Apaan sih blog ini suka ngomongin hari H g jelas. Ha apaan? Suka ngomongin orang tanpa ijin. Suka ngomongin hal hal masa lalu yang malah terindikasi gagal move on.
Ya trus? Bodo amat lah.
Key..
Hari H itu apa sih?
Intinya adalah hari yang pada akhirnya tiba juga. Hari yang memorable banget entah itu sedih atau senang. Tapi kalau di sini lebih ke sedih. Seperti hari H perpisahan sama Dhani dan Bayu karena mereka sudah g kerja bareng lagi.
Ya sama hari H kali ini adalah saat aku yang harus pergi. Tapi aku udah pergi duluan, nah sewajarnya adalah hari ini adalah hari H itu. H yang sesungguhnya. Jadi harusnya hari ini aku sedih. Aku galau. Aku nangis nangis perpisahan sama anak anak.
Ya..
Banyak moment di bulan September yang aku alami. Jangan jangan besok pun aku nikah di bulan September. Hha.
Seinget aku ya, September itu pernah ada hari sakit hati, hari pas jogja japan week, hari pas jalan jalan ke Bandung, hari pas awal profesi ners, hari pas masa bakti kerja berakhir, hari pas awal musim hujan taun ini tiba, hari pas lembur bahagia. Banyak moment banget.
Iya.. empat bulan sudah aku pergi lebih awal dari jadwal yang seharusnya. Ada sedikit penyesalan di awalnya karena aku harus membayar semua konsekuensi dari keputusanku. Tapi pada akhirnya aku bersyukur. Sekarang aku sudah memiliki rumah baru untuk berteduh. Sedangkan mungkin teman temanku setelah ini, entah kemana.
Hari H. Setelah ditinggal Dhani dan Bayu, sekarang aku yang harus pergi ikuti jejak mereka. Melangkah ke masa depan yang entah seperti apa tapi kami pasti bisa. Bahagia.
Sudah genap empat bulan aku pergi dari kantor lama dan bekerja di RSUP. Sudah berakhir masa orientasiku dan sekarang harus benar benar bekerja. Walaupun masih salah salah dan harus banyak belajar. Berat rasanya di awal, pilihan sudah di tangan. Jalani dengan baik dan ikhlas adalah kunci jawaban terbaik dari semua tanya, kenapa.
Jadi hari ini tadi setelah pulang kerja dari RSUP meninggalkan mungkin kesebelan di antara senior. Aku rada bodo amat pergi ke kantor. Ada hal krusial yang harus aku selesaikan terlebih dahulu.
Aku sih sempat mikir, bagaimana tanggapan para senior. Ah... sudahlah, namanya juga anak baru masih adaptasi. Jangan dipikirkan terlalu berat, bisa bahagia dan bertahan sudah lebih dari cukup untukku. I need my coping stress. Positive thinking. Udah gitu aja hal terbaik untuk tetap bahagia.
Nah. Aku kebut, soalnya udah janjian sama mak Ning buat nemuin mbake. Menyelesaikan urusan terakhir. Pliss. Cukup terakhir ini ajah. G lagi lagi.
Jam 15.20 aku sampai kantor. Pintu masih terbuka. Parkir motor di depan kantor. Ada pak CS. Duh aku bahkan udah lupa nama nama bapaknya. Huhu maafkan saya pak.
Masuk terus buka pintu ruangan Gama. Nah loh g ada orangnya. Terus duduk di kursi tunggu peserta lantai 1. Di5situ sudah mentereng tiga orang. Brian, Arip Daps dan Dessy. Aku g tahu ya mereka beneran kaget melihat aku atau cuma dibikn bikin aja. Wkwkwk. Aku langsung duduk di depan Arip. Ngobrol sama tiga anak itu. Dan yampun Rip, perut itu dijaga, astagah. Pipimuuuu.... duh.. nyaingi aku? Baru ditinggal empat bulan udah gemukan kamu sekarang ya. Bahagia tak tinggal? Iya. Hem... berbicara banyak hal, membicarakan hal embuh. Di dalam ruangan sana ada mbak Zu.
Terus munculah Raka yang menyapa lalu pergi. Beberapa saat kemudian mbak Zu keluar menyapa dan bercerita. Melakukan pengkajian terhadap kehidupanku selama 4 bulan terakhir. Setelah itu datang Ikha, si pelukable girl. Peluk peluk lagi lah sama dia. Di belakangnya ada Gama. Nek sama Gama biasa aja. Soalnya masih sering main. Tapi ah karang manten anyar yo ngono, sekarang dia lebih bernapsu main sama suaminya timbang sama temennya. Ya iyalah. Wkwkwk.
Sesaat kemudia aku naik ke lantai 2. Suasananya berbeda. Tatanan kantornya sudah beda. Semua baru. Terlihat lebih sempit memang. Astagah, dulu aku pernah ada di tahun tahun pertama kantor ini berdiri dengan dekor seadanya. Lihatlah sekarang. Lebih nyaman. Bingung kan mau sedih apa bahagia. Angga selali duduk dipojokan singgasananya. Duh Ngga, pipimu ra kalah mlembung koyo Arip. Di loket BU ada Alfat bekasnya Arip bekasnya Gama bekasnya Bayu. Ada Riska di bekasnya aku bekasnya mb Anes. Ada Alfi dibekasnya Dhani bekasnya Andhita. Wkwkwk. Apaan sih. Ya maksudnya dulu dulunya itu loket yang nempatin orang orang itu. 😂😂
Cerita banyak hal. Nah cerita merwka mungkin adalah cerita yang paling aku tunggu. Mengapa? Karena mereka masih bertemu dengan sahabat BU. Sabahat para pendistraksiku. Duh. Tapi aku malu kalau ingat ingat tingkah gilaku. Wkwkwk. Isin. 🙈🙈
Mengingat ingat para mas mbak sahabat BU memang hal yang menyenangkan. Wkwk. Mengingat tingkah konyol mereka. Mengingat bagaimana mereka ngrusuhi. Mengingat kebahagiaanku ketika mereka datang. Duh.. kangen.
Kabar yang membuat aku menjadi lebih legowo lagi adalah ketika Alfi, Arip, Rizka bercerita bahwa para Sahabat BU pendistraksi stress itu juga mulai tidak mengurusi hal kantor lagi. Rasanya seperti "kog kalian ikut ikutan aku pergi sih?". Wkwkwk. Artinya adalah kinerja mereka bagus sehingga mereka mendapatkan promosi jabatan yang lebih bagus sehingga tidak perlu lagi mengurusi hal hal kantor. Apalagi udah g ada aku, iye kan? Hahah.
Di awal awal aku masih denial dengan keputusanku sendiri. Di awal awal aku masih sedih kalau g bisa ketemu orang orang itu. Tapi sekarang terlihat lebih mudah untuk melangkah. Karena akan seperti ini, pun kalau aku masih bertahan pasti mereka naik jabatan pula. Jadi.. fair. Yeay.
Kalau diingat dulu pas pagi pagi bad mood, keterusan sampai siang, eh tiba tiba sumringah kalau udah datang pendistraksi stress itu. Berdosa kali aku ini buk. Maaf kan anakmu. Bukan maksud hati untuk melukai aku hanya ingin menyukai. Wkwkwk. Kan gila lagi aku. Tapi masih ada yang aku rindukan. Yang harus menerima alasan untuk dirindukan. Yang harus ada alasan untuk saling menyapa. Padahal aku tak punya alasan apa apa kecuali rindu. Eaaa..
Nah kan trus mbak Dien muncul menyapa. Lagi asyik asyik ngobrol, Andhita datang dengan teriakannya menyapa Bagus yang sudah menggantikan posisi Alfi duduk di depanku. Wkwkwk. Bagus ini ya gus ya, pernah sekali kau antar aku pulang ya. Wkwkwk. Ngeri kan jalan kerumahku. Duh.. Andhita yang semohay itu peluk peluk kemudian ngrusuhi Bagus.
Mumpung ada Andhita aku vicall mas Adi yang sekarang sudah naik jabatan. Untung kan mas Adi naik jabatannya setelah selesai mengurusi aku. Aku juga kangen mas Adi. Sahabat BU yang sekarang selingkungan kerja denganku. Mas yang sudah aku anggap mas sendiri, aku anggap om sendiri. Mas yang membuat aku bisa seenakwudelku dewe. Mas yang membuat aku rada tenang lah. Terimakasih mas Adi.
Nah kan tak vicall itu mas mas yang masih kerja padahal jam hampir menunjukkan jam pulang kerja. Wkwkwk. Mukamu mas, bruwet. Kapan kapan nek kangen aku vicall lagi ya. Hha. Oiya aku rada g percaya kamu kangen datang ke kantor, wong biasanya kamu datang sesorean sesukamu, ganggu orang yang udah mau pulang. Ngeselin. Dulu kamu ngeselin banget mas. Wkwkkw. Ampun, kamu baik kog mas. Beneran. Hha.
Sudah menyelesaikan urusan sama mak Ning. Cerita sama mbak Wahyu. Salaman sama mas Wahyu. Kangen kangenan alakadarnya sama Angga. Kangen denger Angga menghadapi peserta. Dimana saat seperti itu aku ingin mengacungkan keempat jempolku terus bertepuk tangan atas tindakan dan ucapan Angga. Atau pas dengerin Angga rada emosi gitu kan. Lucu. Hha. Dulu kalau ada Angga semua beres.
Aku turun lagi ke bawah mau nemuin Gama. Di tangga ketemu sama Jojo. Sudah lupa gimana dulu kami adalah patner Bro dan Ro. Dimana saya adalah Bro seenakwudel dewe dan Jojo adalah Ro teraniaya karena harus tetap ngerjain sendiri. Lupa sudah bahwa dulu kami punya toss ala ala yang sering diubah ubah sama Jojo sendiri, dimana saya hanya ikutin kemauan anak itu. Dan, sapaannya yang sekarang lebih anarkis dong, dorong dorong badan aku ampe mau jatuh kayak mau ajak berantem. Lupa dia gimana dulu sok sok alim sok baik pas awal awal jadi pegawai. Hem... wkwkkwk. G kalah lucuk.
Sampai bawah ke ruangan Gama. Dianya sibuk nggarap. Ya udah. Aku duduk aja. Kayak jaman dulu persis kalau yang ini mah. Aku posisinya duduk di depan Gama. Curhat cerita. Dianya sibuk mantengin komputer, tanggepinnya cuma ya gitu. Duh. G berubah nih anak. Ceritanya kan mau vicall Dhani, tapi 2 kali g diangkat. Yadah.. terserah kamu bang.
Aku bilanglah sama Gama "pacar barunya Dhani siapa sih?". Wkwk dengan setengah kaget Gama tanya siapa? Ya aku g tau lah Gam. Orang aku cuma ngimpi aja hha.
Setelah ya alakadarnya begitu sama Gama. Muncul Eve bercerita lagi. Masa depan yang memang entahlah Eve. Semangat ya. Kalau ga ya uis lah nikah aja sama Raka. Mungkin dengan begitu semua hal akan menjadi lebih mudah bagimu. Terus jedul lagi Jojo dengan sapaan anarkisnya yang jahat itu. Sebel.
Setelah jam 17.00 waktu pulang kantor tiba. Oiya tadi aku juga absen lho. Masih bisa lho. Tapi pake tanya dulu caranya absen gimana. Tanya Brian sama Arip. Wkwk. Beneran lupa aku. Padahal lebih simpel dari cara absenku sekarang yang rempong.
Hari H.
September tanggal 29.
Berakhir sudah masa kerja kami.
Semoga penghidupan terbaik dan lebih baik yang akan kami dapatkan.
Terimakasih atas pengalaman berharga dan keluarga yang tidak bisa kami dapatkan di tempat manapun. Iya karena kalian hanya disitu g ditempat lain. 😅
Terimakasih atas stress yang ditimbulkan bersamaan denga coping stress yang tambah bikin stress tapi sekaligus bahagia.
Terimakasih atas kesempatan mengenal banyak orang yang bisa menjadi bekal kami dalam bersosialisasi dan mencari penghidupan yang lebih baik.
Terimakasih atas pelajaran berharga yang entah apapun itu.
Terimkasih sudah menerima kami apa adanya dan memaksa kami untuk menjadi lebih baik lagi.
Terimakasih.
Dengan gotong royong semua tertolong.
InsyaAllah. UHC.
3 fokus utama:
1. Keberlangsungan finansial
2. Kepuasan orang tua
3. Mencapai keluarga sakinah mawadah waromah barokah
Aamiin.
Yeay.