Kesibukan antrian membuat aku tidak bisa curi curi waktu update blog. Nggak sempet reupload draft. Nggak bisa edit caption foto. Dan. Draft blog numpuk.
Kamu pikir tulisan ini nggak penting. Tapi kamu udah meluangkan waktu 3 menit untuk membaca prolog tidak jelas ini.
Yuhuuuuu...
Jadi begini.
(Senyap)..........
Udah gitu ajah.
Duh. Aku pengen nulis sesuatuh tapi capek. Tapi tetep aja ini udah dapat hampir 1 paragraf padahal aku udah bilang capek dan nggak ada ide. Apalagi ide untuk cerita. Tapi. Ahh lah. Let me tell you about my day. Meidei.meidei.
Back to Campus.
Jadi keributan membuat STR kembali tercerahkan, setelah sebelumnya aku cuma ngompori trus pergi. Akhirnya step by step bisa jalan lagi walau kita tertinggal dari institusi lain. Kalau udah rejeki nggak akan kemana kan ya. Aamiin.
Kemarin sebenarnya udah mau ngumpulin berkas ke kampus. Ternyata masih kurang syaratnya. Terus aku putuskan untuk mengumpulkan berkas hari ini. Sepagi bangun udah bongkar bongkar berkas ijasah eh lah dalah ternyata legalisir ijazahku tinggal 2. Pas banget. Coba kalau kurang hem, gagal aku dapat surat.
Karena antrian yang tak bersahabat apalagi kemarin senin. Sampai penuh banget. Akhirnya baru dipaksa untuk sempat hari ini tadi. Thanks ya Dhan. Yang udah mau tak repoti. Duh melting aku boy. Walau akhire kamu juga ninggalin kita. Huhu.
Dengan ijin yang malah menguak ingatan tentang kerjaan. Dengan berat hati dan merasa bersalah. Dengan degdegan sama masalah laporan kerja. Dengan panas yang menyengat hingga ke hati ini. Ealah. Mau nggak mau kudu iso tekan kampus. Poko.e
Dapat ijin trus ninggalin mereka. Dhani. Bayu. Dita sorry harus gantiin aku. Yeay.. 2 jam bebas hahaha. Ups. Jarang jarang kan aku keluar kantor. Pengen juga lah.
Jam 10.30 aku sampai di depan bank BPD DIY yang ada di RSU. Clingukan bingung cari slip setoran. Sibuk nyecroll chat di grup yang nyimak pun mbuh mbuhan. Tanya ke pak satpam. Sung cus bayar. Pindah ke sebelah bank BRI. Nulis.nulis bayar cus. Keluar RSU parkir di masjid Mardiyah. Di tempat ini jaman dulu praktek profesi sebagai parkiran sahabat mahasiswa. Sebagai tempat naungan kala hati ingin meluapkan segala. Tempat doa keluar di saat hujan tak kunjung reda. Yah.. lumayan memorable banget lah tempat ini. Parkir trus cus.
Jalan lenggak lenggok hha model kali ah. Abis parkir, fotocopy ijazah dulu buat sekalian legalisir. Nasib tak tau semoga profesi jobseeker segera berakhir. Aamiin. Melaju tap tap tap. Jalan kaki jauh tapi seneng haha. Soalnya aku udah ada rasa rindu sama tempat ini. Kampus FK. Beda nggak begitu sih. Tapi karena lagi ada proyek gedung baru jadi menghancurkan tempat tempat memorable semasa jadi maba dulu. Dan aku baru ingat pas nulis ini. Aku nggak mampir ke tempat mbak Ika. Sekedar beli eskrim atau molring kemudian duduk asyik melihat transaksi jual beli mbak Ika. Aku yang dulu bukan anggota Bursa tapi kalau pas dewean ikut bantuin mbak Ika. Jadi sedikit hapal harga harga jajanan di Bursa. Mbak Ika yang suka curhat dan di curhati. Yang selalu apal sama Bapakku. Makasih mbak. Aku lupa mampir. Kira kira kamu masih ingat aku nggak ya mbak. Atau kamu masih setia di Bursa nggak ya mbak.
Pintu masuk bablas terus hampir pintu keluar. Hop. Aku pergi ke gedung hokya aku lupa namanya. Hha. Pokonya gedung yang ada pak Dekan dan para wakilnya. Mampir bentar ke Bank BNI untuk bayar legalisir. Jadi gedung ini adalah gedung favorit juga. Dimana kita mengurus kemahasiswaan. PKM. Bimbingan Skripsi sama dr. C. Bimbingan PKM. Antri ngumpulin berkas beasiswa. Jaman harus KRSan tapi lama lama suka nitip. Perjuangan minta ttd prof T untuk acc dana skripsi. Sekedar duduk duduk di sofa empuknya. Ah. Jian terjebak masa lalu to.
Selasai. Aku jalan menuju gedung paling tercinta walau not be my favorit place. Gedung dimana ada ruang kuliah. Mini hospital dan hari hari dimana bel osce berbunyi saat musim ujian skillabs. Ismangoen. Jalan sambil melihat wajah asing. Hanya 1 yang tak asing. DPR. Dibawah pohon rindang. Iya pohon nangka itu yang sekarang ramai di kelilingi jajanan jadi kantin kejujuran. Hha. Di setiap kampus pasti ada spot DPR kan?
Dengan dandanan menor yang sempat tadi di bilang sama temen "gincumu kandel". Tuntutan profesi buk. Aku masuk gedung itu dan sudah ada Pak Hardo dan si Bapak memanggil namaku. Pak, jenengan tasih kemutan kaleh kula? Terharu pak. Beneran aku sih nggak nyangka aja si Bapak yang dulu semester 1 suka ngurusin jadwal kuliah kita masih ingat namaku. Aku sih yakin nama BFF apal semua. Hha. Nggak tau deh kalau pak H ini anggota fb bff. Mulai gila.
Tap tap. Naik ke lantai 2. Gelap lagi mati lampu katanya. Eh tapi malah bikin sejuk dan adem. Soalnya gelap. Lagi lagi wajah wajah asing. Nggak kenal. Ah lah berasa ibuk aku kudu pie. Sampai di ruangan yang biasa buat legalisir ijazah. Tararara. Susunan mejanya udah berubah lagi. Pegawainya udah nambah lagi. Dan terharu lagi ke tika. Pak pegawai menyapaku dengan "wong sudimoro". Pak di sebut wong srumbung aja aku udah amazing, lha kog jenengan sampai detil bilang wong sudimoro. Hambok sisan sudimoro rt 2 rw 2. Hha. Dan aku lupa nama bapaknya. Kejam kali aku ini. Aku udah ingat sesaat nulis blog ini. Namanya Pak Sugeng. Yang nembung digawake salak akhirnya aku bawain buat staff dan dosen. Ups itu dulu bukan maksud gratisdikasi biar lancar skripsi. Bukan beneran deh. Haha.
Mereka masih seramah seperti dulu. Yah walaupun yang hapal aku nggak banyak. Bahkan pak Dosen pun lupa siapa aku. Sudahlah. Udah kelar skripsi inih. Lupakan masa lalu pait itu.
Panas. Hari ini pelukis langit sedang menikmati hari. Dia lukiskan banyak warna kuning dan biru. Hha. Aku buru buru balik kantor karena tidak mau ada sesuatu hal yang akan mengancan keberlangsungan hidup saya.
Sampai kantor ya sudah balik lagi dengan rutinitas biasa.
Rindu kampus terobati sementara. Pengen hirup udara di luar gedubg tingkat 4 ini terlaksana. Walau nggak begitu enjoy karena terburu buru di kejar waktu.
Dan kita tutup hari ini dengan canda dan tawa.
Menertawakan "ada keperluan" bersama trio kepret dan mas ganteng.
0 komentar:
Posting Komentar