Siapa sih yang suka lembur?
Kayaknya kebanyakan orang enggak ada yang suka harus lembur. Aku juga nggak suka.
Eh... tapi kog, lembur kali ini terasa menyenangkan ya.
Baru juga kemarin cutoff, eh sekarang uda cutoff lagi. Dan seperti biasa, mereka datangny keroyokan (lagi). Si mas yang ninggalin bingkisan tiap bulan untuk dikerjakan. Makasih banget lho ya mas yang baik. Tapi kejem banget juga ah. Hha. Gomen ne.
Semuanya berlomba-lomba ninggalin hadiah buat aku. Didukung oleh sistem yang kadang nggak bersahabat. Korban sistem gitu kata temen kuliahan. Dari kuliah sampai kerja dikerjain sama sistem.
Rekor email selama ini adalah 126 email belum dikerjakan dan di balas. Amazing. Tapi, bebannya nggak terasa. Aku masih bisa haha hihi. Bener-bener yah sudahlah. Soalnya itu banyakan buat mbak Novi. Hha. Pendingan bejibun. Lagi-lagi ya sudahlah, masih ada hari esok buat lembur.
Kemarin-kemarin rasanya susah banget, penat. Pengen lari dari kenyataan. Soalnya cuma ngebayangin kerjaan yang menggunung. Setelah dikerjakan rasanyaaaaaa lega banget.
Iya. Kita mugkin kadang terlalu berekspektasi berlebihan sama hal-hal baru atau yang belum kita kerjakan. Bayangannya udah horor aja. Rasanya sulit dilakukan. Tapi setelah dikerjakan yang segunung itu lama-lama juga habis.
Lemburan bulan ini tadi nggak berasa. Malah betah banget di kantor. Sama anak-anak itu. Kita menyanyikan kepenatan dan kegilaan kita. Itu yang aku rasakan. Mbuh apa yang lain rasakan. Kuncinya adalah jangan lupa positive thinking. Kemarin aku terlalu negative thinking. Terus terlalu mengharapkan dan mengandalkan orang lain. Anggap aja kamu berjuang sendirian, maka ya kamu harus semangat sampai akhir. Sendirian jangan ngarepin orang lain membantu, soalnya pasti akhirnya kecewa (harapannya ketinggian sih sama si doi). Karena kita ini kan setengah makhluk egois. Jadi ya just do it. Kalau kata mas Ricky sih jangan ngeluh, coba pasti bisa. Ini versi mas Ricky yang bener.
Sekarang udah mulai nerima deh. Aku harus multi tasking nih. Jadi pemeran cadangan anak-anak. Beberapa bulan ini udah cukup aku beradaptasi dan bikin aku kangen terus sama mereka.
Dari bulan pertama dengan aku harus "kenalkan saya penggantinya Gama". Kemudian 2 bulan, dan sekarang aku harus "kenalkan saya penggantinya Dhita". Setelah ini mungkin aku harus "kenalkan saya penggantinya Dhani". Owh.. semoga aku tak tergantikan.
Sebagai pemeran pengganti otomatis, aku jadi lebih luas kerjaannya. Tapi kayaknya karena aku terlalu nggak sabaran kali ya. Hha.
Kayaknya kebanyakan orang enggak ada yang suka harus lembur. Aku juga nggak suka.
Eh... tapi kog, lembur kali ini terasa menyenangkan ya.
Baru juga kemarin cutoff, eh sekarang uda cutoff lagi. Dan seperti biasa, mereka datangny keroyokan (lagi). Si mas yang ninggalin bingkisan tiap bulan untuk dikerjakan. Makasih banget lho ya mas yang baik. Tapi kejem banget juga ah. Hha. Gomen ne.
Semuanya berlomba-lomba ninggalin hadiah buat aku. Didukung oleh sistem yang kadang nggak bersahabat. Korban sistem gitu kata temen kuliahan. Dari kuliah sampai kerja dikerjain sama sistem.
Rekor email selama ini adalah 126 email belum dikerjakan dan di balas. Amazing. Tapi, bebannya nggak terasa. Aku masih bisa haha hihi. Bener-bener yah sudahlah. Soalnya itu banyakan buat mbak Novi. Hha. Pendingan bejibun. Lagi-lagi ya sudahlah, masih ada hari esok buat lembur.
Kemarin-kemarin rasanya susah banget, penat. Pengen lari dari kenyataan. Soalnya cuma ngebayangin kerjaan yang menggunung. Setelah dikerjakan rasanyaaaaaa lega banget.
Iya. Kita mugkin kadang terlalu berekspektasi berlebihan sama hal-hal baru atau yang belum kita kerjakan. Bayangannya udah horor aja. Rasanya sulit dilakukan. Tapi setelah dikerjakan yang segunung itu lama-lama juga habis.
Lemburan bulan ini tadi nggak berasa. Malah betah banget di kantor. Sama anak-anak itu. Kita menyanyikan kepenatan dan kegilaan kita. Itu yang aku rasakan. Mbuh apa yang lain rasakan. Kuncinya adalah jangan lupa positive thinking. Kemarin aku terlalu negative thinking. Terus terlalu mengharapkan dan mengandalkan orang lain. Anggap aja kamu berjuang sendirian, maka ya kamu harus semangat sampai akhir. Sendirian jangan ngarepin orang lain membantu, soalnya pasti akhirnya kecewa (harapannya ketinggian sih sama si doi). Karena kita ini kan setengah makhluk egois. Jadi ya just do it. Kalau kata mas Ricky sih jangan ngeluh, coba pasti bisa. Ini versi mas Ricky yang bener.
Sekarang udah mulai nerima deh. Aku harus multi tasking nih. Jadi pemeran cadangan anak-anak. Beberapa bulan ini udah cukup aku beradaptasi dan bikin aku kangen terus sama mereka.
Dari bulan pertama dengan aku harus "kenalkan saya penggantinya Gama". Kemudian 2 bulan, dan sekarang aku harus "kenalkan saya penggantinya Dhita". Setelah ini mungkin aku harus "kenalkan saya penggantinya Dhani". Owh.. semoga aku tak tergantikan.
Sebagai pemeran pengganti otomatis, aku jadi lebih luas kerjaannya. Tapi kayaknya karena aku terlalu nggak sabaran kali ya. Hha.
Setadi ngerjain email sama mereka. Nyanyi-nyanyi nggak jelas sampai nggak kerasa kerjaan mulai berkurang.
Mungkin ini adalah the happiest cutoff that i ever had. Hha. Gila.
Ah apalah, belum apa-apa juga aku udah betah bareng kalian. Dengan segala kekuranganku, keegoisanku, kecemprenganku, kegalakanku, kemacaknangisanku, kemoodyanku, keembuhanku, keenggakjelasanku, keradonganku, kesekarepku. Semua itu reflek aja. Beneran. Hha.
Gomen ne.
Mungkin ini adalah the happiest cutoff that i ever had. Hha. Gila.
Ah apalah, belum apa-apa juga aku udah betah bareng kalian. Dengan segala kekuranganku, keegoisanku, kecemprenganku, kegalakanku, kemacaknangisanku, kemoodyanku, keembuhanku, keenggakjelasanku, keradonganku, kesekarepku. Semua itu reflek aja. Beneran. Hha.
Gomen ne.
One of my best memories.
One of my best memories.
![]() |
Anak KPP dan Penagihan (Kiki menggantikan posisi Dita) |
0 komentar:
Posting Komentar