RSS

Sabtu, 22 Juli 2017

Dreamy journey of Baby Musa El Yusuf

Hai, aku mama L. Ibu dari baby Yusuf. Aku masih single dan baru saja bekerja. Aku belum menikah. Jadi ini adalah kisah yang terjadi dari hal yang kami lalui selama seminggu di ruang rawat bayi. Kami berenam, memutuskan dengan paksa sebagai orang tua dari baby Yusuf.

Hiduplah seorang bayi lelaki. Usianya belum genap 60hari. Dia sendirian. Ibunya pernah ada untuk dia tapi tak lama. Kemudian pergi entah kemana rimbanya.
Hiduplah ia sendirian. Baby Yusuf. Nama panjangnya Musa El Yusuf. Bayi lelaki yang cengeng sekali. Sedikit sedikit menangis. Pasti dia tak berhenti memanggil ibunya. "Ibu...Ibu.." begitu terjemahan tangisan oek oek-nya. Terdengar nelangsa sekali.
Baby Yusuf adalah bayi yang lahir normal. Tidak ada cacat bawaan. Hanya saja dia memiliki masalah pada pernafasannya. Namun semakin hari ia semakin membaik dan bisa menangis semakin keras. Anak lelaki memang harus begitu, boy.
Dia sering menangis bahkan setelah popoknya sudah diganti. Popok seadanya. Iya dia tidak punya apa apa sekarang. Susu ibu pun dia tak bisa merasakannya. Popok bayi yang semestinya pun tak ada satupun.
Dia selalu menangis memanggil ibunya "ibu...ibu...ibu..." begitu aku mengartikan oek oke-nya. Aku tidak pernah tahu bahwa dia hidup sebatang kara. Aku tidak pernah tahu dan tidak mencai tahu. Dia tumbuh seperti bayi bayi lainnya. Bayi laki laki tampan. Mereka bilang wajahnya sama seperti wajah ibunya.
"Baby Yusuf, jangan menangis lagi. Hari ini ada bunda Louise yang akan merawatmu."
Kami memutuskan untuk menghadiahi baby Yusuf popok baru. Biar popok lamanya tak melukai pokong mulusnya. Maafkan mama L yang g tanggap ini ya. Maafkan kami baby Yusuf.
Sekarang kamu punya 6 orang tua. Jangan menangis lagi.
Hei... kau tahu kenapa kami menamaimu Musa El Yusuf?
Sebenarnya bunda Louise memiliki nama yang keren buat kamu. Tapi sungguh itu nama nama orang Eropa, yang mama L saja susah untuk mengucapkannya. Hha. Kemudian kami ingat kisah teladan nabi Musa dan nabi Yusuf. Mereka berdua berjuang sendirian tanpa keluarga lamanya. Nabi Musa yang terpaksa harus di buang ke sungai nil oleh ibunya. Nabi Yusuf yang dibuang ke sumur oleh saudara saudaranya. Pun begitu mereka tumbuh menjadi pemimpin, boy. Berjuang dan bermafaat bagi umatnya. Begitulah harapan kami kepadamu. Tumbuhlah besar dan kuat. Bermafaat bagi sekelilingmu. Jadi pemimpin yang baik. Kami sayang padamu, sungguh.

Sore itu, bunda Louise, mama L, bunda Is, mama Le dan ayah Ar ingin memberimu hadiah. Iya kau dapatkan hadiah itu dari kami baby Yusuf. Tak apa anak lelaki juga perlu menangis. Haha. Menangislah yang keras biar semua dengar.
Sore itu juga kami harus berpisah denganmu. Bunda Louise mendekatimu. Menimangmu. Mengelusmu. Mengganti popokmu. Memberi salep bokongmu.
Aku dan bunda Louise tak ingin berpisah. Sungguh. Sore ini aku merasa bahagia pernah bertemu denganmu baby Yusuf. Dan rasanya tidak ingin beranjak darimu.
Hey.. sudah jangan menangis. Kami kan di dekatmu sekarang. Kita akan bertemu lagi. Mama L janji. Aku akan datang lagi. Kalau perlu KMC. Bunda Louise bersedia. Hha. Mama L juga. Kamu kan anak kami sekarang.
Tangismu tak berhenti, boy. Apa kamu tahu kami akan pergi dulu. Kau bilang "jangan tinggalkan aku.. jangan tinggalkan aku.. ku mohon. Mama.. bunda.." begitu kami mendengar arti oek oke-mu kali ini. Berat, boy. Sungguh. Tapi setelah ini akan ada orang lain yang akan merawatmu. Mama L akan datang lagi. Janji.

Sekarang laluilah perjalanan mimpimu, boy. Gapai semua mimpi mimpimu. Bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jadilah anak kuat dan selalu sehat. Bandel tapi jangan nakal.

We love you, baby Musa El Yusuf. 😙❤❤💋

Minggu, 16 Juli 2017

Di bukit Kosakora

Akhirnya setelah sekian hari. Puluhan hari aku terpisah dari mereka. Kami dipertemukan lagi. Tidak mudah. Penuh drama, dan rengekan. Perjalanan kesekian kami ke tempat yang disebut kebahagiaan haqiqi. Hha.
Ceritanya di mulai dari grup chat "cus malang" diganti "cuss ngecamp 15 juli". Grup yang awalnya ada 8 orang juga bertambah. Wacananya sih yang akan ikut acara ini banyak ya. Sekitar sepuluh orang. Aku sih kagak ikut hitungan. Dari 8 orang, yang 3 sudah melepaskan diri dari rumah yang kita sebut kantor.
Jumlah orang yang ada sepuluhan orang itu tidak akan membuat mereka mempertimbangkan saya. Begitu sih pikirku di awalnya. Bayu otomatis udah g mungkin ikut karena ada di ibu kota negara. Aku sih manut yang ngajakin karena pulang kerja sudah jam 14.30 belum juga absen dan lain lain.
Grup yang awalnya rame bahas mau kemana siapa saja sampai mepet hari H malah sepi. G ada kabar. Setelah disimpulkan ternyata hanya ada lima orang yang ikut. Itupun aku sudah dihitung. Aku yang minta ditungguin biar bisa ikut. Abisnya aku pengen banget ikut, sama sama kalian lagi. Menertawakan satu sama lain lagi.
Oiya ini juga acara bridesshowernya Gama. Hem.. anak paling muda itu malah udah mendahului kita kita. Ya sudahlah. Setelah ini giliranku. Begitu kan ya bang? Hha. Semoga disegerakan juga. Jadi kalau kemana mana aku g harus ngributi kalian. Haha. Biar aku bisa pergi sendiri eh berdua sama si abang.
Jadilah formasi berdelapan. Minus Bayu dan bang Dhani. Si abangnya diajakin sekarang juga susah. Malah ada acara keluarga sendiri. Ya sudah digantikan mas Damar dan mas Rahmat. Tapi setelah mepet hari H, mas Rahmat g bisa ikut juga. Mas Rahmat harus mengantar bapak. Ya sudahlah.
Aku seneng sih, akhirnya mereka mau mempertimbangkan saya untuk ikut dalam rombongan camp. Terakhir camp sama mereka pas tahun baru 2017 di Ranukumbolo. Sama persis formasinya. Dengan orang orang ini lagi. Para amatiran ini lagi. Enggak kapok, malah pengen lagi dan lagi piknik sama mereka.
Tahu sendiri koplaknya orang orang ini. Apalagi omongannya Timi yang kadang g terduga dan nylekit. Haha. Aku masih pengen ketawa kalau inget. Nyebelin dan ngezelin banget.
Mas Ricky itu orangnya sok yes. Wkwkwk. Ampun bang. Kadang kadang bisa sok waras juga. Tiba tiba tausiah gitu kan. Yah sebagai orang paling tua ya memang harus lebih tobat ya. Hha.
Timi itu orangnya nylekit. Model hits sepurwokerto city. Bakat diturunkan langsung ke sang adik. Orangnya juga ngeselin dan nyebelin tapi bisa bikin ketawa.
Jojo. Ah sudahlah lupakan anak ini. Hha. Dulu dulunya sih jadi anak paling g jelas. Eh sekarang juga masih. Jangan percaya dengan apa yang dikatakan Jojo. Anak terenggakjelas bangetlah pokoe. Masih dengan kisah pencarian cintanya yang ditagih keluarga besar di kampung halaman.
Ikha. Pelukable girl banget, setiap ketemu peluk. Ketemu lagi peluk. Kami adalah terlemah dari yang lainnya. Anak yang g bisa lepas dari bakso.
Gama ini paling muda. Tapi tetep ya bos. Umi. Ustadzah. Dan lain lain. Yang paling realistis mungkin ya tapi kalau lagi edan ngezelin banget. Yo uis disekarep wae.
Sampai parkiran pantai langsung sholat dulu. Setelah siap siap, pake ada ibu ibu bilang "kalau lewat sana cuma tinggal lurus sampai kosakora. Kalau lewat sini naik turun lewat pantai naik lagi baru sampai kosakora". Kebayang kan itu jauhnya kosakora kayak apa. Sampai melewati gunung lembah gunung lagi.
Karena sudah masa bodo ya udah tetap pakai jalur panjang. Naik bukit pertama langsung nanjak banget. Disitu saya merasa "naik gini aja ngosngosan gimana mau muncak sampai merbabu", senyum kecut atas diri saya sendiri. Lemah banget dah. Udah gitu ya namanya juga naik sama para amatiran, bukannya bantuin nyenterin jalan terjal malah tinggal aja gitu. Padahal itu tanjakan batu karang nyrongat nyrongat.
Setelah beberapa menit naik akhirnya dapat trek turun setelah itu bonus hha. Track datar. Masih dengan jalanan yang tidak terlihat.
Di perjalanan mereka membahas sunset, dan kegagalan kami melihat sunset sepenuhnya ada di aku. Iya aku pulangnua baru jam 14.30. Aku liburnya cuma minggu doang. I'm so sad kalau ingat g se.available jaman dulu sama kalian. Jadwal kita sudah tak sejalan.
Setelah track datar, kita akan melewati lapangan rumput berundak. Tempat perkemahan yang diujungnya sana ada pantainya. Bagus. Masih sepi waktu itu. Kami bertemu dengan rombongan mas mas. Terus tanya arah kosakora. Wahaha. Yah kami lagi lagi lebih percaya perkataan mas mase daripada Jojo. Bahkan saat Jojo tidak berkata apa apa. Sebenernya itu ada jalannya tapi karena gelap kita asal loncat loncat aja. Hha. Bodoh.
Setelah itu kita melewati pantai pasir putih. Disitu sudah ramai banget. Kayak ada perkemahan gitu sama kegiatan kemahasiswaan. Enak banget. Empuk. Kalau tempat itu sepi pasti bagus banget. It can be our private beach. Memasuki pantai itu kita harus bayar 30ribu untuk 2 tenda. Mahal ya. Yah gimana lagi sudah sampai sana kog. Setelah menyebrangi lapangan pasir putih kita naik lagi ke the real bukit kosakora. Disitu kita bayar lagi 2ribu setiap orangnya.
Nanjaknya lebih curam lagi tapi ada pegangan bambunya. Sampai atas sudah ada beberapa tenda yang berdiri. Kira kira ada 4 mungkin. Dan what the... di atas situ ada warungnya dengan segala teknologi dan fasilitas yang ada. Namanya juga zaman modern.
Sampai di atas bukit langsung cari posisi mendirikan tenda. Kita mendirikan tenda di medan yang miring dan tanpa tedeng aling aling. Anginnya was wus was wus. Kita bawa dua tenda. Kapasitas 6 orang yang diisi 4 orang lelaki. Dan tenda kapasitas 2 orang yang diisi 3 gadis cantik. Jadi posisi cewek cewek tidurnya itu berjajar melebar sehingga kaki nekuk. Saat itu sungguh menyiksa sekali. Udah kalau benerin posisi naikkin kepala ntar mlorot lagi. Gama pas dapat ujung sleregan jadi kakinya bisa keluar. Ikha yang paling tinggi dan paling nekuk kakinya anteng banget. Wkwkwk.
Setelah mendirikan tenda selesai, Gama goreng nugget. Menu andalan banget itu. Nugget letoy. Tapi karena jarak camp deket perlengkapan masak disponsori mas Ricky ada kompor, teflon, panci dan piring. Yah mayan lah ya. Belum juga mateng Jojo udah makan bekal duluan. Diikuti kita semua. Setelah makan kenyang. Menempatkan diri masing masing. Duduk duduk sambil sesekali bilang "langitnya keren banget", "itu milkyway", "itu rasi bintang apa?", "eh ada bintang jatuh". Buatku, akhirnya aku bisa camp di pantai dan melihat mahadahsyatnya pemandangan langit dengan bintang jatuh. Yah lumayan lah walau bukan hujan meteor. Sudah cukup bagiku. Habisnya camp waktu di private beach itu mendung dan malah tidur aja kita. Bbzzzzz.
Aku duduk di tenda sama ikha yang tidur. Di seberang kiri ada Gama sama Timi yang lagi asyik cerita tentang masa lalu alahembuhnya dan masa lalu awal kerjanya. Di depan kanan ada mas Damar duduk sambil dengerin musik. Di belakang ada Jojo yang sudah tidur. Mas ricky ngegame.
Aku masih sibuk memandangi langit. Berteriak excited saat melihat bintang jatuh. Sudah bukan jamannya make a wish sama bintang jatuh, kalau mau make a wish ya berdoa meminta sama Allah. Siapa yang dulu kemakan adegan drama korea taiwan dan dorama. Wkwkwk. Ya itu aku. Hha.
Akhirnya, Gama masuk tenda tidur sama Ikha. Timi ngapain ya? Aku lupa. Mas ricky bangun duduk lagi di depan tenda cewek main game lagi. Aku masih duduk menghadap laut dan langit. Memandang kerlip bintang. Mas Ricky ngegame sambil ngasih tausiah ke aku. Aku dengerin mas Ricky, lihat bintang sambil chat. Semua sudah tertidur. Di sebelah kanan depan ada rombongan baru yang lagi bikin tenda dan api unggun.
Aku sama mas Ricky masih terjaga sampai melewati tengah malam. Hingga lelah. Kemudian aku masuk tenda terlelap. Mas Ricky menyusul cowok cowok lainnya tidur. Sayup sayup suara merdu gitaran grup sebelah terdengar. Sumpah.. bagus banget suara mas masnya. Hha.
Pas tidur kaki kita kan ketekuk tuh, soalnya tenda kapasitas 2 dipake bertiga dengan posisi yang salah. Hha. Udah tanahnya g rata. Jadi aku tidurnya mlorot. Kakinya mau aku keluarin eh bukaan pintu tenda ada di sisinya gama. Mau di buka pintunya di depan kan tenda cowok cowok tak di kenal.
Akhirnya aku habiskan malan di kosakora dengan posisi tidur yang g well. Jam 04.30 alarm harian yang terprogram kayak minum obat rutin itu menyala dari hape saya. Kami bangun subuh subuh. Langsung keluar tenda dengan muka bantal. Berbondong bondong menuju arah timur. Menjemput sunrise. Agak mendung dan tertutup oleh pohon pohon. Kami dapat semburat kuning keemasan saja di langit timur.
Selesai menyapa sunrise yang yah.. seperti itu. Hha. Kami kembali ke tenda. Mas Ricky sama Ikha udah mulai menggodok air untuk minum dan bikin popmie. Sama goreng nugget letoy. Makanan favorit camp kami. Nugget letoy. . Jatah air minum sudah dibagi rata. Jatah air popmie sudah dibagi rata. Nugget yang rasanya sudah berubah sampai sisa sisa.
Aku kayaknya masuk angin. Makan mie sudah harus dipaksa paksa biar ketelen. Mual. Terobati sama photo session. Wkwkwk. Dasar.
Ya.. setelah itu kami berfoto foto ria. Beberapa orang yang camp di bawah mulai memadati bukit kosakora. Ramai. Sampai matahari mulai meninggi dan orang orang mulai turun bukit. Kami masih asyik poto poto sampai tidak bosan. Sampai hasilnya mbuh. Sampai ah sudahlah.
Jam waktu dhuha, kami berkemas. Turun bukit. Haaaahh.. rasanya lega banget. Seneng juga bisa pergi sama anak anak ini lagi. Bersyukur banget bisa kenal dan seangkatan sama anak anak petualangan amatir ini. Wkwkwk. Yang aslinya kalau main tuh ke mall, bukan ke tempat rimba.
Pulang dengan perjalanan yang lebih cepat. Dengan medan yang sudah dikenali setelah hari terang benderang. Dan baru sadar semalaman  lewat jalan yang tidak seharusnya. Wkwkwk.
Tanpa mandi dan berbenah diri kami cus pulang. Lewat jalan embuh, jalan asing yang mungkin baru pertama kali di lewati. Tujuannya mau makan nasi merah. Setelah lama banget akhirnya sampai. Gama tidur mulu di perjalanan. Dasar ibuk ibuk pkk.  udah kayak ibu RT yang kecapekan ngurusi anak kamu, Gam. Wkwkwk.
Sampai tempat makan pesan dong dengan seseasalnya mulut berucap. Kenyang iya. Enak iya. Sampai kasir. Hem... hem... ya.ya.ya. hem... wkwkwk. Habisnya lumayan ya. Yah namanya juga tempat makan direksi ya habisnya juga kayak harga direksi dong. Kan para calon direksi. Aamiin.
Kenyang pulang. Jojo nyetir sendirian. Penumpangnya pada molor semua. Wkwkk.
Yeaaayyy..
Agenda berikutnya..?
Wakatta.. aku g bisa ikut lagi, kalau lagi lagi ngajaknya hari sabtu. Oke fine. Beginilah nasib orang 6 hari kerja. Yah begitu kadang saya rindu 5 hari kerja. Tapi setelah dipikir pikir ya sama aja sih ya. Namanya juga sehari 12 jam sama sehari 8 jam kerja. Yeaayy.
Di lain kesempatan jika aku bisa kembali bergabung. Semoga yah.

Sabtu, 15 Juli 2017

Bertemu sunyi

Ku cari kau
Ku temui sunyi
Diam tak berbisik
Tenang

Ku berteriak ke arahmu
Kau jawab sunyi
Diam tak berucap
Senyap

Tak ada suara
Ku hanya temui sunyi
Sunyimu yang bersahaja

Diantara deburan ombak
Diantara hembusan angin

Ku temui sunyi

Kamis, 13 Juli 2017

Senja

Ia meredup kemudian menjingga
Ia meredup kemudian abu abu tiba
Ia meredup kemudian gelap membahana
Ia meredup kemudian sunyi menerpa

Kala senja tiba
Di antara kau dan ia
Membawa syahdu seketika
Remang remang cahaya berpulang

Ia sang raksasa
Hilang di cakrawala
Membawa semua duka
Yang tak rela membekas lara

Biar syahdu bersama senja
Mengobati setiap duka lara
Diantara kau dan ia
Aku kembali bahagia
Di kala senja tiba

Ku tunggu datang mu

Rinai hujan turun beriringan
Merdu rintik berjatuhan diatas apa saja
Semerbak bau tanah menyeruak
Segar

Kutunggu datangmu
Berjinjit menerjang rintik hujan
Kusambut datangmu
Senyum tak pernah usai melihatmu

Biru langit terhias bening
Kuning cahaya bolam alam raksasa
Menyengat panasnya
Terik

Kutunggu datangmu
Berjalan santai, memicingkan mata, tangan bak hormat
Terlalu silau
Kusambut datangmu
Tawa bahagia tak bisa hilang melihatmu

Entah itu hujan
Entah itu terik
Entah itu dimana
Entah itu kapan
Kutunggu datangmu
Kusambut datangmu
Ketika senyum tak bisa usai
Ketika tawa tak bisa berhenti begitu aku melihatmu
Semua yang kau lakukan adalah lucu bagiku

Begitu berharga waktu ini
Waktu kutunggu datangmu

Tak usah terburu buru
Kan ku tunggu datangmu
Kapanpun itu

Sabtu, 08 Juli 2017

Keberanian

Sebelum aku memulai
Aku takut gagal
Sebelum aku memulai
Aku takut salah
Sebelum aku memulai
Aku takut..

Aku hanya bisa terdiam
Aku hanya bisa mematung
Aku hanya bisa melihat
Aku hanya bisa mendengar
Tanpa melawan

Aku hanya bisa menunggu
Keberanian yang lama ku kumpulkan
Aku hanya bisa menanti
Waktu untuk mengungkapkan

Tapi ia hancur berserakan
Keberanianku pun lebur lagi
Terhempas tak berbekas

Ku menunggu dan menanti
Keberanian itu kembali

Sabtu, 01 Juli 2017

Kangen Dolan Hura Hura

Tiba tiba aja aku kangen banget hura hura sama anak anak. Kita dengan kesibukan tiap hari yang g ada habisnya. Kita yang lembur terpaksa dan mau gimana lagi. Kita yang nyempetin pergi entah kemana sekedar makan dan ngobrol tentang dilema yang kita rasa sehari hari.
Kalau pas kumpul bilangnya "jangan ngomong soal kerjaan". Padahal sih kalau aku pengennya didengerib keluh kesahnya. Soal apa? Ya pasti soal kerjaan lah. Ya pun gimana lagi kita hidup bersama di satu atap mengerjakan hal sama, tentunya apa yang bisa kita bahas adalah hal tersebut. Kecuali ada yang mau ekspose cerita pribadi yang privasi untuk go publik. Kalian tahu lah, sekali cerita itu bisa aja tiba tiba orang sekantor pada tahu gitu aja. Apalagi ada yang berperan sebagai blower. Ya udah langsung ngeblow aja itu gosip apapun dan fakta apapun. Hha. Tapi disitulah hidup jadi berwarna. Tidak hanya hal hal seneng aja kadang hal nyebelin dan ngezelin juga perlu di rasa. Hha.

Aku kangen pas dadakan bikin acara dolan kemana langsung aja jalan. Kayak hari Jumat sepakat main ke Bantul, karena tujuannya nyari sunrise maka harus datang pagi pagi. Terus langsung aja sepakat abis pulang kerja malamnya balik kantor lagi. Tidur di kantor kayak pindang di jemur. Empet empetan di mushola. Ada yang sampai tidur di mobil hahaha. Hari Sabtu, sebelum subuh udah bangun langsung cus TKP. Sampai TKP pas banget adzan subuh. Eh pas udah hampir moment sunrise malah mendung. Hahah. Tapi saat itu kita bahagia. Sarapan warungnya masih tutup. Akhirnya memutuskan sarapan di tempat yang jauh banget, tapi tetap sampai sana juga. Pulang capek, tapi bahagia. Minggu masih bisa libur di rumah.

Ada lagi pas tiba tiba kalian sepakat mau main lagi nyari sunrise. Grup chat udah ramai. Aku bahkan ketinggalan banyak percakapan. Terus diajakin kalian. Untungnya arah tujuan dolannya ke barat. Itu adalah arah favorit aku, karena akunya bisa dijemput di rumah. Haha.
Sudah disepakati berangkatnya sebelum subuh juga. Aku tunggu di rumah. Aku bakalan di jemput embuh siapa yang penting di jemput di rumah ya.
Dasar aku ya, kalau soal beginian, hura hura, bangun pagi tanpa alarm aja bisa. Kalau mau kerja, di alarm ampe berulang ulang juga g bangun. Endingnya kemrungsung, sampai kantor dikira orang sakit. Gincu belum on, bedak belum on, eyeshadow g ada. Duh dek keterlaluan kamu, dek. Haha.
Belum subuh udah bangun. G usah pake mandi masih pagi ini. Dingin banget, Srumbung tu dingin, beneran. Yang penting baju rapi, parfum banyak, bedak on, gincu on. Pagi buta udah grudak gruduk, orang rumah belum pada bangun. Aku udah nylonong keluar aja, udah ditunggu kuda putih di depan rumah. Cuss. Pas sampai TKP masih sepi, bayarnya jadi lebih mahal. Rame rame menuhin atap. Obrolannya g jelas, yang penting ketawa. Terpenting adalah poto poto dengan berbagai pose dan angle yang cucok. Kamera hp siapa aja yang paling oke yang dipakai.
Pas moment sunrise ternyata mendung lagi. Dapat kelamut kelamut aja sinar mataharinya. Tapi kita bahagia. Hha. Pulang sarapan bingung mau makan apa. Dolannya kan arah barat jadi akulah yang harus ngasih referensi. Bodo amat yuk cus sotoan. Duh.. aku tiba tiba pengen makan soto disana, pake perasan jeruk nipis yang lumayan banyak, pake bakso goreng. Hem... nikmat bangets.
Masih pagi jam 7 an sudah sampai rumah lagi dianterin anak anak. Woy mobil ijo nyasar. Ping.ping.ping. dikerjain lagi sama mereka. Pake beli jenang di mbak mbak eyek. Tapi aku bahagia.

Satu lagi moment ketika mau pergi ke Pacitan. Dua anak Magelang g mau nginep dulu. Aku cuma ngandelin boncengannya Bagus. Janjiannya jam 5. Aku udah stay tune di pintu gerbang Srumbung, lagi lagi ngrusuhi mbakku buat nganterin. Realisasinya baru cus ke basecamp jam setengah enam. Kebut. Perjalanan jauh, cari sarapan. Nyarinya soto, yang buka bakso. Udah berhenti di warung makan liat menu, g cocok sama anggaran. Kita keluar satu satu berdalih mencari makanan bernama "soto". Sarapan belum juga jadi, jalan yang dilewati kanan kiri cuma pohon. Rumah penduduk masih belum terlihat. Sampai hampir tujuan baru nemu nasi pecel andalan di pasar kewan. Sederhana tapi bahagia.

Iya.. itu yang aku kangeni. Yang tiba tiba aja bisa bermalam sama kalian sekedar berbaring tidur terus bangun hura hura.
Iya.. itu yang aku kangeni. Menertawakan satu sama lain. Membicarakan hal tidak pentig. Bergosip ria tentang apapun.

Tapi.. mana bisa Jumat cus Sabtu hura hura Minggu libur.
Aku sudah tak bisa seselow itu. Aku cuma bisa kangen kalian aja.
Aku g sepenting itu sehingga kalian harus merelakan hari minggu kalian untukku. 😂 Mengetahui rencana hura hura kalian saja sudah bikin aku envy, tapi setidaknya aku tahu kalian memang akan pergi tanpa aku. Tapi kalau tiba tiba kalian pergi tanpa aku tahu duluan, kog kadang sedih ya. Hahaha.

Instalasi rawat intensif Anak dan Luka Bakar: catatan harian Ners Baru Banget #3

Welcome my weekend. The true weekend.
Yah walau sekarang cuma dapet libir hari minggu aja. Tetap bersyukur yah. Banyak lho di luar sana yang pengen sibuk, ada juga yang weekend lama tapi g ketemu keluarga, juga ada yang masih terus bekerja tanpa weekend untuk bayar hutang.
Alhamdulillah... masih bisa merasakan kenikmatan dunia.

Yihaa..
Putaran ke tiga. Kelompok delapan mendapat jaga di IRIA dan IRI LB. Ruangannya masih satu lantai dengan ICU. Masih ruangan ber-AC yang dingin banget, yang bikin pengen selimutan. Tempat kerja yang membuat pengen doublelan pake kimono terus biar g dingin.
Sama seperti di IRJAN, kami di bagi dua kelompok lagi. Tapi dengan format pembagian yang berbeda tentunya. Masih sama aku dengan Manda ditambah Leli. Kelompok satunya Isti masih dengan Mei ditambah Arif. Jaganya per tiga hari lagi. Biasanya yang jaganya bentar bentar gini malah bikin betah. Hha. Tapi.... simak saja ada apa yang terjadi pada kami. Haha.

Yapss.
Kelompokku giliran pertama jaga di IRI Luka Bakar. Suatu unit kecil dengan perawat jaga minimalis. Kalau lagi g beruntung bisa jadi dalam satu shift hanya ada satu perawat jaga. Total bed ada enam.
Kegiatan utama di pagi hari adalah merawat luka bakar. Ada banyak jenis luka bakar dari derajat rendah sampai parah. Dari balita sampai yang dewasa. Kalau kasus anak anak biasanya kena air mendidih, mainan api (sudah jelas ya) dan juga petasan.  Jadi mohon orang tua lebih care dengan cara bermain anak. Kalau kasus orang dewasa biasanya kecelakaan kerja, seperti petugas PLN. Banyak kasus luka bakar pada orang dewasa karena listrik. Oiya ada juga dari kompor gas.
Disini kita belajar menjadi perawat yang benar benar telaten. Luka bakar yang ditangani biasanya luas. Merawat luka bakar menguras tenaga. Setiap kali merawat kita perlu bantuan setidaknya satu orang untuk sekedar memegangi kaki atau tangan untuk di topang. Jadi keluarga pasien berperan serta dalam perawatan.
Sebelumnya aku belum pernah sama sekali jaga di IRILB, dan harus beradaptasi dengan baik. Lain ladang lain belalang, begitu kata peribahasa. Setiap individu perawat memiliki cara masing masing dalam merawat pasien. Banyak pelajaran yang diterima apalagi wejangan dari bapak PN.
Kita belajar bahwa menjadi manusia harus open minded, karena ilmu itu terus berkembang. Belajar untuk menyenangkan apalagi saat merawat luka, do not harm. Jangan melukai luka. Ini sangat sulit dan butuh kesabaran, apalagi pasiennya anak anak. Anak kan harus diperlakukan lebih lembut dan berhati-hati. Yah.. disini kadang aku masih merasa gagal menjadi ibuable. Ya udah g papa bapakable.nya juga belum datang kog. Hha.
Berkesan sekali jaga di IRI LB. Wejangan yang diberikan itu apabila baik ambil, g baik abaikan. Pura pura tidak terjadi apa-apa.

Tiga hari berikutnya, kelompok kecilku jaga di IRIA. PICU. Ruang intensif anak-anak.
Tempat dimana anak anak, menurut teori berumur satu bulan sampai dengan 18tahun dirawat dengan intensif.
Dari bayi unyu unyu sampe adek yang hampir gedhe. Disini kasusnya bermacam macam, tapi ada sekali waktu saat musim DBD maka akan banyak anak yang dirawat karena demam berdarah dengue. Kalau lagi hari biasa, yang dirawat adalah anak postoperasi, sepsis dll.
Di PICU obat sudah ditangani dokter anak langsung. Kalau syringepump bunyi dokter anaknya langsung gesit ganti obat. Kalau obat oral injeksi biasa masih dilakukan perawat. Setiap pagi memandikan dari bayi unyu unyu sampai dedek dedek gedhe.
Seperti ruang intensif lainnya, monitor hemodinamik setiap jam. Sulit jika memandikan anak yang terpasang ventilator, karena harus diperhatikan bahwa ventilator tidak akan tercabut dari mulut.

Jadi ingat, jaman profesi ada pasien kelolaan dari bangsal yang pindah ICU, tapi akhirnya tidak terselamatkan (Ceritanya ada di balada anak profesi). Sedih. Kalau lihat anak anak gitu rasanya pengen nangis. Mereka belum tahu apa apa, mereka sudah harus berjuang keras. Semoga tumbuh kembang mereka tidak terganggu ya.  Dan semoga orang tua mereka sabar dan tabah merawat. Salut sekali dengan orang tua seperti mereka. Kadang membayangkan jika kita ada di posisi mereka. Apa bisa? Bertahan dengan cobaan seperti ini?