foto masa-masa jadi anak bangku kuliahan,
nongkrong di depan kampus. jangan lupa groufie
|
Will be always
forever
Pertemuan
kami telah ditakdirkan oleh Tuhan. Siapa sangka kami akan menjadi lima
gerobolan gadis alay yang tak disangka pula kini telah mulai menjadi wanita
yang berharap lebih dan lebih dewasa lagi.
2010.
Kami dipertemukan dalam satu kelompok. Tak tahu satu sama lain, hanya bisa membatin satu sama lain. Batin yang
entah kekaguman, keheranan atau kengerian. Kami tumbuh bersama satu semester
yang tak terasa cepat berlalu telah menjadi sepuluh semester.
Panggil
kami anak daerah yang sedang senang-senangnya bermain di kota orang. Sebut saja
kota Yogyakarta. Tampang polos kami sudah pasti bisa membuat orang-orang tahu,
tampang MaBa yang ah entahlah. Lihatlah tampang kami *dengan anggota yang kelak
jadi anggota additional, eh ternyata ini memang sudah takdir ya Rin. Ini adalah
pertama kalinya aku dolan mbengi-mbengi nang
Malioboro seumur hidupku (pertama kalinya aku bermain malam-malam di
Malioboro seumur hidupku).
![]() |
para maba yang lihatlah muka mereka. ckckckck |
Inilah para anggota BFF,
mari kita urutkan dari barat ke timur.
MEY, anak ke 3 dari 4 bersaudara. Orang
asli Banjarnegara. Asli nggunung. Tak
disangka rumahmu memerlukan kemampuan fisik mengendarai motor yang super.
Padahal pertama kamu bawa motor di Jogja, kamu masukin aku ke bengkel gegara
kesenengan mengendarai motor di jalan yang lurus. Jalan di Banjarnegara itu
naik turun berkelok, entah kelok berapa. Anak ini dulu suka sekali menyatakan
keinginannya ingin membuat peradaban baru. Entah peradapan apa yang dimaksud.
Bisa dibilang anak inilah yang pertama kali selalu kemana-mana denganku. Dulu
kami suka sekali berjalan dari FK UGM ke GSP atau foodcourt. Tetapi kalau
sekarang kita mengulang masa-masa jalan kaki itu rasanya udah nggilu banget
kaki ini. Kita sudah sok-sokan gegara udah bawa kendaraan semua.
Mey,
yang bisa dikatakan imajinasinya tak jauh berbeda denganku. Terkadang kami
menertawakan apa-apa yang tak diketahui orang-orang termasuk anggota BFF lain.
Ingat banget, pas kita malah menggambar komik absurd saat kuliah berlangsung.
Tak ada panel yang jelas, kami acak menggambar di buku mahasiswaku. Tapi aku
selalu senang saat kita mencoret-coret entah dimana saja, Mey. Kami juga gadis
yang sulit move on menjadi dewasa. Kalau aku sebagai anak bungsu sih wajar aja,
tapi mey, entahlah, adiknya malah yang jadi embak.
Mey
itu suka sekali warna hijau dan keropi, akhir-akhir ini hewan kesukaannya
bertambah panda dan (kadang) koala. Kerjaannya tidur. Kadang kalau tiba-tiba
kantung matanya bengkak, entah menangisi apa, katanya sih meratapi nasib di
sepertiga malam. apa iya?
Aku
dan mey, pikiran kami terkadang sama tapi kalau sudah direalisasikan ternyata
berbeda. Teman susah juga, sebagai anak dengan latar belakang demografi dan
komoditas yang hampir sama, aku merasa cocok sama mey. Eaaaaaa.
Jaga
si pandi sama depand, eh bapak pandanya juga. Kami mau taunya kamu bahagia
ajah, tanpa kantung mata bengkak.
LULUK, anak ke 5 dari 5 bersaudara. Orang
asli Magelang. Maaf bukan Kota Magelang, tapi Kabupaten Magelang. Iya, desa
juga. Tidak jauh beda dengan Mey, saya juga orang nggunung. Di bawah kaki gunung Merapi. Iya, aku dan Mey sama-sama
anak petani salak. Mungkin itu yang membuat kami rada cocok. Iya begitulah. Siapa
saya? Gadis yang masih kekanakan. Banyak omongnya, mungkin telah ribuan orang
yang berhasil saya ganggu dengan suara-suara nyaring saya. Gomen ne. Menyukai Jejepangan. Mimpiku dan Mey adalah kami
bisa ke Jepang. Kami juga sempat les bahasa Jepang di PSJ UGM lho. Walau
sekarang aku sudah lupa apa saja yang aku pelajari.
Awal
BFF, aku tidak begitu sering bermain dengan anggota yang lain, karena aku tidak
kost dan rumahnya jauh. Aku lebih memilih pulang ke rumah. Jadi wajarlah jika
aku adalah orang yang paling tidak tahu apa-apa tentang kalian. Maaf.
Tak
usah banyak-banyak tentang anak Magelang ini. biarlah menjadi rahasia.
Sssttt,
Masih single lho. wkwkwk
LALA, anak pertama dari 1 bersaudara. Ups,
itu dulu sih semester-semester awal statusnya masih anak semata wayang. Tapi
sekarang udah jadi anak pertama dari 2 bersaudara. Orang asli Wonogiri. Ini
juga anak nggunung. Eh anak wono malah. Aku tak terlalu memahami Lala
di awal-awal kuliah kami, karena aku kebanyakan main sama Mey. Gadis tangguh
yang setiap hari jalan kaki dari kost ke kampus. Seumpama nih, masuk jam 8,
ntar Lala berangkat dari kost juga jam 8. Bukan apa-apa, tapi memang kadang
jadwal kuliah kami tidak begitu jelas. Aduh maaf banget nih La, aku enggak tau
banyak soal kamu di masa awal berjumpaan kita.
Aku
mulai dekat dengan Lala, ketika kami sering pergi kemana-mana bersama. Entah
dia minta aku temani kemana atau aku minta dia temani aku kemana. Dari situlah,
kami mulai berbagi curhatan. Lala itu orang yang blak-blakan, frontal
istilahnya. Tapi begitulah dia melengkapi anggota BFF. Tapi kadang aku berfikir
kamu terlalu frontal, La, bisa-bisanya aku saja tak bisa seperti itu. Nah
kadang aku juga pengen sefrontal kamu. Tapi aku memang enggak bisa. Lala itu
suka lagu yang ngerock habis, terbukti sekarang dia kemana-mana pakai rok. Yang
istikomah ya ukhti.
Lala
sedang mendambakan pangeran jerapahnya. Ehem. Kita hanya bisa berdoa biar kamu
bisa mewujudkannya, ukhti. Semangat memperbaiki diri. Jodoh tak kan lari
kemana. Eh maaf terlalu frontal ya?
AYU_MI. Anak pertama dari 3 bersaudara.
Orang asli Tuban. Asli pantura, katamlah kalau disuruh nyanyi lagu-lagu
pantura. Apalagi radio di sana semuanya lagu dangdut. Ealah Yum. Daerah pesisir yang lumayan panas. Ini dia gadis dengan
rekor pencarian jodohnya nomor satu diantara anggota BFF. Gesit dan masiv.
Haha, piss Yum. Entah sejak kapan dia adalah ketua dari geng BFF ini. Karena
kedewasaannya berdanding lurus dengan usianya. Ayu ini kalau ada masalah
tiba-tiba banget bakal diem tanpa bahasa yang udah pasti membuat kami yang lain
cuma bisa bertanya-tanya apakah gerangan yang menjadi sebab musabab dari kebisuannya.
Aduh afeknya kelihatan banget kayak orang sakit magh. Bukan napasnya yang
satu-satu, tapi omongnya satu-satu, satu kata. Saat seperti itu lebih baik kami menyingkir.
Ayu
itu dewasa dan genius. Walau kerjaannya main sama tidur tapi nilainya selalu amazing. Aku tak tahu banyak juga
tentang ayu di awal-awal. Baru beberapa semester menuju akhir aku sering
bermain dengannya, menjelajah kuliner atau tempat-tempat pertama di Jogja yang
baru aku datangi. Cieeeeee. Aku yang keseringan nginep di kostnya sampe takut
sama ibu kost. Hanya sama Ayu aku bisa begadang sampai subuh. Ups maaf, tidur
duluan maksudku, yang begadang sampe subuh Ayu aja. untuk mengimbangi kebiasaan
tidak sehat begadang, kami juga suka jogging di GSP. Bersepeda mengitari UGM
dengan rute sekitaran GSP ke Mipa/ FK trus lanjut ke FT balik lagi ke GSP. duh
kangen juga jogging bareng. Kamu jogging Yum, aku jalan aja.
Bisa
dipastikan Ayu adalah anak pertama yang akan berganti status dari single jadi
double. Ini doa lho Yum. semoga langgeng sama mas drm. R bukan dr. MRD ya.
haha.
AINA/ AINUN. Anak pertama dari 3 bersaudara
(juga). Orang asli Blitar. Aku tak begitu tahu bagaimana penampangan geografis
Blitar. Kamu harus ongkosin kita ke sana ya, Nun. Sama juga, aku juga tak tahu
banyak tentang ibu ini di awal-awal. Walaupun Aina adalah anggota termuda tapi dia
sempurna berperan sebagai ibu-ibu. Hobi aina adalah shopping dan nonton drama
korea sampai subuh. Lihai sekali dalam mengerjakan tugas. Cukup bilang “abracadabra”,
H-1 ngumpulin tugas pasti keesokan harinya sudah selesai dengan sempurna. Jurus
entah apa itu.
Aku
mulai sering bersama Aina akhir-akhir semester juga. Yang dengan rayuan mautnya
dia bakalan berhasil dengan sempurna membujuk aku. Yang nginep lah, yang
shopping kemana lah, yang makan dimana lah. Hebat banget anak ini. Aku emang
tidak tegaan kog, haha. Aduh, aku bingung mau berkata apalagi, aku takut kamu
marah Nun. Aku udah keseringan bikin sebel kamu sih. Aina adalah orang yang
sebaik-baiknya teman. Yang tiba-tiba dengan senang hati membantu, mengantar dan
memaksakan kebaikan pada temannya. Aduh girl, tapi jangan kebanyakan shopping
ah, eman duit-nya. Aina itu sama
lagaknya kayak anggota dari Jawa Timur satunya. Kalau ngambek atau entah
perasaan enggak enak apa tiba-tiba diam seribu bahasa. Enah, ini dia, kami terkadang gagal mengkodekan bahasa-bahasanya
yang otomatis juga membuat kami cuma bisa bilang “hokya, salahe sopo?” (hayo, salah siapa?), “mau bar ngopo?” (tadi abis ngapain?), “tok kapake?” (kamu apain?).
Nun, seandainya kamu tahu itu masa-masa tersulit kami. Beneran. Ngomong dong. Sama juga kayak Ayumi,
kalau lagi ngambek afeknya tumpul, lempeng banget. Alamak, kami pun berbisik
pada rumput yang enggak mau goyang-goyang.
Aina, sedang
bersemangat bermain api. Eh. Haha. Maaf, bukan itu tapi mengejar jodoh. semua
cowok mah bisa dengan sempurna ditaklukkan sama anak ini. Lihay sekali. Haha. Ya
semoga abis ini benar-benar jodoh. Aduh sama yang mana aku juga enggak tahu, Nun.
Anggota member yang sempat jadi
anggota dan akhirnya terpisah
![]() |
ambil dari fb |
Girl,
kamu hebat udah bisa bikin novel, semoga selalu produktif kayak bang Tere Liye.
Cerita-cerita galaumu itu lho, mungkin mewakili perasaan hati orang-orang indonesia.
Eh, tau enggak dulu aku sempat merasa tiba-tiba kita berubah. Yang setiap setahun
sekali saat tanggal 17 Oktober malah aku jadikan hari curhatan, mengungkapkan
perasaanku terhadap persahabatan kita. Walau bisa dibilang kamu sudah bukan
anggota BFF, tapi tetep donk kita BFF-an berdua. Jadi duo alay dan galau. Tos lah.
Nanti
aku bikini space sendirilah buat
kamu.
Additional member
yang sempat jadi fans BFF dan sekarang mengundurkan diri.
![]() |
ambil dari fb (juga) |
Tidak
banyak yang aku tahu tentang Rina. Yang pasti dia punya waham kebesaran,
ngaku-ngaku jadi Raisa. Spesialisasi nyanyi bagian “uuooouooo” doank. Dari dulu
sepertinya anak ini memang udah ditakdirkan jadi anggota tambahan terbukti dari
foto awal BFF. Makasih ya Rin, kamu sempurna menggantikan aku. Hem… iya enggak
apa-apa, aku ikhlas kog. Beneran. Awas aja ya kalau lama-lama. Haha.
Sekarang
Rina udah mengundurkan diri jadi anggota additional
karena demo ingin jadi anggota tetap. Apalagi dia juga ngefans sama kekompakan
kami. Kuota udah full, sorry Rin.
Oke.oke
aku minta maaf. Bukan karena alasan itu ternyata, Rina sempat sakit hati dengan
BFF merasa terkhianati. Ya begitulah sebab musababnya.
Raisa
enggak boleh ngambek.
Srumbung, 21 September 2015
Di kamar hijau
Bukannya ngerjain tugas yang hamper deadline malah nulis
beginian. Kita pakai jurus Aina “abracadabra” besok selesai sendiri. Haha
2 komentar:
lucu ya persahabatan tu...bagaikan kepompong ;)
yeyeyeyeee...koe ta dadeke menteri pertahanan luk sesuk.hhaa
Posting Komentar