RSS

Senin, 29 Agustus 2016

Diam

.........
....
.......
....
.......
....
..............
................
..................
....................
..................
...............
.............

Aku diam dengan segala kebimbangan
Aku diam bahkan saat aku ingin berteriak sekencang kencangnya
Aku diam dengan segala tangis yang aku rasa
Aku diam bahkan saat aku ingin kita duduk bersama
Aku diam dengan mengubur dalam harapan
Aku diam bahkan saat aku ingin bersenandung bersamamu
Aku diam

Melihat. Merasa. Mendengar.
Semuaaaaa..
Dan, aku hanya bisa diam.

.......
.....
.........
......
............
.......
.....
...............
..................
.....................
........................
.....................
.................
.............
........
....
..
.

Sabtu, 20 Agustus 2016

Libur lembur

Libur lembur libur.
Begitulah hari ini. Pagi udah hampir gedubakdubuk takut kesiangan, eh setelah dipikir lagi "oh iya ini hari sabtu, aku bisa tidur lagi".
Ya sih libur, tapi tetep ngantor. Belum juga bangun di tele sama Gama. Hha. Sorry ya Gam. Aku baru siap cus kantor, kamunya udah nongkrong aja disana. Setelah umbah-umbah selesai, langsung cus kantor.
Sampai di kantor sudah ada empat orang duduk di formasi masing-masing. Mas Ricky di pojokan. Gama di tengah, Bayu di kananya Gama, Dani di kirinya Gama kelewatan bangkunya aku.
Dengan kebahagiaan tiada tara bersama kalian aku semangat ngerjain nih. Beneran. Di sela-sela ngerjain email mas Ricky menawarkan membantu memenej email biar nggak amburadul. Tapi, aku harus mengaplikasikan ilmu back massage dulu. Itu bayaran yang eh syarat mutlak. Hha.
Seharian gitu sama mereka, Srumbung jadi tempat istimewa. Aku harus bilang ap ke pak camat. Srumbung itu semacam negara api dulu-dulunya. Tepatnya di kaki gunung Merapi. Nggak ada di peta deh kayaknya. Lah jasa pengiriman barang aja sampe susah nyarinya.
Kalau mas Ricky suka banget gini "saya aku tinggal di srumbung, srumbung dipimpin presiden dan wakil presiden". Terus sebagai warga sipil aku naik pangkay jadi walikota Srumbung. Koplak bangt kalian.
Aku kira ya di lingkungan baru aku bisa memperbaiki image. Iya bisa sebelum mas R  ini ada. Haha. Iye bang nggak ada eloe nggak rame pokoe. Yah terima ajalah. Mas R. Mas D. Mas B. Dek G. Orang-orang baik. Patner kerja yang saling melengkapi kekoplakan.
Walau Srumbun itu tempat yang jadi kayak emezming gitu ya, emezing anehnya.  Aku mah bangga jadi orang Srumbung, iya kan Pa? 
Oiya. Abis lembur libur. Nonton sama Mey, Gita dan temenya Mey. Mey Bff. Gita temen kantor sebelah masih satu instansi. Trauma ada apa-apa sama motor aku cuma bisa pelan. Sampai sans pas banget. Penghiburan sebulan sekali sama temen atu inih. Diakhiri makan geprek di mang kobis. Cabe 5. Di santapan pertama langsung bikin nangis. Mimiknya juga langsung ampir abis. Nasi sama lauk dikecapin maksimal biar nggak kepedesan. Lama-lama lidah kebal juga.
Disitu. Mey bilang buat aku membuka diri. Owh man. Mana boy, or man lah. Setelah ini deh kayaknya. Setelah seburuk-buruknya kesedihanku hilang gitu aja. Aku coba untuk menyibukkan hariku biar keembuhan ini hilang. Mungkin udah ilang, aku aja sampai bahagia lembur.
Libur harus lembur biar aku nggak sempet mikir yang embuh itu.
Bukti lembur. hahaha
Dani yang kerjaannya nonton youtube dan operator lagu
Mas Ricky masang outlook di komputer kerjaku
Gama dan Bayu mengerjakan pendingan dengan serius

Jumat, 19 Agustus 2016

Kebahagiaan lembur part 2

Inilah hidup. Lemburan selalu aja ada tiap bulan. Yo jalani ajah. Alhamdulillah. 😆
Jadi dari kemarin udah diwanti-wanti sama mbak Zu buat lembur. Hari ini lumayan rame deh. Soalnya kemarin cuma anak lantai 2 aja yang asyik ngerjain pendingan. Yokatta, ada Jojo. Jojoba oil. Eh. Haha. Bantuin aku menyelesaikan pendingan berkas sekardus tapi kalau diminiin setebal skripsian.
Lembur sarser rame. Tapi karena aku ngerjain di belakang. Aku g bisa sing a long sama yang lain. Kursiku dipakai Jojo. Jadilah fo malam ini dengan formasi Bayu,Gama, Jojo, Dani. Jadi gini "saya Jojo penggantinya Aku" hahah.
Terlihat mood mereka di cutoff kali ini g sebaik moodku. Karena mungkin ini adalah cutoff terbahagiaku, dan otomatis ditanggapi "gila kamu mbak".
Beneran banyak banget deh rasanya kerjaan cutoff bulan ini, target banyak juga. Kog aku mah bahagia-bahagia aja. Aku masih waras kan ya. Kayaknya selepas Heti pergi suasananya juga rada beda deh, apalagi buat si mase.
Ininih, Kiki juga sekarang seneng banget ngerosting aku di tambahi sama Bayu. Ih sebel. Aku mah tau juga kalau aku paling lucu. Tapi kan. Ahhh..sudahlah. 😅

Esok libur, tapi kita lembur. Sudah biasa dan jadi kewajiban sebulan sekali. Semangat ya kak.

Kamis, 18 Agustus 2016

Kebahagiaan Lembur

Siapa sih yang suka lembur?
Kayaknya kebanyakan orang enggak ada yang suka harus lembur. Aku juga nggak suka.
Eh... tapi kog, lembur kali ini terasa menyenangkan ya.
Baru juga kemarin cutoff, eh sekarang uda cutoff lagi. Dan seperti biasa, mereka datangny keroyokan (lagi). Si mas yang ninggalin bingkisan tiap bulan untuk dikerjakan. Makasih banget lho ya mas yang baik. Tapi kejem banget juga ah. Hha. Gomen ne.
Semuanya berlomba-lomba ninggalin hadiah buat aku. Didukung oleh sistem yang kadang nggak bersahabat. Korban sistem gitu kata temen kuliahan. Dari kuliah sampai kerja dikerjain sama sistem.
Rekor email selama ini adalah 126 email belum dikerjakan dan di balas. Amazing. Tapi, bebannya nggak terasa. Aku masih bisa haha hihi. Bener-bener yah sudahlah. Soalnya itu banyakan buat mbak Novi. Hha. Pendingan bejibun. Lagi-lagi ya sudahlah, masih ada hari esok buat lembur.
Kemarin-kemarin rasanya susah banget, penat. Pengen lari dari kenyataan. Soalnya cuma ngebayangin kerjaan yang menggunung. Setelah dikerjakan rasanyaaaaaa lega banget.
Iya. Kita mugkin kadang terlalu berekspektasi berlebihan sama hal-hal baru atau yang belum kita kerjakan. Bayangannya udah horor aja. Rasanya sulit dilakukan. Tapi setelah dikerjakan yang segunung itu lama-lama juga habis.
Lemburan bulan ini tadi nggak berasa. Malah betah banget di kantor. Sama anak-anak itu. Kita menyanyikan kepenatan dan kegilaan kita. Itu yang aku rasakan. Mbuh apa yang lain rasakan. Kuncinya adalah jangan lupa positive thinking. Kemarin aku terlalu negative thinking. Terus terlalu mengharapkan dan mengandalkan orang lain. Anggap aja kamu berjuang sendirian, maka ya kamu harus semangat sampai akhir. Sendirian jangan ngarepin orang lain membantu, soalnya pasti akhirnya kecewa (harapannya ketinggian sih sama si doi). Karena kita ini kan setengah makhluk egois. Jadi ya just do it. Kalau kata mas Ricky sih jangan ngeluh, coba pasti bisa. Ini versi mas Ricky yang bener.
Sekarang udah mulai nerima deh. Aku harus multi tasking nih. Jadi pemeran cadangan anak-anak. Beberapa bulan ini udah cukup aku beradaptasi dan bikin aku kangen terus sama mereka.
Dari bulan pertama dengan aku harus "kenalkan saya penggantinya Gama". Kemudian 2 bulan, dan sekarang aku harus "kenalkan saya penggantinya Dhita". Setelah ini mungkin aku harus "kenalkan saya penggantinya Dhani". Owh.. semoga aku tak tergantikan.
Sebagai pemeran pengganti otomatis, aku jadi lebih luas kerjaannya. Tapi kayaknya karena aku terlalu nggak sabaran kali ya. Hha.
Setadi ngerjain email sama mereka. Nyanyi-nyanyi nggak jelas sampai nggak kerasa kerjaan mulai berkurang.
Mungkin ini adalah the happiest cutoff that i ever had. Hha. Gila.
Ah apalah, belum apa-apa juga aku udah betah bareng kalian. Dengan segala kekuranganku, keegoisanku, kecemprenganku, kegalakanku, kemacaknangisanku, kemoodyanku, keembuhanku, keenggakjelasanku, keradonganku, kesekarepku. Semua itu reflek aja. Beneran. Hha.
Gomen ne.

One of my best memories.
Anak KPP dan Penagihan (Kiki menggantikan posisi Dita)

Rabu, 17 Agustus 2016

Kita Merdeka

Happy independence day Indonesia.
Indonesiah
Indonesyah
Endonesa
Endonesia
Walau kadang kita melafalkannya alay lebay atau emang kena logat, kita tetap...
"INDONESIA"
Tujuh tahun lalu aku masih upacara di sekolahan. Jadi anggota baris berbaris pengibaran di SMA. Melaju di lapangan berdebu di SMP. Bingung? Hha. Sekali itu kami pernah upacara SMA SMP digabung. Dengan sragan hitam kebanggaan, yang sampai sekarang pengen tak pakai tapi takut kena hukum. Hahah.
Hari ini tadi aku upacara di kantor. Masih sejajar sama lapangan SMP dan SMA. Upacara dengan personil yang lebih sedikit, dengan petugas yang selalu latian dadakan. Rasanya tetap saja bisa buat aku pingin nangis, mengenang masa lalu. Haha.
Sudah ketiga kalinya kita upacara di halaman kantor. Dari pertama upacara yang masih amburadul sampai kedua kemarin yang juga masih kurang persiapan. Upacara yang tadi tidak sempurna seperti di istana negara, tapi menurutku ini peningkatan guys. Yokatta. Eits, bayu nggak usah ngikutin bilang "yokatta".
Semua berkumpul. Jarang-jarang lho. Setelah upacara tidak lupa take a picture. Rame-rame baris rapi. Cekrek. Dengan senyum kebanggaan terbaik kita, dengan semangat 45, dengan kemerdekaan berekspresi, jadilah foto terbaik.
Seharian memerdekakan diri. Owh iya karena kalau dipikir kerjaan dan pr masih numpuk, kalau nggak dipaksa untuk berhenti sejenak bakal ada ajah. Seharian merdeka dari kerjaan. We laugh, we played together. Main lonba 17an pas tanghal 17. Memisahkan jarak antara atasab dan bawahan. Sejajar. Saat ini kita semua keluarga.
Kostum masing-masing yang sudah disiapin mepet hari H. Merah putihnya SARSER. Kuning cetarnya Umum Keuangan HK2. Biru itemnya Mpkr Mpkp IT. Belang blontengnya KLOK dan VERIF. Menyatu jadi satu. Sorak sorai bergembira. Lomba kali ini setelah 2 tahun nggak pernah lomba lagi, hah menyenangkan ya. Beneran bisa bikin lupa beban kita. Ketawa terbahak-bahak bareng. Makan hasil lomba bareng-bareng.
Dan besok, kita udah balik lagi ke realita. Dani, Gama, Bayu pokoknya bantuin aku ngerjain email, pendingan. Andhita cepetan balik gih, nggak ada eloe nggak ada yang bantuin gue.
SELESAIKAN SEMUA.
MERDEKAAAAAAAAAA!!

Jumat, 12 Agustus 2016

Lagu yang kita nyanyikan bersama

Entah kenapa. Rasanya campur aduk.
Pekerjaan yang menumpuk karena hanya difikirkan saja tapi tak dikerjakan. Tubuh yang lelah menahan beban hidup. Pikiran yang sudah tak bisa lagi sejernih awalnya. Fisik yang mulai kalah dengan cuaca.

Minggu yang penuh tekanan. Begitulah kehidupan. Terimakasih Tuhan, aku masih diizinkan menikmati semua ini. Terimakasih atas teman-teman yang menemani. Keluarga yang mendukung.

Saat semua campur aduk. Mereka yang menemani setiap jengkal lelah yang dibagi rata.
Kita tak berhenti hingga tubuh ini menolak bergerak. Hingga pikiran ini sesak. Kemudian kita bernyanyi bersama menjadi penghiburan yang bisa kita lakukan.

Saat kita bernyanyi bersama.
Meneriakan kepenatan yang hampir, hampir kita selesaikan. Terus bergerak. Kemudian saat pekerjaan perlahan berkurang. Ya kita tetap bernyanyi bersama meneriakan kemenangan.

Saat kita saling melengkapi.

--------&----*----&----*-##-#&-*-($£/&%€×¥

Hey. Kita belum berpisah. Masih akhir tahun ini. Tapi aku sudah sedih. Hey senior. Hey teman bermain. Hey teman gila. Hey teman lembur. Hey teman bertengkar. Hey teman bercanda. Hey teman tertawa. Hey teman bicara. Hey teman mengeluh. Hey teman andalan. Hey teman petualang. Hey teman terbaik. Hey teman....
Dan... heyyy... jangan pergi.

😔😣😦😢😭

Kamis, 11 Agustus 2016

Para Lebay Berkumpul

Late post. Late story.
Yuhuuuyyyy..
Hari yang ditunggu tiba juga. Anak lebay Alor akhirnya balik ke kampungnya di Sleman. Setahun merantau bikin kamu tambah ireng ya, Mur. Hha. Abis ini bleaching gih.
Dengan full day work, aku sempatkan lah demi ketua lebay kita. Untung ada my best patner Ratna yang rela jemput di kantor gegara motorku sepagi tadi berangkat ngantor rantainya los. Los. Rantai itu keluar dari lintasannya.
Aku nunggu di kantor. Semua udah pada pulang. Tinggal aku sendirian, nggak sendiri sih  soalnya ada mas baik hati yang malah ngobrol sama cs kantor. Yah setidaknya mereka nemenin g nemenin gitu sih. Tapi kan aku jadi nggak sendirian.
Sekitar jam 19.00 akhirnya Ratna sampai kantor juga. Pamit duluan sama mas baik dan mas cs. Langsung cus ke kantornya Rina, eh terus hujan. Lapar. Seharian aku belun makan. Aku emang orangnya nggak pernah makan di kantor. Sarapan jarang. Yah beginilah, sapa tau kan ya jadi tambah langsing.
Hujan reda aku sama Ratna pergi ke burjo. Makan malam sama magelangan asin plus mimik es gooday biar melek. Sampai jam 21.00 kita cus ke kampus tetangga. Menyambut kedatangan bu guru lebay. Murni. Haha. Dia datang membawa rahasia antara gue sama eloe. Yuks cus kapan rawuh ke tempat ibuk.  ibu.e mass. S.nya double ya.
Ngantuk. Murni masih baris. Capek. Apalagi dua calon manten taun depan yang sedari tadi barengan sama aku pada pamer cincin. Hyuh. Aku juga bisa beli sendiri. Wek.
Gelap malam ini lelah. Tapi bikin terharu juga. Semua keluarga berkumpul menyambut anak-anak mereka. Terharu banget liat simbah sepuh berdiri menanti cucunya yang akhirnya pulang dari rantauan, mengabdi pada ibu pertiwi. Proud of you all, pencerdas bangsa di sana yang terpencil terluar terdalam terjauh terwaow. Hha. Aku mah paling jauh juga sampai Bloro aja.
Sudah sok-sok kangenan trus poto-poto alay.
Kog aku nyebut para lebay kenapa sih?
Masih tanya kenapa? Hah.
Sejak SMA sama anak-anak ini mental aku jadi berubah. Dari yang malu jadi malu-maluin. Karena mereka juga aku jadi lebih berani. Slengekan. Hha.
Mas Ricky beberapa kali bilang aku lebay. Rina di kantornya juga dibilang lebay. Liat kelakuannya Murni juga pasti kalian kadang ingin bilang lebay. Vitta apalagi. Cuma Ratna aja yang anteng dari dulu.
Sudah capek waktunya balik.
Sampai rumah murni. Aku mikir, gimana ya besok berangkat kantor. Nggak ada yang nganterin. Untung aja ada Dhani, si mas baik. Mase Heti. Dengan pemaksaan, mungkin. Aku bilang aja mau nebeng. Hha. Dan terbukti ya Dan. Kamu mah emang baik. Wkwkwk.
Berangkat sama Dani. Ditunggu dibpinggir jalan gegara aku yang salah estimasi. Koe cepet banget sih. Pas nyebrang eh, mbak Novi juga lagi berangkat. Hari ini aku nggak telat.
Haha.
Ngantuk nungguin kamu
Poto dulu sama Ibuk
Kita berkumpul kembali
Berasa Graduation
Para calon manten

Selasa, 09 Agustus 2016

Seberapa kau

Di sini aku belajar, seberapa kau di mata orang lain

Ketika aku melihat ia yang rela menjadi tumpuan beban
Dia sungguh berharap dan selalu memperlakukanmu dengan baik

Ketika aku melihat ia menebar kehangatan pada semua
Dia sungguh tak pernah mau menolak permintaannya

Aku di sini.
Memandang nanar.
Seberapakah aku di hadapan Dia?

Senin, 08 Agustus 2016

Arilumer_arisan keluarga meriah

Seminggu yang lalu ibu tiba-tiba dijemput sama bulik Yah buat ke rumah simbah. Aku di sms nomer tak dikenal, yang pada akhirnya aku tahu itu mbak Iin. Haha, sorry mbak. Aku terus nyamperin ibu, rencana sih jemput pulang. Nah, ternyata pertemuan rahasia itu membuahkan suatu rencana yang huooouoo. Arisan keluarga. Biar tambah akrab aja trah simbah kita.
Hari ini tadi adalah tanggal ditentukannya pertemuan pertama arisan keluarga meriah. Ibu udah semangat banget. Katanya kumpul jam 10.00. Lah, aku baru mau nyuci, mau bayar utang beli perabot. Dan akhirnya malah kecanthol beli bantal doraemon sana guling one piece. Duh, nggak bisa nahan kalau gituan mah.
Ibu uda dianterin sama mbak Ida sampai tempat simbah jam 10.00. Dan ternyata kesepakatan arisan mulainya ba'dha dhuhur. Aman, aku bisa nyuci, bisa bayar utang dulu. Hha. Di tengah hari  yang semi terik dan mendung langsung cus ke rumah simbah nyusul Ibu. Hauuuusss. Minum 2 gelas air bening anget. Seger. Ngabisin bakwan yang dicocol sambel ala mbak Iin.
Setelah sok nyicipin bakwan yang sebenernya ngabis-abisin, kita nih ribut motong ager-ager sama bungkusnya. Eh malah agernya dimakan Ata sama aku. Ahha. Legit banget sih agernya. Gula jawanya hemmm terasa banget. Agar ala bulik Mah. Sedap.
Saat semua sudah ngumpul.
Pakde Dim. Paklik Jagang. Bulik Mah. Ibu. Mbak Iin. Fatih. Mbak Ida. Mbak Atik.  Mas Santo. Dek Usman. Dek Indah. Zahra. Akbar. Irfan. Tata. Nizar. Ata. Qiya. Qeano. Lho kog tapi Bulik Yah nggak dateng. Lupa. Ternyata bulik Yah lupa. Haha. Akhirnya acara molor banyak. Toh ini acara untuk have fun ajah.
Sore-sorean yang mendung dan gerimis malu-malu untuk turun. Arisan ala-ala terealisasi dengan hasil saya dan mbak Iin yang masih singke fighter ini dijadikan tukang kocok dan notulen. Haha. Nasib kita ya mbak. Tapi tak apalah demi membahagiakan orang-orang tua kita. Demi mengalihkan isu yang lebih krusial, di.iyo.hi aja lah mbak. Dari pada disuruh yang lain kan, kayak cari suami misal. Hha. Masih suka dolan gini lho aku.
Mumpung si ponakan pada ngumpul. Dibujuki malah pada lari-lari. Dengan segenap kemampuan yang ada anak-anak balita cewek ganjen siap di cekrek. Hha. Siapa juga yang ngajarin coba. Aunty? Hha.
Next meeting di rumah Ibu. Hha. Next month. Siap kocokan pertama. Semoga aku dapet ya, cicilan bantal guling. Hahaha.
Add caption
the next generation of zaenab mulyo wijoyo
take a picture with grandma
Diahugerahi keturunan pipi bakpao

Sabtu, 06 Agustus 2016

Pantai Sepanjang piknik (ngilangin panik)

Pagi tadi udah sedikit panik bangun tidur tapi setelah diingat-ingat, oh man it is saturday. Holiday. Terus balik tidur lagi. Ritual nyariin hp abis bangun tidur, ada chat dari Hetty. Tiba-tiba banget ngajakin mantai. Aku mah diajak piknik paling semangat.
Tanpa babibubebo, langsung mandi. Lha ditanya jam berapa jawabnya diujung langit. Eh, Hetty bilangnya "saiki, mbak" (sekarang, mbak). Woladalah bocah ini, baru juga melek udah diajak pergi aja. Belum mandi pun. Hasilnya aku mandi and get ready, rekan-rekan lainnya baksos.
Janjian di JIH. Jauh juga kalau sampai sana cuma buat titip motor. Mereka nungguin nggak ya. Langsung aja, selesai dandan trus cus JIH. Khawatir rombongan nunggu lama. Sampai JIH eh, gentian aku yang nunggu. Ternyata Bayu ikutan, jadi nunggu dia juga sampai JIH sama adeknya. Vita.
Aku udah ngabisin roti 2 bungkus. Rombongan belum datang juga. Bayu sih udah sampai di JIH sama adeknya. Aku panggil dia malah cuma lambai trus pergi, kayak temen lama yang nggak sengaja papasan di jalan. Menunggu beberapa menit akhirnya jemputan datang. Yeay.
Di dalam mobil sudah ada Dhani, Mas Tomi, mbak Dita, Afi dan Hetty. Terus cussss mantai. Sarapan dulu di soto bathok yang ngehitz banget gegara #instafood #instagram. Jangan lupa jeruk nipisnya yang banyaaaaak. Sedap.
Rencananya kalau aku nggak jadi diajak piknik. Ditinggal. Aku mau makan soto juga. Soto pak... emh.... pak.... pak nanto ya? Udah lama banget, rindu rasanya yang hemmmm enak. Hha. Pas dulu di rawat di RS ngidamnya juga soto pak nanto itu.
Soto bathok. Mangkoknya dari bathok kelapa. Kecil. 8porsi soto. 16 tempe goreng. 8 sate telurpuyuh. 8esteh/jeruk. Habisnya 80k. Murah kan? Untuk ukuran orang yang uda kerja dan banyak duit itu murah. Untuk ukuran anak smp lumayan murah. Wong aku pas smp harga soto bu Rus, masih 1500 semangkok. Haha.
Abis itu langsung cus ke luar kota. Yihaaaa. Gunungkidul, wonosari, pantai drini, mampir pantai sepanjang. Seperjalanan aku udah lier-lier pengen tidur tapi nggak bisa soalnya sempit duduk di bangku belakang. Sampai jam 02.30 kita sudah di pantai sepanjang. Foto-foto. Padahal katanya destinasinya pantai drini. Mana aja boleh.
Beberapa jam puas main air asin sama poto-poto dan sudah lapar juga. Kita akhirnya memutuskan ke pantai drini. Nah kan pas mau ke pantai drini, tiba-tiba aja Tyan udah nongkrong sambil minum es teh. Lho? Haha dianya udah nungguin kita, eh nunggu Hetty. Tyan udah dari jam 01.30 di pantai drini. Gomenne ya yan, miyanne kata Hetty.
Pembullian terhadap Hetty berlanjut bahkan saat di jalan. Pas dia boncengan sama Tyan. Hha. Pasangan sekampus sekerja tapi ups, pasal 13. Suami istri tidak boleh bekerja di tempat yang sama. Terus kalau kita gimana dong? Aku apa kamu yang ngalah. Hha. Mulai edan.
Sampai di drini langsung jalan. Mencari tempat makan. Duduk di gubuk. Eh tempat makan sambil melihat orang-orang asyik bermain pasir dan ombak. Kita malah ngobrol random. Sesekali menertawakan orang lain. Enjoy banget
Memandang kearah laut biru tosca.
Langit biru gradasi memutih.
Burung camar berterbangan.
Bukit dan karang berdiri tegar diterjang ombak.
Anak-anak berlarian kemudian larut bersama ombak.
Disana ada sebuah keluarga. Anak, menantu dan ibu yang sudah tua. Anak dan menantu itu bersama-sama menggandeng sang ibu. Jadi ingat, dulu pas kita kecil bapak ibu kita yang menggandeng kita saat pertama kita ingin menyentuh ombak. Sekarang kita sebagai anak yang menggandeng bapak ibu yang ingin kembali merasakan deburan ombak meski usia mulai menua. Dinginnya air yang sudah terlalu dingin dirasa. Terjangan ombak yang terlalubkeras yang kini terasa. "Pegang aku nak, orang tuamu ini ingin merasakan kenangan dulu". Begitulah yang aku pikirkan melihat momen sweet itu.
Kenyang. Iseng menunggu pesenan ikan bakar punya Afi, juga nunggu yang lain sholat. Dhani bikin video. Eh diliat-liat kog bagus. Terus diulangin deh dengan personim yang lengkap.
Isi vidoenya bercerita tentang.....
Hetty yang duduk sendiri menunggu senja
Kemudian Tyan datang nemenin.
Tak lama kemudian si Afi nyamperin jadi obat nyamuk di sebelahnya Hetty.
Terus Bayu datang duduk sebelahnya Afi udah kayak double date.
Adeknya Bayu si Vita nggak mau ketinggalan duduk sampingnya Bayu.
Di aba-aba, aku ikut nyusul. Haha. Duduk di sebelahnya Vita.
Terus mbak Dita disebelahnya Tyan. Mas Tommy disebelahnya mbak Dita.
Yang terakhir Dhani duduk sebelahku.
Coba gambarakan posisi duduk kami!
Haha.
Nomnomnomnomnomnom.
Kemudian barisan duduk itu selesai. Tanpa aba-aba bubar jalan.
Thanks to Hètty yang inget aku dan ngajakin aku. Thanks makan siang yang dimakan sore-sore di pantai.
Be strong ya girl. Make a lot of friends in your new office. Kita pasti kehilangan banget, walau aku barengnya cuma 4 bulan ini.
#travelindojogja #visitindonesia
Sarapan soto bathok di tengah sawah
Muka bahagia nyentuh pasir pantai
Silau banget
Mbak dan mas cantik <3
Add caption
Duh, jadi sedih kalau liat yang disebelah
personel lengkap
Sepanjang jalan ke pantai mereka berboncengan

Rabu, 03 Agustus 2016

Asalkan aku baik-baik saja

HAI
Judulnya kog rada gimana gitu ya. Kayak aku tuh sedang enggak fine gituh. Sebenernya aku fine kog. Hah. Enggak, enggak se.fine yang aku mau.
Cut off sudah berlalu, tapi kerjaan numpuk juga. Oh September ceria datanglah. Baru juga Agustus udah minya bulan depan ajah.
Karena waktu akan berlalu membawa kepenatanku. Membawa hal lain lagi. Oh iya. Duh..... aku maunya cepet tahun depan aja lah. Dua bulan ini rasanya bakal berat banget buat fisik, pikiran dan juga hatiku. Etdaaahhh. Ya gitu deh.
Semoga aku akan terus baik-baik saja.
Adele_send my love