RSS

Jumat, 30 Juni 2017

Usaha mengingat

Aku ingin lupa
Tapi aku selalu ingat
Jadi akan kuingat ingat terus saja apa yang sudah kita lalui
Agar aku segera lupa

"Jangan ingat"
Kata mereka begitu
Tapi mereka tak tahu, otak kita tak bisa membaca kata -jangan-
Jadilah kata seru itu "ingat!"

Kurubah saja
"Jangan lupa"
Mauku sih otakku hanya akan membaca kata -lupa- saja

Akan aku ingat ingat terus setiap hari sampai bosan
Sampai aku muak sendiri dan lupa

Usaha mengingatku untuk melupakanmu

Rabu, 28 Juni 2017

Tentang dia

Semua tentang dia
Yang datang tiba tiba
Menjadi penghiburan terbaik di kala duka

Semua tentang dia
Yang datang tiba tiba
Membawa peristiwa berharga

Semua tentang dia
Yang pergi
Membawa semua tawa yang ku punya

Semua tentang dia
Yang pergi
Tanpa berucap kembali jumpa

Semua tentang dia
Yang terbayang tapi tak bisa kutemui adanya

Semua tentang dia
Yang terbayang membekas kesenduan tak bertepi

Semua tentang dia
Yang masih ku nanti bersama sepi di ujung senja

Senin, 26 Juni 2017

Aku hanya remahan

Aku bukanlah orang yang berhak atas segalanya.
Segala darimu.
Aku bunkanlah orang yang penting diatas segalanya.
Penting bagimu.
Aku bukanlah orang yang perlu tahu semuanya.
Semua tentangmu.
Aku bukanlah orang yang pantas menemani hidupnya.
Menemanimu.
Aku bukanlah orang yang menjadi prioritasnya.
Prioritas utamamu.
Aku bukanlah orang yang bisa dibagi dengan ceritanya.
Cerita hidupmu.
Aku bukanlah orang yang mampu menjadi penghiburan.
Penghiburan terbaikmu.
Aku bukanlah orang yang pantas menjadi tempat kembalinya.
Kembali dari pergimu.

Aku bukanlah orang yang berhak atas segalanya.
Segala hal tentangmu dan orang orang terdekatmu.

Aku hanyalah remahan wafer nissin rasa coklat dibungkus toples gambar onthel.
Hanya penghiburan sesaat.
Aku hanyalah remahan wafer nissin.

--mohon maaf lahir dan batin--
......Minal aidzin wal faidzin......

Sabtu, 24 Juni 2017

Instalansi rawat intensif: catatan harian Ners Baru Banget #2

Hai..
Hari ini aku akan melanjutkan minggu kedua petualangan kami mengelilingi RSUP.
Pas banget nih backsound kali ini adalah takbir. Yeaaayy besok lebaran. Jangan sedih ya kita g dapet libur. Tetap harus jaga. Apalagi untuk teman teman yang jaga di IGD. Semangat.

Minggu ke 2. Sekelompok bareng semua, g dibagi dua lagi. Jaga pagi terus dengan rutinitas yang bisa dipelajari dengan cepat.
Jadi pada jaga hari senin, hari pertama aku udah berangkat pagi pagi tapi malah lupa absen handskey. Bodoh. Hha. Benar benar lupa sama sekali dan tidak ada beban apapun. Yaelah belum apa apa masak gaji udah dipotong. Belum juga jadi dapat gaji lho ini. Hha.

Aku udah sampai depan ICU sendirian, yang lain masih nungguin aku di bawah. Ups sorry. Abisnya kan aku kira aku udah ditinggal ya udah duluan aja kan ya. Ada Manda, Arif, Lely, Isti dan Meirika. Dan anggota tersok yang pagi pagi udah soksokan sendiri, yes I am. Hha.
Mau masuk ke ruangan g ada yang tau kode pintunya. Abis itu ngikut ngikut orang aja. Terus mau ganti baju g tau ruang gantinya, malah ganti di ruang pertemuan. Wkwkwkwk. Kalau Arif ganti di ruang ganti perawat cowok. Eh. Selesai selesai datang sama pak Karu bersahaja kita. Bapak yang pembawaannya adem banget, pinter banget. Pak K. Yokatta.

Hari pertama masih canggung banget. Iya sih dulu udah pernah jaga disini seminggu. Tapi itu kan dulu banget yaelah, udah setahun lebih. Yah, masih dengan wajah wajah lama. Perawat senior yang itu itu lagi. Hha. Ada sih yang berkesan banget, dan pas g pernah jaga bareng. Yeaay. Tapi lagi lagi karena status kami adalah capeg dan bukan mahasiswa maka kami lebih merasa nyaman. Oke, dengan segala kesensitifan Manda ya tentunya. Hha. She just so perfectionis for me. Ya kan padahal aku ini yang dulu sok perfek tapi ternyata di dunia ini masih ada yang lebih perfeksionis dari saya. Wow. Toss dulu. Paling dominan dan paling songong. 😂

Kegiatan pagi di ICU adalah sebagai berikut. Ganti baju di ruang ganti. Datang ke ruangan. Say hay sama yang jaga sebelumnya. Setelah semua siap kemudian operan jaga. Ssstt jangan ngobrol kalian kalau operan. Gitu kan ya nun. Hha kenangan jaman mahasiswa. Selesai semuanya di oper. Kita baris melingkar, pre conference. Berdoa untuk kelancaran dan keikhlasan tanpa batas untuk merawat satu shift penuh. Mendengarkan rencana terapi yang akan diberikan dokter hari itu. Selesai. Pembagian pasien untuk setiap perawat. Selesai.

Setelah semua dapat bagian. Kami menyiapkan semua hal dibantu mbak pekarya. Linen dan baju. Air untuk mandi. Spuit dan tabung ambil sampel darah. Peralatan oral hyegine. Dan segala hal yang mereka perlukan.
Pertama tama suction ET dan TT yang banyak sekretnya, biar jalan napasnya lega. Oksigen yang masuk paru banyak. Nutrisi ke tubuh tercukupi. Oral hyegine, sikat gigi. Bukan, g pake sikat gigi. Pakai kasa yang di tuangkan cairan oral hygine. Duh aku lupa namanya. Hha. Dasar.

Setiap pagi semua dicek analisis gas darah, tujuannya untuk melihat kandungan oksigen dalam darah apakah sudah adekuat. Karena hampir semua memakai alat bantu pernapasan. Paru paru tidak bisa mengembang sempurna. Atau pasca operasi yang memang tidak bisa langsung lepas alat bantu napasnya. Kalian tahu rasanya sariawan tapi g di bibir melainkan di pangkal lidah dalam. Yah itu perlunya oral hyegine.

Sebagai perawat yang baru saja memulai debutnya. Yang sudah hampir setahun lebih tidak pernah memegang jarum suntik. Yang hampir setahun malah berkutat sama kertas berserakan. Kemudian aku harus memulai kembali dari awal. Tenang, saya cukup profesional kog. 😂
Jaga kali ini tidak hanya kelompok orientasi juga ada kelompok profesi adij tingkat dan teman setingkat. Hha. Aku sih merasa masih jadi mahasiswa profesi ya. Yah.. namanya juga vakum setahun, bang. Maklumin ajalah. Yang penting g seamatir itu lah.
Mengambil sampel darah. Darah arteri. Pembuluh darah yang pas kamu raba berdenyut. Nah. Itu adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Mengandung banyak nutrisi dari oksigen. Kalau pembuluh vena itu yang buat pasang infus, membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung untuk diisi nutrisi lagi.
Nah, kalau bunuh diri itu yang dipotong darah arteri. Itu dalem banget, kalau cuma nyayat nyayat doang cuma nyiksa diri, nyusahin orang lain juga. Jadi hiduplah dengan bahagia dan berguna bagi orang banyak. Daripada bunuh diri. Rindu ini sudah cukup mampu membunuhku. G perlu lagi bunuh diri. Eaaaa.. plak.

Nah kan. Pembuluh arteri yang denyutnya bisa dirasakan tapi g keliatan. Duh.. aku ngomongin pembuluh darah mah jadi baper gini sih. Hha. G keliatan tapi keberadaannya bisa dirasakan. G kayak vena ya, keliatan tapi keberadaannya g bisa dirasakan, kecuali pada pekerja keras yang uratnya nonjol banget 😂. Alhamdulillah, kemampuan saya masih bisa diandalkan dengan baik. Yeaayy. Cuma kurang pembiasaan aja. Biar biasa kemana mana sendiri. Biasa apa apa dilakukan sendiri. Ngapain nyari temen kan ya. Kog berasa desperate banget ya.

Sudah selesai semuanya. Kemudian waktu untuk take a bath. Memandikan. Banyak perawat perawat strong disini, yang bisa memandikan pasien sendirian. Padahal buat miringin aja kadang butuh tenaga ekstra. Begitulah seni memandikan pasien. And i'm happy. Ada ilmu lagi yang bisa dipelajari, walau kadang menurut orang lain itu hal sepele. No.... menurutku sangat penting tetap mempertahankan kualitas diri mereka dengan bathing, grooming, hyegine. G lusuh.

Udah mandi. Terus makan. Abis makan istirahat. Dipantau terus status hemodinamiknya sejam sekali. Jam 12 pemberian terapi sesuai program. Makan lagi. Catat status hemodinamik lagi. Di akhir shift hitung balance cairan. Nah kan bagian ini aku suka ngributi Manda. "Man rumus IWL gmn?", "Man ngitung urin output gmn?". Sorry Man, kan kamu udah pengalaman 6 bulan di ICU. Maklum kalau aku suka ngributi kamu. Pengetahuanmu tentang klinis kan juga masih jalan. Kalau pengetahuan klinisku udah hampir kegerus. Hampir. Dan akhirnya diselamatkan kembali. Hha. Banyak kurangnya lah aku kalau dibandingin Manda. Ni anak kadang bikin aku desperate. Dia dibikin desperate sama yang lain. OMG. Berasa kayak remahan wafer nissin rasa coklat toples gambar onthel.

Arus mudik kali ini menelan korban. Iya ada seorang bapak yang kll karena mudik eh trus harus dirawat disini. Istrinya hamil tua, bentar lagi brojol. Jadi kalau naik motor jangan ngebut (nampar diri sendiri), apalagi dengan gaya zigzag. Kalau pas g waspada dan g beruntung, jatuh pasti parah. Patah tulang dimana mana. Jangan lupa pake helm. Otak yang dilindungi helm aja bisa memar apalagi g pake helm. Pliss, yang memar OTAK ya bukan cuma kulit luar kepala. Kalau otak udah cacat dikit aja, ya udah kamu bakal kehilangan fungsi tubuhmu sebagian atau total.
Terus, kalau abis kena paku, kecelakaan, kesayat pisau di tempat tempat kotor yang mungkin ada tetanusnya, jangan lupa vaksin. Tetanus kalau parah bahkan bisa bikin kaku otot napas. G bisa napas? Ya mati. Gejalanya kaku kaku, pertama sedikit kaku lama lama kalau udah parah kaku semuanya. G bisa ngapa ngapain. Innalillahi.
Banyak juga kasus karena berurusan dengan pohon. Dari jatuh abis manjat pohon mlinjo. Jatuh abis manjat pohon kelapa. Sampai kejatuhan pohon abis nebang pohon. Dan kalau posisinya g well, pas kena tulang punggung sebagai pusat persyarafan. Dengan berat hati kadangpun bisa total parase, lumpuh total. Iya ini yang dialami bapak A. Lumpuh total. Selalu bilang iya walau kadang mungkin bapak merasa tidak nyaman. Selalu menerima dan sabar dengan perawatan. Hari terakhir tadi bapak A ingin tahu keadaannya seperti apa. Sabar ya pak. Semoga kesejahteraan bapak tetap terjaga walau dengan keadaan yang seperti sekarang.

Sehat itu murah kog.
Tapi kadang di bikin mahal sama diri sendiri.
Sakit itu mahal.
Tapi biar bisa sakit murah meriah kog.
Jangan tunggu parah dulu. Tetaplah jaga kesehatan. (Nasehat buat diri sendiri).

Aku sebenarnya sedang mencemaskan keadaan kesehatan diri sendiri. G tau efek stress atau apa. Seperti rasanya ada DVT di tangan kiriku. Capek. G ilang ilang. Semoga bukan apa apa. Semoga bukan efek lainnya. Semoga cepat sembuh.
Mungkin kalau pas jaga siang nanti ada kesempatan untuk ke faskes 1.

**
Jadi pas hari pertama dan kedua di IRI kan mahasiswa profesi ada 5, capeg 6. Total 11 orang. Ruangan penuh. Dan semua masih bingung ngapain. Kita kayak ikan di aquarium. Satu ke utara, ke utara semua. Satu keselatan, keselatan semua. Hha.
Duh, Aku belum bikin logbook. Ya ampun, g boleh malas malas lah. Nasib tabungan masa depan ada di logbook. Semangats.

Rindu


Rindu ini menikamku
Ingin berlari
Menembus terjalnya tanjakan gunung tertinggi
Berteriak pada dinginnya kabut yang memeluk erat

Sendu ini menggelayutiku
Ingin berlari
Menerjang ombak kemudian berteriak ke bisikan angin

Bisakah kita bertemu
Di kala senja menjingga
Atau
Di kala hujan tak kunjung reda
Atau
Di kala gumintang tak bosan berkerlip pada kita
Atau
Di kala penat saat kita bersandar pada pasir pantai
Atau
Di kala lelah saat kita terbaring diatas bukit tertinggi

Ketika rindumu merubah hariku menjadi sendu
Saat ku sadar, aku telah mati tertelan rinduku

Sabtu, 17 Juni 2017

Instalasi rawat Jantung : Catatan harian Ners Baru Banget #1

Cieeee.
Nge.cie.in diri sendiri. Sekarang sudah bukan pejuang cutoff dan lembur. Menjadi generasi terakhir lembur sangat membahagiakan. Memang harus dimusnahkan. Sekarang aku mah jadi pejuang nge.shift. Yes, I'm Ners. Kembali ke kodrat awal. Pamitan sama bapak jadi apa ya udah laluin seperti semula.

Baru juga kan empat hari jaga udah hampir tumbang aja tubuh ini. Manda udah flue. Si Arif juga sok sokan ikut flue. Tinggal aku aja yang sok tegar tapi udah mulai radang tenggorokan. Uhuk uhuk. Mau minum banyak ini lagi puasa. Mau minum vitamin ini lagi puasa. Mau makan siang sehat ini lagi puasa. Gagal diet mengurangi nasi. Sekarang malah porsi buka sama sahur ditambah biar seterong merawat klien. Biar seterong transport klien kesana kemari. Biar seterong g ikutan sakit. Duuhh.. padahal perut ini lama lama buncit juga. Sedih.. perut roti bantalku. Huhu.

Selama empat hari ini kami adalah mahasiswa. Bukan. Kami pegawai rasa mahasiswa. Gitu sih menurut aku. Bener bener masih ngulang dari nol. Malah minta diajarin adik tingkat yang lagi profesi. Duh mbak rak isin blas koe. Ming kog ngisinngisini. Yah harap maklum, saya ini cerewet. Jadi kalau masih awal awal gini, masih g dong gini biasanya cuma bisa ngrusuhi. Tanya tanya terus. Nanti kalau udah ahli baru soksokan sakenakwudele dewe. Hha. Iya sih, semua orang kan berproses. Dari tidak tahu ke tahu. Dari tahu menjadi ahli.

Hari pertama pada bingung bagi kelompok. Untung mereka sekelompok sama aku yg sakarepe dewe ini. Karena yang lainnya cuma terserah terserah. Ya udah kan tak bagi aja sendiri kelompoknya. Wkwkwk. Bener bener deh ya, aku ini apaan.
Aku berpatner sama Amanda (lagi), dari jaman mahasiswa sampai kerja sama dia lagi. Katanya Manda sih dia udah bosen. Ya terserah kamu Man. Kaka Manda ini kadang terlalu sensitive. Kadang terlalu memikirkan yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan selama berhari-hari. Tenang Man, ada aku disini yang bakal bikin kamu sadar bahwa "yang lalu biarlah berlalu", "g usah dipikirin", "cuma perasaanmu aja". Kata-kata ajaib yang sebenarnya sakarepku tadi lumayan kan bisa membuat Manda lebih tenang. Hha.

Sekelompok cowok sendiri. Namanya Arif (lagi). Ini bukan Arief alias DAPS, tapi benar benar Arif yang lain. Wonge ngapak kie. Ngapak bangetlah. Beneran orak ngapusi. Hha. Umurnya jauh dibawah aku ama Manda. Freshgraduate. Sedih lah kalau membahas tentang umur ini. Rasanya pengen bikin sayembara atau pengumuman. Tentang apa? Ya you know lah. Ini anak kecil suka ngintilin kemana mana. Sampai pengen bilang "sanah sanah" haha. Ye kan namanya juga baru pertama kali mengenal RSUP, g kayak kita yang RSUP itu udah bagaikan rumah kedua Man. Arif masih jadi mahasiswa lagi. Dia baru mengenal lingkungan RSUP yang bertaraf Internesienel. Dan anak ini sudah kurang ajar manggil manggil "mbak chabii". Mana ada yang berani ha.. selama ini pada diem diem aja walau liat pipi gue tembem mleber kemana mana. 😑 sudahlah nak terserah kau saja. Sebahagiamu.

Rotasi minggu pertama.
(Nanti bakal aku bikin diari per rotasi aja ya. Kira kira akan ada 19 seri cerita catatan Ners baru)

Instalasi Rawat Jantung.
Kami kebagian di bangsal rawat inap klien dengan penyakit jantung. Anggrek 1. Kambali bersay hey pada klien dan perawat perawat bertaraf internesienel. Kakak tingkat baik, mbak perawat baik, mas perawat ganteng, ibu bapak perawat ngemong. Mas pekarya petualang. Benar benar bikin betah. Aku rasa sih karena sragam kita sudah putih putih makanya sudah rada setaraf internesienel jugalah aku, hha. Gils, akhirnya aku benar benar merasakan kerja yang sesunguhnya. Kalau ditempat lama kan kerja ya kerja aja,  yang tanggungjawab bukan aku tapi Gama. Ups, maaf Gam. Sekarang aku udah punya tanggungjawab sendiri atas nyawa orang orang disini.

Kami merawat klien dengan penyakit jantung. Klien dengan keperluan pemasangan alat pemacu jantung. Klien dengan gangguan irama jantung.

*Sesungguhnya saat aku ingin bertemu dengan kamu dan pas aku ketemu kamu saat itu irama jantung aku juga kacau. Aku rak ngapusi mas. Tapi apalah daya... ah sudahlah. Irama jantungku sudah kembali sinus rhytm. *

Jantung itu kan alat pompa darah. Darah itu pembawa nutrisi yang akan menjadi energi. Kalau pompanya rusak, otomatis nutrisi yang disalurkan g lancar. Setelah itu energi tidak bisa dibuat. Nah.. makanya orang orang dengan penyakit jantung akan mudah capek. Dan mengapa mereka tidak boleh banyak gerak. Karena nanti kalau butuh energi banyak jantung harus mompa habis habisan untuk memenuhi energi. Eh sekedar mengejan saja g boleh lho. Faktor resiko sakit jantung salah satunya kebiasaan merokok. Seandainya bro broku pada tahu kan kayak apa. Aku harap kalian berhenti merokok. Belum pernah liatkan preman tatoan sok hebat pas sehat eh nangis nangis setelah dirawat di Iccu. Hem... memang biasanya sih begitu, semoga kapok.
Oiya, makanan berkolesterol yang enak banget dan sudah menjadi bagian prinsip bernegara bagi warganegara juga salah satu faktor lho. Nah kan banyak makan gorengan, banyak lemak tuh. Lemak lemak itu masuk ke peredaran darah kan. Setelah itu saking banyaknya lemak g semua larut tuh di darah. Ibarat sungai ada sampahnya, nah sampah sampah itu nyangkut. Sama juga sama lemaknya di pembuluh darah, mereka juga nyangkut. Lama lama jadi banyak yang nyangkut. Terus terus begitu sampai hampir menyumbat pembuluh darah. Lha kalau yang tersumbat di pembuluh darah otak jadilah orang itu stroke. Kalau pembuluh darahnya yang banyak sampahnya di jantung maka matilah otot jantung karena suplai makanannya terhambat. Ya sama kayak kita g makan berhari hari, lama lama mati. Setelah otot jantung mati, g bisa mompa darah dong. Gangguan irama jantung. Kalau dibiarin aja otot jantung yang mati makin banyak. Dan innalillahi. Kita hidup karena jantung masih berdegup sesuai iramanya. Alhandulillah.

Di bansal jantung kerjaannya ya seperti biasa merawat dan memastikan semua terapi terpenuhi. Hem.. sering transport juga ke cathlab. Apa yang dilakukan di cathlab? Ada pemasangan alat pacu jantung. Permanent maupun sementara. Berbahagialah wahai para pemilik jantung yang masih mau berdegup sendiri sesuai irama.
Alhamdulillah, kalau kayak gini jadi banyak bersyukurnya.
Perawatnya ngemong banget, mas pekaryanya friendly banget. Betah. Ditempatkan disini juga g papa aku. Dapat teman porter baru. G cuma ngandelin mas trainer naik gunung lagi. Sekarang punya kenalan mas porter. Kari cuss munggah gunung. 😄

Dua hari berikutnya kita pindah ke ICCU. Ruang intensif untuk klien dengan penyakit jantung. Biasanya kalau sudah stabil di pindah ke Amggrek 1.
Disini aku kebagian kelompok dengan mbak dan mas perawat yang super baik dan mau ngajari. Bikin Manda rada desperate. Hah apaan, Kamu kan abis magang di ICU 6 bulan Man. Jadi aku tau kalau kamu lebih ekspert dari aku yang ngulang dari nol. Ada mas Y yang baik, dirusuhi juga g ngeluh hha. Ada mbak R yang ngajarin banget. Sampai aku yang merasa bersalah. Nasehatin, bikin saya tambah serius. Ini cuman nunggu dipegangin klien sendiri aku mbak. Bertanggungjawab sepenuhnya, satu shift. From A to Z.
Pasti bisa kalau udah biasa, sudah hafal dengan kebiasaan. Pasti akan dilalui dengan baik. Sekarang mah masih bingung bingung. Bener bener dah, dari cuma duduk ngurusi tulisan nama, Nik dan nomor kartu hingga sekarang ngurusi klien, RM, cek lab, terapi obat, askep dan logbook. Terpenting adalah tidak ada pendingan. Kalau sekarang pendingan langsung oper ke shift selanjutnya. Begitu terus sampai semua selesai.

Hari terakhir, dibimbing penuh sama mbak R. Seneng banget. Walau kliennya vomit hematemesis banyak sampai kena celana. Kliennya juga manut banget. Semoga cepat sembuh ya pak.

(paa, begini caraku menebus rasa bersalahku padamu. Maafkan aku ya paa. Dulu aku belum bisa apa apa. 😢😭)

Senin, 12 Juni 2017

Berlari

Akulah yang akan memutuskan.
Mengurung diri sendirian.
Memutus akses ke lingkungan.
Biar tak ada yang terluka.
Biar tak ada yang bersedih.
Biar bisa begitu saja terlupakan.

Akulah yang akan memutuskan.
Tali yang sudah terhubung erat.
Tak mampu kupertahankan.
Jika akan melukai.
Jika akan menyakiti.

Akulah yang akan memutuskan.
Berlari dari mimpi lama.
Mencari tempat baru.
Biar mereka tak terganggu.
Biar mereka hidup lebih tenang.
Biar mereka nyaman.

Akulah yang akan memutuskan.
Biar lara ini terlupakan.
Biar..
Biar..
Aku berlari hingga tak tercari.

Biar kau bahagia..
Biar kau bahagia..

Sabtu, 10 Juni 2017

Akhirnya ke tahap acceptance

Hallo guys.
Ini tgl 10. Hari ke 13 puasa. Dan bulan lagi cantik cantiknya. Terbayang sesosoknya yang duduk menghadap bulan tepekur membaca mantra. Aku juga melihat bulan ditemani Jiju. Kucing remaja yang mulai dewasa. Lagi suka banget main kejar kejaran. Dan lagi ganas ganasnya mangsa tangan pemiliknya. Be good boy, Jiju.

Ngomongin apa aku kali ini. Kelanjutan dari ingin bertemu yang akhirnya udah trimo apa adanya. G bisa ketemu ya udah. Memang seperti itu lebih baik. Karena kalau bisa bertemu lagi malah banyak mudharatnya. Wkwkwkwk.

Iya.. akhirnya aku bisa menerima yang kita sebut "perpisahan" kesekian dengan orang yang berbeda. Kemarin kemarin masih denial banget. Kadang masih bergaining. Seandainya kan ya. Lama lama ya uis. Memang sudah ditentukan seperti ini lah jalannya.

Dan hey, baper aku udah lumayan membaik lah ya. Udah kembali masa bodoh. Hah. Padahal kadang sikap masa bodoh ini mungkin sudah ke tingkat depresi kronis. Hha. Iya aku masa bodoh sama urusan kemarin. Tapi harus tetap semangat ngejar masa depan.

Aku lagi ada di tahapan, flat. Begitu sih biasanya aku sebut. Dimana bener bener hambar. G ada sedih g ada seneng. Ya uis biasa aja. G ada kangen. G ada benci. Ya uis terserah kamu aja.

Ya kalau dipikir pikir sih kadang kita aja yang terlalu berharap lebih, makanya sering kecewa. Setelah dipikir pikir lama dan dalam baru kita bisa menerimanya. Owh ternyata....

Intinya sih ya, udah lah jangan berharap lebih. Terus biasa aja.
Yang penting kamu bisa menjadi orang dengan 3 ciri ini sekaligus:
1. Dapat dipercaya
2. Memiliki nilai tambah
3. Menyenangkan
Aku sedang berusaha menjadi 3 itu. Merubah persona saya yang mungkin jauh dari 3 itu.
Juga mencoba menjadi orang yang ramah dan gapyak. Biar di kangeni dan susah dilupain. Cari teman sebanyak banyaknya. Hha. Beberapa bulan ini aku dapat pelajaran informal yang cukup penting. Terimakasih guru alam. Patner. Musuh. Keluarga. Sahabat. Orang asing.

Duka dan lara pada akhirnya akan terhapus oleh waktu. Bersabarlah sedikit lagi.

Kamis, 08 Juni 2017

Ingin bertemu

Ini sudah beberapa hari aku meninggalkan rumah lamaku dan mulai tinggal di rumah baruku. Banyak yang tertinggal di tempat lama. Kenangan, keluarga, sahabat. Aku sedih, tentu saja. Pergi. Aku pergi dengan bahagia dan sedih tercampur sempurna.

Dan, entah kenapa aku sungguh sedih tidak bisa bertemu mereka lagi. Ada sahabat yang bilang padaku, untuk apalah aku sedih karena masih ada banyak waktu untuk bertemu lagi. Iya, dia benar. Aku masih bisa bertemu dengan keluargaku. Tapi tidak dengan sahabatku. Tidak semudah itu mas. Sungguh. Tidak semudah itu.

Masa bodoh dengan istilah baper g selesai selesai. Masa bodoh. Aku hanya ingin bertemu lagi dengan mereka.
Aku g pernah segila ini sebelumnya. Aku tidak pernah seperti ini. Aku sudah hapal kebiasaan mereka. Aku selalu menunggu datangnya.

Tapi.. aku harus mulai beradaptasi lagi disini. Di tempat baru. Tak bisa jumpa lagi dengan mereka. Tak bisa.
Terimakasih atas perhatiannya selama ini. Terimakasih karena mengingat saya dengan baik. Terimakasih atas kebaikan selama ini. Terimakasih walau berpura pura bahagia dan baik baik saja di depan saya. Terimakasih selalu bisa menjadi penghiburan sempurna untuk kepenatan yang tak usai.

Aku ingin bertemu kembali.
Seperti waktu dulu.

Bukankah aku sudah menyiapkan pertemuan terakhir bersama mereka?

Selasa, 06 Juni 2017

Menyapa mentari

Hei.
Minggu. 15 Mei 2017. Pukul 06.17 WIB.

Aku sekarang sedang duduk di salah satu bukit di gunung Merbabu. Pergi nekat kayak nikah lari. Hha. Gila. Aku sedang menikmati terpaan mentari. Oh tapi sayang, aku bangun terlambat. Mentari sudah mulai meninggi dengan sinar hangatnya.

Aku pergi kesini tidak sendiri. Aku pergi bersama mas standup. Yang akhir akhir ini sudah tidak lucuk lagi. Bahkan terlalu serius.

Dia orang asing.
Dan mungkin kalau bukan aku pasti mereka akan berfikir lagi dan lagi. Ah, tapi dia baik kog. Mengetik, membaca dan lagu indie. Bukankah itu sesuatu yang sering lelaki melow lakukan. Wkwkwk.
Karena percakapan semalam, hingga terbawa mimpi. Kezel sih nih bagian ini. Dan tema bubariah dalam chat dengan teman SMP pun sampai masuk mimpi.

Sekarang trainer naik gunung itu masih terlelap. Sengaja sepertinya bangun siang. Aku kabur saja mencari bahagiaku sendiri. Karena mungkin ini adalah perjalanan kesekiannya ke Merbabu. Rumah kedua mungkin bagi dia. Dan.. aku sepertinya berhasil memecahkan rekor mendaki terlambatnya. Thanks for me, to mas.
Mendaki dengan anak cerewet banyak ngeluh. Harap bersabar saya ujian bagi anda. Sebenarnya aku penasaran apa yang anda pikirkan setelah ini.  Tapi yah masa bodoh wahai lelaki gapyak sejawabali.

Kami hanya sampai pos 3 saja. Aku g tau kalau sampai puncak rasanya aku bakal ditinggal sendirian di tengah jalan. Aku dengan muka memelas. Kemudian mase berhasil muncak kesekian kali. Aku cuma bisa bilang harap bersabar ini ujian buat saya. Haha.

Aku masih menikmati terpaan mentari. Mungkin kalau aku balik tenda makanan sudah siap dilahap. Jangan berharap terlalu banyak pada gadis amatiran ini. Karena sebenarnya aku lelaki. Wkwkwk.
Mase kebingungan g ya, aku hilang dari tenda. Ahlah. Masa bodo, untuk orang yang pertama kali naik merbabu kan harus ada moment yang diabadikan. Bukannya jadi tour guide mengarahkan spot terbaik malah molor aja terus gitu. Sampai aku udah turun duluan. Hha. Aku g berani sih. Ya udah kan aku mencari vitamin D sendiri. D yang satu molor aja. Dede yang ini bikin sehat.

Aku kebelet nih. Tapi hari sudah mulai ramai. Aku g tau harus melampiaskan hasrat ini dimana. Balik semak semak mana. Kalian tau kan apa yang aku khawatirkan. Yap. Itu dia. Hha. Apa hayo.

Aku lagi duduk nih. Dari tenda g bakal kelihatan. Sebenarnya aku mau liat keadaan. Ah tapi males. Biar aja. Semua siap dan aku baru akan pergi.

Bodohnya saya adalah g bawa uang sepeserpun. No cash money. Mau gesek dimana kalau disini ya mas. Lagi lagi gagal lah aku jadi patner. 😔 beralasan apapun tetap g akan termaafkan.
Nanti kalau udah sampai bawah mampir atm ya bang. Aku bayar semua hutang hutangku.

*Backsound: bandaneira - mentari pagi.
--matahari pagi hangat dan menerangi dunia yg gelap. Hati yg dingin. Berlahan berganti menjadi behagia---

06.57 WIB
Aku balik ke tenda dan he still sleeping not beauty.
Harap bersabar ini ujian bagi saya.

😭😭 Buk, aku kebelet.

Minggu, 04 Juni 2017

Pergi

Sepertinya update blog akan sedikit jadi melambat lagi. Kesibukan yang berbeda lagi.

Dan, aku juga akhirnya pergi. Dan, kau juga pergi. Menurut prespektifku, walaupun kamu g kemana-mana tapi tetap saja aku anggap kau pergi. Karena aku sekarang ada diarah yang tidak kau tuju. Ya.. uis kan.

Aku sudah mulai bosan lagi dengan hal yang tak usai usai. Masalah hati. Rasanya udah pengen sampai ujungnya. Sampai endingnya. Padahal orang kayak kamu aja masa bodo. Bodo amat. Ya.. bukannya mau masa bodo sih. Mungkin karena banyak hal yang belum siap menurutmu.

Dan, mau kayak gimanapun semua ini memang harus segera disudahi. Dengan cara aku pergi dan kau juga pergi. Mencari bahagianya masing masing.

Ini kayak tulisan orang patah hati ya. Hha. Memang iya sih. Patah hati dengan sesuatu yang sudah tahu akan patah juga. Tapi masih saja diusahakan atau dipaksakan untuk tidak patah. Dan endingnya adalah salah satu harus merasa patah tanpa yang lain merasakan apa apa. Hambar.

Jadi hal yang sederhana bagiku untuk menerima keberadaan orang lain. Sungguh terlalu mudah memang. Yang penting dia peduli dan menepati janji.

Pembicaraan di blog ini semakin absurd. Dan aku merasa bodo amat. Ini hanya pemikiran yang keluar begitu saja. Pikiran yang tak berani menyapa. Sial. Kalau tidak ada yang mengalah diantara kita, bagaimana semua ini akan terus berjalan. Kalau tidak ada yang mau menyapa dahulu dan malah mementingkan ego masing masing. Bagaimana aku bisa sekedar menyapa? Atau mulai lagi bercerita tentang kita atau tentang gumintang dilangit atau tentang tingginya gunung yang kau daki.

Bagaimana bisa?
Tapi dari prespektifku, maka kau harus pergi sebelum semua ini semakin dalam tertanam. Dan aku juga harus pergi sebelum tak mampu lagi mengucap kata perpisahan.
Kau pergi besok lusa akan datang. Dulu. Aku datang akan pergi. Dulu. Kita pergi entah kapan datang untuk bertemu lagi. Sekarang.

Sial. Aku sudah tak bisa menunggu lagi. Menunggu kau datang. Dan melihatmu pergi saat esok kau datang kembali. Aku tak bisa menanti.
Tak bisa merasakan degupan aneh di dada. Tak bisa.

Pergilah. Maka kau pergi.
Datanglah. Jika kau ingin datang.

Sampai kapan kita bertemu lagi.
Sedihku bukan karena mereka. Tapi kamu.

Kau bilang, yang penting orang lain bahagia. Tapi kau buat aku sedih. Dan bagiku yang penting kau bahagia.

Tamat.