Hari ini aku menangis sehabis pulang kerja. Miu sudah kaku di depan kandangnya. Sudah kesekian kali aku kehilangan kucingku.
Kehilangan Aoi tidak bisa membuatku sedih, aku tahu dia jantan yang kuat. Walau entah dimana sekarang dia. Menyisakan Moe dan Miu. Tapi, Miu sudah mati. Moe memanggil-manggil anaknya yang sudah kaku. ππ’π
Aku... aku yang mungkin paling nggak rela Miu mati. Kucing betina yang belun genap 1 bulan itu pergi selamanya.
Miu menjadi alasanku menangis saat aku ingin menangisi hal lain. Dan saat yang lain itu harusnya mampu menghancurkan bendungan mataku, dia sudah kering.
Untuk bisa menerimanya, sungguh aku butuh waktu tak sebentar. Untuk bisa menerima kehilangan ini. Mungkin aku orang pertama dari mereka yang kau beri tahu. Aku tidak pernah marah dengan kabar ini, aku hanya sungguh merasa sedih dan kehilangan. Jauh-jauh hari kau memberitahuku, aku harus siap jika memang semua akan mendengarnya. Aku juga harus merasakan kebahagiaan itu. Tanpa terpaksa. Aku memutuskan untuk menjauh. Sejauh yang bisa aku lakukan. Maaf jika doaku tak sebaik doa mereka. Karena mungkin lebih baik aku diam. Diam.
πΆπ€ππππ’πππ‘π
0 komentar:
Posting Komentar