RSS

Rabu, 12 Mei 2021

lebaran sama covid *lagi

12 Mei. 
Sudah setahun dari postingan terakhirku di blog ini. Kembali lagi. Aku kena jatah jaga di bangsal covid lagi. Lebaran tanpa bonus libur lagi. 
Dan, malam ini adalah malam takbiran. Ya, besok lebaran. Tanpa hal istimewa seperti tahun lalu. Aku g semangat buat masak makanan khas lebaran, aku g semangat bersih bersih rumah seperti lebaran yang lalu sebelum ada covid. Kue-kue tidak berjajar rapi di meja. Kami memakannya seperti hari-hari biasa. 

Lebaran ke delapan tanpa bapak, dan lebaran pertama tanpa mamah (mertua). Sedih banget. Baru dua kali lebaran sama mamah, takdir Allah, karena pandemi ini beliau meninggalkan kami. Semoga surga terbaik untuk orang tua kami. Bapak dan mamah (mertua). 

Lebaran ke dua ini, fisik ibuk semakin melemah. Aku harus membantu semua kebutuhannya. Ibuk yang banyak menangis seperti bayi jika ingin ini dan itu. Buk, sehat sehat ya. Semoga pandemi ini bisa kita lewati. Ibuk harus liat cucu yang aku lahirkan. Tunggu sebentar lagi ya buk. Semoga kali ini Allah memudahkan rencana kita. 

Semoga tahun depan kita sudah bisa hidup dengan covid. Semoga tahun depan segala obat dan penanganan bisa lebih baik untuk covid. Semoga kasus covid menjadi langka. 

Sudah setahun, pandemi masih berlangsung. Sekarang dimana-mana sudah kenal covid. Bukan hanya orang kaya lagi, tapi juga masyarakat biasa. 

Mungkin ini memang takdir. Ketetapan Allah. Menghindar ke ujung dunia pun maut tetap mengikuti. Covid hanya perantara. Tapi, jika kita masih diberikan fisik sehat untuk berusaha mempertahankannya, kita ga boleh seenaknya kan? 
Stay safe. Walau tidak ada open house lagi tahun ini, semoga kita bisa open minded. Jaga keluarga kita.

Dear bapak, 
Dear mamah,
Kami merindukan bapak dan mamah.
Mah, aku belum sempat belajar masak sama mamah. Masakan kesukaan mas dan bapak. Masakan wajib mudikku. 

Mah, maaf ya mah. 
Aku belum bisa jadi mantu mamah yang baik.


0 komentar:

Posting Komentar