RSS

Sabtu, 03 Januari 2015

MAKA TERIMALAH

Kalau aku boleh menawar nyawa, aku akan minta lebih panjang lagi untuk waktunya.. 
Kalau aku boleh menawar waktu, aku akan meminta agar waktu berbaik hati memberikan masa yg lebih lama., 

Kalau aku bisa menawar pada Tuhan, aku ingin meminta beberapa tahun lagi untuknya., 

Dan penyesalan menusuk menyelusup ke setiap ruang di hati ini, 
Dan aku tidak akan bisa menawar nyawanya, menawar waktunya, menawar takdir Tuhan. 

Kalau aku boleh menawar, aku ingin bersamanya melalui peristiwa-peristiwa yang sudah aku rancang dikepalaku, 
Kalau aku bisa menawar waktu, aku akan memberikan yg lebih baik dari ini., 

Dan penyesalan telah memenangkan semuanya. 
Dan takdir sudah ditetapkan.. 



cookieming


hello, ini kisah dari seekor kucing malang yang kami pungut dari kerasnya dunia luar. kami berikan makanan kesukaan, kami elus-elus, dan kami bermain bersama.
kami menemukannya di dekat sebuah lapangan tenis di samping depan rumah singgah sementara kami. aku menamainya cookie karena warnanya coklat kayak cookies, tapi selly lebih suka manggil ming-ming. sehingga sebagai jalan tengahnya, aku gabung saja namanya jadi cookieming.
kehadiran cookie tentu membuat penghuni rumah yang ada 10 orang makhluk absurd tak beraturan ini berseteru antara harus merawatnya atau membiarkannya hidup di jalanan. kami sebagian yang memang cew-cew pecinta binatang dan cow-cow penakut binatang (risih aja sih).

TAHAP BERIKUTNYA


22 desember 2014
Oke, saat ini aku sedang mendengarkan lagu payung teduh tidurlah. Berharap aku bisa tidur dan melupakan tugas askep yang belum sama sekali tersentuh.
Saat ini aku pengen membicarakan sesuatu. Sesuatu yang mungkin bias saja tiba-tiba annoying banget di kehidupan sehari-hari. Suatu tahapan yang kita lalui, seperti tahap kealaian yang mungkin sudah dengan baik kita lalui, atau ternyata kita belum lulus tahap alay.
Entah dari kapan hal sepele ini menjadi sangat diperhatikan oleh kita. Astaga, mungkin ini bukan hal sepele bagi sebagian orang, bahkan sesuatu yang harus diperjuangkan sepenuh hati.
Kita mulai dari jaman berpuluh tahun lalu. Ya anggap saja puluhan tahun yang lalu. Pas kita masih SMP, pertanyaan sederhana yang akan kita dapatkan adalah “Setelah lulus SMP, mau nerusin kemana?”. Itu adalah pertanyaan sederhana dengan jawaban sederhana pula. Dari SD aku memang sudah menentukan kemana arah studyku sampai perguruan tinggi, jadi bukan masalah menjawab pertanyaan seperti itu.
Pas kita masih SMA, pertanyaan sederhana lainnya muncul, “Abis lulus SMA mau kuliah apa kerja?”, “Mau kuliah kemana?”. Lagi-lagi itu hanya butuh jawaban sederhana aja. Dan dengan mudah sebagian orang akan bias menjawabnya.
Dan Pas kita mulai kuliah, pertanyaan sederhana perlahan menjadi rumit bahkan amat sangat rumit sekali. Sebagai seorang yang Maha memang sepantasnya mendapat pertanyaan yang Maha juga. Maharumit. Aduh, pasti kalian sudah tahu kan? Sudah merasakannya kan?
Pertanyaan sulit macam ini “Kapan lulus kuliah?”, yang bias membuat para Maha menjadi mahafrustasi juga. Mungkin menjawabnya sederhana dan mudah, tapi merealisasikannya perlu perjuangan tinggi. Bagi para Maha yang sudah melalui tahapan ini, selamat ya. Tahapan berikutnya masih menanti.
Setelah lulus kuliah apakah sudah berhenti begitu saja? Tidak. Masih  ada tahapan yang lebih rumit lagi. Tahapan dimana tiba-tiba kamu ditanya sama orang sekampung pas silaturahmi di hari lebaran. Pertanyaannya seperti ini “Kapan nikah?”. Kalau aku boleh bertanya sendiri, aku bakal tanya “kapan jodohku datanggggggggg?”, sambil meratap karena tahu temen seangkatan mulai menyusun tangga bersama pasangan masing-masing.
Tahapan ini  yang paling sulit. Untuk saat ini. Karena pastilah akan ada tahap berikutnya, yang mungkin akan semakin tambah rumit lagi bagi sebagian orang.

Nikmati saja tahapan yang tak habis-habisnya ini, ya, karena kita tumbuh dan berkembang setiap waktu.