RSS

Kamis, 10 Desember 2015

dandelion



aku ingin seperti dandelion
yang bisa terbang bebas kemanapun angin membawanya
terbang kepenjuru dunia membagikan kebahagiaan

Kamis, 26 November 2015

TEMAN HIDUP

Woooooooooaaarrrggghhhhhhhhhh…..
Diamlah! Cinta adalah sebutir permata yang tak bisa kau lemparkan sembarangan seperti sebutir batu (Jalaludin Rumi)
Ehem,
Teman hidup. Tulang rusuk. Tulang iga. Iga bakar. Sop iga. Eeehhh
Jodoh.
Tiba-tiba saja di penghujung tahun ini teman-teman seangkatan berduyu-duyun bergiliran menjemput jodoh menuju pelaminan. Hal tersebut tentu saja disambut dengan rasa syukur bahagia. Eh, tapi yang lainnya malah gusar dan gelisah.
Tapi katanya.. Jodoh itu bakal datang tepat pada waktunya. Pas banget lah. Ada juga begini katanya Indah pada waktunya, kalau diburu-buru enggak jadi indah.
Ibaratnya sekarang kamu pengen banget nikah sama pacar, gebetan atau idola gegara mupeng sama temen-temen kamu yang uda nimang cucu, sorry, anak. Padahal sebenarnya mental kita masih kekanakan banget dan emang belum siap menjalin rumah dan tangga bersama jodoh. Jangan sedih, Allah sudah tahu kapan hari yang pas itu, dimana kita memang sudah siap lahir dan batin. Yang terburu-buru itu tidak baik kata orang tua yang lebih pengalaman. Udah nurut ajah. Hhi.
Banyak cerita yang bikin terharu, sedih, bahagia, kagum dan heran akhir-akhir ini. Penasaran enggak gimana cara Allah bakalan mempertemukan kita sama sang jodoh?
Sehari tadi bareng lagi sama teman galau, si L. Pembahasan kami tidak jauh-jauh dari ngomongin temen yang uda mau nikah, kita yang uda gusar gelisah pengen nyusul tapi kog belum ada yang nglamar. Haha.
Kemarin dulu pas kondangan ke rumah teman kami dapat tausiah soal persiapan menikah yang masyaallah luar biasa banget. Kita boleh lho membuat kriteria-kriteria buat calon pasangan kita kelak, mau yang sederhana sampai yang luar biasa. Enggak masalah. Terus tulislah semua kriteria idaman kalian. Temple ditembok kamar. Harapannya dengan kriteria itu kita sendiri akan berproses memperbaiki diri sesuai kriteria yang kita bikin itu. Katanya sih pasangan cerminan dari diri kita.
Langsung deh cari cermin.
So sweet itu kalau ada yang Cuma ngasih syarat “menerimaku apa adanya”. Aduh… leleh seleleh lelehnya. Ehm.. Tapi mesti enggak semudah itu ya, kadang kita masih pake syarat “menerimamu ada apanya?”.
Tapi saat dia bilang “menerimaku apa adanya” otomatis dia juga bakal “menerimamu apa adanya”.
Aarrgghhhhh……
Adanya adek Cuma begini bang.
Eh, bisa juga kan jodoh kita ternyata Cuma sahabat sebelah, tetangga sebelah, teman sebelah, di kota sebelah di benua sebelah..
Yang udah pacaran tahunan sampe jenggotan berdua, sssttt buruan nikah, karena kita enggak pernah tahu hari esok mungkin aja eh ternyata jodohnya temen sebelah tadi. Cinta tahunan kandas ditengah aspal.
Ternyata emang ada yang seperti itu juga. Ketika kamu setia menunggu walau tercampakan. Buah dari kesabaran itu manis katanya. Kekekekekeke. Enggak gitu juga sih, yang ada teman-teman kamu langsung berseru “emang cow/ cew di dunia ini cuma dia doank?”, iya cuma dia doank yang ada di hati ku. Langsung di jitak berjamaah.
Terus sekarang mungkin kita soksokan gusar padahal kalau kita tengok ke dalam hati ke dalam inti hati, ke dalam inti sel hati. Sebenarnya kita belum siap. Ahahaha. Tapi lagi-lagi soksokan karena enggak mau kalah ngehitzzzz.
Perkara jodoh itu bukan kayak milih pakaian di pasar, yang kadang kalau  enggak pas bisa ditukar esok harinya. Bisa juga sih ibarat beli baju di toko yang ada tulisannya “barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan”. Coba kalau kekecilan, beeehh seumur-umur pake baju sempit deritanya kayak apa, enggak bisa napas, apnea, henti nafas kan.
Kalau jodoh dipilih terburu-buru dan kurang pas ntar lama-lama pengen henti nafas inisiatif sendiri. Suicide.
Hah. Mau bagaimana lagi, jodoh itu rahasia Illahi. Penasaran banget kan ya gimana caranya dia datang. Semoga dengan cara yang santun.
“Pernikahan adalah  ikatan yang paling suci karena perjanjiannya tidak saja bersumpah atas nama tuhan, tapi juga oleh kedua hati yang sama-sama mengikrarkan cinta”
(K.H. Ahmad Mushtafa Bisri)

Bahagia kita itu kita sendiri yang menciptakan
Seperti apa kelak yang namanya jodoh (dia) itu buat kita, jangan lupa tetap bahagia sama dia ya?




Rabu, 18 November 2015

BFF #2

MAU KEMANA?

Tak terasa lima tahun lebih sudah kita lalui. Hanya dengan sekedipan mata saja, kita sudah harus kembali ke rimba yang konon katanya liar banget.
Hari tadi adalah terakhir aku merasakan ujian di kampus. Setelah ini? Jangan tanya lagi, tentu ujian hidup yang sesungguhnya akan datang bergantian. Kemana kita akan melangkah setalah ini?
Sedih sekali rasanya, saat aku tahu tidak aka nada lagi hari-hari bersama kalian. BFF. Kalian akan kembali kepangkuan ibunda, mencari restu demi segenggam uang untuk shopping time. Haha. Mana bisa setelah ini aku menggila lagi bersama kalian ya.
Hey, mau kemana kalian setelah ini?
Terus, apa kalian bakal balik ke kota yang telah menjadi saksi kealayan kita ini?
Di hari-hari akhir kita saja, semua sudah sibuk sendiri-sendiri. Apakah bisa kita berkumpul lagi berlima, tanpa harus menangisi takdir yang akan memisahkan kita? Bisakah kita duduk bersama kemudian menertawakan hal yang bukan tentang kita? Bisakah kita berbagi bahagia lagi?
Bagaimana ini, aku benar-benar sedih sekali hingga air hujan menembus genteng rumah. Walau diantara kita memiliki rahasia yang bahkan tak bisa saling kita bagi, ya beginilah persahabatan aneh kita.
Setiap tahun kita hanya bisa berkumpul seutuhnya dikelas itupun jika tidak ada yang bolos. Atau hanya 4-5 kali. Hari dimana teman bisa makan gratis. Semenjak kita terpisahkan oleh minat kita yang berbeda-beda, sepertinya kita sudah focus dengan kelompok masing-masing. Kita tak lagi membicarakan hal yang sama bahkan aku merasa kaku saat kita bersama.
Setelah kalian meninggalkan tempat ini. Setelah kita tak lagi satu lingkungan. Setelah teman baru menggantikan teman lama. Apakah kita masih bisa bertemu dan mentertawakan hal yang sama?
Persahabatan kita adalah yang paling tidak romantic dan tidak kreatif. Yang mudah frustasi karena ego masing-masing, yang selalu gagal kalau ngasih kejutan ulang tahun, yang cuek karena sudah tak mau lagi diperhatikan, yang selalu annoying dimana-mana, yang selalu ada persaingan didalamnya (yang baik tentunya), yang selalu berprestasi dan terdepan,.
Lima tahun lebih telah terlampaui. Banyak perubahan yang telah kita lalui.
Setelah ini, mau kemana kalian?

muka 5 tahun kita beda ya?

Sabtu, 24 Oktober 2015

HIMAWARI

Entah sejak kapan bunga kuning itu mampu memikat hatiku dengan keanggunannya. Benar-benar layaknya matahari yang menyinari dunia. Warnanya membawa keceriaan,seperti cerianya anak-anak yang sedang bermain gembira.
Mimpi kecil telah lahir dari keanggunan bunga ini. Sebuah asa dan cita. Kegembiraan yang ingin aku bawa untuk mereka. Para manusia liliput yang kelak akan beranjak dewasa. Memastikan pemahaman berharga sedikit-sedikit bisa mereka bawa sebagai bekal menantang rimba.

Kita akan belajar banyak hal disini. Mendengarkan cerita dan berbagi kepada yang lainya. Belajar menjaga kesehatan dari hal-hal kecil disekeliling kita. Juga akan melatih ketrampilan amatir kita bersama-sama.
Ayo ciptakan mini planetarium diruangan kecil kita. Melihat jutaan bahkan ribuan gemintang di langit-langit rumah. Ayo kita berkeliling dunia walau itu hanya beberapa meter di sekeliling rumahmu. Asyik menikmati alam yang entah kapan akan menghilang keasriannya. 
Berpetualang. Semua pasti setuju petualangan sangat menyenangkan bukan? Disini kita juga akan berpetualang.
Eh, tenang disini akan selalu ada susu manis untuk kita semua. Agar kita tetap sehat dan bisa selalu berpetualang bersama.
Dan jangan lupakan orang-orang disekeliling kita, ayo kita bantu mereka. Kakak tahu, kalian pasti sangat antusias membantu orang-orang disekeliling kita. Perasaan puas karena mendapat ucapan "terimakasih" dan juga senyum hangat.

HIMAWARI
kita akan belajar bersama disini.

#renungan mahasiswa akhir menuju rimbanya

Minggu, 27 September 2015

Balada anak profesi #3

mydramalist.info
Hallo ners aoi, 
Hallo kucingku aoi yg bahkan bulunya hitam legam tak ada unsur birunya 
Hallo code blue 

Astaga aku baru sadar kenapa perawat IGD itu bernama ners aoi, code blue. 
Abaikan kucingku aoi, 

Pa, ini hari pertama ku di IGD. 
Pa, apa aku mulai menyesali lagi ketika aku melewati bahkan sekarang berjaga di IGD.
Lagi-lagi aku berkata pada diriku sendiri ''seandainya dulu aku sudah profesi terlebih dahulu, mungkin kau masih di sini, pa''
Pa, walaupun begitu aku senang berada di IGD.
Tapi tidak saat tadi seorang bapak datang diantar anaknya yang berprofesi sebagai dokter.
Pa, dokter itu perempuan seperti aku. Dia menangis, memegangi tangan bapaknya.
Bukankah bapaknya mungkin juga malah merasa khawatir, karena anaknya yang dokter saja menangis.
Pun bila aku menjadi dia pasti aku juga menangis pa.
Pa, tiba-tiba bapak itu mengalami syok, aku teringat waktu itu pa. Aku benci mengingatnya. Aku sungguh benci.
Mataku pun mulai berkaca-kaca. Pa, seandainya dulu kau berada di ruang ini, akankah kau akan bertahan seperti bapak itu.

Pa, terimakasih bahkan disaat terakhirmu aku belajar banyak.
Terimakasih Pa. 


1Juni 2015
stase IGD

codebluecprclasses.com

Jumat, 25 September 2015

BFF #1

foto masa-masa jadi anak bangku kuliahan,
nongkrong di depan kampus. jangan lupa groufie
Will be always forever
Pertemuan kami telah ditakdirkan oleh Tuhan. Siapa sangka kami akan menjadi lima gerobolan gadis alay yang tak disangka pula kini telah mulai menjadi wanita yang berharap lebih dan lebih dewasa lagi.
2010. Kami dipertemukan dalam satu kelompok. Tak tahu satu sama lain, hanya bisa membatin satu sama lain. Batin yang entah kekaguman, keheranan atau kengerian. Kami tumbuh bersama satu semester yang tak terasa cepat berlalu telah menjadi sepuluh semester.
Panggil kami anak daerah yang sedang senang-senangnya bermain di kota orang. Sebut saja kota Yogyakarta. Tampang polos kami sudah pasti bisa membuat orang-orang tahu, tampang MaBa yang ah entahlah. Lihatlah tampang kami *dengan anggota yang kelak jadi anggota additional, eh ternyata ini memang sudah takdir ya Rin. Ini adalah pertama kalinya aku dolan mbengi-mbengi nang Malioboro seumur hidupku (pertama kalinya aku bermain malam-malam di Malioboro seumur hidupku).
para maba yang lihatlah muka mereka. ckckckck

Inilah para anggota BFF, mari kita urutkan dari barat ke timur.
MEY, anak ke 3 dari 4 bersaudara. Orang asli Banjarnegara. Asli nggunung. Tak disangka rumahmu memerlukan kemampuan fisik mengendarai motor yang super. Padahal pertama kamu bawa motor di Jogja, kamu masukin aku ke bengkel gegara kesenengan mengendarai motor di jalan yang lurus. Jalan di Banjarnegara itu naik turun berkelok, entah kelok berapa. Anak ini dulu suka sekali menyatakan keinginannya ingin membuat peradaban baru. Entah peradapan apa yang dimaksud. Bisa dibilang anak inilah yang pertama kali selalu kemana-mana denganku. Dulu kami suka sekali berjalan dari FK UGM ke GSP atau foodcourt. Tetapi kalau sekarang kita mengulang masa-masa jalan kaki itu rasanya udah nggilu banget kaki ini. Kita sudah sok-sokan gegara udah bawa kendaraan semua.
Mey, yang bisa dikatakan imajinasinya tak jauh berbeda denganku. Terkadang kami menertawakan apa-apa yang tak diketahui orang-orang termasuk anggota BFF lain. Ingat banget, pas kita malah menggambar komik absurd saat kuliah berlangsung. Tak ada panel yang jelas, kami acak menggambar di buku mahasiswaku. Tapi aku selalu senang saat kita mencoret-coret entah dimana saja, Mey. Kami juga gadis yang sulit move on menjadi dewasa. Kalau aku sebagai anak bungsu sih wajar aja, tapi mey, entahlah, adiknya malah yang jadi embak.
Mey itu suka sekali warna hijau dan keropi, akhir-akhir ini hewan kesukaannya bertambah panda dan (kadang) koala. Kerjaannya tidur. Kadang kalau tiba-tiba kantung matanya bengkak, entah menangisi apa, katanya sih meratapi nasib di sepertiga malam. apa iya?
Aku dan mey, pikiran kami terkadang sama tapi kalau sudah direalisasikan ternyata berbeda. Teman susah juga, sebagai anak dengan latar belakang demografi dan komoditas yang hampir sama, aku merasa cocok sama mey. Eaaaaaa.
Jaga si pandi sama depand, eh bapak pandanya juga. Kami mau taunya kamu bahagia ajah, tanpa kantung mata bengkak.

LULUK, anak ke 5 dari 5 bersaudara. Orang asli Magelang. Maaf bukan Kota Magelang, tapi Kabupaten Magelang. Iya, desa juga. Tidak jauh beda dengan Mey, saya juga orang nggunung. Di bawah kaki gunung Merapi. Iya, aku dan Mey sama-sama anak petani salak. Mungkin itu yang membuat kami rada cocok. Iya begitulah. Siapa saya? Gadis yang masih kekanakan. Banyak omongnya, mungkin telah ribuan orang yang berhasil saya ganggu dengan suara-suara nyaring saya. Gomen ne. Menyukai Jejepangan. Mimpiku dan Mey adalah kami bisa ke Jepang. Kami juga sempat les bahasa Jepang di PSJ UGM lho. Walau sekarang aku sudah lupa apa saja yang aku pelajari.
Awal BFF, aku tidak begitu sering bermain dengan anggota yang lain, karena aku tidak kost dan rumahnya jauh. Aku lebih memilih pulang ke rumah. Jadi wajarlah jika aku adalah orang yang paling tidak tahu apa-apa tentang kalian. Maaf.
Tak usah banyak-banyak tentang anak Magelang ini. biarlah menjadi rahasia.
Sssttt, Masih single lho. wkwkwk

LALA, anak pertama dari 1 bersaudara. Ups, itu dulu sih semester-semester awal statusnya masih anak semata wayang. Tapi sekarang udah jadi anak pertama dari 2 bersaudara. Orang asli Wonogiri. Ini juga anak nggunung. Eh anak wono malah. Aku tak terlalu memahami Lala di awal-awal kuliah kami, karena aku kebanyakan main sama Mey. Gadis tangguh yang setiap hari jalan kaki dari kost ke kampus. Seumpama nih, masuk jam 8, ntar Lala berangkat dari kost juga jam 8. Bukan apa-apa, tapi memang kadang jadwal kuliah kami tidak begitu jelas. Aduh maaf banget nih La, aku enggak tau banyak soal kamu di masa awal berjumpaan kita.
Aku mulai dekat dengan Lala, ketika kami sering pergi kemana-mana bersama. Entah dia minta aku temani kemana atau aku minta dia temani aku kemana. Dari situlah, kami mulai berbagi curhatan. Lala itu orang yang blak-blakan, frontal istilahnya. Tapi begitulah dia melengkapi anggota BFF. Tapi kadang aku berfikir kamu terlalu frontal, La, bisa-bisanya aku saja tak bisa seperti itu. Nah kadang aku juga pengen sefrontal kamu. Tapi aku memang enggak bisa. Lala itu suka lagu yang ngerock habis, terbukti sekarang dia kemana-mana pakai rok. Yang istikomah ya ukhti.
Lala sedang mendambakan pangeran jerapahnya. Ehem. Kita hanya bisa berdoa biar kamu bisa mewujudkannya, ukhti. Semangat memperbaiki diri. Jodoh tak kan lari kemana. Eh maaf terlalu frontal ya?

AYU_MI. Anak pertama dari 3 bersaudara. Orang asli Tuban. Asli pantura, katamlah kalau disuruh nyanyi lagu-lagu pantura. Apalagi radio di sana semuanya lagu dangdut. Ealah Yum. Daerah pesisir yang lumayan panas. Ini dia gadis dengan rekor pencarian jodohnya nomor satu diantara anggota BFF. Gesit dan masiv. Haha, piss Yum. Entah sejak kapan dia adalah ketua dari geng BFF ini. Karena kedewasaannya berdanding lurus dengan usianya. Ayu ini kalau ada masalah tiba-tiba banget bakal diem tanpa bahasa yang udah pasti membuat kami yang lain cuma bisa bertanya-tanya apakah gerangan yang menjadi sebab musabab dari kebisuannya. Aduh afeknya kelihatan banget kayak orang sakit magh. Bukan napasnya yang satu-satu, tapi omongnya satu-satu, satu kata. Saat  seperti itu lebih baik kami menyingkir.
Ayu itu dewasa dan genius. Walau kerjaannya main sama tidur tapi nilainya selalu amazing. Aku tak tahu banyak juga tentang ayu di awal-awal. Baru beberapa semester menuju akhir aku sering bermain dengannya, menjelajah kuliner atau tempat-tempat pertama di Jogja yang baru aku datangi. Cieeeeee. Aku yang keseringan nginep di kostnya sampe takut sama ibu kost. Hanya sama Ayu aku bisa begadang sampai subuh. Ups maaf, tidur duluan maksudku, yang begadang sampe subuh Ayu aja. untuk mengimbangi kebiasaan tidak sehat begadang, kami juga suka jogging di GSP. Bersepeda mengitari UGM dengan rute sekitaran GSP ke Mipa/ FK trus lanjut ke FT balik lagi ke GSP. duh kangen juga jogging bareng. Kamu jogging Yum, aku jalan aja.
Bisa dipastikan Ayu adalah anak pertama yang akan berganti status dari single jadi double. Ini doa lho Yum. semoga langgeng sama mas drm. R bukan dr. MRD ya. haha.

AINA/ AINUN. Anak pertama dari 3 bersaudara (juga). Orang asli Blitar. Aku tak begitu tahu bagaimana penampangan geografis Blitar. Kamu harus ongkosin kita ke sana ya, Nun. Sama juga, aku juga tak tahu banyak tentang ibu ini di awal-awal. Walaupun Aina adalah anggota termuda tapi dia sempurna berperan sebagai ibu-ibu. Hobi aina adalah shopping dan nonton drama korea sampai subuh. Lihai sekali dalam mengerjakan tugas. Cukup bilang “abracadabra”, H-1 ngumpulin tugas pasti keesokan harinya sudah selesai dengan sempurna. Jurus entah apa itu.
Aku mulai sering bersama Aina akhir-akhir semester juga. Yang dengan rayuan mautnya dia bakalan berhasil dengan sempurna membujuk aku. Yang nginep lah, yang shopping kemana lah, yang makan dimana lah. Hebat banget anak ini. Aku emang tidak tegaan kog, haha. Aduh, aku bingung mau berkata apalagi, aku takut kamu marah Nun. Aku udah keseringan bikin sebel kamu sih. Aina adalah orang yang sebaik-baiknya teman. Yang tiba-tiba dengan senang hati membantu, mengantar dan memaksakan kebaikan pada temannya. Aduh girl, tapi jangan kebanyakan shopping ah, eman duit-nya. Aina itu sama lagaknya kayak anggota dari Jawa Timur satunya. Kalau ngambek atau entah perasaan enggak enak apa tiba-tiba diam seribu bahasa. Enah, ini dia, kami terkadang gagal mengkodekan bahasa-bahasanya yang otomatis juga membuat kami cuma bisa bilang “hokya, salahe sopo?” (hayo, salah siapa?), “mau bar ngopo?” (tadi abis ngapain?), “tok kapake?” (kamu apain?). Nun, seandainya kamu tahu itu masa-masa tersulit kami. Beneran. Ngomong dong. Sama juga kayak Ayumi, kalau lagi ngambek afeknya tumpul, lempeng banget. Alamak, kami pun berbisik pada rumput yang enggak mau goyang-goyang.
Aina, sedang bersemangat bermain api. Eh. Haha. Maaf, bukan itu tapi mengejar jodoh. semua cowok mah bisa dengan sempurna ditaklukkan sama anak ini. Lihay sekali. Haha. Ya semoga abis ini benar-benar jodoh. Aduh sama yang mana aku juga enggak tahu, Nun.

Anggota member yang sempat jadi anggota dan akhirnya terpisah
ambil dari fb tanpa ijin. hha
ambil dari fb


ALMAIDAH SWAN. Itu nama kerenya. Anak kedua dari dua bersudara. Orang asli Sleman. Seumur hidupnya dihabiskan di Sleman. Anak ini dulu kemana-mana sama aku, karena kita dari SMA yang sama. Dialah orang pertama yang aku kenal di bangku kuliah. Kami sempat terkenal menjadi MAPPOTI di jejaring social. Setiap hari nyampah. Hha. Setiap hari ngegalau. Duh, kok bisa-bisanya ya kita dulu kayak gitu, emh sekarang masih sih kadang-kadang. Mai, begitu terkadang aku memanggilnya. Walau awalnya terjadi penolakan dengan panggilan itu. Tak apalah dari pada aku panggil kamu kayak yang lain “ma, ma, ma” yang kamu malah sewot bilang “I’m not your mama”. Haha.
Girl, kamu hebat udah bisa bikin novel, semoga selalu produktif kayak bang Tere Liye. Cerita-cerita galaumu itu lho, mungkin mewakili perasaan hati orang-orang indonesia. Eh, tau enggak dulu aku sempat merasa tiba-tiba kita berubah. Yang setiap setahun sekali saat tanggal 17 Oktober malah aku jadikan hari curhatan, mengungkapkan perasaanku terhadap persahabatan kita. Walau bisa dibilang kamu sudah bukan anggota BFF, tapi tetep donk kita BFF-an berdua. Jadi duo alay dan galau. Tos lah.
Nanti aku bikini space sendirilah buat kamu.

Additional member yang sempat jadi fans BFF dan sekarang mengundurkan diri.
ambil dari fb (juga)
RINA. Anak ke berapa entahlah dari berapa bersaudara entah juga. Orang asli Purworejo. Anak ini additional menggantikan aku saat praktek profesi aku harus terpisah dengan member BFF. Mereka di Jogja aku di Klaten, mereka di Klaten aku di Jogja,
Tidak banyak yang aku tahu tentang Rina. Yang pasti dia punya waham kebesaran, ngaku-ngaku jadi Raisa. Spesialisasi nyanyi bagian “uuooouooo” doank. Dari dulu sepertinya anak ini memang udah ditakdirkan jadi anggota tambahan terbukti dari foto awal BFF. Makasih ya Rin, kamu sempurna menggantikan aku. Hem… iya enggak apa-apa, aku ikhlas kog. Beneran. Awas aja ya kalau lama-lama. Haha.
Sekarang Rina udah mengundurkan diri jadi anggota additional karena demo ingin jadi anggota tetap. Apalagi dia juga ngefans sama kekompakan kami. Kuota udah full, sorry Rin.
Oke.oke aku minta maaf. Bukan karena alasan itu ternyata, Rina sempat sakit hati dengan BFF merasa terkhianati. Ya begitulah sebab musababnya.
Raisa enggak boleh ngambek.


Srumbung, 21 September 2015
Di kamar hijau
Bukannya ngerjain tugas yang hamper deadline malah nulis beginian. Kita pakai jurus Aina “abracadabra” besok selesai sendiri. Haha

Senin, 31 Agustus 2015

GRADUATION

Apa kabar kamu yang berjuang demi kata yang kita sebut “Graduation”. Kamu yang menunggu orang-orang berlari dengan senyum kearahmu kemudian berucap “Happy Graduation”.
Perkenalkan, aku adalah the most annoying people yang selalu bertanya padamu “Kapan Lulus?” Yang selalu membuat lidah kelu karena memang tak tahu kapan takdir berjudul “Lulus” itu akan tiba.
Orang paling nyebelin ini, hanya bisa jadi nyebelin demi kamu bisa bergelar “Sarjana”. Kemudian kamu bisa berbangga hati menyenangkan orang tua dan calon pendamping hidup alias “Jodoh”.
Kamu lebih suka menghindariku?
Ya aku tahu itu.
Maka sesungguhnya,
Akulah orang itu, yang ingin berlari dengan senyum kearahmu kemudian berucap “Happy Graduation”. Akulah orang yang akan menunggu hingga kau “Lulus”. Akulah orang yang rela menjadi pendampingmu dan bisa menyapa “Hallo Tante Dan Om” pada orang tuamu.
Aku the most annoying people yang selalu bertanya padamu “Kapan Lulus?”


Demi masa depan kita.











Minggu, 28 Juni 2015

Ku Sanggup Tapi Ku Tak Mau

http://asa-photo.deviantart.com/art/Berdua-lebih-baik-180731592

Aku baru sadar ternyata selama ini bukan aku tak mampu berpaling, berpindah, move on. Kenyataannya aku memang tidak mau berpindah, berpaling, move on.
Jadi kalau ada yng bertanya “gimana? Udah bisa move on?”
Jawabannya, bisa enggak bisa. Lha gimana sebenernya aku bisa move on kog. Aku bisa membukakan pintu hati ke siapa saja. Aku bisa. Tapi aku tidak mau, aku yang memang tidak mau move on. Meskipun dengan sesuatu yang tidak pernah jelas ini. Aku tidak pernah mau move on.
Iya, memang aneh. Saat aku mulai menyukai orang lain tapi aku malah bilang enggak  mau suka orang lain selain kamu. Bahkan saat aku bisa melupakanmu tapi aku malah bilang aku enggak mau nglupain kamu. Pas aku suka orang lain aku malah menyangkal dan bertanya kenapa aku bisa menyukai orang lain selain kamu.
Aku bisa move on, tapi aku tidak mau.
Aku yang tidak mau. Bahkan saat aku sudah hampir move eh aku malah kembali ketempat yang sama. Kamu. Kenapa? Karena aku ingin setidaknya mengetahui hal yang masih membuat tanda tanya selama ini.
Saat seperti inilah kadang aku membenci diriku sendiri. Membenci saat aku merasa sedih ketika aku tak lagi bisa melihat banyangan siluetmu di senja hari.
“sudahlah, kamu  harus bisa berjalan tanpa harus memperdulikan dia”
Tapi aku tidak mau. Aku tidak mau jika itu bukan dirimu. Aku bisa tapi aku tidak mau.

Karna ku sanggup tapi ku tak mau berdiri sendiri tanpamu,

Minggu, 07 Juni 2015

hallo kamu

hallo kehidupan yang masih saja staknan dengan kesibukan yang masih saja sama sejak berpuluh-puluh tahun silam.
hallo pikiran yang bahkan tidak bisa menyimpan lama memori materi kuliah tapi malah sibuk memikirkan orang lain yang bahkan sedetikpun dia tak pernah mengingatmu.
hallo kemalasan yang masih saja menyapa dengan ramah mengucap salam membelai diri ini terus bertahan dalam kehidupan membosankan.
hallo hati yang selalu terbolak balik menahan perasaan yang terkadang rasanya sudah tak bisa ditahan lagi, menyisakan rasa sesak dan sakitnya tuh di sini.
hallo mata dan tangan yang tak bisa seharipun berhenti melihat dan mengetik kode hanya demi melihat orang lain sedang apa yang bahkan dia lebih memilih menyibukkan mata dan tangannya untuk masa depan yang lebih baik.
dan,
hallo kamu.
kamu yang membuatku tak mau berpaling. kamu yang selalu membuat aku sempurna mengembangkan halusinasi hati. kamu yang membuat aku ingin membenci sekaligus mencintai.
kenapa hati ini tak bisa barang sekali membiarkan apa-apa yang kamu lakukan terlihat wajar. kemungkinan yang tidak mungkin itu selalu mengangguku.
mungkin aku hampir gila.
Labil. penyebab utamanya tentu saja kamu. hebat sekali.
pagi pun aku bisa tersenyum menyambut mentari pagi, menyapa kehidupan baru, namun sore pun muncul dengan kesedihan mendungnya.
terimakasih senja yang masih mau menghiasi abu awan sore dengan warna  jingga segarnya.

terimakasih. 

Jumat, 22 Mei 2015

aku cemas

hai, apa kabar?
aku tidak baik-baik saja sekarang
aku sedang cemas, mencemaskan apa yang akan terjadi padaku seminggu lagi.
perutku mual, rasanya aku ingin lari jauh, pura-pura tak tahu.
tapi auncaku tidak akan pernah menyelesaikan dan tidak akan mampu menghilangkan rasa cemasku.
tiba-tiba aku berada di titik puncak kepribadianku yang sesungguhnya.
aku orang yang mungkin memiliki rasa cemas yang kebih tinggi dari orang lain.
aku orang yang mungkin tingkat ketergantungan terhadap orang tinggi.
dan aku orang yang mungkin imulsifnya juga melebihi orang lain.

pun ternyata sekarang aku sadar.
sekeras dan sekuat apapun aku menangis, itu tidak akan merubah semuanya seperti yang aku inginkan. terkadang tahapan ini terasa yang menyiksa. saat aku harus melalui satu per satu ttangga kehidupan. dan cemas ini tidak akan hilang begitu saja. kenapa? karena kehidupanku harus tetap berjalan.

pa, aku cemas sekali



Minggu, 12 April 2015

Balada anak profesi #2



Gimana sih rasanya kamu stase di anak ketika kamu merasa kamu enggak begitu suka anak-anak? Nakal, nangis, rewel, tanya terus smpe capek jawabnya.
Padahal itu semua adalah keunikan dari anak-anak. Tapi maaf sayang, embak masih sedikit tantrum dan imatur nih.

Ketika kamu merasa cuma jadi observer di stase anak. Saking ringkihnya mereka. Ya, maksudnya yang seumuran balita. Sampailah suatu hari saat jaga di PICU, aku merasa lelah, tentu saja bukan hanya karena faktor stase anak sebenarnya.
Terus tidak sengaja buka-buka buku panduan residen anak. Nemu quote yang lumayan bikin lumer hati.
seperti ini bunyinya :

''keberhasilan adl sisi lain kegagalan
Seperti tinta perak di balik awan keraguan
Dan kau tidak pernah tahu seberapa dekat tujuanmu
Mungkin sudah dekat,
Ketika bagimu terasa jauh Maka tetaplah berjuang
Bahkan ketika hantaman semakin keras
Ketika segalanya tampak sangat buruk
Kau tetap tak boleh berhenti''
-clinton hawell-

Minggu ke dua aku harus pindah ke bangsal. Entah akan seperti apa nantinya.
Saat pembagian pasien kelolaan aku tak akan menyangka penyakit pasienku akan sekomplek ini. SLE dengan komplikasi di beberapa organ tubuh. Terlihat jelas di tangan dan kakinya dengan urtikari. kuku-kukunya panjang, karena jika disentuh akan sakit. Selama 3hari berjaga aku malah cuek, kadang aku berfikir 'ah kita hanya belajar ngaskep saja kan? Bukan mengaplikasikannya.' pikiran yang kurang baik, saking merasa putus asa dengan keadaan dan ketidakreatifanku selama ini.
Hari ke empat, embak perawat menyuruhku memotong kuku an.D. An.D sedang tidur, aku bilang pd ibunya '' tidak usah dibangunkan bu.'' aku duduk disamping bed, mulai meraih jari kelingking an.D. Sedikit.sedikit. Aku memotong kuku jari kelingkingnya. Saat itu an.D langsung bangun, sakit katanya. Oh baiklah, pikirku. Tapi embak perawat bilang ''coba dikompres dulu biar empuk kukunya, atau gmn terserah kamu. Itukan pasien kelolaanmu''. Mendengar kalimat seperti itu rasanya, astaga embak aku harus bagaimana. Akhirnya aku membujuk-bujuk an.D. Ini jelas bukan keahlianku. Pada nyatanya jika keponakanku mulai berulah aku akan mulai bergulat dengan mereka, saking jengkelnya. Aku imatur sekali.
Beberapa menit aku masih membujuk, dan an.D masih bilang tidak hingga nadanya meninggi dan tangannya hampir melayang ke mukaku mungkin, tapi tertahan. Oke.oke. Embak pergi.
Saat seperti itu kadang aku merasa sedih. Tidak hanya kadang, tpi pasti sedihnya. Aku jadi berfikir, berfikir dan berfikir. Aku merasa sakit mendapat penolakan dari an.D. Aku memang tidak pantas menjadi perawat anak. Padahal toh, awal menjadi mahasiswa keperawatan aku merasa cocok menjadi perawat anak. Ternyata ya, aku salah.
Aku harus bisa membujuk anak itu, setidaknya aku bisa menjadi lebih baik. Menjadi teman an.D. Bukanya musuh dan diteriaki 'tidak' lagi.
Tak disangka hobi membeli buku cerita anak-anak yang baru saja aku geluti bisa menjadi solusi dari masalah ini. Seperti Om Damar (daun yang jatuh tidak akan membenci angin-tereliye), aku ingin bisa jadi pendongeng buat anak-anak. tapi itu hanya sekilas keinginan yang tidak pernah diniati untuk diwujudkan. Katanya ingin mebuat perpustakaan untuk anak-anak. Memenuhinya dengan buku-buku cerita, buku-buku ensiklopedia dan apapun itu yang mampu membuat anak-anak mau membaca. Lagi, lagi itu hanya angan-angan saja.
Sampailah aku berfikir, apakah perlu aku membacakan buku cerita untuk an.D, buku yang kemarin baru aku beli. Buku yang lama ingin aku beli. Cerita tentang sakura. Apa aku rela membagi buku itu untuk an.D.
Keragu-raguan terkadang menyelinap begitu saja saat bahkan kita sudah merasa yakin. Tak habis memikirkan itu, aku putuskan untuk tidur saja.
Pagi. Jumat. Aku putuskan membawa buku ceritaku, entah nanti apa aku jadi atau tidak membacakan cerita untuk an.D. Keterlambatan embak perawat yang satu ini emang keterlaluan ya dek, maaf kan embak. Pagi kecil. Aku mendapat jatah pagi kecil, waktu yang terlalu singkat. Jam 10. Aku bahkan belum menghampiri an.D. Selama jaga aku masih berfikir, aku harus membacakan cerita untuk anak itu. Aku harus. Saat jadwal jagaku sudah selesai dengan perlahan aku berjalan menuju kamar an.D.
''Hallo D, liat embak bawa buku cerita. Mau dibacain enggak?''
''tuh embak bawa buku cerita'' celetuk ibu D
An.D hanya mengangguk lemah.
''biasanya di rumah D baca buku enggak?''
An.D mengangguk.
''buku apa?''
''si kancil'' an.D menjawab lirih.
''biasanya baca sendiri?''
''iya.''
''sekarang embak bacain ya, nih bisa lihat gambarnya kan?''
''bacain'' an.D meminta
''iya. Embak bacain. Mau cerita yang mana ya? Ah ini aja yach.''
Aku bahkan lupa apa judul cerita yang aku bacakan untuk an.D saat itu.
''jadi D jangan sedih terus kayak pak J ya? Harus semangat biar cepet sembuh. Ya?''
An.D mengangguk.
''udah ya embak pulangi ulu, ini bukubya embak taruh sini. Besok pagi embak bacain lagi ya?''

'ya'' an.D mengangguk
Ah, aku merasakan perasaan bahagia saat itu. Lihatlah, aku berhasil menjadi pendongeng amatir untuk pertama kalinya. Aku berhasil.
Aku melangkah dengan ringan pulang, untuk kemudia berangkat lagi jam 9 malam nanti.
Mungkin aku tidak menyukai anak-anak, karena selama ini aku selalu mendapat penolakan dari mereka. Bagaimana tidak ditolak, bukannya berperan sebagai kakak, aku malah berperan sebagai musuh, menyaingi tantrum mereka. Dan lagi imatur kronik yang aku derita. Lihatlah anakmu ini buk.

Pagi. Sabtu pagi. Aku pulang jam 7 pagi. Ah aku sudah berjanji pada an.D untuk membacakan cerita lagi. Untuk yang terakhir kalinya.
''halo D. Gimana? Masih lemes? embak mau bacain cerita lagi. Mau enggak?''
An.D mengangguk
''embak pilihin ya, emh. Yang mana ya. Ini aja ya?''
Aku mulai membacakan cerita, dengan nada sumbang seorang pendongeng amatir. Lembar demi lembar terbaca.
''tante baik'' an.D tiba-tiba memuji embak perawat ini.
''ah, apa iya?'' aku tersenyum.
Ya Allah, aku berhasil menjadi baik untuk an.D. Aku senang. Senang sekali.
Aku kembali melanjutkan cerita. Hanya beberapa lembar saja cerita sudah selesai.
''mau embak bacakan lagi?''
An.D mengangguk.
Belum selesai cerita ke dua an.D meminta untuk berhenti.
''tante udah''
''iya, D istirahat dulu lanjutin bobok ya. Ini bukunya buat D ya? Besok kalau mau dibacakan minta ibu atau ayah. Embak uda enggak jaga di sini lagi.''
''pindah ya mbak?'' ibu D bertanya
''iya buk.''
''dimana?''
''dibangsal sebelah.'' aku tersenyum sambil menunjuk arah kiri.
''udah ya D, ini embak tinggal disini ya. cepet sembuh.'' aku mengelus sebertar kepala an.D kemudian pergi.

Buk, anakmu sudah mulai akur dengan anak kecil. Hebat bukan. Ah bagi beberapa orang ini hal sepele, tapi tidak untukku. Ini hal luar biasa.

Ku kira dulu aku merasa cocok menjadi perawat anak karena aku masih seperti anak-anak. Merasa akan mudah memahami mereka. Tapi nyatanya aku bahkan tersaingi oleh mereka (imatur kronik), ah ya, aku memang tahu perasaan mereka.
An.D menyadarkan tante ini, ah embak perawat ini. Makasih, sayang.

Terakhir, an.D pindah ke PICU sudah hampir seminggu. padahal kata ibunya 2 hari sudah bisa bercanda dengan ayahnya.
Dek, kamu harus kuat.


Kamis, 09 April 2015

kalian shabatku :*

 
Dear kalian yang sudah bersedia menjadi sahabatku yang amat sangat berharga

Guys, apakah kalian pernah merasa bosan berada disampingku, hingga mungkin kalian ingin menghilang ke galaksi lain, hingga merasa salah telah bertemu denganku.
Guys, pernahkan kalian lelah atau bahkan terlalu sering lelah mendengarkan celotehanku yang bahkan kadang sulit untuk dihentikan.
Guys, pernahkan kalian kesal dan sebal harus menghadapi tingkah kekanakanku selama ini?

Kalian terlalu hebat bisa menghadapi anak satu ini. Kalian terlalu hebat terus bersabar walau mungkin di dalam hati kalian terkadang ingin berlari jauh dari anak ini.
Tapi anak ini selalu membuntuti kalian, merengek bak anak kecil minta dibelikan permen

Anak yang suka nyuruh-nyuruh
Anak yang kekanak-kanakan
Anak yang bawelnya menyaingi ikan bawal
Anak yang selalu minta diperhatikan
Anak yang selalu terlalu ingin tahu
Anak yang kadang tidak sabaran
Anak yang terlalu polos untuk memahami beberapa hal
Anak yang kadang sok bijaknya menyebalkan
Anak yang malasnya keterlaluan
Anak yang urat saraf malunya kadang lupa tersambung.

Guys, terima kasih kalian sudah mau menjadi sahabat terbaikku
Terima kasih sudah mau menahan amarah dan menjaga perasaanku
Terima kasih telah membantu dan menemaniku melalui tahap demi tahap kehidupan
Terimakasih selalu bersabar mengahadapiku

Dan
Minta maaf kadang tak pernah bisa mengalah dengan kalian
Minta maaf kadang menyakiti kalian entah sengaja ataupun tidak
minta maaf karena terkadang tidak bisa memperhatikan kalian seperti kalian memperhatikanku
Minta maaf tidak bisa menjadi pendengar yang baik
Minta maaf kadang menasihati seperti orang tua
Minta maaf selalu merepotkan kalian
Minta maaf selalu meminta bantuan kalian

Guys, suatu anugerah terindah bisa memiliki kalian dan berbagi cerita bersama kalian
suatu anugerah bisa mengenal kalian dan menghabiskan beberapa waktu bersama kalian
anugerah bisa berbagi tangis dan tawa bersama kalian

Guys, i love you :*

Jumat, 20 Maret 2015

sudahi ke-alay-an waktunya lebih dewasa

sebagai hasil ke-alay-an masa lalu, lahirlah blog ini. tujuannya untuk menyalurkan pikiran alay, biar aku enggak over-alay. sudah disalurin aja masih alay.
tapi... beberapa jam lagi, aku sudah tidak boleh alay lagi. malu atuh mah, jadi anak alay tyuz. hahaha.
keponakan makin nambah kog mau alay terus, ya bisa jadi nanti mereka alay karena perilaku auntinya. no.no.no. enggak boleh. biar yang alay aku aja deh. generasi alay terakhir, karena kata sifat alay harus dimusnahkan (ganti nama perilaku sama, enggak guna juga). 
tapi terakhir, baca diary ponakan paling gedhe terindikasi ke-alay-an akut. hahaha. 
pada akhirnya, alay itu terkadang tidak bisa dihindari. ya sebenernya sih bisa dihindari. tapi kan itu suatu tahapan kehidupan (begitu sih katanya) *tahap-berikutnya*.  dan setelah ini aku udah mau graduation jadi anak alay.
udah bikin take line juga, "sudahi ke-alay-an waktunya lebih dewasa". hha. sudah sepantasnya menjadi aunti dari 1,2,3,4.. emh berapa ya? (mikir). sudah sepantasnya menjadi aunti dari 9 keponakan bisa membuat aku lebih dewasa. (ibuk aku baru sadar, ternyata cucumu udah banyak banget, padahal aku belum nyumbang cucu).
dengan kriteria:
udah enggak boleh sibling rivalry sama ponakan, 
udah enggak boleh tantrum nyaingi ponakan, 
udah enggak boleh malak jajanan ponakan, 
udah enggak boleh minta disejajarkan sama ponakan, 
udah enggak boleh nangis kayak ponakan,
udah enggak boleh ngambek sama ponakan
harus bisa mengalah
benar-benar menjadi aunti, sudah cukup denialnya sejak 18 tahun yang lalu. 
dan sekarang harus benar-benar kuat, dan harus menjalani peran yang sesuai. 

readiness for enhanced role performance :D


Selasa, 17 Maret 2015

HUJAN KODE

Apasih? enggak jelas? Kode? 
Pramuka kali,. 

Hujan meteor sudah terlalu mainstream. 
Apalagi jika ditonton sendirian, tanpa dia. 

Kamu tahu rasanya dihujani kode? Enggak? Tanyakan pada dia. 
Iya, dia yang hampir selalu aku hujani kode tapi tetap saja tidak tahu, 
Atau mungkin dia memang pura-pura tidak tahu. 
Ataukah ternyata kodeku dan kodenya berbeda. 
Atau dia tidak punya alat untuk menerjemahkan kode dariku. 

Astaga.. Aku hampir bosan tapi aku tidak bisa berhenti. 
Berhenti menghujani kode. 
Iyaaa.. Kode. Kode cinta., 

Mungkin yang bisa dia tangkap dari kode- kode itu adalah 
Aku cerewet sekali 
Aku menganggu sekali 
Aku terlalu ikut campur 
Aku tidak penting sekali 

Hey stop. 
Jika dia tahu sebenarnya kodeku itu adalah 
Aku suka sekali padamu 
Aku ingin yang terbaik untukmu 
Aku cemburu padamu 
Aku ingin kau tahu isi hatiku 
Aku ingin kau memperhatikanku 
Aku ingin kau... Sudahlah., 
Untuk apa aku melanjutkannya,. 
Menghujani dia dengan kode 
Sedangkan dia sibuk menerjemahkan kode dari orang lain 
Sedangkan dia mengacuhkan aku 

Hey.. aku ingin dia tahu, tulisan ini kode untuknya. Iyaa diaaaaaa.. 
''Hey kauuuu, Sadarlah...! Tanpa aku harus berteriak padamu dan semua.''