mau ngomongin abang gue sama saudara cewek gue.

I just wanna be thankfull to the god for both of them. Abang yang sok kecakepan dan yak yak o. Sister yang sentational dan boombastis.

Rasanya mungkin keindahan hidup itu ada saat bertemu mereka berdua. Kebahagiaan hidup itu ada saat ada mereka.
Kakak yang seolah olah melindungimu tapi padahal kagak juga.
Sister yang selalu be so energic dan bikin moodmu membaik.
Yang ternyata sekarang sudah g bisa ketemu lagi. Sudah kepisah sendiri sendiri. Yaelah, padahal sama abangnya aja cuma beda gedung sama ruangan tapi masih 1 komplek. Tapi dianya sekarang sibuk banget.

Punya abang kek gitu ya, udah bisa bikin kamu cukup aman. Padahal mah kagak ngaruh apa apa. Kayak kamu mau ujian tapi g belajar dan koping terbaik adalah kemana mana bawa catetan tapi g dibaca. G guna juga.

Sister yang bisa diandalkan dalam pergincuan. Yang selalu heboh pas pelayanan bareng. Kelakuan macam apa dulu kita ini ya sist. Astagah.. cuma sama kamu, aku bisa kek gitu. Hastagah.
Pernah TGR bareng. Pernah trial n error bareng. Pernah bodoh bareng. Hha. Astagah, kalau inget waktu itu. Dikerjain sama sistem bikinan manusia yang terlalu kejam.

Kita bertemu di suatu ruangan sepi pasca puluhan antrian membludak di hari cutoff. Si abang datangnya sudah ngepasi mau tutup lapak. Bukan cuma ngepasi tapi emang sudah tutup lapak. Yang pada akhirnya menjadi andalanque. Terluv banget.
Resign pas lebaran g dapet THR, si abang rela kasih THR. Lumayan. Baik banget. Niat banget.

Sister andalanque jarang main bareng sih. Tapi kita bertiga di hubungkan sama tali yang g keliatan.

Udah gitu aja. Aku bahagia bisa kenal mereka berdua. Saudara g perlu satu bapak dan ibu kan?

Terimakasih JKN, telah mempertemukanku dengan banyak orang. Terluv. 😘😘😘