RSS

Minggu, 27 September 2015

Balada anak profesi #3

mydramalist.info
Hallo ners aoi, 
Hallo kucingku aoi yg bahkan bulunya hitam legam tak ada unsur birunya 
Hallo code blue 

Astaga aku baru sadar kenapa perawat IGD itu bernama ners aoi, code blue. 
Abaikan kucingku aoi, 

Pa, ini hari pertama ku di IGD. 
Pa, apa aku mulai menyesali lagi ketika aku melewati bahkan sekarang berjaga di IGD.
Lagi-lagi aku berkata pada diriku sendiri ''seandainya dulu aku sudah profesi terlebih dahulu, mungkin kau masih di sini, pa''
Pa, walaupun begitu aku senang berada di IGD.
Tapi tidak saat tadi seorang bapak datang diantar anaknya yang berprofesi sebagai dokter.
Pa, dokter itu perempuan seperti aku. Dia menangis, memegangi tangan bapaknya.
Bukankah bapaknya mungkin juga malah merasa khawatir, karena anaknya yang dokter saja menangis.
Pun bila aku menjadi dia pasti aku juga menangis pa.
Pa, tiba-tiba bapak itu mengalami syok, aku teringat waktu itu pa. Aku benci mengingatnya. Aku sungguh benci.
Mataku pun mulai berkaca-kaca. Pa, seandainya dulu kau berada di ruang ini, akankah kau akan bertahan seperti bapak itu.

Pa, terimakasih bahkan disaat terakhirmu aku belajar banyak.
Terimakasih Pa. 


1Juni 2015
stase IGD

codebluecprclasses.com

Jumat, 25 September 2015

BFF #1

foto masa-masa jadi anak bangku kuliahan,
nongkrong di depan kampus. jangan lupa groufie
Will be always forever
Pertemuan kami telah ditakdirkan oleh Tuhan. Siapa sangka kami akan menjadi lima gerobolan gadis alay yang tak disangka pula kini telah mulai menjadi wanita yang berharap lebih dan lebih dewasa lagi.
2010. Kami dipertemukan dalam satu kelompok. Tak tahu satu sama lain, hanya bisa membatin satu sama lain. Batin yang entah kekaguman, keheranan atau kengerian. Kami tumbuh bersama satu semester yang tak terasa cepat berlalu telah menjadi sepuluh semester.
Panggil kami anak daerah yang sedang senang-senangnya bermain di kota orang. Sebut saja kota Yogyakarta. Tampang polos kami sudah pasti bisa membuat orang-orang tahu, tampang MaBa yang ah entahlah. Lihatlah tampang kami *dengan anggota yang kelak jadi anggota additional, eh ternyata ini memang sudah takdir ya Rin. Ini adalah pertama kalinya aku dolan mbengi-mbengi nang Malioboro seumur hidupku (pertama kalinya aku bermain malam-malam di Malioboro seumur hidupku).
para maba yang lihatlah muka mereka. ckckckck

Inilah para anggota BFF, mari kita urutkan dari barat ke timur.
MEY, anak ke 3 dari 4 bersaudara. Orang asli Banjarnegara. Asli nggunung. Tak disangka rumahmu memerlukan kemampuan fisik mengendarai motor yang super. Padahal pertama kamu bawa motor di Jogja, kamu masukin aku ke bengkel gegara kesenengan mengendarai motor di jalan yang lurus. Jalan di Banjarnegara itu naik turun berkelok, entah kelok berapa. Anak ini dulu suka sekali menyatakan keinginannya ingin membuat peradaban baru. Entah peradapan apa yang dimaksud. Bisa dibilang anak inilah yang pertama kali selalu kemana-mana denganku. Dulu kami suka sekali berjalan dari FK UGM ke GSP atau foodcourt. Tetapi kalau sekarang kita mengulang masa-masa jalan kaki itu rasanya udah nggilu banget kaki ini. Kita sudah sok-sokan gegara udah bawa kendaraan semua.
Mey, yang bisa dikatakan imajinasinya tak jauh berbeda denganku. Terkadang kami menertawakan apa-apa yang tak diketahui orang-orang termasuk anggota BFF lain. Ingat banget, pas kita malah menggambar komik absurd saat kuliah berlangsung. Tak ada panel yang jelas, kami acak menggambar di buku mahasiswaku. Tapi aku selalu senang saat kita mencoret-coret entah dimana saja, Mey. Kami juga gadis yang sulit move on menjadi dewasa. Kalau aku sebagai anak bungsu sih wajar aja, tapi mey, entahlah, adiknya malah yang jadi embak.
Mey itu suka sekali warna hijau dan keropi, akhir-akhir ini hewan kesukaannya bertambah panda dan (kadang) koala. Kerjaannya tidur. Kadang kalau tiba-tiba kantung matanya bengkak, entah menangisi apa, katanya sih meratapi nasib di sepertiga malam. apa iya?
Aku dan mey, pikiran kami terkadang sama tapi kalau sudah direalisasikan ternyata berbeda. Teman susah juga, sebagai anak dengan latar belakang demografi dan komoditas yang hampir sama, aku merasa cocok sama mey. Eaaaaaa.
Jaga si pandi sama depand, eh bapak pandanya juga. Kami mau taunya kamu bahagia ajah, tanpa kantung mata bengkak.

LULUK, anak ke 5 dari 5 bersaudara. Orang asli Magelang. Maaf bukan Kota Magelang, tapi Kabupaten Magelang. Iya, desa juga. Tidak jauh beda dengan Mey, saya juga orang nggunung. Di bawah kaki gunung Merapi. Iya, aku dan Mey sama-sama anak petani salak. Mungkin itu yang membuat kami rada cocok. Iya begitulah. Siapa saya? Gadis yang masih kekanakan. Banyak omongnya, mungkin telah ribuan orang yang berhasil saya ganggu dengan suara-suara nyaring saya. Gomen ne. Menyukai Jejepangan. Mimpiku dan Mey adalah kami bisa ke Jepang. Kami juga sempat les bahasa Jepang di PSJ UGM lho. Walau sekarang aku sudah lupa apa saja yang aku pelajari.
Awal BFF, aku tidak begitu sering bermain dengan anggota yang lain, karena aku tidak kost dan rumahnya jauh. Aku lebih memilih pulang ke rumah. Jadi wajarlah jika aku adalah orang yang paling tidak tahu apa-apa tentang kalian. Maaf.
Tak usah banyak-banyak tentang anak Magelang ini. biarlah menjadi rahasia.
Sssttt, Masih single lho. wkwkwk

LALA, anak pertama dari 1 bersaudara. Ups, itu dulu sih semester-semester awal statusnya masih anak semata wayang. Tapi sekarang udah jadi anak pertama dari 2 bersaudara. Orang asli Wonogiri. Ini juga anak nggunung. Eh anak wono malah. Aku tak terlalu memahami Lala di awal-awal kuliah kami, karena aku kebanyakan main sama Mey. Gadis tangguh yang setiap hari jalan kaki dari kost ke kampus. Seumpama nih, masuk jam 8, ntar Lala berangkat dari kost juga jam 8. Bukan apa-apa, tapi memang kadang jadwal kuliah kami tidak begitu jelas. Aduh maaf banget nih La, aku enggak tau banyak soal kamu di masa awal berjumpaan kita.
Aku mulai dekat dengan Lala, ketika kami sering pergi kemana-mana bersama. Entah dia minta aku temani kemana atau aku minta dia temani aku kemana. Dari situlah, kami mulai berbagi curhatan. Lala itu orang yang blak-blakan, frontal istilahnya. Tapi begitulah dia melengkapi anggota BFF. Tapi kadang aku berfikir kamu terlalu frontal, La, bisa-bisanya aku saja tak bisa seperti itu. Nah kadang aku juga pengen sefrontal kamu. Tapi aku memang enggak bisa. Lala itu suka lagu yang ngerock habis, terbukti sekarang dia kemana-mana pakai rok. Yang istikomah ya ukhti.
Lala sedang mendambakan pangeran jerapahnya. Ehem. Kita hanya bisa berdoa biar kamu bisa mewujudkannya, ukhti. Semangat memperbaiki diri. Jodoh tak kan lari kemana. Eh maaf terlalu frontal ya?

AYU_MI. Anak pertama dari 3 bersaudara. Orang asli Tuban. Asli pantura, katamlah kalau disuruh nyanyi lagu-lagu pantura. Apalagi radio di sana semuanya lagu dangdut. Ealah Yum. Daerah pesisir yang lumayan panas. Ini dia gadis dengan rekor pencarian jodohnya nomor satu diantara anggota BFF. Gesit dan masiv. Haha, piss Yum. Entah sejak kapan dia adalah ketua dari geng BFF ini. Karena kedewasaannya berdanding lurus dengan usianya. Ayu ini kalau ada masalah tiba-tiba banget bakal diem tanpa bahasa yang udah pasti membuat kami yang lain cuma bisa bertanya-tanya apakah gerangan yang menjadi sebab musabab dari kebisuannya. Aduh afeknya kelihatan banget kayak orang sakit magh. Bukan napasnya yang satu-satu, tapi omongnya satu-satu, satu kata. Saat  seperti itu lebih baik kami menyingkir.
Ayu itu dewasa dan genius. Walau kerjaannya main sama tidur tapi nilainya selalu amazing. Aku tak tahu banyak juga tentang ayu di awal-awal. Baru beberapa semester menuju akhir aku sering bermain dengannya, menjelajah kuliner atau tempat-tempat pertama di Jogja yang baru aku datangi. Cieeeeee. Aku yang keseringan nginep di kostnya sampe takut sama ibu kost. Hanya sama Ayu aku bisa begadang sampai subuh. Ups maaf, tidur duluan maksudku, yang begadang sampe subuh Ayu aja. untuk mengimbangi kebiasaan tidak sehat begadang, kami juga suka jogging di GSP. Bersepeda mengitari UGM dengan rute sekitaran GSP ke Mipa/ FK trus lanjut ke FT balik lagi ke GSP. duh kangen juga jogging bareng. Kamu jogging Yum, aku jalan aja.
Bisa dipastikan Ayu adalah anak pertama yang akan berganti status dari single jadi double. Ini doa lho Yum. semoga langgeng sama mas drm. R bukan dr. MRD ya. haha.

AINA/ AINUN. Anak pertama dari 3 bersaudara (juga). Orang asli Blitar. Aku tak begitu tahu bagaimana penampangan geografis Blitar. Kamu harus ongkosin kita ke sana ya, Nun. Sama juga, aku juga tak tahu banyak tentang ibu ini di awal-awal. Walaupun Aina adalah anggota termuda tapi dia sempurna berperan sebagai ibu-ibu. Hobi aina adalah shopping dan nonton drama korea sampai subuh. Lihai sekali dalam mengerjakan tugas. Cukup bilang “abracadabra”, H-1 ngumpulin tugas pasti keesokan harinya sudah selesai dengan sempurna. Jurus entah apa itu.
Aku mulai sering bersama Aina akhir-akhir semester juga. Yang dengan rayuan mautnya dia bakalan berhasil dengan sempurna membujuk aku. Yang nginep lah, yang shopping kemana lah, yang makan dimana lah. Hebat banget anak ini. Aku emang tidak tegaan kog, haha. Aduh, aku bingung mau berkata apalagi, aku takut kamu marah Nun. Aku udah keseringan bikin sebel kamu sih. Aina adalah orang yang sebaik-baiknya teman. Yang tiba-tiba dengan senang hati membantu, mengantar dan memaksakan kebaikan pada temannya. Aduh girl, tapi jangan kebanyakan shopping ah, eman duit-nya. Aina itu sama lagaknya kayak anggota dari Jawa Timur satunya. Kalau ngambek atau entah perasaan enggak enak apa tiba-tiba diam seribu bahasa. Enah, ini dia, kami terkadang gagal mengkodekan bahasa-bahasanya yang otomatis juga membuat kami cuma bisa bilang “hokya, salahe sopo?” (hayo, salah siapa?), “mau bar ngopo?” (tadi abis ngapain?), “tok kapake?” (kamu apain?). Nun, seandainya kamu tahu itu masa-masa tersulit kami. Beneran. Ngomong dong. Sama juga kayak Ayumi, kalau lagi ngambek afeknya tumpul, lempeng banget. Alamak, kami pun berbisik pada rumput yang enggak mau goyang-goyang.
Aina, sedang bersemangat bermain api. Eh. Haha. Maaf, bukan itu tapi mengejar jodoh. semua cowok mah bisa dengan sempurna ditaklukkan sama anak ini. Lihay sekali. Haha. Ya semoga abis ini benar-benar jodoh. Aduh sama yang mana aku juga enggak tahu, Nun.

Anggota member yang sempat jadi anggota dan akhirnya terpisah
ambil dari fb tanpa ijin. hha
ambil dari fb


ALMAIDAH SWAN. Itu nama kerenya. Anak kedua dari dua bersudara. Orang asli Sleman. Seumur hidupnya dihabiskan di Sleman. Anak ini dulu kemana-mana sama aku, karena kita dari SMA yang sama. Dialah orang pertama yang aku kenal di bangku kuliah. Kami sempat terkenal menjadi MAPPOTI di jejaring social. Setiap hari nyampah. Hha. Setiap hari ngegalau. Duh, kok bisa-bisanya ya kita dulu kayak gitu, emh sekarang masih sih kadang-kadang. Mai, begitu terkadang aku memanggilnya. Walau awalnya terjadi penolakan dengan panggilan itu. Tak apalah dari pada aku panggil kamu kayak yang lain “ma, ma, ma” yang kamu malah sewot bilang “I’m not your mama”. Haha.
Girl, kamu hebat udah bisa bikin novel, semoga selalu produktif kayak bang Tere Liye. Cerita-cerita galaumu itu lho, mungkin mewakili perasaan hati orang-orang indonesia. Eh, tau enggak dulu aku sempat merasa tiba-tiba kita berubah. Yang setiap setahun sekali saat tanggal 17 Oktober malah aku jadikan hari curhatan, mengungkapkan perasaanku terhadap persahabatan kita. Walau bisa dibilang kamu sudah bukan anggota BFF, tapi tetep donk kita BFF-an berdua. Jadi duo alay dan galau. Tos lah.
Nanti aku bikini space sendirilah buat kamu.

Additional member yang sempat jadi fans BFF dan sekarang mengundurkan diri.
ambil dari fb (juga)
RINA. Anak ke berapa entahlah dari berapa bersaudara entah juga. Orang asli Purworejo. Anak ini additional menggantikan aku saat praktek profesi aku harus terpisah dengan member BFF. Mereka di Jogja aku di Klaten, mereka di Klaten aku di Jogja,
Tidak banyak yang aku tahu tentang Rina. Yang pasti dia punya waham kebesaran, ngaku-ngaku jadi Raisa. Spesialisasi nyanyi bagian “uuooouooo” doank. Dari dulu sepertinya anak ini memang udah ditakdirkan jadi anggota tambahan terbukti dari foto awal BFF. Makasih ya Rin, kamu sempurna menggantikan aku. Hem… iya enggak apa-apa, aku ikhlas kog. Beneran. Awas aja ya kalau lama-lama. Haha.
Sekarang Rina udah mengundurkan diri jadi anggota additional karena demo ingin jadi anggota tetap. Apalagi dia juga ngefans sama kekompakan kami. Kuota udah full, sorry Rin.
Oke.oke aku minta maaf. Bukan karena alasan itu ternyata, Rina sempat sakit hati dengan BFF merasa terkhianati. Ya begitulah sebab musababnya.
Raisa enggak boleh ngambek.


Srumbung, 21 September 2015
Di kamar hijau
Bukannya ngerjain tugas yang hamper deadline malah nulis beginian. Kita pakai jurus Aina “abracadabra” besok selesai sendiri. Haha