RSS

Selasa, 01 Januari 2019

Resolusi 2019

Welcome 2019.

Sudah berapa tahun berlalu dan aku masih stuk seperti ini. Emh.. g stuk juga sih, karena nyatanya sudah banyak peristiwa yang aku lalui. Dan banyak yang g terduga diluar rencanaku. Dan rencana Tuhan memang paling ideal untuk kita jalani.

2016. Lulus kuliah. Nyari kerja g langsung dapet kerja. Masih serabutan keliling keliling kota jogja pepanasan. Survailens. Hikmahnya adalah aku jadi tahu beberapa sudut kota jogja yang belum pernah sama sekali aku lewati. Tapi karena manajemen yang tidak bagus akhirnya aku keluar paksa. Sempet dimarahin tapi aku sih bodo amat ya siapa juga yang mau kerja di tempat yang tak tersistem dan kadang harus melakukan pembohongan publik.

Lamar kerja jadi PTT di salah satu perusahaan negara pelayanan publik dengan kontrak cuma 3 bulan. Tidak diterima. Padahal udah mantap waktu ditanya "siap lembur?". Makanya pada kesempatan kedua di cabang perusahaan yang deket rumah akhirnya ketrima juga. Dan hampir tiap hari lembur. Padahal awal awalnya pulang ya pylang aja sesuai jam. Eh lama lama kerjaan numpuk. Lebi banyak dan banyak lagi. Ya sudahlah dari awal pas lamar kerja pertama di cabang lain sudah mantap bilang "siap lembur". Karena begitulah kami PTT dibayar memang untuk lembur. Jadi ya g protes g apa. Happy aja apalagi temen temennya support banget. Dan mereka memberikan bonus liburan setiap weekend. Hampir 7 hari sama mereka. Bahagia. Sampai 14 bulan dari 18 bulan terlalui dengan bahagia.

2017. Keluar dari perusahaan lama karena pada dasarnya kami hanyalah orang nomaden disana. Yang pada suatu hari akan dipaksa untuk mengakhiri kenyamanan. Habis kontrak. Sebelum itu terjadi, aku sudah siap siap mencari rumah baru untuk mengumpulkan pundi pundi uang. Di tempat baru ini tak lepas dari jasa posisi kerja di tempat lama. Banyak kenalan. Peserta yang berujung hubungan sosial. Bersaudara tapi tak sedarah. Akhirnya aku diterima di tempat baru sebelum kontrak kerja habis. Konsekuensinya mahal. Tapi aku tetap memilih untuk berakhir. Jetlag setelah hampir 2 tahun tak mengambah rumah sakit. Dipenhujung tahun ini pun aku diberi kesempatan untuk mengubah status kepegawaianku lagi. Seleksi lagi. Jadi ada 2 kali seleksi dalam tahun ini. Berharap sekali. Dan ternyata Tuhan mendengar semua doa doaku. Lolos. Akhirnya aku bisa merasakan menjadi calon pegawai yang sesunggunya.

2018. Kehidupan seorang calon pegawai negeri sipil dimulai. Orientasi. Bela negara. Prajab dan seabrek tugasnya terlalui dengan apik. Aku memang sudah tak leluasa bermain lagi dengan teman teman lamaku. Terkungkung di dunia rumah sakit. Pekerjaan shift memang melelahkan. Tapi aku sudah memilihnya jauh jauh hari. Sebenarnya tahun ini pun aku ingin menyudahi kehidupan singleku. Tapi sepertinya Tuhan belum percaya padaku untuk mengemban tugas sebagai istri dan ibu. Tidak apa apa. Masih ada tahun tahun berikutnya. Sudah diperbincangkan dikalangan ibu ibu komplek sih, tapi mereka bisa apa selain hanya bisa menjadikannya sebagai bahan perbincangan hot terkini. Tidak apa apa setelah mereka menemukan hal lain, mereka tidak akan membicarakanmu lagi. Hha.

2019. Ganti Sk. Ganti status. Begitu sih mauku. Untuk ibu. Untuk ibu yang selalu mencemaskanku walau tak terucap sama sekali kata kata itu. Untuk ibu yang ingin kehidupan lebih baik walau beliau tak begitu mempermasalahkan hidupnya sekarang. Tahun ini aku akan menjadi pegawai tetap. Sudah mengambil kontrak seumur pensiun mengabdi pada negara dan pemerintah. Dan begitu lah skenario Tuhan tentang rejeki yang sudah aku dapatkan. Maka tahun ini aku ingin fokus ke satu hal, yaitu menambahkan nama di form KP4-ku. Satu nama hingga 2 nama.
Semoga Tuhan sudah lebih percaya padaku untuk melangkah ke tahap berikutnya. Semoga Tuhan sudah bisa lebih percaya dan mampu menyakinkanku.

2019. Apakah akan sesuai rencanaku atau rencanaMu Tuhan? Apakah rencanaku dan rencanaMu tahun ini sama?

Resolusi 2019:
KP4-ku tak sepi lagi.

0 komentar:

Posting Komentar